NovelToon NovelToon
Benih Kakak Iparku

Benih Kakak Iparku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Anak Genius / Konflik etika / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:870.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Baby Ara

"Hentikan gerakanmu, Bella," ucap Leo berat sambil mencengkram pinggang Bella. Bulu halus di tubuh Bella meremang, napas mint Leo memburu dengan kepalanya tenggelam di perpotongan leher Bella membuat gerakan menyusuri.

"kak, jangan seperti ini."

"Bantu aku, Bella."

"Maksudnya bantu apa?"

"Dia terbangun. Tolong, ambil alih. aku tidak sanggup menahannya lebih lama," ucap Leo memangku Bella di kursi rodanya dalam lift dengan keadaan gelap gulita.

Leo Devano Galaxy adalah pewaris sah Sky Corp. 2 tahun lalu, Leo menolak menikahi Bella Samira, wanita berusia 23 tahun yang berasal dari desa. Kecelakaan mobil empat tahun lalu membuat Leo mengalami lumpuh permanen dan kepergian misterius tunangannya adalah penyumbang terbesar sifat kaku Leo.

Hingga Bella berakhir menikah dengan Adam Galaxy, anak dari istri kedua papa Leo yang kala itu masih SMA dan sangat membenci Leo.

Sebenarnya Apa yang terjadi pada Leo hingga ingin menyentuh Bella yang jelas-jelas ia tolak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby Ara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Pil Kontrasepsi

"Adam mau kemana kamu?" tanya Devita duduk di ruang keluarga tengah membaca majalah dengan wajahnya ter-poles masker bengkoang.

Adam menuruni tangga dengan helm full face di masukan pada salah satu pergelangannya.

"Mau keluar, Ma. Sumpek di rumah," balas Adam masih merasa jengkel pada penolakan Bella.

Devita meletakan majalahnya di meja kaca lalu berdiri menghampiri Adam yang sudah menapak di tangga terakhir.

"Kenapa putraku? Udik itu membuatmu marah lagi?"

Adam mendesah kasar. "Dia menolak ku, Ma. Si lumpuh itu juga sok-sokan membelanya membuatku kesal," gerutu Adam.

Devita tersenyum tipis tanpa Adam tahu. Otak kebencian tertanam di hati Adam untuk Leo adalah Devita.

Sedari kecil, Devita selalu menekankan bahwa seorang kakak tiri tidak akan pernah sebaik kakak kandung. Apalagi Leo adalah pewaris sah keluarga ini, Adam semakin membencinya.

Tepat Devita akan buka suara, ia melihat seorang maid berbicara dengan Revan. Devita tentu saja penasaran apa yang mereka bicarakan.

Apalagi Revan membawa seorang perempuan menaiki lift bersamanya dan maid itu menuju ke arah keduanya untuk menaiki tangga menuju lantai atas.

"Permisi Nyonya, Tuan muda."

"Tunggu dulu, Apa yang di bicarakan Revan padamu dan siapa wanita itu?"

Langkah maid tersebut terhenti namun terlihat ragu untuk menjawab. Devita menajamkan matanya. Karena menyandang status istri kedua. Ia sering kali tidak di hargai.

"Berbicara jujur atau aku pecat kau sekarang juga!" ancam Devita.

"Jangan Nyonya, ampun ... tadi Revan memberitahu nona Bella pingsan. Saya disuruh mengganti bajunya di kamar tuan Leo dan wanita tadi dokter yang akan memeriksa nona Bella. Saya permisi Nyonya," jujur maid itu ketakutan.

"Kenapa bisa Bella pingsan? Dan kenapa harus dibawa ke kamar Leo?" Tanya seseorang di ambang pintu baru datang dari arah luar.

Tanpa siapapun sadari, Devita menyeringai licik.

Dikamar Leo, Bella selesai diperiksa dan sudah berganti baju tidur. Wanita itu belum siuman. Leo di seberang hanya menatap datar Bella.

"Jangan khawatir, adik iparmu hanya kecapean dan karena suhu tubuhnya meninggi membuat imunnya turun. Kepalanya juga tidak apa-apa. Aku sudah menyuntikan vitamin agar besok dia tidak lemas."

Leo hanya mengangguk acuh. "Kau membawa pesanan ku?"

Celine Aqila, dokter sekaligus sahabat tunangan Leo dulu, merogoh isi tasnya. Ia sodorkan barang yang diminta Leo dengan ekspresi bingung.

"Boleh aku bertanya?"

"Ya."

"Untuk siapa itu, Leo?"

Revan tak kalah penasaran namun memilih diam saja. Leo menyembunyikan cepat barang itu di saku celananya.

"Revan, antar Celine ke depan. Maaf, mengganggu istirahatmu."

Celine tahu, Leo sengaja tidak menjawab pertanyaannya. Celine memandang Bella dengan perasaan rumit.

