NovelToon NovelToon
Suami Tulang Lunak

Suami Tulang Lunak

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:80.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Aurora.playgame

Kebayang gak punya suami tulang lunak alias banci? Mudah-mudahan gak ya..., novel ini hanya imajinasi author saja, semoga suka dengan jalan ceritanya...

***
Untuk menyelamatkan keluarga dari kehancuran finansial, orang tua Vina memaksanya menikah dengan seorang pemuda kaya raya bernama Nathan. Nathan adalah putra tunggal dari keluarga terpandang yang memiliki harta melimpah. Meski tampan dan menawan, ada kelainan di dirinya dan sering bertingkah seperti banci. Tingkah lakunya yang lembut dan gemulai membuat banyak orang terkejut, termasuk Vina.

Bagaimana kisahnya? Yuk kita mulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 - Prahara

PRAHARA

Setelah kematian Hartono, Widia sibuk mengurus hak waris. Bukannya menjalani masa berkabung, dia malah sibuk mengurusi hal-hal yang akan menguntungkannya.

Dia mulai mengumpulkan beberapa pengacara untuk mengurus harta warisan. Tidak lupa, ia juga mengundang pengacara yang telah diamanahi wasiat oleh Hartono.

Nathan tidak tertarik dengan semua itu. Bahkan, saat perkumpulan terjadi di rumahnya, Nathan hanya mengurung diri di kamar, meratapi kepergian sang ayah.

Namun, berbeda halnya dengan Vina. Ia bertekad untuk kuat menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Biarlah Nathan menyendiri dulu karena ini merupakan satu pukulan yang telak untuknya.

Oleh karena itu, Vina ikut bergabung dalam kumpulan pembagian waris yang di lakukan tepat setelah tiga hari kematian Hartono.

Akhirnya, tiba saatnya ketika wasiat Hartono akan dibacakan dan Widia nampak bersemangat. Mereka berkumpul di ruang tamu yang luas, dipenuhi dengan suasana tegang dan penuh harapan.

Pengacara Hartono membuka surat wasiat itu dengan hati-hati, lalu mulai membacakannya dengan suara jelas.

“Jika sesuatu terjadi padaku, aku akan memberikan sebagian besar hartaku untuk putraku, Nathan Hartono, dengan syarat jika ia sudah mempunyai keturunan. Namun sebelum itu, ia tetap pemegang seluruh saham perusahaan. Dan jika terjadi sesuatu padanya, meninggal mendadak karena seseorang mencelakainya, maka harta warisanku akan aku berikan untuk panti sosial. Dan untuk istriku, berikan dia hak yang sudah tercantum pada perjanjian pranikah.”

Widia mendengarkan dengan wajah yang tegang. Matanya berkedip cepat saat mendengar syarat-syarat tersebut, terutama bagian tentang warisan yang akan diberikan kepada Nathan dan kemungkinan untuk panti sosial.

Vina, yang duduk di samping pengacara, menatap Widia dengan tatapan penuh waspada. Dia tahu bahwa Widia tidak akan tinggal diam. Sementara itu, Nathan tetap di kamar dan tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di ruang tamu.

"Ini tidak adil!" Widia tiba-tiba berteriak dengan suaranya yang penuh dengan kemarahan. "Aku istrinya! Aku berhak mendapatkan lebih dari ini!."

Melihat kemarahan Widia, Pengacara itu tetap tenang seraya berkata, "Nyonya Widia, ini adalah wasiat sah dari Tuan Hartono kami hanya menjalankan sesuai dengan yang tertulis di sini."

Widia berdiri dengan marah dan berkata dengan lantang. "Kita lihat saja nanti," ujarnya dengan penuh ancaman, sebelum berjalan keluar ruangan dengan langkah yang cepat.

Vina menghela napas dalam-dalam dan menyadari bahwa perjuangannya bersama Nathan baru saja dimulai. Lalu, ia bangkit dan berjalan menuju kamar Nathan. Ketika dia masuk, dia menemukan Nathan masih duduk di sudut ruangan dengan matanya yang merah dan bengkak.

"Nathan," panggil Vina dengan lembut. "Kita harus kuat, ayahmu telah mempercayakanmu dengan tanggung jawab yang besar, kita tidak bisa membiarkan Widia memenangkan ini."

Nathan menatap Vina dengan mata penuh kesedihan dan kebingungan. "Eke gak tahu apakah eke bisa melakukannya, Vina."

