Grace, gadis SMA yang bercita-cita menjadi musisi terkenal bersama bandnya, secara tidak sengaja terikat dalam takdirnya sebagai penjaga kitab penakluk arwah.
Maka dimulailah petualangan Grace yang ingin menjadi musisi ditengah permasalahan demi permasalahan yang harus dia hadapi sebagai penjaga kitab.
Mampukah Grace menggapai impiannya sebagai musisi terkenal sekaligus penjaga kitab penakluk arwah, Atau malah gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon icebreak20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3 : Krisis Grace 2
"Gre?! Kamu kenapa?!" tanya Sonya yang bergegas menghampiri sahabatnya, beberapa saat setelah Rico dan Grace berjalan keluar dari dalam sekolah, terlihat Grace tengah berjalan lesu dengan wajah yang tampak pucat dan lemas.
" tadi gue liat dia agak lemas di lorong, pas tadi balik ambil buku makanya sekalian gue anter keluar juga," jawab Rico sementara Sonya mengalihkan pandangannya ke Grace dengan ekspresi cemas.
"Kamu gapapa Gre?" Tanya Sonya cemas sambil meletakkan tangannya ke dahi Grace.
"gapapa gw tadi tiba-tiba ga enak badan aja, dibuat istirahat juga nanti baikan kok" jawab Grace sembari tersenyum lemah ke Sonya.
"Yaudah aku anter kamu pulang ya Gre," tawar Sonya yang dibalas anggukan lemah Grace sebelum akhirnya berjalan menuju ke mobil Sonya.
Sedangkan Sonya yang tersenyum melihat sahabatnya berjalan menjauh, seketika berbalik menatap Rico.
"Makasih ya, udah nolongin Grace" ucap Sonya sambil tersenyum ke Rico
"Ga usah dipikirin, itu temen lu beneran gapapa kan? perlu gw anter pulang?" Ungkap Rico yang menatap Grace dengan ekspresi sedikit cemas.
"Gapapa kok, Grace biar aku aja yang jagain, kamu pulang aja," pesan Sonya pada Rico yang terdiam menatap wajah gadis itu, sebelum akhirnya mengangguk dan melangkah menjauh meninggalkan mereka.
Melihat kejadian itu, Sonya nampak menatap tajam Rico yang menjauh lalu kembali berjalan bersama Grace yang terlihat masih lemas, kemudian menyuruh Grace duduk di bangku taman dekat parkiran sekolah
"Kamu serius udah gapapa Gre?" tanya Sonya, sembari memberikan sebotol air mineral pada Grace sambil duduk di sebelahnya.
"Gue baik-baik aja kok Sonya, beneran deh," jawab Grace sekali lagi meyakinkan sahabatnya kalau dirinya baik-baik saja.
"Udah, nanti aku aja yang nyetir mobil, takutnya kamu kenapa-kenapa lagi, biar mobilmu titipin aja ke penjaga sekolah," tawar gadis itu sambil mengelus pundak Grace.
"Sonya..." panggil Grace yang membuat tatapan mata gadis itu teralihkan ke arah gadis itu.
"Ya Gre?"
"Lu juga bisa lihat kan?" tanya Grace dengan tatapan tajam pada Sonya yang menatapnya heran.
"Maksudnya? lihat apa? kamu ngomong apa Gre...?" Kilah Sonya namun dibalas tatapan tajam gadis berambut pendek itu.
"Gausah bohong nya! Kejadian di kamar kemarin, lu juga bisa liat semua kan?! Makhluk-makhluk yang tiba-tiba muncul di dalam kamar gue?!" ucap Grace sambil menatap geram Sonya.
"Gre..."
"Sebelumnya gue gak terlalu peduli, karena gue pikir kejadian kemarin itu cuman mimpi, tapi hari ini..."
"Oke Gre... Gue emang bisa liat mereka, tapi gue ngelakuin hal ini karena gak pingin lu ketakutan?!" ungkap Sonya sembari menatap Grace.
"Harusnya... Lu gak perlu merahasiakan hal ini, lu ga lihat kan apa yang gue alamin tadi!?" tanya Grace yang membuat Sonya menunduk, lalu perlahan ia berjalan mendekati Sonya.
