Ziva adalah seorang penulis novel romantis yang di gemari banyak orang, suatu karya nya di notis oleh seorang sutradara.
namun mereka meminta Ziva untuk menambah sosok baru untuk membuat cerita lebih menarik lagi.
dan malam itu Ziva menciptakan tokoh figuran dengan kehidupan menyedihkan,di hamili oleh antagonis pria yang tergila-gila pada protagonis perempuan.
namun karena sesuatu yang terduga keesokan harinya, Ziva malah bertrasmigrasi ke tubuh figuran itu, dan sial nya dia berpindah setelah figuran melakukan malam panas nya.
bagaimana kelanjutan kisah nya, staytune yaaa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15 awal masalah
Priksa yang melihat kepergian mereka, langsung mengunci pintu apartemen Agnetta.
Lalu gadis itu naik ke kamar Agnetta, telihat agnetta sudah mulai sadar.
"Air." gumam Agnetta lirih.
Priksa langsung dengan sigap memberikan air pada Agnetta, dan di Terima baik oleh sang mpu.
"Priksa, kamu kapan pulang. " ucap Agnetta saat melihat sahabat ada di sini.
"Dari 2 jam yang lalu. " ucap priksa marah.
Agnetta terkekeh mendengar nada bicara Priska yang marah, ia meringis saat melihat pelototan gadis itu.
"Sudah ku bilang jangan pulang lagi ke sana. " ucap priksa marah.
"Maaf, tapi mereka terus menghubungi ku. " ucap Agnetta pelan, lalu ia mencoba duduk.
"Netta, sekarang kamu tidak hidup sendiri, kamu akan menjadi seorang ibu, bagaimana jika mereka tau, dan memukul perut mu. " ucap priksa frustasi.
"Itu tidak akan, aku akan melindungi bayi ku. " ucap Agnetta.
"Aku khawatir. " ucap priksa sendu.
"Aku tau, tapi aku yakin aku tidak akan terluka, karena ada kamu di sini. "Ucap Agnetta tersenyum.
" hah, bagaimana lagi, aku juga harus menjadi aunty yang kuat. "Ucap priksa pura-pura merajuk.
" benar, calon aegy nanti akan sangat bangga memiliki mu sebagai aunty nya. "Ucap agnetta tertawa.
"Benar... Ah iya, tadi saat pingsan seseorang menangkap mu, kau tau. "Ucap priksa memberi tau.
"Benar kah siapa. " tanya agnetta.
"Nama nya Gara kalo tidak salah. " ucap priksa menaikan bahu nya acuh.
"Gara siapa, aku tidak kenal. " tanya Agnetta.
"Pria itu, mata-mata silas. " ucap priksa jengah.
"Benarkah." ucap Agnetta kaget.
"Iya, dan si silas itu, tadi dia datang ke sini. " ucap priksa lagi.
"bagimana dia tau rumah ku, dan kenapa aku tidak sadar ada yang memata-matai diriku. " gumam Agnetta.
"Ya itu gampang agnetta, seseorang yang memiliki uang, memiliki banyak koneksi ingat itu. " ucap priksa.
"Benar juga. " ucap agnetta.
"Berarti dia tau dong, aku nikah palsu. " ucap Agnetta.
"Sudah pasti... Tau. " ucap priksa terkekeh.
"Tapi bagaimana dengan kehamilan ku. " ucap Agnetta panik.
"Hah... Kenapa kau tidak mengatakan padanya saja jika kau mengandung anaknya. " ucap priksa marah.
"Aku tidak mau, dia kan bucin nya si Michael, yang ada bukan nya nerima bayi ini, dia malah bully aku. " ucap Agnetta takut.
"Hah benar juga. " ucap priksa.
"Gak papa gak ada ayah, aku dan kamu cukup untuk menjaga nya. " ucap priksa lagi.
"Jadi, apakah dia sudah tau aku mengandung anaknya. " ucap Agnetta takut.
"Kemungkinan belum, karena kamu belum memeriksa kan nya ke rumah sakit kan. " tanya priksa dan di angguki Agnetta.
"Bagus, dia belum tau jika seperti itu. " ucap priksa lagi.
"Hah, benar juga, aku bisa sedikit tenang karena itu. " ucap Agnetta terkekeh.
"Baiklah kita lupakan si bajingan silas itu, jadi ayo kita susun rencana untuk satu minggu ini. " ucap Priska semangat.
"Baiklah, ayo kita bersenang-senang. " seru Agnetta.
***
Sedang kan di sisi lain, seorang laki-laki sedang termenung di dalam kamar nya.
Dia adalah silas, pemuda itu menatap kosong langit yang terlihat jelas di balkon kamar nya.
