NovelToon NovelToon
Halo Cinta Pertamaku

Halo Cinta Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Jinan Sastawijaya gadis cantik yang mandiri, anak yang supel ceria mempunyai adik lelaki bernama Jerremy Sastawijaya Mereka kembar identik sedari lahir. Mereka tumbuh dikeluarga yang harmonis. Ayahnya adalah Rektor Universitas Swasta di Jakarta. Bundanya sebagai ibu rumah tangga pada umumnya. Bagaimanakah kehidupan membawa Jinan saat dia bertemu dengan Cinta pertamanya yang sudah lama 2 tahun menghilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Hari ini Jinan resmi membuka toko Jinan's Cake & Bakkery miliknya. Setelah persiapan yang matang dibantu Jerremy dan juga suaminya. Jinan sengaja tidak melibatkan para sahabatnya. Dia merasa tidak enak jika harus merepotkan sahabat-sahabatnya itu.

Dia juga mengundang teman-temannya termasuk Rega dan Fabiyan. Jinan sebelumnya meminta ijin pada Shaka, walau awalnya Shaka keberatan Fabiyan diundang tapi Jinan merengek. Jinan bilang Fabiyan punya koneksi yang luas, mungkin Fabiyan bisa mempromosikan Jinan's Cake & Bakkery. Akhirnya Shaka mengijinkan, tapi Jinan tidak boleh tersenyum pada Fabiyan atau Rega. Aneh sekali hahaha.

Sebelum potong pita dilakukan, semua orang termasuk orang tua Jinan dan Jerremy sudah hadir, tapi orang yang Jinan tunggu belum datang. Teman-teman Jinan termasuk mbak Anna juga hadir. "Ayo kak, kok diem?" Gerutu Jerremy.

Shaka juga mengusap punggung istrinya itu, meyakinkan semuanya baik-baik saja. "Ayo sayang... Semua orang sudah menunggu!" Ucap Shaka dengan senyuman manisnya

Jinan menggangguk pelan walaupun ia yakin Rega nanti pasti datang!

"JINAN !" Rega teriak lalu tersenyum ke arah Jinan dan membawa sebucket coklat kesukaan Jinan. Jinan menerima bucket itu lalu membalas senyuman Rega tak kalah manisnya. Fabiyan juga hadir disana dia tak banyak bicara hanya menikmati pemandangan muka Jinan. Shaka mencoba menahan kecemburuannya. Disaat 2 orang pria memandang kecantikan istrinya itu.

Akhirnya Jinan bisa potong pita dengan Lega, semua sudah kumpul disini. Tatapan mata Fabiyan juga seolah tak pernah lepas dari Jinan. Fabiyan belum tahu jika Shaka dan Jinan sudah menikah itu sebabnya dia gencar mengejar Jinan

Selepas potong pita, semuanya tepuk tangan, mereka satu persatu masuk ke dalam. Erick dan Jerremy membantu Jinan didalam, sementara Shanna dan Talita jadi waitress dadakan. Dan mbak Anna dibagian kasir secara mbak Anna udah terlatih dan pengalaman. Tempatnya tidak sebesar restoran, tapi tamu yang hadir cukup banyak. Jinan khawatir tempat duduknya kurang. Tapi Shaka meyakinkan Jinan, nanti Shaka akan menambah tempat duduk lagi untuk waiting list.

"Alhamdulillah lancar!" Jinan mengucap Syukur yang teramat dalam dengan segala nikmat ini. "Iya lancar seneng deh, nanti kita nongki disini ngopi-ngopi manjah." Ucap Erick yang langsung merangkul Jinan. Shanna juga tiba-tiba ada dibelakang keduanya langsung memeluk 2 sahabatnya itu

"Alhamdulillah ya Nan, semoga toko loe lancar sukses, nanti lama-lama bisa punya pegawai, Amin !" Ucap Shanna

"Amin ! Untuk sekarang gue masih sanggup, paling dibantu Jerremy, iya kan adekku sayang?" Goda Jinan

"Heum... Iya deaaaahhhhh, jangan lupa gaji gue diatas umr plus tunjangan transport hahaha!" Jerremy mendapat cubitan dari Erick. "Auchhh sakit kak!" Gerutu Jerremy.

"Yaa loe baru juga toko buka, sabar... Doain Jinan biar tokonya sukses rame! Entar loe gue teraktir baso di ujung sekolah Jinan hahahaha" Ucap Erick tertawa mengejek Jerremy.

"Kak kayaknya loe butuh bartender deh, buat coffe gitu kak, masalahnya gue engga bisa pake mesinnya ini. Terlalu canggih! Lagian suami loe beli kaya ginian kenapa mesti yang canggih gini sih? Heran!!" Gerutu Jerremy pada Jinan

Jinan menggangguk setuju sepertinya saran dari Jerremy boleh juga. Dan Jinan juga akan menambahkan menu-menu minuman lagi untuk tokonya. "Ya udah, tolong cariin yah, tapi yang udah pengalaman, udah jago sama mesin kopinya, terus... Hmm udah nikah deh hehehe !" Rayu Jinan pada adik kesayangannya itu. Jerremy mengacungkan 2 jempolnya.