"Tolong jelasin ke gue! Apa yang sebenarnya terjadi pada gue! Kenapa gue bisa jadi kaya gini Sonya!" ucap Grace yang terlihat frustasi menatap Sonya.
"Aku ga tau Grace... Aku juga gak nyangka mata batinmu bakal kebuka kayak gini" jawab Sonya pada Grace yang tampak terduduk memegang kepalanya.
Namun sesaat kemudian Sonya seolah menyadari sesuatu dan beralih menatap gadis itu.
"Kamu ingat Gre... sebelum para hantu itu muncul kamu megang buku tua di kamarmu" tanya Sonya sambil menatap Grace.
"buku peninggalan kakek," jawab Grace pada Sonya yang akhirnya tersadar.
"benar mungkin buku itu ada hubungannya dengan apa yang terjadi sama kamu" jawab Sonya.
********
Keesokan Paginya di dalam kelas
"Grace dan Sonya belum datang?! Tumben banget mereka hampir telat gini?" tanya Della sambil menatap Linda yang baru datang dari ruang guru.
"Grace mah udah biasa... si Sonya bisa-bisanya juga belum dateng," jawab Linda sambil menatap Della yang mengangguk setuju dengan ucapan kawannya.
Sementara mendengar itu, Rico tampak terdiam memikirkan kejadian kemarin.
"Rico my bro!" sapa Ajun yang mengagetkan pemuda itu, sambil menaruh tas di kursi belakang Rico.
"Lu tau ga?! kelas kita bakal kedatangan guru baru! tadi gue sempet liat sekilas di ruang Guru, Cakeppp bangeeett" ucap Ajun yang akan berjalan untuk duduk di samping Rico, namun terpotong oleh Linda yang tiba-tiba berdiri.
"ah, guru baru buat ngegantiin bu Ida ya?" ucap Linda sambil menatap Rico.
"Serius bu Ida diganti?" tanya Della penasaran pada Linda yang mengangguk mengiyakan ucapan sahabatnya itu.
"Bener! Guru pengganti sementara kan bu Ida lagi cuti hamil!" jawab Linda sambil menatap teman-temannya itu.
"tapi tenang secantik apapun Guru pengganti bu Ida, tidak akan bisa menandingi kecantikanmu wahai Linda!!," ungkap Ajun pada Linda yang tampak terdiam sejenak lalu menatap Ajun, dam menunjukkan ekspresi jijik.
"Bu Ida itu... Siapa?" tanya Rico yang tersenyum bingung pada Ajun.
Tak lama, terlihat datang seorang guru baru yang berjalan masuk sambil membenarkan posisi kacamata dan tersenyum menatap para murid di kelas itu.
Mendapati kedatangan guru baru, Linda dan yang lain nampak langsung bergegas kembali ke kursinya masing-masing.
"Salam kenal, nama saya Sekar andani, saya akan menggantikan bu Ida yang sedang cuti hamil selama satu semester ke depan mohon bantuannya," ucap Sekar sambil tersenyum pada para murid di hadapannya.
"Permisi bu, mohon maaf kami terlambat," ucap Sonya yang baru masuk bersama Grace.
"Iya silahkan masuk," jawab Sekar mempersilahkan kedua siswi itu, diiringi tatapan heran Della dan Linda.
"Tumben banget telat," gumam Della yang dibalas anggukan setuju Linda.
"Iya bener... Kalau Grace sih wajar ya, cuman kalau Sonya. Kejadian langka sih," gumam Linda yang diiringi tawa pelan Della sembari menyetujui ucapan gadis itu.
Mendengar ejekan temannya, tampak Grace hanya cemberut sementara Sonya hanya tersenyum lalu duduk di kursi mereka.
"Oke anak-anak, silahkan buka buku fisika kalian halaman lima," ucap Sekar sambil memulai kegiatan belajar mengajar.
*********
Beberapa saat sebelumnya di sekolah, nampak Sonya dan Grace tengah bergegas menuju kelas, walau beberapa kali Grace dibuat ketakutan oleh sosok-sosok Anomali hingga harus bersembunyi di punggung Sonya.
