Tania Ayuningsih( 17tahun), gadis lulusan SMP datang ke kota berniat menggantikan sang ibu menjadi pembantu rumah tangga di kediaman keluarga Kendra Ardiansyah.
Siapa sangka setelah tiba disana dirinya justru diminta untuk menjadi simpanan majikannya demi mendapatkan seorang putra.
Cantik, seksi, populer, berkelas dan baik hati. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan seorang Zaskia Ardiansyah bagi suaminya. Namun, satu hal yang menjadi kekurangannya, dia belum menginginkan kehadiran seorang anak.
Karirnya sebagai Diva sedang naik daun. Wanita yang selalu menjaga hati untuk sang suami berharap pria itu mau mengerti keinginannya.
" Aku mohon mengertilah. Kita masih muda dan kita bisa menundanya dua atau tiga tahun lagi. " pinta Zaskia menghiba.
" Tapi kita sudah menikah selama lima tahun! Apakah waktu yang kuberikan masih kurang bagimu? Aku kehabisan akal untuk menjelaskan pada kedua orang tuaku. Mereka sangat mengharapkan seorang cucu.
Ikuti kisah mereka ya..Selamat membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
" Jang, jaga ibu baik-baik ya. Maaf aku tidak bisa pulang. Kau tahu kan, aku baru bekerja sebentar. "
Tania menyapu airmatanya, ia tak mau adiknya Ujang sampai mendengarnya menangis. Dia harus tegar agar bisa menguatkan adik-adiknya.
" Iya teh. Teteh baik-baik disana ya. Aku pasti akan menjaga ibu dan adik-adik. "
Keduanyapun menutup panggilan telepon mereka. Sebuah senyum tersimpul di wajah Tania, ia bangga karena adik laki-lakinya yang kini menginjak kelas 3 SMP itu bisa mandiri dan bertanggung jawab memimpin keluarganya di kampung.
Tania jadi teringat penyakit ibunya yang sering kambuh.
Bu Minah kembali sakit lantaran kemarin ikut menjadi tukang cuci di tempat tetangganya yang sedang hajat. Tidak seharusnya ia bekerja sebab dia masih dalam masa penyembuhan. Hanya saja, Bu Minah tak tega melihat Tania yang harus bekerja sendiri untuk mencukupi kebutuhan mereka.
Iapun teringat ucapan Ujang tadi yang ingin berhenti sekolah setelah lulus SMP. Tania meminta agar Ujang fokus belajar saja, jangan dulu memikirkan masalah kebutuhan. Jika ada rezeki, Tania bertekad untuk melanjutkan pendidikan adiknya.
" Ya Alloh..Pasti ada kemudahan dibalik semua kesulitan ini. Semoga kau memberikan petunjuk bagi hambamu ini. " do'anya dalam hati. Tanpa terasa airmatanya kembali mengalir mengingat keluarganya.
Ting...Tong..
Bunyi bel rumah mengalihkan perhatian Tania. Buru-buru ia memasukkan ponsel dan menghapus airmatanya.
" Tuan,, Nona.." ia menunduk dan memberi hormat saat mengetahui siapa yang datang.
Kendra langsung masuk tanpa menghiraukannya. Pria itu sedang emosi akibat perdebatannya yang tak kunjung usai saat di dalam mobil bersama istrinya.
Sedangkan Zaskia, ia tersenyum sesaat. Tanpa sengaja ia melihat wajah Tania yang masih sembab, tetapi sekarang dirinya harus segera menyusul Kendra yang sedang marah.
Tania memperhatikan kedua pasangan yang sepertinya sedang bertengkar kembali.
" Ya Tuhan.. Tak kusangka orang yang punya segalapun belum tentu tentram hidupnya. " batinnya sampai geleng-geleng kepala melihat dua majikannya.
****
" Ken, please Ken. Jangan seperti ini. Bukankah kau sudah setuju menyewa wanita untuk mengandung benihmu. Ingat, ini semata-mata bukan hanya untukku, tapi juga kedua orang tuamu."
Zaskia tak pantang menyerah untuk membujuk suaminya, ia terpaksa membawa-bawa kedua orang tua Kendra untuk meluluhkan kerasnya hati lelaki itu.
Dalam hati Zaskia merutuki kebodohan managernya saat mencari wanita bayaran. Diam-diam Zaskia meminta sang sopir untuk melaporkan apa yang terjadi di restoran tadi dan memotret wanita itu. Tentu saja Kendra sudah ilfill pada wanita itu, ia tahu sang suami tidak menyukai wanita berpakaian terlalu seksi dan terkesan murahan.
" Bukankah sudah aku katakan. Aku tidak akan menolak jika wanita itu adalah wanita baik-baik. Aku tidak mau anakku terlahir dari wanita murahan yang tidak jelas asal usulnya. Jika kau mendapat wanita seperti itu, aku akan menyetujui semua rencanamu. " tegas Kendra kembali.
Zaskia menghela nafas kasar, disaat seperti ini berdebat tidaklah ada gunanya. Bagaimanapun ia harus segera mencari wanita seperti keinginan suaminya.
" Baiklah. Aku akan mencarikan wanita seperti kriteriamu. Tapi ingat, aku pegang kata-katamu. Kita harus meneruskan rencana awal kita setelah aku mendapat wanita itu . " Zaskia memperingatkan.
Kendra hanya mengangguk tanpa menjawab, ia memilih pergi ke ruang kerjanya dari pada merasakan hawa panas di dalam kamarnya.
