perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dia adalah kekasihku..
Darren merasa sudah cukup untuknya bekerja . Dia bangun dari duduknya dan hendak pergi mencari pengawalnya andrian namun saat ingin menghubungi andrian ia berniat keluar ruangan karena melihat maura masih tertidur.
Saat sudah berada diluar ruangan darren tidak sengaja mendengar bisik-bisik para karyawannya. Semakin dia dengar semakin memuncak emosinya.
Tanpa kata apapun di mendobrak pintu staff tersebut "jaga ucapan kalian!" bentak darren
Semua yang berada diriangan itu tiba-tiba saja diam melihat darren sudah berdiri disana "kenapa kalian membicarakan wanitaku hm? Siapa yang bilang dia menjual tubuhnya hanya untuk bisa bekerja disini hm?" sungut darren
"jawab ! Kalian tidak bisu kan !" bentak darren sambil menggebrak meja
"baik.. Kalau kalian tidak mau menjawab semua karyawan di devisi ini akan ak pecat !" bentak darren lagi
Mereka semua gelagapan mendengan penuturan darren mereka saling senggol memaksa satu teman mereka agar mau berbicara.
"ma-maaf tuan ..kami hanya membucarakan perempuan yang ada didalam grub kantor" ujar salah satu wanita paruh baya yang sudah lama bekerja disana
"apa maksudmu?" tanya darren
wanita itu lalu memberikan ponselnya pada dareen dan darren melihat itu dia menjadi sangat geram disana tertera "rosieanna"
"hapus pesan ini dari ponsel kalian dan jangan oernah ikut campur atau kalian aku pecat !" ujar darreen setelahnya
Setelah darren keluar dari sana dia laku menelepon adrian " adrian . Urus seseorang bernama rosieanna"
"baik" ujar adrian setelahnya
"tidak ada yang boleh menyakiti hati wanitaku ! Jika ada yang mengusiknya maka akan ku pastikan dia tiada saat itu juga !" geram darren
***
Setelah semuanya selesai darren kembali ke ruang kerja nya dan melihat maura sedang pulas tertidur. Dia letakkan makanan yang dia oesan dari luar di meja lalu dia beranjak menyelesaikan pekerjaaannya.
Maura yang mencium aroma makanan lezat pun membuka matanya perlahan " sepertinya aku sedang bermimpi... Tapi kenapa bau nya enak sekali"gumam maura
"kau memang tidak sedang bermimpi" jawab darren tiba-tiba dan membuat maura terlonjak kaget
"di-dimana aku .ke-kenapa aku bisa tidur disisni" ujar maura
"kau sedang magang jika kau lupa" ujar darren santai
Maura menepuk jidatnya pelan "ahhh..aku lupa" lirihnya
"makanlah .aku tau kau lapar setelah bangun tidur" ujar darren
Maura melirik meja sudah tersedia beberapa makanan dan minuman dingin " sepertinya kau mau aku terlihat lebih gemuk" gerutu maura
"makanlah dan jangan membantah atau mau ku suapi?" ujar darren setengah melirik ke maura
"tidak ! Biar ku makan sendiri saja" gerutu maura
Maura laku memakan bebepara potong ayam dan pizza setelah dia merasa kenyang dia lalu berdiri dan duduk di kursi tepat di depan darren.
"apa mau mu darren" ujar mura setekahnya
"tidak ada" jawab darren acuh sambil terus memperhatikan laptopnya
"apa mau mu sebenarnya ? Kenapa kau memperlakukanku seperti ini?"
"seperti apa? Aku hanya menyuruhmu tidur" ujar darren
"dareen... Kau tau aoa maksudku" sungut maura
Dareen menghentikan ketikannya dia berdiri dan menghampiri maura. Darren menarik kursi lain dan duduk tepat didepan maura dengan jarak hanya satu jengkal.
