NovelToon NovelToon
Jejak seram yang memikat hati

Jejak seram yang memikat hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: khokujan

Di tengah pesta yang belum selesai mereka memutuskan untuk pulang saja. namun tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, bersamaan dengan itu pandangan dara tertuju pada tasnya,
"ma, mawar itu.." ia terkejut sampai hanya diam dengan mata yang terbelalak melihat bunga itu.
"ting! ting!" suara notif pesan di ponsel dara yang membuatnya makin terkejut, vira yang mendengar itu segera ikut melihat layar ponsel dara.
"i, ini kan.." mereka saling menatap.
tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar bersamaan dengan itu semua lampu juga ikut padam.
"ting! ting! ting!" bunyi notif lagi.
dara dan vira melihat isi pesan yang masuk itu,
"kita harus pulang dara!" ucap vira sambil menarik tangan dara mencari arah keluar dari gedung pesta itu dalam kegelapan ditengah hujan derai yang masih belum juga berhenti.
Apakah isi pesan di ponsel dara? kenapa vira sampai mendesak ingin pulang? ikuti kisah lengkapnya di cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khokujan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Inikah rasanya

Terlihat tidak ada siapapun disana, tapi ada sesuatu di ujung lorong tepat di dekat tangga.

Mereka berdua saling memandang,

"Ayo.. kita lihat kesana.." bisik vira sambil membuka pintu perlahan dan mereka keluar sambil mengendap-endap.

"Vira.. apa tidak sebaiknya kita masuk lagi saja? agak menakutkan kau lihat kan lampu ujung di lorong itu berkedip-kedip karena sudah mau mati"

bisik dara sambil memegang erat tangan vira.

Vira hanya diam dan terus berjalan perlahan menuju benda itu,

"lihat dara.." ucap vira sambil memegang benda itu dan berlutut.

"box apa ini.. sepertinya bisa dibuka dara.." jelas vira sambil melihat dara yang sedang berdiri dan menggigit kuku jari tangannya.

"hentikan dara.. itu akan membuat jarimu terluka" bisik vira sambil menarik tangan dara, hingga dara ikut terduduk di dekat box itu bersamanya.

perlahan vira membuka box itu,

"ku mohon jangan mengagetkan.." ucap vira dalam hati. Dara berlindung di balik tubuh vira saat ia melihat box itu perlahan sedang di buka oleh temannya.

"Tuk! tuk! tuk!" terdengar suara langkah kaki yang berjalan di anak tangga.

"dara.. kau dengar tidak?" vira melepas box itu dan memegang tangan dara sambil melihat ke arah tangga. suara itu terdengar semakin dekat, tapi dengan tempo langkah yang semakin melambat.

"vira.. aku mulai takut.." kata dara sambil gemetaran dan mempererat pegangan tangannya pada vira.

"Tuk! tuk! tuk!"

Suara langkah itu seolah seirama dengan detak jantung mereka yang ketakutan terduduk tepat di depan tangga itu.

Tepat saat langkah itu terdengar lebih cepat, Tiba-tiba saja lampu yang berkedip-kedip itu padam. dara dan vira tambah ketakutan bergetar seluruh tubuh mereka dan disertai dengan merinding membuat mereka tidak bisa berkata-kata lagi. Mereka menatap ke tangga di depan mereka, deru nafas mereka memburu bersamaan dengan suara langkah yang semakin cepat itu.

"tuktuktuktuk!" suara itu berhenti tiba-tiba dan

"klik" lampu menyala kembali.

mereka melihat ke atas ternyata benar lampunya sudah normal.

"sedang apa kalian disini?" Suara yang tepat di depan wajah dara dan vira.

"aa!!!" teriak mereka berdua terkejut melihat wajah yang begitu saja ada di depan wajah mereka.

"astaga! kakak sedang apa!? mengagetkan saja!" teriak dara kesal. Ternyata itu adalah penjaga kos yang kemarin.

"aku sedang mengambil barang-barang di kamar itu karena sudah lama kosong aku harus membersihkannya, kalian sedang apa disini? seperti ketakutan.." ujar penjaga kos itu sambil memegang box yang hendak di buka oleh dara dan vira tadi.

"kami mendengar seperti ada benda jatuh, makanya kami keluar dan mengecek tapi tidak ada orang yang ada hanya box ini. tapi.. kau benar-benar mengagetkan kami kak.." jawab vira sambil mengatur nafasnya dan membantu dara berdiri.

Dara mengangguk sambil memegang dadanya,

"benar sekali! jantungku seperti mau copot saja dibuatnya!" ucap dara dengan kesal.

penjaga itu tertawa melihat mereka berdua yang ketakutan karena dirinya yang sedang bersih-bersih,

"baiklah, maaf maaf.. ya sudah kalian masuk saja ke kamar kalian lagi, sudah tidak akan berisik karena ini box terakhir.." jelas penjaga itu sambil membawa box itu dan berjalan menuruni tangga di depan mereka.