"Dia hamil. " gumam silas.
"sial, kenapa aku mengeluarkan nya di dalam. " ucap silas marah.
Ia belum siap menjadi ayah, dan juga dia mencintai perempuan lain yaitu Michelle.
"Bagaimana ini. " gumam silas frustasi.
"Tapi kenapa dia tidak mendatangi ku dan mengatakan jika dirinya mengandung. " ucap silas heran.
Bukan kah seharusnya begitu, walaupun silas menolak nanti nya, setidaknya gadis itu memberi tau nya.
"Apakah alasan dia melakukan pernikahan Palsu adalah agar aku tidak menyadari jika dia hamil anak ku. " ucap silas lagi.
Benar, jika di pikiran alasan nya memang seperti itu, sangat pas dengan apa yang ia bingung kan selama ini.
Tapi kenapa?, kenapa agnetta ingin menyembunyikan kehamilan nya dari nya, padahal kan itu anak nya.
"Apakah mungkin, dia terluka karena di hukum keluarga nya karena dia hamil. " gumam silas.
Apakah seperti itu, jika memang benar begitu, berarti ini semua karena ulahnya.
"Sial, apa yang harus aku lakukan. " gumam silas frustasi.
***
Sedang kan di sisi lain, di sebuah desa terpencil, ada sebuah rumah kecil, yang di dalam nya terdapat 2 orang yang sedang tidak sadar kan diri.
Seorang laki-laki masuk ke dalam rumah itu, ia menatap kedua orang itu sendu.
"kapan kalian sadar, aku merindukan kakak. " lirih laki-laki itu.
***
Satu minggu kemudian.
Agnetta dan priksa sudah bersiap untuk berangkat ke kampus, priksa menginap satu minggu di apartemen sahabat nya itu.
Dan agnetta sangat terbantu dengan adanya priksa di sana, karena kurang lebih selama 1 minggu itu.
Agnetta terus mual dan muntah, kata efek dari hamil nya itu, namun agnetta tidak pernah mengidam apapun selama ini.
Hanya saja ada setitik rasa rindu, dan ingin di peluk oleh pria yang sial nya adalah ayah dari anak nya ini.
"Kita berangkat sekarang?. " tanya priksa.
"Iya." ucap agnetta tersenyum.
Karena mereka ada kelas pagi, jadi mereka berangkat pukul 06:30, mereka akan sarapan di kantin nanti.
Sebenarnya tadi priksa menyuruh nya untuk sarapan, tapi Agnetta mengatakan jika nanti dia sarapan, takut nya di muntahkan lagi.
Juga ia belum lapar, tapi agnetta sudah meminum susu satu gelas, untuk menutrisi calon bayi nya itu.
Mereka berangkat menggunakan mobil Agnetta, dan priksa yang membawanya, gadis itu melarang agnetta membawa mobil.
Takut terjadi apa apa juga dengan kandungan nya, jika di bicarakan tentang luka yang ia dapat.
Sepenuhnya sudah sembuh, walaupun meninggalkan bekas sedikit, untung nya bisa menghilang jika memakai salep secara rutin.
Dan untuk rencana nya, tentang suami halu nya itu, Agnetta tidak jadi mengabarkan kematian nya itu.
Karena jika di pikir pikir lagi, agar lebih aman juga, untuk Agnetta juga calon bayi nya.
Agar tidak ada orang yang mengganggu nya juga, atau menyatakan cinta secara terang-terangan nanti nya.
Jadi Agnetta memilih membiarkan orang tau tentang pernikahan nya saja, namun mereka tidak tau tentang suami halu nya.
"Bagimana kira-kira ekspesi mereka ya. " gumam Agnetta.
"Mungkin mereka akan mengucapkan selamat. " ucap priksa terkekeh.
"Dan kenapa kamu tiba-tiba mengatakan tidak ingin meng up kabar kematian suami halu mu itu. " tanya priksa.
Padahal gadis itu sudah menyiapkan skenario yang bagus untuk pelengkap akhir cerita Agnetta.
"Menurut ku lebih baik begini saja, jadi orang orang tidak akan mendekati ku secara terang-terangan karena yang mereka tau aku sudah menikah. " jelas Agnetta terkekeh.
"Bagaimana pun, aku sedang mengandung, dan tidak mungkin ada pria yang ingin bersama ku. " ucap Agnetta lagi.
Priksa termenung, sahabat nya itu sangat dangkal pemikiran, padahal walaupun gadis itu janda anak satu.
Priksa yakin, masih banyak orang yang mengantri yang ingin menikahi Agnetta nanti nya.
'Hah, padahal banyak orang yang mengantri, tapi sahabat ku ini kurang peka. 'Batin priksa terkekeh.
***