"dan kau yang paling tau jawabannya maura arabella davion" ujar darren terus menatap lekat mata coklat maura
Maura menjadi salah tingkah ditatap seperti itu oleh dareen sidah lama sekali jarak merk tidak sedekat ini. Dan jantung maura pun masih berdegup dengan kencang
maura mendorong pelan bahu dareen dan memundurkan kursinya" jaga jarakmu darren... Kau tau kita sudah tidak punya hubungan apa-apa" ujar maura memalingkan wajah berusaha menghindari tatapan darren
darren menjepit dagu maura lalu menarik wajah maura agar mendekat padanya "kau tau apa yang aku suka darimu hm? Kau tidak pandai berbohong" ujar dareen tersenyum tipis
Maura semakin tidak bisa mengontrol dirinya. Hatinya berdesir hebat kala darren mendekatkan wajah mereka hembusan nafas dareen dan aroma maskulin dareen membuat maura melupakan sejenak jika mereka buka sepasang kekasih.
"kau adalah wanitaku dari awal hingga akhir.. Jika kau pergi maka aku akan pergi.. Dan soal masalah yang dulu membuat kita berpisah aku minta maaf itu karena kebodohanku---"
Maura menepis tangan darren" ya kau memang bodoh"
Darren tetap menatap maura " hm.. Aku akui aku bodoh percaya begitu saja pada j*l*ng itu... Tapi .. Aku sudah membuangnya jauh dari kehidupan kita... "
Maura melirik darren" setelah kau dapat enaknya lalu kau membuangnya begitu saja" cibir maura
"itu bisa kujelaskan nanti .. Yang jelas sekarang aku masih mencintaimu..amat sangat mencintaimu maura arabella davion"
"sudah terlambat darren... Sudah terlambat" isak maura
"tidak akan oernah ada kata terlambat maura selagi kau masih mencintaiku" ujar dareen
"aku...aku tidak memcintaimu dareen"ujar maura memalingkan wajah
"kalau begitu akan ku buat kau mencintaiku lagi maura" lirih darren
Dareen lalu mengangkat tubuh mungil maura menuju sebuah ruangan yang berada dibalik tumpukan rak buku di belakang kursi kerjanya
"apa yang kau lakukan darren lepas !"
"no baby... Aku tidak mau kehilanganmu"
"kalau caramu bergini maka kau akan kehilanganku selamanya dareen" ancam maura
"setidaknya aku masih punya kenangan terakhir bersama mu baby"
"darren kau jangan gila!" bentak maura
Darren lalu merobek baju yang maura kenakan dengan kasar. Dia ciumi maura dengan buas akalnya sudah tidak bisa terkendali.
Maura yang awalnya menolak pun malah ikut mengimbangi permainan darren " setelah ini kau tak akan oernah bisa melihatku lagi dareen" ujar maura
"tak akan kubiarkan kau pergi maura... Karena aku akan membuatmu mengandung anakku" ujar dareen
Maura yang mendengar itu seketika mendorong tubuh dareen " jangan lakukan itu !"
"lalu apa lagi? Kau sudah berulang kali menolakku padahal aku sudah berusaha menjelaskan semua padamu..." ujar darren
Maura menatap lekat dareen sesungguhnya dia juga sangat rindu pada om tampannya itu tapi maura terlalu memikirkan mommy dan daddy nya jadi dia sekarang tidak mau gegabah
Maura lalu berdiri menghadap dareen yang menatapnya ditengah ranjang " i love you..but.. I hate you dareen" bisik maura
Lalu maura berbalik menyerang darren. maura mulai menjilati bagian bawah darren dengan sangat liar sedang darren meremas kedua bukit kembar maura dengan gemas
"baby.. Kau semakin pintar hm?"
"agar kau tau bahwa aku lebih nikmat dari wanita manapun tuan darren"
" naiklah aku sudah tidak tahan memasukimu baby" racau darren
Maura menuruti darren dan bergoyang diatas darren dengan sangat liar suara des*h*n mereka bersautan diruangan itu. Mereka mengulanginya lagi dan lagi sampai mereka tidak sadar kalau hari sudah malam
"baby... jangan tinggalkan aku" racau darren
***