"Benar-benar.. jantungku seperti akan meledak tadi.. ahh.." ucap dara sambil merebahkan tubuhnya ke tempat tidur.

"ini.. minum dulu dara supaya tenang.." ucap vira sambil memberikan segelas air dingin untuk dara.

Vira berjalan menaruh gelas itu ke meja,

"sudah.. ayo kita tidur saja vira.." ucap dara sambil menarik selimut dan memejamkan matanya.

Vira yang mendengar itu segera berbaring di sebelah dara dan memejamkan matanya untuk tidur.

"tuk! tuk! tuk!" terdengar suara seperti kemarin pagi di jendela. dara terbangun dan membuka jendela kamarnya, benar saja burung itu kembali mematuk jendelanya.

"selamat pagi burung.. Terima kasih sudah membangunkanku.." sapa dara kepada burung yang sedang mematuk jendelanya.

"dara.. suara apa itu?" tanya vira yang baru siuman dari tidurnya.

"ini.. yang aku mau ceritakan semalam tapi terpotong karena suara box itu.." dara duduk disebelah vira.

"ini burung pematuk, sepertinya dia akan setiap hari menjadi alarm kita.." jawab dara sambil bergegas menuju meja makan untuk membuat sarapan.

vira ikut bangun dan mengambil susu dari lemari es,

"aku pikir-pikir.. lumayan juga burung itu berguna untuk kita.." ucap vira sambil minum air putih dan duduk. dara yang sedang menggoreng telur menjawab,

"benar.. jadi tidak perlu pasang alarm lagi kan vira.." jawab dara sambil menaruh telur di piring untuk sarapan dengan roti dan susu.

vira menggangguk dan memakan masakan dara, mereka berdua sarapan dengan lahap dan bersiap untuk bekerja.

mereka mandi bergantian, dara lebih dulu karena dara lama jika sudah masuk ke kamar mandi.

"clokclok!" notif di ponsel vira.

"Steven.. ahh aku lupa memberi tahunya pasti dia mencariku.." ucap vira sambil menelpon Steven.

"tut.. tut.. Halo vira! kau ini kemana!" suara Steven yang berteriak hingga membuat vira menjauhkan ponsel itu dari telinganya.

"maaf.. maaf.. aku lupa memberi tahumu, sekarang aku tinggal bersama dara.. Terima kasih atas tumpangannya selama ini stev aku sekarang akhirnya punya teman tinggal.." jelas vira untuk menenangkan steve yang sedang khawatir padanya.

"astaga... aku pikir terjadi apa-apa padamu, aku masuk toko kau tidak ada di kamarmu.. jika benar begitu aku turut senang vira semoga kalian selalu baik-baik disana.. ingat!! hari ini masih hari kerja! banyak sekali pesanan jadi pastikan jangan terlambat.. aku tutup dulu.. bye!" jawab Steven yang mematikan teleponnya. setelah dara selesai vira bergegas untuk mandi,

"vira kau sudah memberi tahu Steven?!" tanya dara sambil memilih pakaian untuk bekerja hari ini.

"Sudah! sudah aman!" teriak vira dari dalam kamar mandi.

Dara bersiap dan sudah duduk manis di sofa menunggu vira,

"sepertinya hari ini akan cerah cuacanya.." ucap dara sambil menutup jendela karena sinar terik matahari yang masuk ke kamarnya.

"dara.. tadi Steven bilang banyak pesanan jadi kita jangan sampai terlambat.." ucap vira sambil memilih pakaian untuk ia kenakan bekerja hari ini.

Dara menghela nafas dan bersandar di sofa,

"vira.. apa kau pernah berpacaran?" tanya dara sambil menatap langit-langit kamarnya.

Vira melompat duduk di sebelah dara,

"tentu saja pernah saat masih sekolah.. tapi sekarang sudah tidak karena tidak ada pria lagi dalam hidup asmaraku.. kenapa kau bertanya seperti itu?" vira menjawab sambil merias wajahnya untuk bekerja.

"ahh... tidak.. hanya saja aku melihat video sepasang kekasih jadi aku penasaran dan bertanya padamu.." jawab dara sambil memainkan ponselnya.

vira berhenti sejenak dan mendekatkan wajahnya ke dara,

"jangan bilang kau belum pernah berpacaran dara!" celetuk vira sambil mulutnya menganga.

Dara mendorong dahi vira dengan telunjuknya,

"memang tidak pernah.. makanya aku tanya padamu karena aku tidak tahu apa-apa soal asmara.." jawab dara sambil kembali memainkan ponselnya.