-

-

-

Sementara Jinan, Jerremy dan teman-temannya sibuk didalam dapur, Shaka bersama Tama asistennya duduk bersama orang tua Jinan. Lalu Rega duduk ditemani Talita. Sementara Fabiyan dia duduk sendiri menunggu Jinan keluar dari dapur. Suasana cukup kondusif mengingat ini adalah pembukaan toko Jinan.

"Loe baik-baik aja, Ga?" Tanya Talita pada Rega

"Enak banget yah, Jinan udah cantik jago lagi buat kue!" Ucap Rega seolah mengalihkan pertanyaan Talita. Rega terus melahap choco cake itu.

"Gue serius Rega! Terakhir loe ketemu Jinan waktu malam itu kan? Sekarang loe ketemu lagi. Perasaan loe gimana?"

"Gue harus gimana Tal? Ya gini gini aja, engga ada yang berubah, gue masih Rega yang sayang sama Jinan. !"

Talita mendengus kesal dengan Rega. Susah juga kalau udah cinta semuanya jadi buta! "Iyaa maksud gue, loe harus bisa move-on, gimana juga Jinan udah bahagia sama Shaka. Itu pilihan Jinan jodohnya dia !"

"Hahahaa... move-on? Engga tahu deh, lihat nanti aja!" Ucap Rega sembari mengaduk-aduk minumannya.

"Gue khawatir sama loe. Loe pelan-pelan harus buang rasa cinta loe sama Jinan. Kalau loe sayang sama Jinan, loe juga harus ikhlas Jinan bahagia sama orang lain!" Jawab Talita dengan mimik muka seriusnya.

Rega mengidikan kedua bahunya "Entahlah, we'll see !"

Talita sudah kehabisan kata-kata pada sahabatnya itu. Talita tahu dan mengerti perasaan Rega. Tapi Talita juga seperti punya firasat kalau Rega suatu saat akan berbuat nekad entah apa itu. Feelingnya dari dulu tidak pernah salah.

Jinan keluar dari dapur menghampiri suami dan orang tuanya "Gimana ayah? Bunda? Enak kan?" Tanya Jinan pada orangtuanya.

"Mantaaaffff banget sayang, anaknya bunda emang jago deh kalau buat kue !" Celetuk Bunda memberika 2 jempolnya

"Anak ayah juga donk bunda !" Ayah gemas lalu mencubit hidung istrinya itu. Shaka dan Jinan tertawa kecil melihat orangtuanya yang harmonis

"Aku ke Rega sama Talita dulu boleh?" Jinan berbisik pada Shaka meminta ijin. Shaka mengijinkannya. Dia juga tidak mau cari ribut, selagi Rega tidak mencari masalah.

Jinan menghampiri Rega dan Talita. "Ekhem asyk banget gue engga diajak !"

"Loe kan sibuk didalem tadi, gue juga baru keluar nganterin beberapa pesenan. Alhamdulillah udah mulai ada beberapa pengunjung!" Ucap Talita yang dianggukan Jinan. Sementara Rega seolah tak melihat Jinan ia hanya fokus melahap kue kesukaannya itu. "Rega... Sini lihat !" Rengek Jinan

"Kenapa hmm ?" Rega menoleh ke arah Jinan

"Kok cuek gitu? Benci ya sama gue ?" tanya Jinan

"Engga.. Gue kan lagi makan. Habis enak, hehehe! Gue engga pernah benci sama loe. Gue sayang sama loe sampe sekarang! Jadi jangan pikir macem-macem!" Rega mengacak acak rambut Jinan.

Talita yang paham akan situasi ini lebih baik diam menjadi nyamuk. Talita tidak mungkin membiarkan Jinan berdua sama Rega. Tatapan maut Shaka pada Talita seolah memberikan Kode agar Talita tetap disana dan tidak kemana-mana.

"Hhmmm iya, Rega ... maafin gue kalau gue banyak salah!" Jinan langsung pergi menarik Talita ke meja Fabiyan. Rega sengaja tidak menahan Jinan.

Jinan dan Talita mengahmpiri Fabiyan di meja yang agak jauh dari Rega dan Shaka. "Gimana mas? Suka kuenya?" Jinan dan Talita masih berdiri didepan meja Fabiyan. "Suka banget Nan, enak! Ayo sini duduk!" Ajak Fabiyan

"Silahkan mas, aku mau kedalam lagi, buat beberapa kue lagi. Kalau mas butuh sesuatu bisa panggil dulu Jerremy atau Erick ya mas!" Jinan dan Talita pamit dari sana menuju dapur. Sementara Talita ke etalase menata beberapa potongan kue yang sudah tersaji.

1
Niken Dwi Handayani
seperti nya menarik ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!