🏆Sekuel Pewaris Dewa Naga🏆
Tujuh tahun setelah perang besar, kedamaian di Benua Feng hanyalah ilusi. Dunia di luar perbatasan telah jatuh ke tangan iblis, dan seorang pria asing muncul membawa rahasia besar. Dunia jauh lebih luas dari yang mereka kira, dan apa yang tersembunyi di balik kabut sejarah mulai terungkap—termasuk rahasia tentang asal-usul Liang Fei sendiri.
Siapa sebenarnya orang tuanya? Apa kaitannya dengan Pemimpin Sekte Demonic? Dan bisakah Zhiyuan, murid yang terjatuh dalam kegelapan, masih bisa diselamatkan?
Dengan persekutuan lama yang diuji, musuh baru yang lebih kuat, dan petunjuk yang mengarah ke dunia yang terkubur dalam sejarah, Liang Fei harus meninggalkan takhta dan melangkah ke medan pertempuran yang lebih besar dari sebelumnya.
Dunia telah berubah.
Dan perang yang sesungguhnya baru saja dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22 Suara Kematian Di Depan Air Terjun: Transformasi Naga Liang Fei
Liang Fei tetap berdiri tegak di depan air terjun, rambut putihnya berkibar tertiup angin dingin. Mata Batinnya yang tajam menatap ratusan iblis yang kini mengepungnya dari segala arah. Namun, pandangannya tak lekat dari tiga iblis yang ada di hadapannya.
Ketiga iblis itu jelas memiliki kekuatan jauh lebih besar daripada yang lain. Selain Nagai Xie, Wanita iblis dengan ekor kalajengking dan pakaian minim, juga terdapat dua iblis tingkat tinggi di belakangnya.
Gaomong, iblis pria yang tubuhnya setinggi tiga meter, kulitnya seperti batu hitam yang dipenuhi retakan merah yang berdenyut seperti magma. Setiap langkahnya mengguncang tanah, dan kepalan tangannya sebesar kepala manusia dewasa.
Linzhong, iblis kurus dengan kabut hitam yang selalu menyelimuti tubuhnya. Wajahnya samar, seperti tidak pernah berada dalam satu dimensi yang sama. Ia adalah seorang pembunuh senyap yang bisa muncul dan menghilang dalam sekejap.
Nagai Xie menyeringai penuh ejekan. "Tidak peduli darimana aku mendapatkan informasi tentang keberadaanmu di benua ini, yang pasti kau telah masuk dalam jebakan kami, Yang Mulia..."
Sebelum Liang Fei sempat menjawab, suara dingin lainnya menyusul. Gaomong berbicara, suaranya bergema seperti suara dalam goa. "Manusia... kau telah membunuh Gaomeng, dan untuk itu, kau akan membayar dengan nyawamu."
Mata Liang Fei menyipit sebelum senyum tipis terukir di bibirnya ketika mengingat iblis besar yang dia bunuh sebelumnya. "Jadi, dia saudaramu?"
Gaomong tidak menjawab, tetapi tekanan iblis yang ia pancarkan meningkat drastis.
Melihat hal itu, Liang Fei semakin mencibirnya. "Kalian berdua benar-benar mirip... Bukan hanya penampilan, tapi juga dengan cara kematian kalian tidak lama lagi."
Wajah Gaomong memerah, otot-otot besi di tubuhnya semakin membesar hingga dua kali lipat. "Kau akan mati karena berani menghina saudaraku!!" teriaknya penuh amarah.
Tanpa aba-aba, ratusan iblis di hadapan Liang Fei melompat maju, begitu juga dengan puluhan iblis yang sedari tadi menatapnya dari atas air terjun.
Liang Fei memunculkan Pedang Naga miliknya dari kehampaan, dan dengan satu ayunannya, gelombang energi tajam meledak keluar, mencabik-cabik puluhan iblis dalam sekejap mata.
Darah hitam muncrat ke udara, menciptakan hujan pekat yang berbau busuk. Namun, mereka terus maju seolah tidak peduli dengan rekan mereka yang mati.
Liang Fei berputar, menebas dua iblis sekaligus sebelum menendang satu lagi ke arah bebatuan. Namun, saat ia hendak melompat ke belakang, bayangan Linzhong tiba-tiba muncul di belakangnya.
Pisau gelapnya meluncur cepat menuju leher Liang Fei—
CLANG!
Pedang Naga berputar, menangkis serangan itu dengan cepat. Liang Fei mengerahkan Qi-nya, menghempaskan iblis kurus itu dengan dorongan energi naga.
"Tebasan Taring Naga!"
Liang Fei hendak menggunakan tekniknya untuk memotong leher Linzhong. Namun, sebelum dia bisa menggunakan tekniknya itu, sebuah bayangan besar menutupi tubuhnya dari atas.
BOOM!
Gaomong menghantam tanah dengan kepalan raksasanya, membuat genangan air di tempat Liang Fei berdiri sebelumnya terhambur ke udara. Liang Fei sempat melompat mundur, tetapi serangan itu sudah menghancurkan sebagian medan pertempuran.
"Aku salah, ternyata kau sedikit lebih kuat dari saudara sampahmu itu. Tapi tetap saja, kau akan berakhir sama dengannya..." ucap Liang Fei yang malah semakin membuat Gaomong semakin marah.
"Gaomong, kendalikan dirimu. Dia hanya ingin memancing amarahmu," ucap Nagai Xie yang masih berdiri tegap di belakang, belum menyerang sama sekali.
Gaomong menggeram, tidak memperdulikan peringatan dari rekannya. Wajahnya semakin merah seperti magma yang mendidih. "Aku akan meremukkanmu, manusia!"
