Li Meiyin adalah gadis modern yang memasuki sebuah novel , hidup kedalam tubuh seseorang yatim piatu dengan nama yang sama ,dan ditemani oleh sistem multifungsi.
WARNING ada ****** ****** nya!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part. 34
selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️
*****
PLAK
Komandan Jing langsung menampar anak perempuannya.
"Aaaah." Jing Lily memegang pipinya.
Komandan Jing sangat marah dan merasa terhina. Dia merasa kehilangan martabat di hadapan bawahannya akibat tingkah Jing Lily.
Dan tadi, Xiang Jun akan menjabat sebagai Mayor Jenderal? Bukankah itu berarti Xiang Jun tidak lagi berada di bawah pengawasan nya?
"Apakah kamu senang, Lily? Kamu telah membuatku malu." Komandan Jing berteriak, dia merasa ingin mencekik anak perempuan nya ini.
"Pergilah, pikirkan kesalahanmu. Setelah hari ini, jangan harap kamu bisa bertindak sesuka hati. Aku akan mencabut semua fasilitas yang kamu miliki." Komandan Jing mengusir Jing Lily, saat ini dia sudah sangat pusing.
Jing Lily keluar dari ruangan ayah nya dengan ketakutan, dia tidak menyangka keadaan akan seperti ini.
Dia semakin membenci Li Meiyin, karena dialah, kakak Gu-nya, yang mengancamnya. Karena dia, ayahnya menjadi marah.
"Aku akan menghancurkan mu. "Dalam hati Jing Lily dipenuhi oleh rasa dendam.
Aku harus meminta bantuan ibu, hanya dia yang bisa menolongku.
Jing Lily segera pulang ke rumahnya.
******
Di rumah, Li Meiyin telah selesai memasak dan mandi, sekarang dia menunggu suami nya sambil menonton televisi. Tiba-tiba, dia mendengar suara mobil Xiang Jun di depan rumah.
Pintu dibuka dengan cepat, dan terlihat Xiang Jun berjalan cepat mendekati Li Meiyin.
"Meiyin, apakah kamu baik-baik saja? Apakah orang itu menyakitimu?" Xiang Jun memeriksa seluruh tubuh istrinya, tidak ingin menyebutkan nama Jing Lily.
Li Meiyin awalnya terkejut dan bingung dengan sikap Xiang Jun yang tiba-tiba. Ternyata ini disebabkan oleh kejadian siang itu. Wajah Li Meiyin langsung tampak murung.
"Aku baik-baik saja," jawabnya dengan datar.
"Meiyin, aku minta maaf karena aku yang membuatmu terganggu," Xiang Jun mengambil kedua tangan istrinya dan menciuminya berkali-kali.
Sebenarnya Li Meiyin tidak merasa marah sama sekali. Bagaimanapun, suaminya memiliki daya tarik yang sulit untuk diabaikan.
Baru dua hari di ibukota, ia sudah bertemu dengan penggemar suaminya yang berwujud seperti hantu kecoa. Siapa tahu hantu seperti apa yang akan dia temui selanjutnya.
"Saya sudah bilang bahwa aku baik-baik saja. Kakak khawatiran saja pacar kakak," Li Meiyin berkata sambil tersenyum tipis.
"Meiyin, aku bersumpah demi segala sesuatu di dunia ini, aku tidak mengenalnya sama sekali. Hanya Ibu, kamu, dan anqi, wanita yang ada di hidupku," kata Xiang Jun sembari meletakkan tangan Li Meiyin di atas kepalanya.
Li Meiyin tahu bahwa apa yang suami nya katakan adalah kebenaran. Dia menahan diri untuk tidak memeluk suaminya.
"Huuumm." Li Meiyin menarik tangannya.
"Ayo kita makan malam dulu, nanti makanan nya akan dingin." Li Meiyin melangkah lebih dulu menuju meja makan di depan suaminya.
Xiang Jun berpikir bahwa istrinya masih kesal. Dia hanya menghela napas panjang.
Mereka menikmati makanan dalam keheningan, Xiang Jun berulang kali mencoba berbicara dengan Li Meiyin. Namun, Li Meiyin hanya memberikan jawaban seperlunya.
Sebenar nya, Li Meiyin juga memiliki banyak hal yang ingin disampaikan, seperti sudah bertemu dengan tetangga di sini. Tapi, dia masih ingin bermain-main dengan suaminya.
Seperti biasa, Xiang Jun merapikan meja dan mencuci piring. Li Meiyin duduk sambil menonton televisi. Xiang Jun segera pergi untuk mandi, karena dia masih bertekad untuk membujuk istrinya.