Ia tahu kamar ini milik Leo. Semasa hidup Kanaya Ayodhya, Leo sekalipun tidak pernah mengijinkan tunangannya itu masuk ke kamarnya. Kanaya sering bercerita pada Celine.

"Mari, Nona."

Melintasi Leo, Celine mengutarakan kegundahannya.

"Aku harap praduga ku salah, Leo. Karena Kanaya akan sangat kecewa padamu."

Kedua tangan Leo mengepal di atas paha. Luka kehilangan itu masih sangat Leo rasakan bahkan sekarang berganti rasa bersalah luar biasa sesak.

Tubuhnya sudah ternoda oleh wanita lain. Dulu, Kanaya bahkan selalu menggoda Leo namun sikap teguh Leo sama sekali tidak gentar.

"Privasiku adalah urusanku. Baik kau keluar!" sentak Leo penuh amarah.

"Nona, ayo," paksa Revan karena bisa saja Leo mengamuk memecahkan barang di kamarnya seperti yang sudah-sudah.

"Baik aku keluar. Namun ku harap kau tidak melupakan Naya. Apalagi terlibat hubungan terlarang. Masih banyak wanita lain di luar sana, Leo," pesan Celine lalu benar-benar keluar bersama Revan.

Bunyi pintu terbuka kasar disusul langkah kaki beberapa orang memasuki kamar Leo bernuansa hitam putih itu.

"Apa lagi?!" tanya Leo sarat kemarahan tanpa melihat orang yang datang.

"Ada apa ini, Leo?" tanya Liam, ayah kandung Leo. Paruh baya itu masih mengenakan jas kantornya. Devita yang sudah membasuh wajahnya lekas mendekati Bella.

"Astaga menantuku, kenapa bisa seperti ini?"

Devita mengelus puncak kepala Bella terkesan khawatir sambil duduk di sisinya. Devita mengerling pada Adam membuat pemuda itu ikut berakting.

"Istriku bangun, sayang. Kak Leo, kenapa Bella ada di kamarmu? Tidak baik kak, dia istriku," ucap Adam bahkan menciumi punggung tangan Bella.

Perkataan Adam terkesan sengaja menjelekan Leo pada ayah mereka.

"Sayang, bukannya tadi kau baik-baik saja? Kenapa sebentar ku tinggal, sudah seperti ini."

"Jawab Leo! Kenapa kau malah diam!" bentak Liam karena Leo hanya berdiam saja dengan wajah dinginnya.

"Dia pingsan. Harusnya berterimakasih aku mau menolongnya," tekan Leo.

Rasa di hatinya campur aduk namun lebih dominan rasa marah. Leo tidak tertipu drama Adam namun sesuatu membara di dadanya melihat perlakuan Adam pada Bella.

"Dan kau suami tidak becus, bawa pergi istrimu dari kamarku!"

Ekspresi wajah Adam sempat berubah namun kembali terlihat sedih.

"Terimakasih kak, sudah menolong istriku. Mungkin ini, tanda-tanda sebentar lagi Bella akan mengandung."

"Amin." Devita ikut menimpali. "Agar ada penerus untuk keluarga Galaxy," ucapnya lagi.

lirikan sinis mata Devita terarah pada Leo. Karena pikirnya, wanita mana yang mau dengan Leo yang lumpuh sekalipun mau, paling hanya memanfaatkan kekayaan dimiliki anak tirinya itu.

"Benarkah? Apa bulan ini Bella sudah terlambat datang bulan?" tanya Liam bersemangat.

Dia memang memimpikan hadirnya mahluk mungil itu. Liam tidak berharap pada Leo. Karena Leo tidak berminat lagi untuk menikah.

Sementara Devita tidak ingin mengandung kembali.

"Nanti, bulan depan saja aku mengajak Bella

periksa, Pa. Aku yakin Bella akan mengandung cucu kelurga ini," jawab Adam terdengar sangat bahagia mengutarakan kebohongannya.

"Terpenting jaga cucu papa baik-baik," jawab Liam begitu antusias.

'Ya Tuhan, tega sekali mas Adam membohongi papa. Bagaimana jika aku tidak hamil bulan depan?' batin Bella.

Ya, Bella sudah sadar, sejak Leo menyuruh Adam membawanya. Namun Bella sengaja tetap menutup mata. Aroma wangi bekas tubuh Leo di seprai abu-abu itu menggelitik hidung Bella membuatnya menghirup begitu dalam. Mata tajam Leo menyadari tingkah Bella.

'Astaga, apa yang aku lakukan? Sadar, sadar, dia kakak iparmu.'

Tanpa sadar Bella menepuk wajahnya sendiri.

"Sayang, kau sudah sadar?"

