Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 3
Rendra menerima telpon dari anak buahnya yang di beri tugas mengawasi Clara.
"Tuan, nona Clara berhenti di hotel marriot sepertinya ada janji dengan seseorang." Anak buah melaporkan posisi Clara saat ini.
"Oke awasi saja dia, jangan melakukan apa apa, ambil gambar dan terus laporkan semuanya." Rendra meminta dia terus melaporkan semua gerak gerik Clara. dia menutup telponnya sepihak.
Rendra merebahkan tubuhnya di ranjang kamarnya.
Pemuda tersebut tersenyum misterius.
"Oke om, lo boleh berfikir gue ini bodoh dan mudah untuk di kendalikan, gue bukan anak kecil atau om Jonathan yang bisa lo manfaatkan. gue akan ikuti alur permainan yang kalian ciptakan."
Rendra bangkit dari ranjangnya, keluar ke balkon, dia nyalakan sebatang rokok disana. menerawang ke Angkasa.
"Di dunia ini apakah sudah tidak adalagi seorang perempuan seperti mama, mereka tidak pernah tulus. Sudah berapa wanita yang sudah ku kenal, tapi tak satupun yang tulus. Rendra yang narsis ini dikira cuma bisa menghabiskan uang orang tua dan suka berfoya foya dengan kalian, tapi salah besar kalau begitu."
Di tengah lamunannya, Zein datang menghampiri putra satu satunya itu.
"Kamu serius akan menikahi anak Romeo dan sonia itu nak?" tanya Zein. Dari kacamata dia sebagai pengusaha, Zein menangkap ada sinyal aneh dari tingkah Romeo dan keluarganya.
"Papa tenang saja, Rendra cuma ingin mengikuti permainan yang om Romeo ciptakan, biarkan mereka mengakhiri sendiri, atau kita akhiri secara paksa." Rendra menjawab pertanyaan Zein dengan tersenyum.
"Oke ternyata penglihatan mu ternyata cukup jeli juga, papa cuma ingin mengingatkan saja, kita harus bisa menilai orang itu bukan dari casingnya." Zein mengingatkan Rendra.
"Papa benar, apalagi sebagai seorang pengusaha yang sedang di atas, kita harus selalu waspada, semua bisa saja terjadi , sekarang kebanyakan orang ingin sukses secara instan." Zein lega, bocah yang dianggap polos itu ternyata memiliki sifat tersembunyi yang orang lain tidak tahu .
Zein menepuk bahu putranya dua kali dan bergabung menikmati Rokok tersebut di balkon. kalau di dalam akan ada razia kimmy.
Raisha sampai di jakarta dengan selamat, dia menginap sementara di rumah Radit, sebelum besok diantar ke rumah barunya.
"Sayang malam ini kamu menginap dulu di rumah tante dan om, besok om Radit dan on Hendra akan mengantarmu." Rosa sudah menyiapkan sebuah kamar bekas kamar anak tirinya.
"Terima kasih tante, kak lusi sekarang tinggal dimana?" tanya Raisha.
"Dia ikut suaminya, sudah jarang kemari, kamar ini menjadi kosong."
Gadis cantik tersebut membaringkan tubuhnya di ranjang lusi, putri dari om Radit, Dia memandangi langit langit kamar tersebut, membayangkan kalau seandainya saja ayahnya masih hidup, sekarang mereka pasti sudah bersenang senang bersama.
Esok hari Radit dan Hendra Mengantar Raisha ke tempat yang mereka janjikan, ke sebuah rumah sederhana yang tidak jauh dari rumah sakit tempat Rei bekerja, jika Rei tinggal di rumah Radit maupun hendra, akan memakan waktu di perjalanan.
"Terima kasih om, tempat ini sangat nyaman, rei suka." Raisha menelusuri rumah minimalis tersebut. Disana juga sudah disiapkan sebuah mobil audi sebagai kendaraan Raisha nanti.
"Kamu hati hati ya, kalau butuh sesuatu kamu bisa menghubungi om Radit atau om Hendra, dan jangan ragu untuk meminta bantuan kami, kamu juga anak kami nak." Radit mengelus kepala Raisha yang terbungkus jilbab tersebut.
