Nuna yang berniat menggrebek calon suaminya yang sedang berselingkuh di hotel tapi nasib nya begitu sial karena dia malah di sangka seorang menjual diri.
"Hey lepaskan aku!"
"Apa kau sedang membuat drama, dasar wanita murahan! Cepat puaskan aku atau aku tidak akan membayar mu sepeserpun!"
Malam yang tak seharusnya benar-benar merubah kehidupan Nuna, apalagi setelah Nuna mengetahui jika yang mengambil kesucian nya itu adalah Ananda Haidar, bos di tempat dia bekerja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 3.
Keesokan harinya, Nuna nampak sedang bersiap-siap hingga akhirnya dia selesai dan keluar dari kamar.
"Pagi non" sapa bibi pembantu.
"Pagi Bi, Daddy mana?" tanya Nuna tak melihat Daddy nya.
"Tuan belum keluar non" balas bibi sambil mengelap meja.
Tak lama kemudian keluarlah pria yang Nuna panggil Daddy, dia nampak menggandeng seorang wanita muda lebih tepatnya lebih muda dari usia Daddy nya.
"Sayang, sudah mau berangkat kerja?" tanya Daddy Samuel.
"Iya Dad" balas Nuna sambil melihat ke perut buncit ibu tirinya.
Nuna memang memiliki ibu tiri, ibunya sudah meninggal sejak 10 tahun lalu dan Daddy nya kembali menikah 3 tahun lalu bersama Wanita yang lebih muda dari Daddy nya.
Sebenarnya Nuna tak suka kepada ibu tirinya, apalagi menurutnya ibu tirinya hanya ingin mengambil perhatian Daddy nya.
Nuna tak terlalu mementingkan harta Daddy nya, tapi yang Nuna tidak rela adalah perhatian Daddy nya yang selalu untuk Delia.
"Ayo sayang kita sarapan" ajak Daddy Samuel.
"Iya Mas" balas Delia tersenyum.
Nuna masih diam, dia masih belum memberitahu kepada mereka jika rencana pernikahannya batal.
"Nuna, hey ayo sayang. kita sarapan" Daddy Samuel melirik putrinya.
Hufh..
Nuna menarik nafasnya panjang, lalu..
"Daddy, aku tidak jadi menikah" ucap Nuna dengan berani.
"Apa maksud mu?" tanya Daddy Samuel nampak kaget.
"Tenang sayang" Delia memegang tangan suaminya.
Nuna melihat ekspresi Daddy nya yang terlihat seperti marah, tapi masih dia pendam karena tangan nya di pegang ibu tirinya.
"Aku dan Rama tidak cocok, mungkin kami memang tidak jodoh" kata Nuna menjawab.
"Bagimana tidak cocok, kalian berpacaran sejak lama. Apa yang terjadi?" tanya Daddy Samuel butuh penjelasan.
"Rama berselingkuh" akhirnya Nuna menjawab.
Apa!
Ekspresi kaget dan marah semakin terlihat di wajah Daddy Samuel setelah mendengar penjelasan putrinya.
Hati seorang ayah mana yang tak sakit saat mendengar putri semata wayang nya gagal menikah, bahkan di selingkuhi.
"Daddy tak perlu marah, aku sadar Rama bukan jodoh ku. dan aku memilih membatalkan pernikahan" lanjut Nuna lagi.
Dan setelah itu Nuna pun pamit tanpa sarapan dulu, rasanya dia tak mampu makan makanan di meja karena hidup nya hancur.
Sesampainya di kantor Nuna yang baru keluar dari mobil berpapasan dengan seorang pria, tapi karena buru-buru Nuna tak sempat melihat pria itu.
"Bukan kah dia wanita malam itu" batin pria itu.
"Jhon" panggil pria bernama Ananda Haidar.
"Iya tuan" balas Jhon, asisten nya.
"Apa dia pegawai di perusahaan ku?" tanya Haidar.
"Semua yang ada di gedung pegawai anda tuan" balas Jhon.
"Kau tak salah? kenapa perusahaan memperkerjakan wanita malam" Haidar nampak geram.
"Maksud anda apa tuan?" tanya balik Jhon.
Dan Haidar langsung menujuk ke arah Nuna, membuat Jhon yang melihat nya langsung menjawab.
"Tuan tau jika untuk masuk di perusahaan ini tidak mudah dan tidak bisa memakai koneksi orang dalam, jadi saya rasa terlepas dari apa yang dia lakukan di jam luar kerja itu adalah privasi nya" jelas Jhon bijak.
Membuat Haidar langsung melirik ke arah Jhon dingin.
