Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Ali menggoes sepedanya dengan kecepatan pelan karena kini dirinya sudah dekat dengan rumah nya.Tak lama dia pun turun dari atas sepedanya setelah sampai tepat di depan rumah sederhana.
Rumah itu yang di tempati nya bersama dengan Nenek dan juga Ibu nya.Di saat dirinya ingin membuka pintu rumah tiba-tiba saja pintu itupun terbuka.Di lihatnya sosok Nenek nya membuka pintunya
"Assalamualaikum Nek".katanya sambil menyalaminya dengan takzim.
" Waalaikumsalam,ayo masuk".jawabnya dan remaja tanggung itupun langsung menurutinya.Ali masuk kedalam rumah sambil mendorong sepedanya untuk di taruhnya di dalam rumah karena rumahnya tidak mempunyai pintu gerbang.
"Ini Nek".ucap Ali sambil memberikan dua kotak nasi kepada Neneknya.
Wanita itupun menerimanya dan membawa nya ke meja makan.
" Kamu mandi dulu,Nenek sudah masakin air hangat untuk kamu mandi".
"Iya Nek, terima kasih".ucapnya sambil berjalan menuju ke kamarnya untuk mengambil baju ganti untuk nya. Setelahnya dia pun langsung bergegas untuk mandi sebelum airnya dingin.
Tak lama Ali pun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih segar.
Neneknya pun tersenyum melihat cucu laki-laki nya.
"Kamu mau langsung makan?
" Nanti Nek, Ali sholat isya dulu".ucapnya sambil bergegas masuk ke kamar nya untuk sholat.
Wanita paruh baya itupun mengangguk dan dengan sabar dia pun menunggu cucunya selesai sholat.
Ali pun berjalan menuju meja makan di mana Nenek nya kini sedang menunggu nya.
Ali pun membuka kotak nasinya terlihat di dalam sana berisi nasi, ayam teriyaki dan juga lauk lainnya yang masih terbungkus dalam kantong plastik.
"Ada apa Al? tanya Nenek nya saat melihat cucunya terdiam sambil memandangi kotak nasi yang berada di depannya.
" Lauknya banyak banget Nek".katanya sambil menunjukkan kotak nasinya kepada Nenek nya.
Wanita itu pun terkejut.
"Ya sudah makan saja Al, mungkin ini rejekinya kamu jadi di syukuri saja".
" Iya Nek".
"Sekarang lebih baik kamu makan, biar satu kotak lagi Nenek taruh saja buat sarapan besok pagi".katanya sambil memindahkan kotaknya ke dalam kulkas biar bisa di hangat kan kembali.
" Nenek sudah makan?tanyanya setelah Neneknya kembali duduk di kursi.
"Nenek sudah makan,di habiskan saja Al".ucap nya dan di angguki oleh cucunya.
Ali pun makan dengan lahapnya hingga tanpa terasa nasi di dalam kotak itupun akhirnya habis tanpa sisa.
" Alhamdulillah kenyang".katanya setelah selesai makan.
Wanita paruh baya itupun tersenyum melihat nya.
"Ibu sudah makan Nek?
Wanita itupun tersenyum
" Sudah, minum obat pun sudah dan sekarang Ibu mu sudah tertidur pulas ".
Remaja itupun tersenyum lalu dia pun bangun dari duduk nya dan mengambil tasnya yang masih berada di atas meja.
Dengan pelana dia pun membuka resleting tasnya dan mengeluarkan kantong plastik dan sebuah amplop coklat lalu memberikannya kepada Neneknya.
"Ini obat untuk ibu mu?tanyanya dan Ali pun mengangguk iya.
" Kalau kantong plastik ini berisikan obat lalu amplop coklat ini apa?
"Uang Nek".jawabnya dan membuat wanita paruh baya itupun menatap ke arah cucunya.
" Uang? Uang apa Al?
"Uang dari teman Ali Nek".jawabnya jujur.
Neneknya masih terdiam sambil menatap cucunya untuk meminta penjelasan.
"Teman Ali bilang uang itu sumbangan dari mereka untuk membantu Ali membeli obat untuk Ibu".ucapnya menjelaskan dan Neneknya pun akhirnya tau dari mana amplop itu berasal.
" Tadi ambil buat beli obat ibu dan sisanya masih ada di dalam amplop coklat itu.Jadi Nenek yang pegang ya".pintanya dan wanita itupun akhirnya mengangguk kn kepalanya tanda iya.
