Grace Dan Kitab Penakluk Arwah
Pada dasarnya... Manusia bukan satu-satunya makhluk yang menghuni dunia ini
jin? Hantu? Monster? Siluman? di berbagai penjuru dunia ini orang menyebut para makhluk tak kasat mata ini dengan berbagai nama
Namun kami menyebut mereka Anomali, Sejatinya mereka ada di sekitar manusia, namun tidak semua orang dapat menyadari keberadaan mereka
hanya orang-orang dengan Energi batin besar dapat melihat keberadaan Anomali, sejak dulu manusia sering bekerjasama dengan Anomali, ada yang ingin berbuat baik, ada juga yang ingin memanfaatkan kekuatan Anomali untuk kepentingannya sendiri
dikisahkan terdapat sebuah pusaka yang bisa membuat manusia menguasai semua Anomali tanpa terkecuali
Benda itu disebut...
"KITAB PENAKLUK ARWAH"
***********
Pagi harinya... Di sebuah kota kecil bernama Abhipraya yang terletak di sebuah pulau kecil bernama sama yang ada di antara pulau Bali dan pulau Jawa.
Terlihat seorang gadis berambut hitam panjang sepunggung kini tengah merenggangkan tangannya ke atas, lalu bersiap bangun dari tidurnya sembari melihat jam.
"Ya ampun! Udah jam segini! gawat! kalo ga buru-buru bisa telat ini?!" panik Grace sesaat setelah terbangun sambil melihat jam dinding di kamarnya.
segera ia melompat dari kasurnya dan dengan terburu-buru ia bergegas untuk mandi dan siap-siap berangkat menuju sekolah.
Beruntung, ketika sampai di sekolah masih banyak siswa dan siswi yang baru tiba dan saat dia kembali mengecek jam di tangannya masih 5 menit lebih awal dari bel masuk.
"Fyuuh, hampir aja gue telat," gumam gadis itu sambil melangkah masuk ke dalam lorong kelas, dan menghampiri kedua temannya yang berdiri di tengah lorong sekolah.
"ini dia basis kita Grace Alexandra! tumben hari ini ga telat kamu?" sindir sonya, gadis berambut kemerahan yang mengenakan kacamata dan tampak tersenyum menyindir gadis itu.
"btw Grace! Lu mesti lihat ini deh!" ucap Linda seorang gadis feminim, berambut panjang se punggung, dan wajah lembut yang tengah menghampiri dia sembari menunjukkan layar hapenya saat didekati oleh Grace.
"Ape nih? lu dapet gebetan baru lagi?" tanya Grace sambil tersenyum iseng, tapi saat melihat apa yang ada dalam layar hape itu, ekspresinya berubah. Nampak saat ia menatap Sonya, gadis itu hanya tersenyum dan membenarkan posisi kacamatanya.
"Video Cover lagu Science 24 udah 100k Views!?" ucap gadis itu semangat diiringi teriakan di belakang mereka, dan saat ketiganya menoleh terlihat seorang gadis tomboy, berambut pendek yang sedang tercengang menatap layar hape itu lalu menatap ketiga sahabatnya bergantian selama beberapa saat.
"Ga sia-sia ya kita latihan sebulan, mana kemaren pas syuting retake udah berapa kali tuh? kayaknya ada 50kali" ucap Sonya sambil sedikit tertawa senang.
"ingat gaes jangan jumawa dulu! ini baru awalnya, kita harus latihan lebih giat lagi!, dua minggu lagi festival musik Abhipraya kita harus tunjukin kemampuan terbaik kita! Science 24 SEMANGAT!" teriak Grace menyemangati ketiga temannya.
"Ya!!!" jawab ketiganya kompak.
Tak lama mereka pun akhirnya tiba di kelas, dan duduk di kursi masing-masing, Della dan Linda di kursi paling depan, dan Grace dan Sonya di belakangnya.