"Kamu bisa, kita akan melakukannya bersama, kita harus memenuhi amanah Ayahmu dan melindungi apa yang telah dia bangun."

Dengan berat hati, Nathan mengangguk, menyadari bahwa dia harus menghadapi masa depan dengan keberanian. Bersama Vina, dia bertekad untuk melindungi warisan ayahnya dan memastikan keadilan tercapai.

"Sial, sial sial! Hartono memang kurang ajar! Aku sudah sabar menunggu puluhan tahun, tapi laki-laki tua bangka itu malah memberikan kekayaannya pada si banci!."

Widia meluapkan kemarahannya di kamar, memukul meja rias hingga botol-botol parfum jatuh dan pecah. Amarahnya menggelegar, memenuhi ruangan dengan energi negatif yang menakutkan.

Wiliam, yang berada di sana, terlihat ketakutan melihat kemarahan sang ibu. "Tenang Bu, nanti terdengar orang rumah," serunya mencoba menenangkan.

"Diam kau! Kau memang tidak tau apa-apa, kau hanya tau berfoya dan main wanita! Jika kamu lebih serius mengurusi perusahaan, sekarang kau sudah menjadi pemegang saham yang besar dan menyingkirkan anak sialan itu!!." Widia berteriak hingga suaranya itu menggema di seluruh ruangan.

Wiliam hanya terdiam, merasa tidak ada gunanya meladeni ibunya yang sedang marah besar. Dia tahu betapa berbahayanya ibunya ketika sedang marah.

"Aku menyesal! Andaikata saja dulu aku menyingkirkan anak itu bersama ibunya, maka sekarang dia tidak akan jadi penghalang untukku!" batin Widia, matanya berkaca-kaca dengan kemarahan yang membara.

Sementara itu, di kamar, Nathan dan Vina merasakan suasana yang berbeda. Mereka tahu bahwa Widia tidak akan tinggal diam. Nathan masih duduk sambil memeluk potret sang ayah, merasakan beban yang semakin berat.

"Vina," Nathan memanggil dengan suara pelan. "Aku takut." Vina pun menggenggam tangan Nathan dengan kuat untuk memberinya kekuatan dan keberanian..

Di sisi lain, Widia tidak tinggal diam. Dia merencanakan langkah berikutnya dengan cermat. Dengan mata yang berkilat penuh kebencian, dia bertekad untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, tidak peduli berapa banyak nyawa yang harus dia hancurkan.

"Wiliam, dengar," kata Widia dengan suara yang lebih tenang tapi penuh dengan bahaya. "Kita akan melawan mereka, kita tidak akan kalah!."

Wiliam menatap ibunya dengan ragu. "Apa yang akan di rencanakan, Bu?."

"Segera kau akan tahu, sekarang, kau hanya perlu mengikuti instruksiku. Kita akan membuat mereka menyesal telah menyepelekan kita," jawab Widia dengan senyum licik di wajahnya.

Malam itu, Nathan dan Vina tidur dengan satu mata terbuka, siap menghadapi ancaman yang mungkin datang kapan saja. Mereka tahu bahwa pertarungan belum berakhir, dan mereka harus bersiap menghadapi segala kemungkinan yang akan datang.

Saat ini, Widia berdiri di depan cermin, menatap bayangannya dengan senyum yang dingin dan penuh perhitungan. Di kepalanya, sebuah rencana jahat mulai terbentuk.

Nathan, dengan kepribadiannya yang gemulai dan tampaknya tidak berminat pada wanita, adalah titik lemah yang bisa dimanfaatkan olehnya.

"Jika dia tidak punya keturunan, dia tidak akan bisa mendapatkan warisannya," pikir Widia dengan tatapannya yang semakin tajam. "Dan itu akan menjadi kesempatan untukku dan Wiliam a ha ha ha ha ha....!."

Sementara, Wiliam duduk di sofa di belakangnya, memperhatikan ibunya dengan cemas. "Sebenarnya, apa yang di rencanakan kali ini, Bu?."

Widia berbalik lalu menatap putranya dengan penuh keyakinan. "Kita akan memastikan bahwa Nathan tidak akan pernah memiliki keturunan, dengan begitu, semua harta itu akan kembali kepada kita."

Wiliam mengernyit dan merasa tidak nyaman dengan arah percakapan ini. "Tapi, bagaimana caranya?."