Di sekelilingnya, ratusan iblis kembali menyerbu. Kali ini lebih liar, lebih brutal. Mereka tahu lawan mereka bukan manusia biasa, tetapi tetap maju dengan kegilaan haus darah.
Liang Fei menyeringai tipis. Pedang Naga di tangannya berkilauan, berdenyut dengan energi naga yang semakin kuat.
SWOOSH!
Dengan satu langkah cepat, ia menghilang dari pandangan.
SLASH! SLASH! SLASH!
Tiga puluh iblis terbelah dalam sekejap. Darah hitam menyembur di udara, menciptakan hujan pekat yang jatuh membasahi bebatuan di sekelilingnya.
Namun, tak ada waktu untuk bernapas. Linzhong kembali melesat dari bayangan, pisaunya meluncur ke arah punggung Liang Fei dengan kecepatan yang mustahil ditangkap oleh mata biasa.
CLANG!
Pedang Naga berputar tanpa Liang Fei menoleh. Ia menangkap serangan itu dengan ujung pedangnya, lalu menendang Linzhong tepat di dada, menghantarkannya ke udara.
Namun, disaat yang sama—
BOOM!
Gaomong menghantam tanah dengan kepalan raksasanya, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan batuan di sekelilingnya. Liang Fei melompat ke udara, tetapi sebelum ia bisa menyerang, ekor kalajengking Nagai Xie meluncur ke arahnya seperti tombak beracun!
SRETT!
Ujung ekor itu meleset hanya beberapa senti dari wajahnya.
Liang Fei berputar di udara, lalu mendarat di atas batu besar yang mengapung di tengah sungai. Ia memandangi ketiga iblis itu dengan ekspresi bosan.
"Sudah selesai?" tanyanya dingin.
Gaomong menggeram, Linzhong kembali berdiri, dan Nagai Xie masih tersenyum licik.
"Tidak peduli seberapa banyak kau membunuh kami... kami tetap lebih banyak," ucap Nagai Xie sambil melambaikan tangannya.
Iblis-iblis tingkat menengah yang lebih kuat mulai muncul. Sepuluh, dua puluh, lima puluh…
Jumlah mereka terus bertambah.
Liang Fei menghela napas. "Sudah cukup bermain-main."
Dalam sekejap, tekanan yang amat luar biasa meledak dari tubuhnya. Udara bergetar. Tanah merekah. Aura emas menyelimuti tubuhnya, bersatu dengan cahaya biru yang berpendar dari sisik emas yang mulai tumbuh di sepanjang lengan dan lehernya. Matanya bercahaya emas, penuh kemegahan dan kematian.
Di dahinya, dua tanduk pendek mulai muncul, dan sayap naga emas yang sangat megah berayun di punggungnya.
Itu adalah wujud Transformasi Naga Liang Fei yang lebih sempurna daripada tranformasi sebelumnya.
Para iblis yang sebelumnya menerjang kini gemetar. Beberapa mundur dengan ketakutan, sementara yang lain membeku di tempat.
"Ini… ini tidak mungkin…" Linzhong bergumam, suara gemetar untuk pertama kalinya.
Nagai Xie menatapnya dengan mata melebar, ekspresi percaya dirinya menghilang seketika. "Jadi ini… kekuatan aslimu?"
Mereka sudah mendapatkan informasi mengenai Liang Fei yang ternyata adalah bagian dari Bangsa Lunaris. Namun, kekuatan dan aura yang dipancarkan olehnya jauh melampaui para Lunaris lainnya.
Liang Fei menatap mereka, suaranya kini dalam dan bergetar dengan energi naga.
"Kalian terlalu lemah."
Lalu, ia menghilang.
BOOM! CRASH!
Iblis tingkat rendah dan menengah yang tersisa hancur berkeping-keping, tubuh manusia terpotong menjadi bagian kecil sementara organ dalam mereka meledak dalam tekanan dahsyat.
Gaomong bahkan tak sempat bereaksi saat sebuah pukulan menghantam perutnya, menembus tubuh raksasanya dan menghancurkan organ dalamnya seketika.
Mata merahnya membelalak, darah hitam menyembur dari mulutnya sebelum tubuhnya meledak menjadi serpihan daging dan tulang.
Linzhong mencoba kabur ke bayangan—
Namun sebelum ia bisa menghilang, tangan Liang Fei menembus dadanya dan merobek jantungnya.
"Ka…kau… tidak… mungkin…" suaranya melemah sebelum tubuhnya terurai menjadi debu.
Nagai Xie menyaksikan itu semua dengan ketakutan. Ia melompat mundur, wajahnya dipenuhi keringat dingin. "A-aku harus mundur dan melaporkan hal ini!"
Namun, Liang Fei sudah ada di depannya sebelum ia bisa bergerak lebih jauh.
"Sudah terlambat."
SLASH!
Dalam satu serangan kilat, Liang Fei menebas kakinya.
Nagai Xie menjerit, tubuhnya terjatuh ke tanah, darah hitam mengalir deras dari luka yang menganga.
Ia merangkak dengan putus asa, mencoba melarikan diri, tetapi Liang Fei menginjak punggungnya, menahannya di tempat.
"J-Jangan… aku bisa memberimu informasi berharga… aku bisa mengatakan siapa pengkhianat yang ada di kelompokmu!"
Liang Fei menatapnya dengan dingin, seolah menimbang nyawa iblis wanita itu. Tak lama kemudian, ia berkata: "Aku sudah tahu pengkhianatnya. Jadi aku tidak membutuhkanmu."
"Apa, Tunggu—"
CRACK!
Liang Fei menghancurkan kepalanya dengan satu hentakan kaki. Darah dan otak iblis itu berceceran di tanah.