Rachel seorang mualaf mantan kupu-kupu malam dan dinikahi oleh seorang anak ustad, berharap pernikahannya akan membawanya ke surga yang indah.
Namun, ternyata semua tidak seindah yang dia bayangkan. Farhan menikahi Rachel hanyalah untuk menolongnya keluar dari dunia hitam.
Mampukah Rachel bertahan dalam rumah tangga yang tanpa cinta?
Jangan lupa subcribe sebelum melanjutkan membaca.
info tentang novel mama bisa di dapat di
ig reni_nofita79
fb reni nofita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. Bertemu Lagi
Rachel berangkat lebih awal kali ini. Dia memakai pakaian yang sangat seksi. Namun, ditutupi dengan jaket jeansnya. Langkahnya ringan, siap bekerja malam ini. Saat ini dia sedang menunggu taksi pesanannya.
Senyuman selalu terpancar dari bibir mungilnya. Dia masih tidak percaya jika Farhan telah mentransfer uang dengan nominal cukup tinggi.
"Rasanya tidak percaya jika pria itu mentransfer uang banyak begini. Jika semua tamu seperti dia, bisa cepat kaya aku," ucap Rachel pada dirinya sendiri.
Rachel berjalan dengan pasti memasuki sebuah club ternama dikotanya. Suara dentuman musik langsung menyambut kedatangan wanita itu.
Tanpa Rachel ketahui, di tempat kemarin, duduk seorang pria yang sedang menanti kehadirannya. Melihat kedatangan wanita itu, Farhan tersenyum.
Rachel berjalan menuju meja bartender dan meminta segelas minuman yang beralkohol. Setengah jam kemudian wanita itu berjalan menuju lantai dansa. Berbaur dengan pengunjung lainnya.
Mata Farhan dan mungkin juga sebagian besar pria yang ada di klub tertuju pada wanita yang sedang menggerakkan tubuh mengikuti alunan musik di klub.
Bukan saja karena gerakan tubuhnya yang membuat kaum adam tertarik, tapi karena paras cantiknya yang sangat imut ditambah dengan balutan pakaian seksi. Rachel, apakah wanita seksi itu tidak menyadari jika dirinya telah menjadi pusat perhatian orang-orang di klub atau mungkin dirinya memang sengaja menggerakan tubuhnya yang seksi untuk menjadi pusat perhatian.
Setelah puas menggerakkan tubuh seksinya, Rachel berjalan menuju salah satu sudut ruangan. Sepanjang kakinya melangkah, dia menjadi pusat perhatian. Para lelaki hidung belang banyak yang menggoda dan mengajaknya untuk menemani mereka, tapi semua ditolaknya.
Rachel berjalan menuju sofa di mana Farhan duduk. Dia tadi menangkap kehadiran pria itu. Sampai dihadapan lelaki itu, bibirnya langsung merekah memberikan senyuman terbaiknya.
"Apa kabar, Sayang?" Rachel bertanya dengan nada manja.
Farhan membalas senyuman wanita itu. Sepertinya dia lupa jika harus menjaga pandangan matanya dari wanita seksi yang berada dihadapannya saat ini.
(Seorang laki-laki haram memandang anggota tubuh perempuan yang bukan mahram selain wajah dan telapak tangan tanpa uzur dan tanpa hajat. Hanya saja seorang laki-laki makruh memandang keduanya. Sebaiknya memandang keduanya ditinggalkan)
"Apa kamu mau menemaniku minum kopi seperti kemarin?" tanya Farhan tanpa basa basi.
"Dengan senang hati. Apa lagi jika bayarannya sebanyak kemarin," ucap Rachel.
"Aku akan membayar lebih dari yang kamu dapat kemarin," ujar Farhan lagi.
Sebagai seorang CEO muda, bagi Farhan uang segitu tidaklah seberapa. Walau terlahir dari keluarga taat beragama dan dari ayah yang seorang Ustad, tapi pria itu tidak mengikuti jejak orang tuanya dan memilih profesi yang jauh berbeda.
Farhan mengajak wanita itu menuju sebuah kafe yang berbeda dari kemarin. Kali ini pria itu memilih ruangan VIP agar lebih nyaman.
Sambil menunggu pesanan mereka tiba, keduanya mengobrol. Farhan tampak menarik napas panjang sebelum memulai obrolan.
"Aku tidak biasa basa-basi. Aku hanya ingin tahu jawaban kamu atas tawaran yang aku berikan kemarin. Apa kamu bersedia menjadi istriku?" tanya Farhan.
Mata Rachel tampak terbelalak mendengar pertanyaan pria itu. Dia pikir semua hanya bualan. Ternyata serius.
Jika boleh jujur, siapapun yang berada di posisi dia saat ini pastilah akan kaget. Seorang pria baik-baik melamar wanita malam. Tidak masuk akal, bukan?
"Katakan satu alasan saja, kenapa kamu ingin menikah denganku?" tanya Rachel akhirnya.
"Aku ingin mengembalikan kehormatan dan harga dirimu sebagai seorang wanita, itu alasan utamanya," jawab Farhan dengan tegas.
Rachel tampak berpikir. Dahinya berkerut. Alasan yang diberikan pria itu cukup meyakinkan baginya. Dia juga ingin terbebas dari dunia malam. Dua tahun cukup baginya melakukan pekerjaan kotor ini.
Akhirnya anggukan kepala yang diberikan Rachel, memberikan jawaban atas pertanyaan yang Farhan ajukan.
...****************...