"Eh btw gue denger dari wali kelas, ada murid pertukaran pelajar loh di kelas kita," bisik Della pada Grace dan Sonya.
"Oh ya? Dari sekolah mana?" tanya Sonya penasaran.
"Gue denger sih, dari Arakat," jawab Della yang dibalas tatapan penasaran mereka.
"Serius?! Cakep ga?" tanya Linda tertarik, dan ga lama datang seorang pemuda dengan seragam SMA yang berbeda dari mereka ke dalam kelas, bersama seorang guru pria berambut panjang yang diikat.
"Selamat pagi anak-anak, Kali ini kita kedatangan murid baru, pertukaran pelajar dari SMA Garuda di kota Arakat, bapak harap kalian bisa akrab dengan Dia, mari silahkan perkenalan diri kamu nak," ucap seorang wali kelas mereka, seorang guru bernama pak Jack. Sembari menenteng tas hitam tampak seorang pemuda berdiri di depan kelas dan tersenyum pada semua murid kelas yang akan ia tempati selama masa pertukaran pelajar.
"Selamat pagi teman-teman! Kenalin, gue Rico Julian murid pertukaran dari SMA Garuda di kota Arakat, mohon bantuannya untuk enam bulan kedepan ya!" ucap Rico pada mereka sambil tersenyum ramah.
"Oke Rico,kamu boleh duduk di situ, kita mulai pelajarannya anak-anak buka buku kalian halaman tujuh," Tampak setelah itu, Rico mulai berjalan dan duduk di kursi kosong di belakang Grace cs.
*********
Di parkiran saat pulang sekolah. Tampak Grace yang keluar menuju mobilnya bersama Della dan Sonya terlihat asik membuka artikel tentang band mereka.
"Malam ini kita jadi latihan kan?" tanya Della ke mereka berdua.
"Jadi-jadi, tapi aku ijin telat ya, karena aku ada les Piano"," jawab Sonya yang dibalas anggukan paham Grace dan Della.
"Iya deh, si paling rajin.. oke kalo gitu jam 7 di Studio biasa ya gaes?" usul Grace sebelum akhirnya berjalan menaiki mobilnya, meninggalkan Sonya dan Della disana.
"Awh!" pekik gadis itu pelan sesaat setelah masuk, lalu melihat gelang di pergelangan tangan kanannya yang rapat.
"Kenapa ya? kok rasanya gelang ini jadi kaya kekecilan sih? apa gue tambah gemuk? yaampun! ga bisa, pokoknya gue besok harus diet!" gumam Grace sembari mengelus pergelangan tangan dia, dan tanpa merasa aneh gadis itu mulai mengendarai mobilnya keluar dari sekolah.
**********
Malam harinya, di sebuah studio musik. Grace bersama ketiga kawannya dengan semangat tampak memainkan musik disana, satu demi satu lagu yang mereka nyanyikan nampak tak terasa hingga jam 10 malam.
"Wiih Mantap!, sepertinya dengan sedikit latihan lagi band kita bakal siap buat debut di festival musik Abhipraya" gumam Linda yang dibalas senyum manis serta anggukan setuju Grace dan Sonya.
"Bener banget, yah... Sedikit kurang sinkron di beberapa part, Linda bisa latihan vokal biar bisa ambil nada tinggi, Grace juga beberapa part sering off tempo" tambah Sonya mengoreksi serta memberi saran pada mereka, seperti biasanya.
"Kalau gue gimana kak Sonya?" tanya Della yang hanya dibalas acungan jempol oleh Sonya.
"kamu udah bagus kok Del! tapi tetap harus latihan, jangan sampai pas manggung malah underperform, Oke!" jawab Sonya yang dibalas senyum senang Della.