Vira terkejut sambil menutup mulutnya yang menganga ia mengedipkan matanya berkali-kali,

"bagaimana bisa? wah.. bagaimana kau.. wah..."

ucap vira terkejut dan melanjutkan kegiatannya merias wajahnya.

"Kau tenang saja dara.. aku akan mengenalkan banyak pria tampan untukmu kau tinggal pilih saja.." ucap vira dengan percaya diri dan mengoleskan lipstik dibibir nya.

"aku saat ini memang jomblo tapi bukan berarti aku tidak ada yang mau.. ini karena aku belum jatuh cinta kepada salah satu pria-pria itu.." tambah vira sambil memasukkan peralatan makeupnya kedalam tas.

"tapi tenang saja aku akan jamin kau tidak akan jomblo lagi, kita akan cari pria yang akan membuat hatimu meleleh.." ucap vira sambil tertawa.

Dara yang sedang fokus melihat ponselnya hanya menghela nafas mendengar celotehan temannya itu,

"aku sedang tidak ingin mengenal pria vira..sepertinya saat ini itu tidak penting untukku"

jawab dara melihat sejenak ke arah vira.

vira membuka ponselnya dan mengarahkan itu kepada dara,

"coba kau lihat..bukankah mereka semuanya tampan?" ucap vira menggoda sambil menunjukkan beberapa foto temannya.

Dara yang melihat itu hanya mengangguk dan kembali memainkan ponselnya sambil mengambil sebatang coklat di meja dan memakannya.

"tidak ada yang kau suka? ahh.. tunggu sebentar akan aku perlihatkan yang lain.." vira membuka galeri ponselnya mencari foto temannya yang kira-kira akan di sukai dara.

"nah.. ini coba kau lihat dulu ini mereka bertiga"

vira menunjukkan foto pria bersetelan jas yang tampan.

"mereka putra seorang pengusaha kaya di kota ini, kau tinggal pilih mau yang mana aku dengar mereka juga sedang mencari pacar untuk dijadikan istri.." mendekatkan ponselnya ke wajah dara.

Dara yang melihat foto itu teringat seseorang,

"yang memakai jas biru ini seperti tidak asing, apa aku pernah bertemu dengannya ya.. tapi dimana?" dara berusaha mengingat sosok pria itu.

"ahh.. dimana ya? aku yakin vira, aku pernah bertemu dengan pria ini.." jelas dara sambil terus mencoba mengingat dimana ia pernah bertemu dengan pria itu.

"baiklah sudah diputuskan! kau akan aku kenalkan dengan alfan! pasti menyenangkan melihat teman baikku berpacaran untuk pertama kalinya.." ucap vira bersemangat sambil membuka sosial media nya untuk mencari sosial media milik alfan dan ditunjukkan kepada dara.

Dara yang masih berusaha mengingat dimana ia pernah bertemu dengan sosok pria tampan ini, sambil tetap memakan coklatnya ia memegang kepalanya dengan dahi yang mengernyit ia terus mengunyah.

"coba lihat ini dara... ini adalah instagramnya dia populer dikalangan gadis-gadis kaya.. tapi dia terkenal tidak sembarangan mau mengenal dan bicara dengan seorang gadis.. bagus bukan? tipe yang setia.." jelas vira sambil melihat-lihat foto-foto alfan di sosial medianya. dara melihat foto pria itu dia menjadi sangat kesal karena tidak dapat mengingat dimana ia pernah bertemu dengan pria itu.

"kenapa aku tidak bisa ingat dimana aku bertemu dengan pria ini vira.. aku jelas pernah bertemu dengannya.. aku yakin itu.." ucap dara dengan nada kesal dan melahap habis coklat di tangannya.

Vira terkekeh melihat temannya yang sedang berusaha mengingat sosok pria yang pernah ia temui itu,

"kau tau dara.. kau itu sangat cantik dan lucu.. pasti teman-temanku akan bersaing memperebutkan dirimu.." ucap vira sambil mengelus-mengelus dagu dara untuk menggodanya.

"huh.. menyebalkan sekali saat aku ingin ingat tapi tidak ingat.." dara kesal dan melihat ke arah vira.

"vira.. " panggilnya dengan lembut.

"hmm.. kenapa?" jawab vira sambil memainkan ponselnya.

"bukankah kita akan bekerja? kenapa kita tidak berangkat saja.. " tanya dara sambil terus melihat vira.

"benar juga! ayo kita berangkat sekarang.. ayo.." vira bergegas mengambil kunci mobil dan menarik tangan dara untuk berangkat bekerja.

