Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11 - Masih Perawan
Alyssa di jemput oleh supir Nyonya Anas dan membuat nya ke sebuah Rumah sakit besar di kota itu. Alyssa pun melakukan beberapa tes kesehatan yang di suruh oleh nyonya Anas, serta yang paling utama, melakukan Tes keperawanan. Karena itu yang akan membuat Alyssa di izinkan menikah dengan laki-laki yang bahkan Alyssa belum tahu siapa nama nya dan seperti apa perawakan nya.
Di dampingi sekertaris Nyonya Anas, Alyssa melewat beberapa tes.
Dengan cepat dan tepat, Hasil tes yang di minta keluar dengan begitu cepat, Alyssa pun di nyata kan masih perawan. Nyonya Anas yang mendengar kabar itu pun tersenyum puas.
"Setelah ini apa lagi?." Tanya Alyssa saat menungggu di kursi tunggu.
"Nyonya Anas meminta Anda ke hotel yang sudah ia pesan." Ucap Sekertaris.
"Apa?, Secepat itu?." Batin Alyssa.
Alyssa lalu di bawa ke hotel kamar Vvip, dengan gugup Alyssa melangkah masuk ke dalam. Awal nya ia berfikir kalau ia mungkin sudah di tunggu oleh calon suami nya dan akan melakukan ritual suami istri secepat itu, Namun Alyssa salah menduga, ia sudah di tunggu oleh pelayan keluarga Graham, yang lansung membuka baju Alyssa tanpa meminta izin.
"Apa yang kalian lakukan?." Ucap Alyssa. namun tidak mendapatkan jawaban. Alyssa melihat sang sekertaris, Sekertaris Nyonya Anas hanya tersenyum dan mengangguk. Apa arti anggukan dan senyuman itu Alyssa tidak mengerti.
Meski ia malu, karena ia hanya di sisa kan ****** ***** dan Bh nya, Alyssa hanya bisa pasrah.
Pelayan membawa nya ke kamar mandi untuk membersihkan diri, Setelah itu, Mencuci nya dari ujung kuku hingga ujung rambut nya.
setelah itu ia di kenakan Dress yang tampak polos namun terlihat Elegant, Mengecat kuku dan bahkan mendandani nya. saat selesai, Alyssa melihat diri nya di cermin.
"Apa ini aku?." Batin nya.
Ia melihat Alyssa yang berbeda ada di depan nya, yang dulu nya tampak biasa saja, memakai kaos, kemeja putih dan celana jeans, kini tampak begitu anggun dan cantik.
"Apa kita akan bertemu orang?." Tanya Alyssa pada sang sekertaris.
"Tidak sekarang Nona, namun Nyonya Anas ingin mempertegas kalau anda harus berpenampilan bersih dan rapi seperti saat ini, Agar tidak menimbulkan kesan yang tidak baik di pikiran tuan muda." Tutur nya.
Alyssa pun mengangguk mengerti.
"Anda boleh bersantai di sini hari ini sampai anda puas Nona, Nyonya Anas memberikan sebagai hadiah karena Anda sudah bisa membuktikan perkataan anda.
"Jika anda ingin pulang, ada pengawal yang akan menemani anda mulai saat ini." ucap nya lagi.
"Pengawal?."
"Iya Nona, kalau begitu saya permisi dulu."
Setelah sekertaris Nyonya Anas pergi, Alyssa melihat sekitaran, yang tadi nya ramai kini hanya tinggal ia sendiri, ia pun lalu berjalan ke tempat tidur, menyentuh dengan tangan nya lalu berbaring di tempat tidur itu.
"Uh...... nyaman sekali." Tempat tidur itu sangat empuk dan nyaman.
Alyssa tersenyum lalu tertawa.
Senyum dan tawa itu di ikuti lirihan dari dalam hati nya yang sebenarnya menangis.
Memikirkan Nyonya Anas yang memperlakukan nya dengan sangat baik hanya karena ia tahu ia masih perawan. jika ia tidak perawan mungkin ia sudah di bunuh karena di anggap mempermainkan mereka. batin Alyssa.
Ia membuang nafas berat, lalu memejamkan mata nya.