NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua: Sang Putri

Kesempatan Kedua: Sang Putri

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Reinkarnasi / Sistem / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yulianti Azis

Li Mei, putri sah dari Jenderal Besar, dijebak oleh saudara tirinya dan selir ayahnya atas tuduhan pengkhianatan.

Di tengah hujan deras, di hadapan rakyat yang mencemoohnya, Li Mei berlutut di atas panggung eksekusi, menunggu algojo mengayunkan pedangnya. Keluarganya hanya menatap dingin ke arahnya.

Namun, saat bilah tajam hampir menyentuh lehernya, suara dingin dan mekanis tiba-tiba menggema di kepalanya:

[“Sistem Reinkarnasi Aktif. Apakah Anda ingin hidup kembali dan membalas dendam?”]

Ya!

Saat Li Mei membuka mata, dirinya terbangun di saat usianya masih 17 tahun. Di mana ia belum bertunangan dengan putra mahkota. Li Mei bersumpah untuk tidak mengejar cinta keluarga dan putra mahkota.

INGAT! KALAU TIDAK SUKA SILAHKAN SKIP! TIDAK PERLU MEMBERIKAN RATING BURUK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakek

Langit biru membentang luas di atas Akademi Tapak Langit, menyinari ribuan murid yang berkumpul di lapangan utama. Hari ini adalah awal perjalanan mereka di akademi, tempat di mana bakat diasah dan kekuatan diuji.

Di depan lapangan, para tetua sekte berdiri berbaris rapi dengan jubah mereka yang melambangkan status dan pengalaman bertahun-tahun. Namun, perhatian utama tertuju pada seorang pria tua yang perlahan naik ke atas panggung.

Pria itu mengenakan jubah panjang berwarna biru gelap dengan sulaman awan emas di tepinya. Rambut putihnya tertata rapi, dan meskipun usianya sudah lanjut, sorot matanya masih tajam dan penuh wibawa.

Dialah Guo Mao, Ketua Sekte Tapak Langit—dan juga kakek dari Li Mei, Li Yuan, serta Li Shimin dari pihak ibu mereka.

Saat sosoknya berdiri tegak di atas panggung, keheningan menyelimuti lapangan. Para murid menatapnya dengan penuh hormat, sementara para tetua sekte sedikit menundukkan kepala.

Di antara kerumunan murid, Li Mei menatap kakeknya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Hatinya terasa sesak saat mengingat kehidupan pertamanya.

Kakek…

Di kehidupannya yang lalu, pria ini adalah satu-satunya orang yang benar-benar peduli padanya.

Berkali-kali Kakek Guo mengajaknya untuk tinggal di kediaman Guo, jauh dari kediaman Jenderal Li yang penuh tipu muslihat. Namun, Li Mei yang bodoh saat itu menolak. Ia masih berharap mendapatkan kasih sayang dari ayahnya.

Masih percaya bahwa keluarganya akan menerimanya.

Dan karena kebodohannya, Li Mei tidak ada di sisi sang kakek ketika konspirasi keji merenggut nyawanya.

Racun yang perlahan-lahan melemahkan tubuh Kakek Guo berasal dari orang-orang yang seharusnya setia kepadanya—tetua sekte yang berkhianat dan … Ling Zhi.

Li Mei mengepalkan tangannya.

Tidak lagi. Kali ini, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu, Kakek.

Di atas panggung, Guo Mao membuka tangannya, suaranya menggelegar penuh kebanggaan.

“Selamat datang di Akademi Tapak Langit!”

Suaranya menggema di seluruh lapangan, membuat semua murid terdiam dan memperhatikan.

“Di tempat ini, kalian bukan lagi anak bangsawan, bukan lagi keturunan keluarga terhormat, bukan lagi orang-orang yang hidup dalam bayang-bayang leluhur kalian. Di sini, hanya ada bakat dan kerja keras yang menentukan masa depan kalian.”

Para murid saling bertukar pandang. Beberapa tampak percaya diri, sementara yang lain mulai merasa gugup.