"Bella, apa yang sakit, Nak?" tanya Liam ikut mendekat pada menantunya itu, Devita berdiri memberi ruang.

Liam begitu menyayangi Bella. Bahkan tak segan memeriksa kening Bella.

"Kau demam. Adam, di kompres kening istrimu nanti. Jangan lupa minum obat. Apa kau sudah makan, Nak?"

Bella menggeleng. Kepalanya masih pusing. "Aku tidak lapar Pa."

"Tidak bisa, Bella. Kau harus makan. Biar papa suruh maid membuatkan mu bubur nanti."

"Tapi pa--"

"Jangan membantah. Supaya lain kali tidak menyusahkan orang lain," sela Leo.

Diam-diam dari tadi matanya melirik Bella.

"Baik Pa ...." ucap Bella berat.

Pasalnya, liurnya terasa pahit. Tubuh Bella juga begitu nyeri. Serasa habis di pukuli orang.

"Pa, biar aku saja yang menyuruh maid. Kebetulan aku ingin turun ke bawah, mengambil kompres untuk Bella," alasan Adam, padahal akan menghubungi kekasihnya bahwa mereka batal bertemu.

"Yasudah, papa juga mau mandi. Bella, cepat sembuh ya."

Liam mengusap kepala Bella. Memiliki Bella sebagai menantu membuat Liam merasa mempunyai anak perempuan.

"Iya, Pa."

Kepergian Adam dan Liam membuat ketiganya saling pandang. Devita dengan dendam kesumatnya, Leo dengan wajah datar bagai tembok sedangkan Bella berusaha tidak menatap balik Leo.

Tiba-tiba ponsel ditangan Devita berdering.

"Bella, kau tetap disini dulu. Aku akan mengangkat telpon," ucap Devita berjalan keluar kamar Leo. Tanpa menegur Leo sama sekali.

"Tapi, Ma--"

Perkataan Bella terhenti karena kursi roda Leo mendekat ke arah ranjang. Sesuatu Leo lempar dan terjatuh di pangkuan Bella yang menyandar di kepala ranjang.

"Minum itu satu tablet setiap malam."

"Apa ini?"

Bella membolak-balik obat di tangannya itu.

"Pil kontrasepsi."

Bella akhirnya dibawa Adam Kembali ke kamar mereka. Di tengah malam, Adam sudah tertidur di samping Bella, tidak menyadari pergerakan gelisah istrinya itu.

"Aku minum apa tidak ya?" timbang Bella.

1
Rohimatul Amanah
Luar biasa
Cicih Sophiana
cerita nya aq suka banget thor...
tanda terima kasih aq kasih bintang lima ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
Baby Ara 🤎: Makasih kakak/Whimper/
total 1 replies
Kasut Sekolah
taunya udah mau end
poeryarzinkmgt
akhirnya bahagia
Baby Ara 🤎: Iya kak, makasih udah baca cerita ini /Smile/
total 1 replies
Maya Ellydarwina
sukaaaaaa banget dgn cerita nya,seru dan lucu, panjang umur sehat selalu Thor 🥰🥰🥰
Baby Ara 🤎: Amin ... Makasih kak/Whimper/
Kalau berkenan, ikuti cerita Ara yang lain ya/Chuckle/
total 1 replies
aRwanA
wah tamat juga bhagia selalu leo
Baby Ara 🤎: Iya kak, triplet kan udah lahir/Chuckle/
total 1 replies
Nayi Siti
triplet welcome
Baby Ara 🤎: Iya, kak/Chuckle/
total 1 replies
D_wiwied
waah tamat beneran kah, kasih bonchap laah y yaaaa /Smile//Smile/
D_wiwied: siaaapp ditunggu selalu kisah2 selanjutnya yaa
Baby Ara 🤎: Walah, udah tamat kak, wkwkwk/Chuckle/
Rencana mau bikin cerita Revan dan Kalana. nanti triplet, Leo dan Bella juga ada disana/Smirk/
total 2 replies
Cicih Sophiana
makin seru...
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
akhirr yg happy ❤️🍰
Rivaldo Valdo: 👍👍👌ye
Baby Ara 🤎: follback dong/Grin/
total 7 replies
As Lamiah
wah tamat juga setelah sekian lama nunggu up mu tour 😘
Baby Ara 🤎: Makasih kak udah mau baca cerita ini/Pray/
total 1 replies
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
sama plekk ketpelk uni mah😈
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
mbanyanginna ngakakk oii klean🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
heleh mas Revan mlh dpt jackpot
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
semuaa ad swbabna,si jahat tdk tetiba jadi jahat krn semuua ad sebabnya,
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
ngeri2 sedep y
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
tros kelemahanmo opo🙄
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
hadewhh emang Dy bikim takott,😈
Reni Anjarwani
doubel up thor yg banyak
dian hr
bayi nya twins apa triple ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!