Selama hidupnya Lesya memang selalu licik dan tak terkalahkan hanya demi mempertahankan warisan sang ibu. Tetapi dia mengalami kecelakaan dan terjun ke jurang. Lesya dinyatakan meninggal dan harta warisan miliknya dikuasai oleh pamannya yang serakah.
Siapa sangka dia kembali hidup dan memiliki kesempatan untuk membalas dendam. Tetapi Lesya dibangkitkan pada tubuh seorang gadis lemah bernama Yiesha yang di biarkan terkurung dan kelaparan berhari-hari. Jiwanya yang penuh dendam ingin Lesya bisa membalaskan perbuatan keluarga tiri dan teman-temannya yang jahat kepadanya. Lesya berjanji.
Hingga Lesya bertemu dengan atasan sekaligus orang yang membantunya untuk membalaskan dendam. Kenzo pewaris keluarga Will yang buruk rupa. Ingin membuktikan jika dia pewaris yang sah atas kekayaan milik ayahnya.
Bagaimana cara Lesya membalaskan dendamnya? Yukkk... mari kita simak bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
√25 - 2
"Lesya.. Lesya.. bangunlah," panggil seseorang dengan suara yang merdu dan indah.
Menikmati tidur panjang, Lesya mulai menggerakkan kelopak matanya. Entah berapa lama dia tertidur seperti ini, rasanya sungguh ringan dan nyaman seolah beban dalam dirinya hilang begitu saja.
Sinar cahaya yang menyilangkan sedikit mengganggu penglihatannya, meskipun tak terlalu jelas tetapi Lesya bisa melihat ada seorang perempuan cantik di depannya. Wajahnya yang bersinar dan putih, berpakaian gaun putih selutut mirip seperti bidadari.
Mendadak kepalanya terasa pusing, bayangan terakhir kali sebelum kesadarannya hilang. Lesya ingat, dia telah meninggal karena kecelakaan, kedua mata Lesya memindai keadaan disekitarnya, sebuah tempat yang asing tetapi indah.
"Apa ini di surga??" gumamnya dalam hati.
"Bukan Lesya, kita ada di dimensi penghubung," ucap Perempuan itu yang tak lain adalah Yiesha.
Lesya sedikit kebingungan bagaimana bisa perempuan di hadapannya saat ini bisa membaca pikirannya.
"Bukankah aku sudah mati?? Lalu kamu siapa?" tanya Lesya penasaran
"Aku Yiesha....."
Yiesha pun menceritakan semuanya kepada Lesya tentang kehidupanya dan takdir baru yang akan dijalani oleh Lesya nantinya.
Sungguh Lesya kebingungan dan merasa apa yang diceritakan oleh Yiesha sama sekali tidak masuk akal.
"Percayalah Lesya dan aku mohon bantuanmu untuk membalaskan dendamku. Waktuku sudah tidak banyak, aku harus pergi," ucap Yiesha sesaat sebelum dirinya menjauh dan menghilang.
.
.
"Eeeuuuggghhhhh," lenguh Lesya.
Dia merasakan rasa sakit yang teramat sangat dan kepalanya yang pusing. Lesya juga merasakan tubuhnya sangat lemah dan tidak bertenaga.
"Aku dimana sekarang?? Uhukkk, uuhhuuukk, uhuukkk."
Karena kondisi udara yang buruk, Lesya merasakan rasa sesak didadanya dan terbatuk. Dia mulai menyadari jika itu bukan tubuhnya.
"Jadi sekarang aku berada di tubuh dan diri yang baru??" Gumam Lesya sambil merangkak mencari sebuah kaca ato cermin. Dia harus memastikannya sendiri.
Lesya berusaha bangun dengan sisa tenaga yang masih ada untuk menghampiri sebuah almari yang terdapat cermin di depannya.
Lesya menatap wajah asing yang terpantul dicermin. Lesya teringat sosok perempuan yang hadir dalam mimpinya, meski wajah saat ini lebih dekil dan kusam tapi sangat mirip dengannya. Dan Lesya mulai percaya apa yang dia alami saat ini adalah nyata, dia telah diberikan sebuah kehidupan baru dan memiliki misi balas dendam.
"Terima kasih Yiesha aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupan yang telah kamu berikan. Akan aku balaskan apa yang kamu derita selama ini, mereka akan mendapatkan sepuluh kali lipat dari apa yang mereka perbuat," janji Lesya.
Karena tenaga yang ada sudah habis, Lesya menyandar tubuhnya pada almari tersebut. Dia mulai memikirkan bagaimana caranya untuk keluar dari tempat ini. Belum lagi saat ini kondisinya sangat kelaparan dan haus, Lesya tidak begitu yakin akan bertahan hidup jika terus seperti ini.
.
.
Belva terpaksa membuka kunci pintu gudang untuk memeriksa kondisi Yiesha yang sudah terkurung selama tiga hari. Kondisi rumah yang berantakan, gelas dan piring kotor yang menumpuk dan baju-baju yang belum dicuci membuat Belva terpaksa mengeluarkan Yiesha.
"Uuughhhhhh bau!!" keluh Belva saat membuka pintu gudang. Bau tidak sedap langsung menyeruak menusuk indra penciumannya.
"Heii bangun Yiesha!!"