Guo Mao melanjutkan, “Aku berharap kalian bisa mengasah kemampuan kalian sebaik mungkin. Jangan takut menghadapi tantangan, karena hanya mereka yang berani melangkah ke depan yang akan mencapai puncak.”

Tepuk tangan bergema.

Di antara kerumunan, Li Mei tetap diam, matanya masih tertuju pada pria tua itu. Kali ini, ia tidak akan membiarkan masa lalunya terulang. Kali ini, ia akan melindungi sang kakek.

Kini para murid membubarkan diri, untuk ke asrama masing-masing. Mereka beristirahat terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran esok hari.

Li Mei bersama Xiao Lan menuju ke arah timur di mana asrama mereka berada. Li Mei melewati murid-murid yang masih menatapnya dengan tatapan berbeda-beda.

Begitu juga dengan Putra mahkota Qian Feng dan kedua kakaknya.

******

Malam telah menyelimuti Akademi Tapak Langit, namun di sebuah rumah sederhana di sudut asrama, cahaya lentera masih menerangi ruangan kecil itu. Rumah ini sebenarnya bisa dihuni oleh empat murid, tetapi Li Mei tinggal di sana sendirian.

Di dalamnya, Li Mei tengah membereskan barang-barangnya dengan bantuan Xiao Lan. Meski sederhana, rumah ini terasa lebih nyaman dibandingkan kediaman keluarga Li yang penuh dengan tipu daya.

Saat Li Mei tengah melipat pakaian, suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar. Xiao Lan menoleh dengan bingung, sementara Li Mei sedikit terkejut. Tak banyak orang yang mengenalnya di akademi, siapa yang datang malam-malam begini?

Dengan langkah hati-hati, ia berjalan menuju pintu dan membukanya.

Begitu melihat siapa yang berdiri di hadapannya, mata Li Mei membelalak.

“Kakek .…”

Guo Mao berdiri di sana dengan jubah biru gelapnya yang elegan. Wajahnya tetap tenang, tetapi sorot matanya memancarkan kehangatan yang sulit dijelaskan.

Tanpa ragu, Li Mei langsung melangkah maju dan memeluknya erat.

Guo Mao terkejut.

Sang cucu yang selama ini bersikap acuh, yang selalu sibuk mengejar perhatian ayahnya dan Putra Mahkota, kini memeluknya dengan penuh kasih sayang. Untuk sesaat, ia tak tahu harus berkata apa.

Perlahan, ia mengangkat tangannya dan membalas pelukan itu.

“Ada apa, Mei-er?” tanyanya lembut.

Li Mei menggeleng pelan, tetapi pelukannya semakin erat.

Kakek masih hidup…

Di kehidupan pertamanya, ia terlalu buta untuk melihat siapa yang benar-benar peduli padanya. Kini, saat kesempatan kedua telah datang, ia tidak akan mengulangi kesalahannya.

Setelah beberapa saat, Li Mei melepas pelukannya dan menatap sang kakek dengan mata berkaca-kaca.

“Kakek, ayo masuk,” katanya dengan suara hangat.

Guo Mao mengangguk dan melangkah masuk ke dalam rumah sederhana itu. Ia duduk di kursi kayu yang ada di tengah ruangan, sementara Xiao Lan dengan cepat menyiapkan teh.

“Kakek tidak menyangka kau akan memilih tinggal di asrama sederhana seperti ini,” ujar Guo Mao sambil mengamati sekeliling.

Li Mei tersenyum tipis. “Tempat ini lebih nyaman daripada kediaman keluarga Li.”

Guo Mao menatapnya lama, lalu menghela napas. “Kau banyak berubah, Mei-er. Dan kakek mendengar sesuatu yang mengejutkan.”

Li Mei tahu apa yang dimaksud oleh kakeknya.

“Kau menolak perjodohan dengan Putra Mahkota.”

Gadis itu menyesap tehnya perlahan sebelum menjawab, “Dulu aku memang bodoh, kakek. Aku hanya melihat apa yang ingin kulihat, tanpa menyadari betapa banyak orang yang memanfaatkanku. Tapi kali ini, mataku terbuka lebar. Aku sadar siapa yang benar-benar peduli padaku dan siapa yang hanya ingin menghancurkanku.”