"Jangan bilang kau juga sudah memakai nya" tuduh Haidar.
"Saya tidak ada waktu untuk berbicara omong kosong tuan, maaf" Jhon berlalu pergi meninggalkan bos nya.
Dan hal itu membuka Haidar geram dengan sikap asisten nya yang lebih datar darinya.
"Sebenarnya bos nya di sini siapa, dasar asisten menyebalkan" gerutu Haidar sambil berjalan masuk ke lobby.
Seperti biasanya Haidar berjalan dengan penampilan nya dari atas sampai ke bawah yang tak kurang apapun, tampan gagah dan penuh kharisma apalagi dengan kata mata hitam nya yang melengkapi penampilan keren nya.
Beberapa karyawan nampak sedikit mencuri-curi pandang, tentunya mereka hanya tau wajah Haidar tanpa tau jika Haidar adalah Bos mereka.
"Katanya dia orang penting gitu, kerjaannya dekat dengan bos" bisik salah satu karyawan.
"Masa sih, tapi kok dia wajah nya kaya pantes gitu jadi bos kita. dari pada tuan Jhon yang seorang asisten CEO lebih mending pria tadi, duh nama nya siapa ya" balas karyawan satunya lagi.
Nuna mendengar percakapan kedua temannya itu, dia ingin melihat pria yang kedua teman nya itu bicarakan tapi Nuna malah melihat Jhon.
"Lihat apa sih?" tanya Liana.
"Itu katanya ada yang ganteng" balas Nuna.
"Jadi kamu udah move on? ceritanya" Liana bertanya.
"Udah" balas Nuna sambil meleos pergi.
Liana nampak senang mendengar jawaban Nuna, lalu dia mengikuti Nuna hingga keduanya duduk di meja kerja mereka masing-masing.
Karena berdekatan membuat Liana bisa mengajak mengobrol Nuna setiap saat.
"Jadi gimana? apa persiapan nya?" tanya Liana.
"Nggak ada" balas Nuna.
"Yakin? jadi kalau aku yang jadi sekertaris kamu nggak akan marah kan?" tanya Liana.
Membuat Nuna melirik Liana, lalu menggeleng.
"Nggak akan, kamu aja yang jadi sekertaris. kalau perlu kamu ambil aja Rama, nggak butuh aku" celetuk Nuna sambil membuka laptop nya.
"Yakin?" tanya Liana lagi.
Nuna hanya mengacungkan jempol nya, membuat Liana tersenyum senang.
"Dengan senang hati aku akan mengambil nya, tunggu sampai undangan pernikahan ku datang Nuna" batin Liana tersenyum smrik.
Tak lama setelah itu Nuna dan Liana di panggil kembali, tapi keduanya di panggil secara bergiliran karena sedang di pilih menjadi sekertaris.
Liana nampak begitu bersemangat untuk menjadi sekertaris, dia bahkan nampak penuh persiapan lain dengan Nuna yang lebih terus kepikiran akan masalahnya.
"Nuna, giliran kamu" ucap Liana tersenyum.
Nuna pun bangkit dan langsung masuk ke dalam ruangan HRD, tapi saat masuk dia malah melihat Jhon asisten CEO dan seorang pria yang duduk membelakangi nya.
"Nuna Angia" ucap Haidar.
"Saya tuan" balas Nuna.
"Jadi kamu mau menjadi sekertaris ku?" tanya Haidar.
"Saya sebenarnya tidak minat tuan, HRD yang merekomendasikan saya" balas Nuna.
Dan jawaban Nuna sangat menyebalkan, membuat Haidar kesal karena menurut nya Nuna wanita sombong.
Haidar yang kesal pun langsung membalikan kursinya yang membuat dia dan Nuna saling berpandangan.
"Kamu!" Nuna tentunya mengenal siapa sosok didepan nya.
"Apa gajih pelaaacur lebih mahal?" tanya Haidar tersenyum mengejek.
Deg..
Nuna mengepalkan tangan nya, lalu matanya menatap tajam ke arah Haidar.
"Apa maksud mu! siapa yang pelacuuurrr hah" tanya balik Nuna dengan wajah marahnya.
"Tentu saja kamu, siapa lagi" balas Haidar masih dengan senyuman mengejek nya.
Brak!
Nuna menggebrak meja, lalu dia bangkit dan menarik kerah baju Haidar.
"Jaga ucapan mu tuan, kau seorang pria bejat tau apa tentang aku! hah, kau sampah yang berkedok menjadi bos. kau lebih hina dariku! kau__" ucap Nuna terpotong.
Haidar bangkit dari duduknya dan__
Hemph..
harga kesucian cinta?