Mereka berjalan menuruni tangga dengan hati-hati karena vira memakai heals hari ini,

"apa hari ini kita akan sibuk?" tanya dara.

vira tersenyum kepada dara dan menjawab,

"benar sekali! stev bilang banyak sekali pesanan hari ini.." vira menjawab sambil terus memainkan ponselnya dan berjalan menggandeng dara menuruni tangga.

"melelahkan.. " ujar dara sambil mengela nafas dan menyandarkan kepalanya di bahu vira.

"tenang saja disini ada jari-jari ajaib vira.. semua akan beres dengan cepat..tenang saja.." ucap vira sambil menepuk-nepuk kepala temannya itu.

saat menuruni tangga yang terakhir mereka tidak melihat si penjaga kos ada di tempatnya,

"kemana kakak itu.. bukannya seharusnya ia dsini dara?" tanya vira sambil melihat-lihat kesana sini.

pandangan dara menyusuri lobby itu, tapi tidak menemukan si penjaga kos itu.

ia berbalik dan melihat ke arah depan,

"kalian cari apa?" suara dan wajah tepat didepan mereka.

"aa!!!"

vira dan dara terkejut dan menghela nafasnya.

"kau ini spesialis mengagetkan orang ya! ahh jantungku.." ucap vira kesal kepada orang yang tidak lain adalah penjaga kos yang sedang mereka cari.

Penjaga itu terkekeh melihat mereka berdua terkejut saat melihatnya,

"kalian mencari aku kan? aku sedang membeli susu kocok hangat.. ini adalah yang paling enak disini kalian harus coba kapan-kapan ya.." ucapnya dengan tersenyum lalu berjalan ke meja nya. vira yang masih kesal melihatnya seperti itu menjadi makin kesal,

"lihat itu dara, menyebalkan sekali kan pria itu!"

ucap vira ketus.

Dara terkekeh karena melihat temannya itu sangat kesal dengan kelakuan si penjaga kos itu.

"baiklah.. ayo sekarang kita berangkat nanti terlambat.." ucap dara merangkul temannya sambil berjalan keluar lobby kosnya.

"apa kau tau dara.. tidak ditempat kerja tidak di kos selalu saja ada pria yang menyebalkan disekitarku.. huh.. nasibku.." keluh vira sambil mencari kunci mobil didalam kantongnya.

"jangan terlalu kesal vira.. nanti kau akan suka salah satu dari mereka.." dara menggoda vira dengan senyum yang menyebalkan membuat vira menjitak kepalanya.

"tidak akan!" jawab vira dengan percaya diri.

Mereka masuk ke mobil, vira pun segera menyalakan mesin mobilnya.

"pasang sabuk pengamannya dara.. demi keselamatan harus mematuhi aturan.." ucap vira sambil memasangkan sabuk pengaman dara.

Tiba-tiba saja,

"ah aku ingat!" teriakan dara membuat vira terkejut dan menjauhkan tubuhnya,

"astaga! apalagi kali ini.. ahh jantungku.." ucap vira sambil bersandar di kursi pengemudi.

Dara menatap vira dengan wajah yang senang,

"pria berjas itu vira.. aku ingat.. aku pernah bertemu dia di supermarket saat aku belanja stok camilan! akhirnya aku ingat juga" ucap dara lega dan bersandar di kursi.

"baguslah.. jadi aku tidak akan melihat wajahmu yang berpikir keras itu lagi.. sangat tidak cute.."

jawab vira sambil tertawa.

Dara yang mendengar itupun ikut tertawa dengan geli,

"cute?" dara tertawa geli.

Vira tancap gas menuju ke toko tempat mereka bekerja.

Hari ini mereka lewati dengan menghabiskan waktu di tempat kerja, merangkai bunga, merawat bunga, dan menghirup wangi bungan setiap harinya. hari demi hari mereka lewati dengan penuh kegembiraan dan candaan bersama bos mereka yang tampan tapi menjengkelkan itu.

hingga tidak terasa sudah lewat beberapa bulan dara bekerja sebagai perangkai bunga dan tinggal bersama dengan vira.

Suatu ketika tepat saat hari libur bekerja, mereka pergi healing untuk melepas penatnya bekerja.

kejadian aneh satu per satu mulai terjadi,

"a, apa ini.." dara memegang sesuatu yang ada di atas tasnya.

1
iron angel
suara apa itu/Doubt/
Khokujan: suara apa ya.. 😅🤭

halo kak.. 🥰
ikutin terus update ceritanya nya 🤗
total 1 replies
Bridget
Nangis deh 😭
Khokujan: halo kak..🥰
aduh kenapa nangis..😅🤭

#ikutin terus update ceritanya ya🤗
total 1 replies
mr.browniie
Ngakak terus pas baca cerita ini, thor keren banget deh!
Khokujan: halo kak🥰 makasih hihi 🤭
ikutin terus update ceritanya ya🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!