"Ga salah pilih Sonya jadi Kapten band kita, lu paham banget soal musik, Pinter main Piano, cantik, baik lagi, emang Sempurna banget Sonya" ucap Grace yang membuat Sonya tersipu
"Apaan sih Gre?! Ga usah lebay, ngomong-ngomong, udah jam segini, kita udahan latihannya ya, jangan lupa, yang tadi aku bilang ya, semangat semua dua minggu lagi Science 24 akan debut di Festival Musik Abhipraya!" ucap Sonya semangat dibalas senyuman dan anggukan ketiga temannya.
Setelahnya keempat gadis itu merapikan alat musik mereka dan berjalan keluar dari studio band, sembari bersenda gurau.
"Oke guys, motor gue disana, pamit yah!" ucap Della pamit meninggalkan sahabatnya, lalu diikuti Linda dan Sonya.
"PR aman, ulangan ga ada, keknya malam ini gue pakai buat lanjut nulis lagu Original pertama Science 24" gumam Grace saat masuk di dalam mobil.
Akan tetapi rasa nyeri muncul kembali dari gelangnya, tampak gelang dari akar kayu itu mulai merekat kembali membuat gadis itu meringis menahan perih.
"A..apa-apaan?!" kaget Grace panik diiringi sebuah getaran aneh dari luar mobilnya.
Panik sekaligus merasakan nyeri, tentu saja membuat gadis itu ketakutan dan berusaha melepas gelangnya sambil berusaha menelepon sahabatnya yang dirasa masih ada di dekat sana, namun sesaat setelah telpon tersambung, belum sempat menjelaskan kondisinya, perlahan kesadaran Grace menghilang.
*********
Beberapa saat kemudian di kamarnya, nampak Grace tengah duduk sambil memegang kepalanya yang nyeri.
"Untung aja kamu ga kenapa-kenapa Grace, tiba-tiba pingsan gitu bikin cemas aja," ucap Sonya yang masuk ke dalam kamar lalu memberikan segelas teh hangat.
"Haah, emang gue kenapa?" tanya Grace bingung sambil menerima gelas teh itu dari sonya.
"Kamu pingsan tadi, kamu sempat telfon aku, tapi pas aku angkat gak ada jawaban, makanya langsung kusamperin," jawab Sonya pada Grace yang mengangguk paham dan tersenyum.
Sementara tatapan gadis itu teralihkan pada sebuah buku berukuran besar, dengan sampul terbuat dari kulit dengan tulisan...
"Kitab Penakluk Arwah : penghubung, buku apaan nih Gre?" tanya Sonya penasaran, sambil mengambil sebuah buku yang ada di rak lemari Grace.
"Gatau, ini buku pemberian kakek gue, sebelum menghilang," gumam Grace yang kini memperhatikan buku itu dengan seksama.
Namun, tiba-tiba sebuah ledakan energi muncul begitu Grace memegang buku itu, dan tampaknya memancing sosok-sosok anomali berwujud genderuwo, kuntilanak, dan beberapa wujud aneh berdatangan memenuhi kamar itu.
"Huwaaaa!!!" jerit keduanya panik dan segera berlari ke luar dari kamar itu sambil ketakutan, sementara itu ada seorang pemuda yang datang mendekati rumah Grace.
"Keknya gue datang disaat yang tepat," gumam sebuah suara, disusul sebuah sinar putih yang mengalihkan perhatian para hantu tadi.
"Rrrrh,"
"Hihihihi,"
Suara makhluk-makhluk itu, dan kini mulai pergi meninggalkan dua gadis itu. Dan bergerak menuju sosok pemuda yang berdiri di depan Halaman Rumah itu.
"Gak bakal gue biarin! Kalian ganggu dia!" teriak pemuda itu sembari berdiri menatap para makhluk yang mendekat.
Namun saat itu, secara mengejutkan sebuah energi batin besar dengan cahaya putih meluap keluar dari tubuh pemuda itu, membuat makhluk-makhluk itu terdiam dan ketakutan sambil berjalan dan melayang meninggalkan pemuda yang ada disana.
"Heredis?" gumam Sonya pelan saat melihat dari balik jendela.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments