Kevin Abraham Benecdit seorang CEO muda BENECDIT CORP terpaksa menikahi gadis asal Indonesia bernama Mira karena dendam pada kakak perempuan gadis itu yang bernama Thalia. Lantaran cinta nya ditolak oleh Thalia sehingga membuat Kevin sakit hati.
Mira Wijaya tidak pernah menyangka bahwa Kevin menikahinya hanya untuk balas dendam karena sang kakak yang telah menolak cinta Kevin.
Dengan terang-terangan Kevin selalu menyebut jijik apabila dekat dengan Mira.
Akankah Mira bertahan dengan pernikahannya dengan Kevin yang dipenuhi dendam dan derita? bahkan dia tidak bisa pergi dari Lelaki itu karena tidak mau melihat Thalia bersedih.
Mau tahu bagaimana caranya Mira membuat Kevin menjadi bucin? ikuti terus kisah Kevin dan Mira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obsesi
Happy Reading 😭
Dorr .... !!!
Malam semakin mencekam ketika terdengar suara tembakan yang melengking.
"Aaaggrrkk!!!" teriak Revan.
Pistol yang dibawa Revan terjatuh ke tanah ketika ada seseorang yang menembak kakinya.
"Angkat tangan kalian!" seru seseorang dari belakang Kevin.
"Si ... siapa kalian!" teriak Revan yang memegang kakinya yang sudah mengeluarkan darah.
"Kami dari kepolisian, saudara Revan anda kami tahan atas tuduhan penculikan dan percobaan pembunuhan menggunakan senjata api!" ucap salah satu polisi yang memperlihatkan identitasnya dihadapan Revan.
Para pengawal Revan gelagapan ketika melihat ada sekitar 10 polisi yang datang tiba-tiba dan langsung menangkap mereka.
Kevin langsung berlari masuk kedalam vila sesudah berterima kasih kepada salah satu polisi tersebut.
"Mira!!!" teriak Kevin mencari keberadaan istrinya itu.
Mira yang masih berada didalam kamar tidak jadi keluar karena mendengar sebuah tembakan itu terkejut ketika mendengar suara suaminya memanggil.
"Kevin, benar itu suara Kevin!" ucap Mira yang langsung berlari menuju pintu dan membukanya.
"Mira, kamu dimana sayang?" seru Kevin.
Mira berlari menuruni anak tangga sambil berteriak memanggil nama suaminya.
"Kevin, aku disini!" seru Mira.
Kevin yang melihat istrinya turun kebawah langsung menghampiri dan memeluknya erat.
"Sayang, apa kamu tidak apa-apa?" tanya Kevin menitikan air matanya.
Sungguh tidak bisa dibayangkan bagaimana jadinya kalau sampai terjadi apa-apa pada istrinya itu.
Mira hanya mengangguk, dia sungguh bahagia ketika suaminya datang menyelamatkannya.
"Aku takut" lirih Mira.
Kevin melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Mira dengan kedua tangannya, wajah cantik itu sudah basah karena air mata yang membanjirinya.
"Tenang saja, sekarang sudah ada aku disini" ucap Kevin menghapus air mata di kedua pipi istri nya itu.
Kevin mengecup dahi Mira, lalu turun mengecup kedua mata, pipi kanan kiri dan terakhir bibir mungilnya.
Mira merasa sedikit lega karena sudah bertemu dengan suaminya itu. Kevin tidak henti-hentinya mencium wajah Mira.
"Sekarang kita pulang ke Vila ya?" ucap Kevin memeluk Mira kembali.
"Tapi Revan ...!"
"Ssstt, jangan ucapkan nama itu lagi, dia sudah aman ditangan polisi." Jawab Kevin.
Kemudian mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke vila, sedangkan semua anak buah Revan sudah ditahan semua oleh para polisi itu.
Untung saja para polisi datang tepat waktu, kalau tidak bisa dipastikan kalau Kevin sudah tertembak oleh Revan.
***
Kevin menggendong Mira naik ke lantai atas dan masuk kedalam kamarnya. Pria itu menurunkan istrinya diranjang dengan sangat hati-hati.
Saat ini mereka sudah berada di vila milik Steven, waktu sudah menunjukan pukul 3 dini hari. Terlihat Mira yang sudah menutup matanya, diwajah cantik wanita itu masih tersisa bekas air mata.
Sungguh bulan madu yang penuh dengan keburukan, bukan suasana romantis seperti yang diharapkan setiap pasangan suami istri.
Kevin menatap wajah Mira dengan penuh penyesalan, seharusnya dia bisa membawa Mira ke suasana yang penuh dengan keromantisan pada acara bulan madu itu tapi nyatanya dari awal mereka datang ke Bali sudah memiliki kesan yang tidak enak.
Pria itu menghela napas pelan, dia sangat bersyukur bahwa istrinya baik-baik saja. Dia beranjak akan pergi ke kamar mandi membersihkan diri, tapi tiba-tiba tangannya dipegang oleh Mira.
"Jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendiri" gumam Mira dengan mata masih tertutup.
"Aku tidak akan meninggalkanmu sayang" jawab Kevin yang kemudian naik keatas tempat tidur.
Dia tidak tega ketika melihat istrinya yang begitu sangat terpukul atas kejadian itu.
Kevin membawa Mira kedalam pelukan nya, pria itu sungguh mengutuk keras apa yang telah diperbuat oleh Revan terhadap istrinya itu.
Obsesi, ya Revan telah terobseai kepada Mira. Dia ingin memiliki wanita itu dengan berbagai cara, padahal sudah jelas bahwa Mira sudah menikah.
Kevin segera memejamkan matanya, tidak lama kemudian diapun terlelap ikut masuk ke alam mimpi bersama Mira.
Keesokan pagi-nya.
"Sayang hari ini aku memutuskan untuk merubah tempat bulan madu kita" ucap Kevin disela sarapan paginya.
"Aku terserah kamu saja, yang penting kita masih bisa bersenang-senang" jawab Mira tersenyum.
"Kita akan pergi ke Korea saja, apa kamu suka Negara itu?" tanya Kevin.
"Hemm, tapi aku ingin berpamitan dengan Ayah dan Ibu dulu" ucap Mira sendu.
Kevin mendadak terdiam, dia sebenarnya sangat malas harus berurusan dengan keluarga besar Mira lagi.
Ting tong ...
Tiba-tiba suara bel pintu berbunyi.
"Siapa yang berkunjung?" tanya Mira.
"Biar aku yang membuka pintunya sayang" ucap Kevin berdiri dan berjalan ke arah pintu.
Ceklek ..
Kevin membuka pintu utama, terlihat 4 orang paruh baya datang bertamu. Mereka dalah Ayah, Ibu dan kedua orang tua Revan.
"Kevin, dimana Mira?" tanya Ayah Mira.
"Dia ada didalam, silahkan masuk dulu" jawab Kevin mempersilahkan masuk kedua mertua dan orang tua Revan yang notabene adalah Paman dan Bibi Mira.
Mira menatap kedepan melihat siapa yang datang.
"Sayangku Mira bagaimana keadaanmu?" seru Ibu Mira dan langsung memeluk putrinya.
"Aku baik-baik saja bu" jawab Mira yang sudah berada dalam pelukan Ibunya itu.
Dia sangat senang bisa dikunjungi oleh orang tua, Paman dan Bibinya.
"Bibi juga meminta maaf atas nama Revan ya Mira, dia itu memang sudah gila," ucap Mama Revan sambil menangis.
Mira menghampiri Bibinya itu dan memeluknya.
"Tidak apa-apa Bi, Mira sudah memaafkan semuanya" ucap Mira sambil mengelus punggung Bibinya itu.
"Paman juga minta maaf sayang, Revan memang pantas mendapatkan hukuman itu, sebenarnya Paman tahu dia mulai terobsesi sama Mira saat kamu pergi ke USA nak, apalagi saat dia tahu kamu menikah, hampir tiap hari Revan pulang dalam keadaan mabuk dan selalu menyebut namamu, dia itu sudah gila karena menyukai saudara sepupunya sendiri" ucap Paman Mira yang merupakan Papa Revan.
"Kevin, jaga istrimu baik-baik ya, Ayah memberikanmu tanggung jawab yang besar pada putri Ayah ini," ucap Ayah Mira pada Kevin.
"Tentu saja, aku akan selalu menjaga dan melindungi istriku dengan baik, kalian tidak usah khawatir, semua keluarga ku juga sangat menyayangi Mira, apalagi Mommy, Ayah dan Ibu tenang saja." Jawab Kevin.
"Mira kalau kamu pulang ke USA berikan bungkusan ini untuk mertua dan kakak iparmu" ucap Ibu Mira menyerahkan dua paper bag untuk oleh-oleh.
"Apa ini Bu?" tanya Mira penasaran.
"Itu sesuatu yang tidak ada artinya apabila dibanding kan dengan kekayaan keluargamu disana, tapi itu melambangakan budaya aslu Negara kita," jawab Ibu Mira.
"Baiklah Bu, akan ku berikan ini ketika aku kembali ke USA nanti" jawab Mira.
"Kalau begitu kita sarapan bersama dulu bagaiman?" seru Kevin memecah suasana yang agak sedikit haru itu.
"Baiklah, kita sarapan ditempat Anak kita ini"
Akhirnya mereka ber-Enam sarapan bersama di Vila Steven.
***
Hari itu juga Kevin dan Mira langsung berkemas dan berangkat ke Korea, sebenarnya mereka juga ingin mampir ke tempat Uncle Bram tapi karena insiden penculikan itu membuat Kevin mengurungkan niatnya.
Uncle Bram adalah adik dari Papa Kevin yang tinggal di Bali. Beliau adalah satu-satunya saudara dari pihak mendiang Papa.
Sekarang mereka sudah cek-in dihotel bintang Lima dikota Seol. Mira sangat senang sekali bisa menginjakan kakinya di Negara para Idol yang di kaguminya itu.
Sebenarnya dari dulu Mira sangat menyukai para Boyband Korea dan berharap dengan kedatangannya di Negara itu dia bisa berjumpa dengan salah satu idolanya.
"Sayang, kenapa dari tadi kamu senyum-senyum terus" tanya Kevin yang baru keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk dipinggangnya.
Dia melihat istrinya yang nampak sumringah itu sambil mengerutkan dahinya. Sedangkan Mira yang sudah tersadar dari lamunannya tentang Idola nya itu sontak terkejut dengan suara sang suami yang sudah selesai mandi.
"Eh, aku gak apa-apa, hanya senang saja bisa Honeymoon di Negara yang penuh dengan orang tampan ini, ups" Ucap Mira keceplosan dan langsung menutup mulutnya.
Kevin mendekat ke arah istrinya yang sedang duduk dipinggir ranjang.
"Seperti nya ada yang kamu sembunyikan dariku sayang?" tanya Kevin yang sudah sangat dekat dengan istrinya.
Mira menjadi gelagapan karena tingkah Kevin sudah seperti orang yang terbakar cemburu.
"Aku tidak menyembunyikan apa-apa, kamu jangan salah paham dulu" ucap Mira.
Kevin tidak mempedulikannya, dia langsung mendorong pelan tubuh Mira dan mengukungnya.
"Baiklah kalau begitu aku ingin bulan madu kita harus membuahkan hasil dengan hadirnya Kevin junior disini" ucap Kevin yang langsung menyingkap baju atasan Mira dan memegang perutnya.
"Kevin, sebaiknya aku mandi dulu ya" tawar Mira yang sudah paham kemana arah pikiran suaminya itu.
"Tidak perlu mandi, kamu masih wangi kok, nanti kita mandi sama-sama setelah membuat baby" jawab Kevin yang langsung menerkam istrinya itu dengan ciuman yang lembut.
Mira yang mendapat serangan dari suaminya itu hanya pasrah, dia juga menikmati setiap ciuman suaminya itu, Kevin memberikan ciuman yang memabukan untuk Mira sampai istrinya itu mendesah tertahan.
Sedangkan tangannya sudah asyik menelusup kebalik Br* dan memainkan sesuatu yang indah didalam sana.
Dengan gerakan secepat kilat Kevin sudah membuat polos tubuh istrinya itu, diapun langsung membuka handuk yang melilit dipingganya dan membuang ke segala arah.
Kevin bersiap memasukan senjata nya kedalam goa yang hangat dan rimbun tapi lembab itu.
Blesss ....
Kevin memasukannya secara perlahan, Mira hanya memejamkan matanya merasakan senjata Kevin penuh didalamnya, Kevin menggerakan dengan lembut, dan akhirnya kedua insan itu mengabiskan sepanjang sore hingga malam hari hanya didalam kamar hotel.
Bersambung ....
Ayo donk komen, apa aja boleh deh. Walaupun othor gak bisa balas satu persatu tapi semuanya tetep othor baca😁😁
jangan pelit Like dan vote juga ya akak reader😍😍😉😉