Adventure Server : M.S. War Online

Di sisi lain, tim gabungan wild Tiger's dan blue shawl melanjutkan perjalanan mereka menuju lantai berikutnya. Mereka berhasil melewati lantai demi lantai dengan menghindari pertarungan.

Banyak monster monster unik yang mereka temui selama perjalanan, mulai dari monster berjenis serangga, monster berjenis rumput pohon. Monster berjenis ular hingga monster berjenis burung yang dekat dengan pintu masuk ke lantai 30, tempat boss area lantai berada.

“Kita berhasil menghindari pertarungan yang tidak perlu sejauh ini, di depan kemungkinan nya adalah ruang boss area lantai 30!” ucap Nina yang berada di depan sambil memandu seluruh tim.

“Ya baiklah, kurasa kita akan beristirahat dulu di sini!” Ucap gagah setelah mendengar perkataan Nina.

Akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar, di depan pintu masuk boss area lantai 30, mereka memulihkan tenaga dan mempersiapkan beberapa perlengkapan untuk melakukan Boss area.

Setelah merasa cukup, mereka kembali melanjutkan perjalanan dengan membuka pintu boss area lantai 30.

Seketika, semua kaget setelah membuka pintu tersebut, mereka melihat seolah pintu tersebut adalah pintu penghubung dunia, yang saling berlawanan.

Terlihat jelas di luar pintu adalah suasana yang tenang, dengan langit yang cerah dan rimbunan pohon yang mengelilingi sebuah batu besar. Dimana ditengah batu tersebut adalah pintu yang mereka buka. Sedangkan di dalam pintu, terlihat dataran tanah gersang yang luas, seakan di dalamnya terdapat dunia lain yang berada.

Setelah mereka masuk dan melewati pintu tersebut, tiba-tiba terdengar suara terompet yang sangat keras dan seakan mengguncang dunia. Seketika pintu yang telah mereka lewati lenyap bersama dengan berhentinya bunyi terompet tersebut.

Tak lama kemudian, mereka semua merasakan sebuah angin kencang yang seolah-olah menerjang mereka.

Bersama dengan datangnya angin tersebut, turun lah seekor monster burung besar di hadapan mereka.

*Eagle burning hell.

Level:70.

Hp:10.000/10.000.

Mp:1000/1000.

Seketika seluruh tim yang melihat besarnya monster tersebut, terdiam dan ketakutan. Sementara Ayunda yang terdiam, mengamati monster tersebut dengan teliti.

“Boss area berjenis burung ya!” Gumam Ayunda sambil berfikir bagaimana cara mengalahkan nya.

Terlihat monster tersebut memiliki bulu berwarna cokelat, dan diatas kepala monster burung tersebut terdapat jambul yang membuat Ayunda merasa aneh. Monster tersebut juga memiliki 3 ekor panjang, dengan ujung berbentuk pedang yang sangat tajam.

Sedangkan di bagian sayapnya berkilauan, seperti perisai perisai kecil yang tersusun rapi. Dan untuk di bagian kaki terdapat sisik yang terlihat keras dengan kuku panjang dan tajam.

“Apakah monster boss area ini tidak berlebihan?” ucap Rudy yang ketakutan.

“Hidup atau mati, setidaknya kita memberi perlawanan!” Ucap gagah yang sedikit agak ragu.

Tiba-tiba monster burung tersebut mengepakkan sayapnya, dengan cepat tiga bulu ekor nya memanjang.

“Bersiap, serangan datang!” Ucap Nina yang menyadari serangan monster tersebut akan datang.

Benar saja, bulu bulu tersebut menghantam mereka secara bersamaan.

“Menghindar!” teriak Gagah.

Akhirnya mereka semua menghindari serangan tersebut, dan mengakibatkan tim terpisah menjadi 2 bagian. Dengan sigap, Nina dan Maya memanfaatkan momen tersebut dengan berlari mendekati boss area tersebut.

Di susul oleh sara, yang tiba-tiba melemparkan salah satu pedangnya ke kepala sang monster. Tapi sayangnya, serangan sara di gagalkan oleh keras nya paruh monster burung tersebut.

Maya dan Nina terus berlari mendekati monster tersebut, tanpa mereka berdua sadari bulu bulu ekor tersebut, kembali menyusut sambil mencoba menghempaskan mereka.

Ayunda yang berdiri di samping Lilia, menyadari adanya serangan yang mengarah ke Nina dan Maya, sehingga dia mencoba melindungi keduanya dengan perisai darah yang dia lemparkan.

“Terimakasih Ayunda, bantuanmu selalu datang tepat waktu!” Ucap Maya sambil tersenyum.

Walaupun gumpalan darah yang dilempar Ayunda sebesar genggaman tangan, gumpalan darah tersebut mampu menjadi perisai bagi Nina dan Maya. Melihat serangan tersebut terhenti, Nina terus berlari mengitari monster burung tersebut.

Sedangkan Maya memanfaatkan bulu bulu ekor tersebut sebagai pijakan untuk melompat, dan melancarkan serangannya dengan skill Lightning blade kearah leher monster tersebut.

Walaupun tidak menimbulkan demage, tapi monster tersebut hampir roboh dan mengalami stun. Entah sejak kapan ada gagah di depan monster tersebut, yang tiba-tiba bersiap memberikan serangan dengan skill Lightning slash nya, kearah dada monster burung.

Serangan Gagah berhasil membuat retakan pada bulu bulu perisa monster burung. Di saat yang bersamaan monster burung tersebut mengepakkan sayapnya, yang membuat Maya dan gagah terhempas jauh.

“Semuanya, fokuskan serangan pada bulu bulu perisai yang retak!” Teriak Gagah yang kembali berdiri, akibat hempasan monster tersebut.