Belva menendang -nendang kaki Yiesha, tidak terlalu kuat tetapi membuat tubuh Yiesha bergerak. Lesya merasakan tubuhnya berguncang kemudian membuka matanya dan melihat sosok aslinya ada di depannya. Lesya lebih memilih memejamkan matanya kembali karena kondisi tubuhnya sangat lemah.
Belva syok melihat Yiesha yang tidak memberikan respon apapun kemudian dia mengecek apakah Yiesha masih hidup atau tidak.
"Aahhh jangan sampai dia mati," ucap Belva dengan sedikit panik.
Karena tidak mungkin mengangkat tubuh Yiesha seorang diri, Belva memutuskan untuk memanggil anaknya Davinka untuk membantunya.
Tubuh Yiesha yang terkurung berhari-hari sangat baik dan kotor membuat Belva dan Davinka harus menahan napas, saking baunya dapat membuat mereka merasa mual seketika.
Tak lama setelah di pindahkan ke dalam kamarnya Lesya akhirnya sadar, dia melihat keadaan di sekitar yang sudah berubah.
"Kasian sekali Yiesha selama hidupnya tinggal di kamar yang sempit ini. Bahkan kamar ART dirumahku jauh lebih besar dan bagus.
Melihat ada segelas air dekatnya Lesya langsung meminum hingga habis. Tetapi dia sama sekali tidak berselera makanan yang disediakan untuknya, hanya sepiring nasi dengan sayur bayam dan kerupuk. Sungguh kehidupannya yang paling miris.
Tetapi Lesya saat ini tidak boleh bersikap manja karena dia harus bertahan hidup dan membalaskan dendam terhadap orang-orang yang menyiksa bisa Yiesha dan merebut kembali miliknya yang kemungkinan sudah di kuasai oleh pamannya Brata.
Dengan tekat hidup yang kuat, Lesya memakan nasi dan sayur tersebut dengan lahap. Ternyata rasanya tidak terlalu buruk seperti yang dibayangkan. Setelah beristirahat yang cukup dan makan, tubuhnya saat ini sudah memiliki sedikit tenaga.
"Iyyuuuh bau sekali," keluh Lesya saat mencium bau tubuhnya yang busuk.
Lesya memutuskan membuka lemari yang ada di kamar tersebut dan mencari pakaian ganti. Hatinya sungguh pilu melihat pakaian tersedia. Beberapa diantara bajunya sudah sobek dan banyak jahitan, pakaian dalam juga sudah longgar dan lebih pantas di buang, terpaksa Lesya mengenakan pakaian yang ada.
Setelah mandi, Lesya merasa tubuhnya jauh lebih segar dan nyaman. Di cermin Lesya menatap wajah si empunya tubuh, jauh berbeda saat mereka bertemu di dimensi penghubung. Wajahnya jauh lebih cantik dan putih tetapi saat ini wajah Yiesha tampak suram, dekil dan ada beberapa jerawat.
"Aku akan merawat tubuh ini dengan sangat baik Yiesha. Dan aku pastikan tidak ada lagi seseorang yang berhak menyakitimu. Aku juga akan membalaskan dendam kepada ibu tiri dan saudara tirimu yang begitu kejam menyiksa dan menindasmu selama ini," gumam Lesya sambil menyentuh wajahnya yang kini sudah berganti.
Tapi dia juga tak begitu yakin dengan kehidupan nya saat ini, bak langit dan bumi kehidupan Lesya dan Yiesha sangat berbeda jauh. Di dompet yang dia temukan pada kantong lusuh milik Yiesha hanya berisi selembar uang berwarna hijau dan sisanya beberapa yang nominal dua ribuan. Sangat miris.
Sangat jauh dengan kehidupan Lesya sebelumnya, segala kebutuhannya terpenuhi. Bagi keluarga Lesya uang bukan masalah, meskipun Lesya selama ini tak tahu berapa berapa banyak uang yang dibutuhkannya untuk memenuhi kebutuhan. Hanya tinggal gesek, tap atau scan semua keinginan Lesya sudah di penuhi. Walaupun begitu, Lesya tidak seenaknya menghabiskan uang, dia juga paham dalam memperoleh kehidupan yang layak seperti ini kedua orang tuanya sudah bersusah payah.
❤️❤️❤️
Merasa muak dan kesal dengan sang ayah yang selalu saja memandang rendah kemampuannya, Kenzo lebih memilih pergi meninggalkan rumah ayahnya. Setelah menikah kembali, ayahnya bersikap acuh tak acuh dan tidak peduli, puncaknya saat Kenzo mengalami kecelakaan dan membuat separuh wajahnya mengalami luka bakar parah.
"Tuan anda mau kemana??" ucap Thomas sambil mengejar Kenzo
"Cari hal aneh, tak usah khawatirkan saya. Tidak akan akan ada yang mau dekat-dekat dengan saya kok. Apalagi dengan wajah monster seperti ini," jawab Kenzo tanpa ekspresi.
"Pakailah ini Tuan buat melindungi wajah anda dari sinar matahari. Cuaca hari ini sangat terik dan panas, jangan sampai wajah anda terbakar," ucap Thomas memberikan sebuah kacamata dan topi untuk tuannya.
"Jangan ikuti saya!!" Seru Kenzo setelah memakai topi dan kacamata.