Guo Mao terdiam sejenak, lalu bibirnya melengkung dalam senyuman.

“Bagus,” katanya akhirnya. “Kakek sudah lama berharap kau menyadarinya.”

Li Mei menggenggam cangkir tehnya erat-erat. “Kakek … aku ingin memperbaiki segalanya. Aku ingin menjadi lebih kuat.”

Guo Mao mengangguk penuh kebanggaan. “Jika itu keinginanmu, kakek akan mendukungmu sepenuhnya.”

Ia lalu menatap Li Mei dengan serius. “Kakek datang ke sini bukan hanya untuk melihatmu, tapi juga untuk menanyakan sesuatu. Apakah kau mau tinggal bersama kakek di kediaman Guo?”

Dulu, Li Mei pasti akan menolak. Tapi sekarang, jawabannya sudah jelas.

Ia menatap kakeknya dengan mantap. “Aku mau, kakek.”

Wajah Guo Mao langsung dipenuhi kelegaan. “Baik. Mulai besok, kau akan tinggal di kediaman Guo. Dengan begitu, kau bisa lebih fokus melatih dirimu.”

Li Mei mengangguk. Ia tahu, ini adalah langkah pertama menuju masa depan yang lebih baik.

Malam itu, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, hatinya merasa damai.

1
Nene Juan
Ya ampun Thor aku sampai mengasah otak untuk ngapalin nama- nama tokoh mu biar gx ketukar, tapi seru sih, diumurku yg gx muda masih aktip mikir,😁..
yulian orthe
suka ceritanya n bagus ceritanya
LENY
BENAR2 WANITA IBLIS LING ZHI INI COCOK DGN PITRINYA LI ZHU SAMA2 IBLIS JAHAT BERMUKA 2
Bell
sama seperti otak kepalak kau makin jauh/Smug/
purwati tuniwarta
Kecewa
purwati tuniwarta
Buruk
LENY
NANTAP GU MEI 👍👍
Nene Juan
Kenapa di part ini agak sedih ya🥺..
atiyah9389
hooo Indonesia kapan yah ada hukum kaya ginih🤔
atiyah9389
😘😘
Nene Juan
Ijin baca Thor ini novel ke tiga mu yg aku baca.
✍️⃞⃟𝑹𝑨Yulianti Azis🤎: Makasih kak 🙏
total 1 replies
LENY
AH GREGETAN LIHAT LI MEI INI MSH PAKE CADAR TERUS JD DI HINA MUKANYA JELEK TUNJUKIN DONG MUKANYA YG CANTIK. LAGI KENAPA GAK MAU NUNJUKIN ELEMEN NYA MAU DIHINA TERUS
LENY
AYO LI MEI TUNJUKKAN WAJAHMU YG CANTIK KAPAN YA LI MEI MENAMPAKKAN WAJAHNYA
LENY
AYO LI MEI BUKA CADAR MU
LENY
KOK LI MEI MSH PAKE CADAR TUTUPIN MUKA NYA DUH GREGETAN TUNJUKIN MUKAMU LI MEI BIAR GAK DIPANDANG HINA LAGI. BIAR LI ZHU KAGET BISA PINGSAN😂
LENY
BAGUS LI MEI TUNJUKKAN KELUATAN MU JGN MAU DIHINA LAGI.
AKU JIJIK BANGEN LIHAT KAKAK LI MEI LI YAN & LI SHIMIN GOBLOK ADIK KANDUNG DISIA SIAIN DAN ADIK TIRI DISAYANG DASAR GOBLOKKK 😡
Yuli aden
mantap..keren ceritanya..
Yuli aden
ceritanya seru...👍
LENY
LI MEI TUNJUKKAN WAJAH ASLI MU YG CANTIK BIAR PANGERAN SHOCK SDH MENOLAK MENGHINA KAMU LI MEI. SEKARANG GILIRAN KAMU YG MENOLAK👍
LENY
WAJAH TAMAK IBLIS SIRIK DENGKI DAN AMBISIUS LI ZHU
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!