"Nenek akan simpan sekarang lebih baik kita tidur sudah jam sengah sepuluh".
Ali pun mengangguk.
" Oh iya Al, kamu mau tidur di mana? Di kamar kamu atau di kamar ibumu?
"Seperti biasanya Nek, Ali mau tidur di kamar ibu bareng sama Nenek juga".
" Ya sudah Nenek gelarin kasurnya dulu".ucapnya sambil berjalan menuju kamar tidurnya bersama dengan ibu cucunya.
"Iya Nek".jawabnya sambil berjalan menuju kamar mandi untuk menggosok gigi.
Ali membuka pintu kamar tidur Ibu nya.Di atas tempat tidur dia pun melihat seorang wanita cantik yang sedang tertidur pulas. Dengan langkah pelan remaja tanggung itupun mendekati tempat tidur untuk melihat Ibu nya lebih dekat.
"Ali sangat merindukan mu Ibu!Walaupun kita tinggal dalam satu rumah tapi rasanya kita saling berjauhan.Bu, maafkan Ali karena belum bisa bawa Ibu berobat ke rumah sakit.Tapi Ali akan berusaha mengumpulkan uang yang banyak agar bisa mencarikan Dokter yang terbaik untuk menyembuhkan penyakit Ibu.Jadi Ali minta sama Ibu bersabarlah sampai Ali bisa mendapatkan uang untuk berobat Ibu".gumamnya dalam hati sambil merapihkan selimut Ibunya sebatas dadanya.Hanya dalam keadaan tertidur saja barulah dirinya bisa mendekati Ibunya tapi sebaliknya jika dalam keadaan bangun maka Ali tidak bisa mendekati Ibu nya karena Ibunya akan tiba-tiba mengamuk dan melemparkan apa saja kepadanya.
"Ali sayang banget sama Ibu".ucapnya dengan suara yang sangat pelan sambil mencium kening Ibunya dan itu membuat Nenek nya yang sedari tadi memperhatikan nya itu menjadi menangis karena terharu.
Setelahnya Ali pun menuju kasurnya yang berada tepat di bawah tempat tidur Ibunya.
Tak terasa dia pun terlelap karena sudah terlalu capek seharian beraktivitas.
Wanita separuh baya itu pun memakaikan selimut kepada cucu nya dan dia pun akhirnya kembali berbaring di sebelah Ibu cucunya.
"Sungguh kamu sangat beruntung Nabila mempunyai anak soleh seperti Ali".gumamnya dalam hati.
Setelahnya dia pun ikut tertidur menjemput mimpi.
Ali terbangun saat jam menunjukkan pukul 4 subuh.Dengan gerakan cepat dia pun merapihkan,melipat kasur dan menyimpan nya ke dalam lemari.
Sesaat dirinya pun berpikir kalau dirinya seperti seorang pencuri tapi itu memang harus dilakukan karena jika tidak maka Ibunya akan mengamuk jika melihat nya berada dalam kamar yang sama dengan Ibunya.
"Seandainya saja Ibu mengenali Ali pasti sekarang akan menjadi anak yang paling berbahagia tapi sayangnya semuanya tidak akan mungkin terjadi karena Ibu bahkan tidak mengetahui kalau dirinya sudah mempunyai seorang putra".ucapnya dalam hati.
Dengan langkah pelan dia pun berjalan keluar dari kamar Ibunya untuk bersiap-siap untuk sholat subuh ke Masjid.
Tak lama setelah remaja tanggung itu telah keluar dari kamar, Neneknya pun menyusul keluar dari kamar.Dia melihat cucu nya kini sudah rapi dengan baju koko dan pecinya.Dia pun tersenyum
"Apa laki-laki yang menjadi Ayah biologis mu itu sama tampannya seperti kamu Al? tanyanya dalam hati.
Di saat dirinya sedang sibuk dengan pikiran nya tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggilnya
" Nek".
Dia pun menoleh dan melihat cucu nya. kini sudah berada di hadapan nya.
"Kamu mau ke Masjid?
" Iya Nek. Ali berangkat dulu takut terlambat sholat berjamaah nya".ucapnya sambil menyalaminya dengan takzim.
"Assalamualaikum".ucapnya sambil berjalan kearah luar rumah.
" Waalaikumsalam".jawabnya sambil melihat sosok cucu yang kini sudah keluar dari dalam rumah dengan perasaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
bersambung