"Gue... Gue masih belum terbiasa Nya!" ucap Grace dengan wajah ketakutan, sementara Sonya tampak tetap melanjutkan langkahnya menuju kelas.
"Coba kamu belajar untuk mengabaikan mereka, aku yakin seharusnya ga bakal terjadi apa-apa, karena buku tua itu ada di aku sekarang," saran Sonya pada Grace yang nampak terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk paham.
"Gimana caranya bisa aku ngabaikan mereka serem gitu? kalo sosoknya mirip Lee Min Ho gpp," ucap Grace sedikit bercanda, sementara Sonya hanya tersenyum menatap sahabatnya itu.
"yee itu kamunya nanti yang kesenengan" balas Sonya sambil sedikit tertawa
Kembali ke masa kini, terlihat Rico yang berada di kursinya, nampak memperhatikan Grace dan teman-temannya dengan seksama.
"Aneh, gadis itu seharusnya gak punya energi sebesar ini," gumam Rico pelan.
"Itu karena energi tubuhnya sudah mulai menyatu dengan kitab," jawab Nathan yang tiba-tiba sudah berada di samping Rico.
Mendengar ucapan itu, nampak Rico terkejut dan menatap tajam Nathan.
"Kitab?" tanya Rico sambil mengenggam pulpen yang ada di dekatnya.
"Kitab penakluk arwah. Lu pikir, yang tau soal itu cuma kalian?" tanya Nathan yang membuat ekspresi Rico berubah.
Namun sebelum menciptakan kegaduhan, Nathan menepuk pundak Rico sambil mencengkram pelan ia tersenyum.
"Tenang... Untuk saat ini gue ada di pihak lu," jawabnya singkat pada Rico.
"awasi dia, karena keberadaan kitab itu tentunya sudah menjadi incaran banyak orang," tambah Nathan lagi sebelum melangkah pergi meninggalkan kelas.
**********
saat jam istirahat terlihat Grace dan Sonya berjalan menuju Kantin, tampak grace memegang lengan Sonya sambil sesekali bersembunyi di belakang punggung Sonya, was-was jika ada Anomali yang tiba-tiba muncul. namun saat melewati lorong tiba-tiba Sonya dipanggil oleh seorang guru.
"Jangan tinggalin gue Sonya!" jerit Grace! saat Sonya perlahan melepaskan tangan sonya dari lengannya
"gpp bentar doang kok Gre, kamu tunggu disini dulu ya," kata Sonya pada Grace yang terlihat panik.
Dan begitu Sonya menghilang dari hadapannya, terlihat sebuah tangan dengan jari yang panjang keluar dari dalam tembok yang ada di sisi kanan lorong,melihat kejadian itu, tentu membuat Grace ketakutan hingga mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain.
tidak lama sosok itu keluar dari tembok memperlihatkan sosok wanita mengerikan dengan rambut panjang menutupi sebagian besar wajahnya dan menjuntai ke tanah, terlihat wajah yang pucat serta sebagian besar pipi yang rusak disertai dengan mata merah menyala tampak perlahan berjalan ke arahnya.
"Ga gue harus kuat!" gumam Grace dalam hati, namun sosok Mengerikan yang makin mendekat ke arahnya akhirnya membuat gadis itu menyerah dan kini harus menunduk dan memegang kepala dengan kedua tangannya.
"Pergi! Pergi!" teriak Grace dengan tubuh gemetar.
"Kalau cuma bilang gitu mereka gak bakal pergi, malah tambah seneng gangguin lu," ucap sebuah suara yang tiba-tiba muncul di samping dan membuat Grace terkejut lalu membuka matanya.
Nampak di hadapannya berdiri seorang gadis berambut pirang, dengan seragam yang sama dengan dirinya tengah berdiri bersandar menatap ke arah hantu yang tampak ketakutan.
"Tuh? Lihat kan?! Dia ketakutan kalau kita berani!" ucap gadis itu sambil tersenyum menatap Grace.
"Siapa?" tanya Grace dengan wajah bingung.
"Salam kenal... Aku Tiana!" jawab gadis berambut pirang itu sambil mengulurkan tangan pada Grace.
To Be Continued