Setelah selesai mandi, Xiang Jun mengajak Li Meiyin untuk masuk ke kamar, dia menempatkan Li Meiyin di tepi tempat tidur, dan berlutut di depan Li Meiyin sambil menggenggam kedua tangannya.
"Meiyin, tolong jangan terus marah, aku benar-benar tak sanggup seperti ini. Sungguh, tidak ada yang terjadi antara aku dan orang itu. Barusan aku menemui Komandan, dan kebetulan orang itu ada di sana juga."
"Jadi, aku mengambil kesempatan untuk mengancamnya agar tidak lagi mengganggumu."
Xiang Jun menjelaskan dengan lembut.
"Lalu, bagaimana dengan Komandan kakak?" Li Meiyin mulai melunakkan suaranya, merasa sulit untuk terus mempermainkan suaminya, melihat suaminya berlutut seperti itu.
"Aku pun sedikit memberinya peringatan. Karena selama ini dia hanya diam ketika putrinya bertindak semena-mena."
"Apakah tidak ada masalah?" Li Meiyin terlihat cemas.
"Meiyin, tenanglah, semuanya masih berada dalam kendaliku. Aku juga punya kabar baik untukmu." Ujar Xiang Jun merasa senang melihat kecemasan istrinya, itu menandakan bahwa dia tidak lagi marah.
"Apa itu?" Li Meiyin bertanya dengan rasa ingin tahunya.
"Sebenarnya, aku sudah mendapatkan promosi menjadi Mayor Jenderal sekitar enam bulan yang lalu. Saya merasa belum layak. Namun, setelah kejadian hari ini, Shiming menyarankan agar saya menerima tawaran itu." Xiang Jun berhenti sejenak dalam bercerita dan memandang mata istrinya.
"Hari ini, saya telah memutuskan untuk menerima promosi menjadi Mayor Jenderal." Xiang Jun mencium kedua tangan istrinya.
Mata Li Meiyin bersinar ketika mendengar kabar bahagia dari suaminya. Dia tidak menyangka bahwa suaminya sangat luar biasa.
Namun, ada sedikit rasa tidak nyaman dalam hatinya jika di usia yang masih muda ini suaminya sudah menjadi Mayor Jenderal, berarti dia telah melewati banyak misi berbahaya.
Apalagi, dia juga melihat banyak bekas luka di tubuh suaminya.
"Selamat untukmu, kak. Suamiku memang sangat hebat." Ujar Li Meiyin tersenyum lembut, berusaha mengusir rasa tidak nyaman di hatinya.
"Semua ini untuk Meiyin, aku ingin menjadi prajurit yang luar biasa agar Meiyin merasa bangga."
"Saya selalu merasa bangga pada kakak, dari dulu, sejak pertama kali bertemu, kakak yang baik hati, kakak yang selalu bersamaku dan melindungi ku. Dan kakak yang mengajarkan aku tentang seni bela diri." Li Meiyin membelai pipi suami nya.
"Meiyin sudah tidak marah lagi, kan?" Ujar Xiang Jun memandang istrinya dengan penuh harapan.
Li Meiyin menggeleng dan tersenyum.
Melihat itu, Xiang Jun merasa lega, ia kemudian duduk di samping istrinya. Ia menatap dalam mata Meiyin dan mendekat untuk mencium.
Namun, saat mereka hampir bersentuhan, Li Meiyin segera menutup bibir Xiang Jun dengan tangannya.
"Tidak ada yang bisa kita lakukan malam ini." Kata Li Meiyin dengan senyum nakal.
Xiang Jun terlihat kecewa, ia benar-benar tidak ingin melewati malam Tanpa keintiman dengan istrinya.
"Tapi, Meiyin…" Xiang Jun terlihat memelas.
"Tidak ada tapi-tapian, aku masih sedikit kesal dengan kakak, mari kita tidur sekarang." Li Meiyin segera beranjak ke tempat tidur, berbaring, membungkus diri dengan selimut, lalu memejamkan matanya.
"Tapi bolehkah aku memelukmu?"
"Huuumm."
Mendengar itu, Xiang Jun langsung berbaring di samping istrinya, menyelipkan tangannya di kepala Meiyin dan memeluk nya erat.
"Meiyin."
"Mmm."
"Hanya untuk malam ini, besok sudah boleh, ya?"
"Mmm."
Li Meiyin mengubah posisinya agar
menghadap suaminya, ia juga sudah terbiasa tidur dalam pelukan suaminya.
Akhirnya, malam ini bisa tidur nyenyak tanpa halangan apapun. Meskipun merasa sedikit tidak tega pada suaminya tetapi ia perlu memberikan waktu bagi pinggang nya untuk beristirahat.
****
Terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️❤️
ditinggal ya cerita selanjutnya...