Larasati berjalan dengan lemah menuju kamarnya,dia tidak menyangka kalau suami nya memiliki kelainan seperti itu. Pantas saja suaminya tidak pernah menyentuh nya sama sekali Selama menikah dengan nya, dia pikir karena pernikahan mereka merupakan perjodohan.
Saat berjalan mendekati kamar nya,laras mendengar suara yang tidak pernah dia dengar sebelum nya. Suara papa David,papa dari suami nya Sandres. Memang tidak baik untuk nya mengintip papa mertuanya ,tapi suara papa mertuanya yang mendesah dan seperti menikmati sesuatu membuat nya semakin penasaran.
Laras celingukan melihat keadaan disekitar nya,kemudian dia membuka sedikit pintu kamar milik papa mertua nya hingga dia melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh papa mertua nya itu.
Mata laras membulat sempurna,dia melihat papa mertua nya sedang menatap bingkai foto didepan nya sambil menikmati pergerakan dari alat yang melekat diatas bagian inti miliknya. Alat itu menyerupai milik kewanitaan,bergerak ke atas dan kebawah seperti s
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Plaaak
David tersentak merasakan punggung nya di pukul oleh Sandres dari belakang, Sandres tersenyum melihat papa nya yang hanya diam saja didepan pintu dapur.
"Papa ngapain disini? Ayo sarapan,sebentar lagi kan rapat. Papa jadikan memeriksa laporan keuangan hari ini ?" tanya Sandres yang tidak menyadari kalau dari tadi papa nya memperhatikan laras dari jauh.
"Ngak ada ,hanya menunggu mu. Ayo kita sarapan " jawab David yang berusaha menyembunyikan perasaan terkejut nya ,dia berjalan lebih dulu dari Sandres menuju meja makan.
Sandres mengernyitkan dahi nya menatap ke arah Laras,dia tidak menyangka jika laras sudah ada disana. Dia pikir laras akan menginap di hotel lebih dulu sebelum pernikahan mereka, tapi ternyata sudah ada didepan nya saat ini membuat nya merasa bingung .
"Papa yang menyuruh Laras untuk menginap disini ,apalagi hanya tinggal menunggu hari saja kalian sudah resmi menjadi suami istri " ucap David dengan tenang ,tadi melihat wajah bingung Sandres saat ini makanya dia langsung menjelaskan tanpa menunggu Sandres bertanya lebih dulu .
Sandres menganggukan kepala nya, kemudian dia duduk disamping kursi papa nya . Laras hanya tersenyum saja menanggapi ucapan papa nya Sandres,dia menyiapkan nasi goreng di dua tempat .
"Ini sarapan kakak " ucap Laras yang meletakan piring berisi nasi goreng didepan Sandres membuat Sandres kembali mengernyitkan dahi nya,dia tidak terbiasa sarapan nasi jika pagi hari dan dia juga belum pernah mencoba nya hingga akhirnya dia mendorong piring pemberian Laras.
"Aku ingin makan bubur saja seperti biasa,aku ngak bisa makan nasi jika pagi " jawab Sandres yang langsung menarik mangkuk bubur ayam yang berada tak jauh dari nya .
Laras merasa kesal tapi dia langsung menampilkan wajah nya yang sudah tersenyum,David tau kalau Laras kesal sehingga dia merasa ikut kesal juga melihat sikap anak nya itu. Dia ingin sekali memberikan pukulan di kepala Sandres seperti biasa jika mereka sedang berdua saja,tapi saat ini ada Laras mana mungkin dia melakukan nya .
"Oh....ya sudah ngak apa-apa,hhmmm papa mau bubur juga?" ucap Laras yang merasa bersalah karena sudah mengambil keputusan sendiri mengenai menu sarapan ,dia akan berusaha mengikuti semua nya saja dan tidak akan merubah apa pun yang ada dirumah itu .
Harus nya Laras sadar diri,dia hanya lah pendatang dan tak baik merubah apa yang biasanya dilakukan oleh Sandres dan david. Begitu lah yang dia pikirkan saat ini,dia akan mencoba menjalani semua nya dengan baik .
"Papa ingin nasi goreng saja,Bolehkan ?" jawab David sambil tersenyum manis,Sandres tidak memperlihatkan sikap David. Dia hanya menghabiskan bubur nya saja ,dia tidak memperdulikan sekitar nya saat ini .