Widia pun tersenyum licik dan berkata lagi. "Kita akan membuatnya jatuh dalam perangkap yang tidak akan pernah dia sadari, dia mungkin tidak tertarik pada wanita, tapi kita bisa memanipulasi situasinya, kita akan membuat Vina terlihat seperti pengkhianat di mata Nathan, sehingga dia tidak akan pernah bisa mempercayainya, dengan begitu, pernikahan mereka akan hancur, dan dia tidak akan pernah memiliki anak."

Wiliam berpikir dan masih ragu. "Tapi, Vina tampaknya setia pada Nathan, bagaimana kita bisa membuatnya terlihat seperti pengkhianat?."

Bersambung...

1
Ana Susana
❤️
Aurora
Hallo kakak semua... Author rilis karya baru nih judulnya I Love You Paman ... Mampir yuk kakak... Semoga suka 🤗😍
Bandar Jayalampung
nah gitu dung akhirnya kn enak liatnya klo kayak gitu
Pichaacha
kok jd gmn ya baca kata² ini 😅
jadi bingung mau ketawa apa sedih 😥
Aurora: Lanjut kak... 🤗😘
Aurora: 😅😅😅😅 Asal ngumpet aja, ntar kalo ada yang lihat ketawa sekaligus sedih di kira... 🤣🤣🤭
total 2 replies
dee zahira
🤲
Apri Atul
👍👍🥰🥰🥰🥰
Aurora: Terima kasih banyak kakak... Jika berkenan mampir juga di karyaku yang lain ya kak... 🤗❤️
total 1 replies
dee zahira
hadeuuhhh gmn ini thor
liza muzay
nunggui thour
Aurora: Siap kakak.. 👌👌😘
total 1 replies
Suanti
pasti vina terkejut lihat nathan berubah jdi banci kembali 🤣🤣🤣
Aurora: Betul-betul betul 😅😅😅
total 1 replies
Suanti
heran lihat lita, nathan sdh kembali jdi banci tetap aja tak mau tanda tangan surat cerai
Aurora: Biasa, kucing dah dapet daging masa iya di lepasin 😅😅
total 1 replies
Ell Fikar
vina terlalu naif
g semua bahagia tentang anak vina
padahal nathan udh nerima dia apa adanya
tp dg pemikiran sepihakx vina memilih pergi dan nathan makin berantakan

huff ku harap vina akan menyesali keputusan nya
pdm
udah baca sampai di bab ini tp tetep aja ga rela ada lita di rmh tangga Natan /Smug//Smug/
Aurora: Lanjut baca kak... Anggap aja Lita sebagai bumbu di rumah tangga mereka 😅
total 1 replies
mbok Darmi
sesuai prediksi tulang lunak kalau sudah disakiti akan kembali ke setelan awal ini semua salah vina egois sok mikir semua demi kebaikan nathan kamu akan menyesal seumur hidup saat tau nathan kembali ke habitat nya dan ngga akan mau kembali lagi sama kamu vina, silahkan sesali keputusan sepihak mu tanpa mikir perasaan nathan
Aurora: Hehehe... 🤭
total 1 replies
Suanti
lama2 nathan pun stres jdi gila masuk rmh sakit jiwa baru vina menyesal perbuatan nya bkn nathan hidup bahagia sama lita tapi jdi stres 😂😂😂
mbok Darmi
knp alurnya jd gini Nathan dr belok sdh sembuh kl dibikin kecewa seperti ini kemungkinan belok lagi besar krn sdh tdk percaya dgn cinta seorang wanita
Pas Surbakti
kan org kaya, kenapa gak bayi tabung aja.....
Aurora: Belum kepikiran kayaknya 🤭
total 1 replies
Suanti
semoga aja nathan marah jdi banci kembali biar lita prgi dari nathan 🤣🤣🤣
Aurora: Hebat deh... Insting kakak sangat kuat, aku suka aku suka 😄
total 1 replies
mbok Darmi
Vina ini memang bener2 oon bin goblok punya suami baik setia malah didorong buat punya istri lagi situ waras ? jgn alasan blm punya anak yg selalu kamu ributkan ingat saat nathan sdh memilih mu itu sdh selamanya jgn sampai kamu menyesal kemudian hari, dan bisa dipastikan lita akan segera diceraikan oleh nathan jgn anggap kamu pergi lita jd nyonya Nathan kamu bodoh vina
Suanti
lita seharus nya keluar dari rumah vina aja biar rumah tangga nathan dan vina harmonis lgi bila perlu lita yg gugat cerai nathan
Sri Rela Vivi Ani
geram juga lihat tingkah si vina ntah apa wanita lain dimasukan dlm rumahtangganya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!