🍁🍁🍁
Hari baru dan semangat baru, hari ini adalah hari pertama Raisha bekerja, dia sudah siap berangkat ke rumah rumah sakit terkemuka tersebut .
Raisha memasuki area rumah sakit dengan anggun dan bersinar, wajahnya yang ayu dan teduh membuat dia menjadi pusat perhatian.
"Rei!" panggil Vina dari belakang.
"Hai, selamat pagi dr Vina." Raisha menyambut panggilan Vina dengan lembut.
Dokter umum Vina larasati
"Selamat pagi juga dr Raisha, wah penampilan kamu sangat memukau, gie yakin lo akan jadi idola baru disini." Vina memuji sahabatnya yang selalu tampil smart itu.
"Kamu bisa saja, oke aku akan menemui prof Gunawan terlebih dahulu, dimana ruangan beliau?" tanya dr Raisha.
"Di lantai dua, yang ada tulisannya wakil direktur, gue tinggal ya, ada jam praktek." Vina menuju ke ruangannya sementara Raisha menuju ke ruang dr gunawan.
Setelah berbasa basi sebentar, prof Gunawan mengenalkan Raisha kepada seluruh Dokter yang barusaja melakukan Apel pagi.
"Wah dr baru itu ternyata sangat cantik dan masih muda" banyak dokter pria yang memuji kecantikan Raisha, mereka dengan semangat ingin berkenalan. Demikian juga dengan dr Salman.
"Assalamualaikum dr Raisha, selamat datang di Rsi. Pandawa semoga kamu betah bekerja disini." sapa Salman .
"Terima kasih dok." jawab rei .
"Kenapa tidak menghubungiku kalau kamu sudah sampai disini. aku kan bisa menjemputmu." bisik Salman.
"Dr salman pasti sangat sibuk, jadi tidak apa apa."
"Rei, jangan begitu dong, sesibuk apapun aku pasti akan meluangkan waktuku untuk menjemputmu." elak salman.
"Tidak apa apa kak, ada Vina yang membantu." jawab rei agak sewot.
"Sayang, jangan ngambek dong, maaf kalau aku tidak bisa hadir di wisudamu, tapi aku ad kejutan spesial untukmu, sekarang kamu tinggal dimana, nanti akan ku jemput, pengen bertemu om Arif juga."Salman membujuk kekasihnya supaya tidak lagi marah.
"Ayah sudah meninggal kak, tepat di hari aku wisuda." Raisha menjawab pertanyaan Salman dengan Mata berkaca kaca
"Apa, me meninggal, di waktu kamu wisuda, innalilahi wainna ilaihirojiun, Rei, maafkan aku, aku tidak ada saat kamu bersedih, maaf aku egois dan mementingkan diriku sendiri, tapi kenapa kamu tidak menghubungiku." Salman menggenggam lembut tangan Raisha mengusap air mata yang sudah ingin jatuh.
"Kak Salman juga jarang menghubungi rei, apa kak salman sudah ada yang lain disini?' Raisha mengeluarkan keraguannya selama ini dia pendam.
"Tidak sayang, tidak ada yang lain, rasa cintaku terhadap dirimu masih sama seperti dulu, dan kamu tidak akan sendirian masih ada aku yang akan selalu menjaga dan melindungi kamu." Salman berjanji akan menjaga Raisha.
"Oke, ayo aku antar ke ruangan kamu, dr ku yang cantik, nanti aku akan sering merasa cemburu sepertinya, lihat lah belum satu hari kamu disini penggemarmu sudah mulai banyak tuh." Salman Melirik sekelilingnya yang memperhatikan mereka dengan penasaran,.dia mengalihkan perhatian supaya Raisha tidak bersedih lagi.
Dokter Salman tunangan Raisha.
Salman mengantar Raisha sampai di depan ruang kerja Raisha. Dan kembali ke ruangan dia sendiri.
"Semangat, itu calon pasien kamu sudah banyak yang menunggu." tunjuk Salman ke arah kursi ruang Raisha.
Hari ini adalah jadwal praktek Raisha ternyata.
Dengan mengatur nafas sebentar, Raisha melangkah menuju tempat di depannya itu.
Dia tersenyum lembut menyapa orang orang yang sudah antri di sana.