"Ini pa,semoga suka ya pa. Ini masakan ku " ucap Laras dengan senyuman mengembang dibibir nya ,entah kenapa dia suka melihat senyuman dibibir David. Membuat nya merasa nyaman dan dapat mengembalikan mood nya yang buruk tadi,kemudian dia mulai memberikan piring yang tadi dia berikan untuk Sandres.
"Hmmm.....Masakan mu tetap yang paling enak,papa suka " jawab David yang langsung melahap nasi goreng buatan Laras,dia tidak mengada-ada karena memang masakan laras sangat enak.
Mendengar hal itu,Sandres melirik ke piring laras dan David. Nasi goreng yang dimakan oleh kedua nya terlihat begitu menggoda nya, tapi dia yang sudah merasa gengsi karena sudah menolak nya memilih untuk menghabiskan bubur ayam nya saja .
Setelah selesai sarapan,Sandres mendekati Laras . Dia akan mengajak laras untuk pergi bareng dengan nya, sebenar nya dia tak mau mengajak laras barengan karena memang perusahaan papa nya yang dia kelola bertolak belakang dengan perusahaan keluarga Laras yang ada disini. Tapi perusahaan keluarga David sejalan dengan perusahaan laras,tapi karena paksaan dari papa nya membuat Sandres mau tak mau mengajak laras ikutan juga.
"Laras...kau sudah siap? Biar aku antarkan kamu ke kantor,biar sekalian jalan " ucap Sandres membuat Laras mengernyitkan dahi nya, kemudian dia tersenyum lembut dan menggelengkan kepala nya.
"Kan jalan nya beda kak,ngak usah. Aku bisa naik taksi saja nanti ,lagi pula aku harus membersihkan bekas makanan ini " jawab Laras dengan senyuman manis dibibir nya, begitu saja laras sudah merasa senang walaupun dia tak jadi diantar oleh Sandres tapi paling ngak Sandres mengajak nya untuk jalan bersama.
"Ngak apa-apa,biar aku antar kan saja. Sekalian kita jemput Alex lebih dulu ya " ucap Sandres dengan santai membuat Laras terkejut dan kembali menggelengkan kepala nya.
"Ngak usah kak,sebaiknya kakak pergi saja dulu. Aku takut kakak terlambat karena menunggu ku " jawab Laras lagi,dia ngak mau membuat Sandres terpaksa melakukan nya karena dia melihat gerak-gerik david yang melototi Sandres.
Laras yakin jika semua nya karena david yang meminta nya pada Sandres bukan karena kemauan pria itu, dia jadi merasa ngak enak sama Sandres karena harus mendapatkan kemarahan dari papa nya nanti makanya dia menuruti semua nya begitu saja.
Sandres menaikan kedua bahu nya ke arah papa nya ,kemudian dia berpamitan pada Laras dan David lebih dulu sebelum mereka pergi. David masih duduk dengan cantik di kursi kejayaan nya, dia ingin melihat laras menyelesaikan membersihkan meja makan.
"Kalau begitu aku pamit dulu pa,laras. Sampai ketemu nanti malam " ucap Sandres dengan santai, laras menganggukan kepala nya.
"Ya sudah,pergi lah. Biar papa saja yang antar Laras ke perusahaan nya, lagi pula kami satu arah " ucap papa David dengan pelan.
"Oh iya ya,perusahaan papa sama perusahaan Laras memang searah tapi papa kan mau ke perusahaan N dulu . Kita mau rapat pa" jawab Sandres yang melihat papa nya dengan bingung.
"Ada yang perlu papa ambil di perusahaan papa,setelah itu baru papa akan kesana " jelas David,dia hanya ingin mengantarkan laras ke perusahaan nya saja. Tidak ada maksud lain,tapi ngak mungkin dia mengatakan hal itu.
Lagi pula ,David yang menyuruh laras untuk tinggal disini. Makanya Laras jadi jauh untuk ke kantor nya, entah kenapa David merasa ngak bisa jauh dari Laras setelah keseringan bersama nya selama perjalanan semalam.
Apalagi bibir mungil Laras yang terasa manis,kini David seperti ingin merasakan nya lagi. Dia merasa ketagihan dengan bibir manis itu,David sudah memandangi nya dari tadi . Berharap bisa mencium nya kembali,tapi mungkin harapan itu hanya bisa di pikiran nya saja.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘
narasinya terlalu panjang di setiap bab