Zaskia termenung seorang diri, ia masih memikirkan bagaimana caranya mendapatkan wanita seperti yang diinginkan oleh suaminya.
" Sepertinya aku harus turun tangan sendiri. " Meminta bantuan pada menagernya bukanlah hal yang tepat sebab dia lebih tahu bagaimana selera suaminya sendiri.
***
" Ahh...Nona maaf. "
Tania tanpa sengaja menabrak Zaskia saat hendak kembali ke dapur. Zaskia memilih untuk berdiam diri di rumah semenjak pertengkarannya dengan Kendra siang tadi. Ia tidak mungkin keluar sedangkan suaminya sedang berada di rumah dan kini tengah marah kepadanya.
" Kau dari mana? " tanya Zaskia saat melihat Tania berjalan terburu-buru seperti dikejar hantu.
" Saya habis mengantar kopi di ruang kerja Tuan Kendra. Maaf tadi saya benar-benar tidak sengaja. " sesal Tania.
" Dari mengantar kopi, tapi kok seperti habis melihat hantu? " Zaskia heran.
" Iya saya memang habis bertemu dengan hantu. Hantunya Tuan Kendra..Ha..ha..ha..Uupps maaf Nona. " Tania merutuki kebodohannya sendiri. Bisa-bisa ia mengatai majikan lelakinya di depan istrinya.
" Berani sekali kau mengatai suamiku. Apa kau tidak takut dipecat, heum?" goda Zaskia.
Sekarang ia jadi punya hobi baru yaitu menggoda gadis lugu dan polos seperti Tania. Lumayan hitung-hitung hiburan dari pada pusing memikirkan suaminya yang sedang marah.
" I, iya maaf Nona. Habisnya Tuan kalau melihatku seperti orang yang mau marah, nggak pernah tersenyum. " ungkap Tania jujur.
Zaskia terkekeh mendengar ucapan gadis itu. Ia sadar jika Kendra memang tipe orang yang dingin.
" Kau jangan takut. Suamiku memang begitu. Dia itu sedikit bicara tapi banyak bekerja. Terutama bekerja di atas ranjang. Eh salah..maksudku di tempat kerjanya. " Zaskia meralat ucapannya, ia lupa kalau saat ini dirinya sedang berhadapan dengan gadis muda yang sepertinya belum mengerti masalah dewasa.
" Ooohh. "
Tania hanya menyeringai sambil tersenyum kaku mendengar penjelasan Zaskia.
" Oh ya..tadi siang aku sempat melihatmu menangis. Memangnya ada apa?" Zaskia mencoba mengalihkan pembicaraan.
" Tadi adikku menelpon dan mengabarkan kalau sakit ibu kambuh kembali. Beliau memaksakan untuk ikut menjadi buruh cuci hajatan padahal kesehatannya belum pulih benar. Adikku bilang dia ingin berhenti sekolah, Nona. Dia akan membantuku mencari uang supaya ibu tidak bekerja. Saya tidak rela jika adik saya berhenti sekolah, saya ingin sekali bisa menyekolahkan adikku setinggi mungkin supaya bisa jadi orang sukses. " raut wajah Tania kembali sendu mengingat pembicaraan bersama adiknya tadi.
Zaskia turut prihatin, tetapi ia kagum sebab gadis semuda Tania mampu menjadi tulang punggung bagi keluarganya.
" Hebat juga Tania, pemikirannya sungguh mulia. Dia gadis yang baik dan perhatian pada keluarganya. Tunggu..tunggu. Baik? Ahh.. sepertinya aku sudah menemukan orang yang tepat seperti keinginan suamiku. " batin Zaskia senang.
" Nona..Nona? Anda tidak apa-apa?" Tania mencoba menyadarkan Zaskia saat wanita itu tiba-tiba melamun dan tersenyum seorang diri.
" Tania? Aku bisa membantu memenuhi semua keinginanmu itu. Kau akan mendapatkan uang yang banyak hingga ibumu tidak perlu bekerja dan adikmu bisa bersekolah tanpa harus pusing memikirkan biaya." bujuk Zaskia dengan seringainya.
" Benarkah, Nona? Bagaimana caranya? " Tania begitu bersemangat dan antusias mendengarnya.
" Heeumm..Asal kau setuju dengan syarat yang kuberikan padamu. "
" Apa itu? " Tania sungguh penasaran. Ia pikir dirinya mungkin akan direkrut menjadi penyanyi atau asisten dari majikan sekaligus idolnya itu.
" Kau harus mau mengandung benih milik suamiku. "
Bersambung ...
Makasih buat readers yang selalu mendukung. Jangan lupa tinggalkan jejak like koment rate n vote buat karyaku ini. Dukungan kalian semangat bagi author. Makasih sebelumnya🤗
karna di dalam islam itu wanita butuh wali yang nyata,jika ayah tania sudah meninggal kan ada adik"nya yg berhak jadi wali,jika adiknya tdk mau kan ada paman nya paman dari adik bpk nya,terkecuali dr kluarga tania tdk mau jadi wali dn menyerahkan spenuhnya k'pada wali hakim baru bisa,intinya harus ada k'sepakatan dn omongan,trkecuali laki"tanpa kluarganya pun klo nikah sah sebab laki"tdk butuh wali tp laki"cuma butuh saksi,sedangkan di cerita ini tania nikah tanpa 1pun kluarganya tau otomatis nikahnya tania tdk sah di mata agama,dan klo mau sah ijabkhobulnya harus di ulang,👍