NovelToon NovelToon
Adelardo'S Obsession

Adelardo'S Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: RD Junior

Grace, kini harus menjadi anak yatim piatu setelah kedua orangtuanya di habisi secara keji oleh Chan Ryder, hanya karena kalah tender. Sejak kecil Grace di urus dan dibesarkan oleh orang yang telah membunuh kedua orang tuanya, bahkan kakaknya pun ikut menjadi korban. Bagaimana jadinya jika Grace tahu jika orang yang sudah merawatnya adalah orang yang sudah tega memisahkan ia dan keluarganya?

Penasaran sama kelanjutan ceritanya? Yuk langsung baca. Jangan lupa like, komen, vote, dan kasih ulasan terbaiknya. oke👌😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

***

Laura berjalan sendirian menuju kantin, karena Grace dan Anggun sudah lebih dulu kesana, sementara dia tadi ijin untuk pergi ke toilet terlebih dulu.

"Grace..." Sapa Laura kepadanya.

"Hem..." Gumam Grace dengan fokus kearah mie ayam yang ada di mangkuk nya.

"Kenapa nomer ponsel Kak Delard tidak aktip-aktip? padahal aku sudah sangat merindukannya, dan ingin mendengar suaranya." Ungkapnya.

"Ingin mendengar suaranya?" Tanya Grace, meyakinkan jika pendengarannya baik-baik saja. "Memangnya Kak Delard pernah mengangkat telepon darimu?" Grace tampak seperti sedang menyepelekannya.

"Apa kau lupa, jika waktu itu aku pernah menyuruhnya untuk menjemputmu dirumah ku." Desis Laura yang tak suka ketika disepelekan teman-temannya.

"Tapi setelah itu, Delard sudah tidak pernah mau mengangkat telepon darimu lagi!" Celoteh Anggun.

"Bukan tidak mau, mungkin Kak Delard memang lagi sibuk makanya dia tidak bisa mengangkat telepon dariku." Cercahnya.

"Sudahlah, mending kau terima saja kenyataannya jika Kak Delard itu sama sekali tidak pernah menyukaimu." Sindir Anggun. "Saran ku lebih baik kau cari tahu apa saja yang disukai Kak Delard, sebelum kau berniat untuk mendekatinya." Ujar Anggun.

Laura tertegun sejenak. "Saran mu boleh juga!" Serunya, dia pun menoleh kearah Grace. "Grace, Kakak mu itu suka perempuan yang seperti apa?" Tanyanya antusias seraya menyanggakan tangan di-dagunya.

"Seperti___"

"Siapa?" Laura tidak sabaran.

"Seperti pacarnya." Jawab Grace.

"Grace, aku serius!" Rengeknya.

"Aku juga serius! Kak Delard itu tipe laki-laki yang tidak mau ribet, dia menyukai perempuan yang mandiri dan dewasa, bukan gadis kekanak-kanakan sepertimu." Ledeknya.

"Sialan! teman macam apa kau ini?!" Sinis Laura seraya merebut mie ayam punya Grace, dan langsung menyantapnya.

Grace berdecak kesal saat makanannya disambar Laura. "Aishh, kenapa makanan ku kau embat juga?!"

"Minta." Ungkapnya tanpa rasa bersalah. Laura orangnya memang tidak sabaran, jika dia pesan dulu kepada Ibu kantin perutnya akan keburu keroncongan.

"Nanti pulang sekolah, tolong antar aku ke tempat studi tour kemarin ya?"

"Mau apa?" Pekik Laura mengernyitkan keningnya.

"Jujur, aku masih penasaran dengan bangunan tua yang terletak ditengah-tengah pohon Pinus." Ujarnya, seraya terus mengaduk-aduk minumannya.

"Apa kau ingin kembali kesana?" Daniel tiba-tiba muncul dan langsung duduk disamping Grace. "Jika kau mau, aku bisa mengantarmu." Lanjutnya.

"Apa kau serius ingin mengantarku?" Grace tampak antusias.

"Ya, tentu saja!" Daniel melemparkan senyuman beracun nya untuk menaklukkan hati wanita.

Laura tampak membelalakkan matanya melihat perlakuan manis yang dilakukan Daniel kepada Grace, bukan karena dia cemburu, tapi karena dia sadar jika Daniel bukanlah sosok laki-laki yang baik untuk Grace, dia bahkan menyesal karena pernah mencintai laki-laki brengsek seperti Daniel, yang mendekati wanita hanya karena naf*su saja.

"Kalau begitu kita berangkat kesana minggu depan." Ujar Grace menoleh kepada Anggun dan Daniel secara bergantian.

"Boleh!" Seru Anggun.

"Kenapa gak sekalian kita camping saja disana, bagaimana menurut kalian?" Kini Giliran Daniel menatap Grace dan Anggun secara bergantian.

"Apa kau tidak waras!" Sungut Laura penuh emosi. "Bisa-bisanya kau mengajak Grace dan Anggun untuk camping ditempat seperti itu! aku tahu, itu pasti hanya akal-akalan mu saja agar kau bisa berbuat macam-macam kepada Grace, iya kan?" Sinisnya.

"Kau itu ngomong apa? jangan asal kalau bicara!" Cetus Daniel, menatap sinis kepada Laura.

"Aku tidak asal dalam berbicara, karena aku tahu betul kau itu orang seperti apa!" Ucap Laura penuh penekanan.

Melihat Daniel yang tampak begitu kesal kepada Laura, Grace pun mulai angkat bicara. "Sudah Laura, kau tidak perlu berprasangka jelek seperti itu! lagi pula Daniel itu orangnya baik kok, dia itu tidak pernah berbuat macam-macam."

"Sudahlah Grace, kau tidak usah cari penyakit! mending kau urungkan kembali niatmu untuk kembali ke daerah itu." Laura mengingatkan, pasalnya feeling nya tidak enak tentang bangunan tua itu, apa lagi Grace berniat untuk pergi kesana bersama Daniel.

"Dasar payah! kau kurangin dikit lah penyakit penakut mu itu, Ganggu tahu gak!" Desis Anggun.

"Terserah jika kalian memang tetap ngotot untuk pergi kesana! tapi sorry ya, aku tidak bisa ikut." Ucap Laura.

"Nah teman yang seperti ini nih, yang harus kita lempar jauh-jauh!" Desis Anggun. "Gak solid!" Lanjutnya seraya me-meletkan lidahnya keatas.

Gleekk.

Melihat Anggun menjulurkan lidahnya, membuat Daniel menelan saliva nya susah payah. "Anggun ternyata boleh juga! sayang sekali dia sahabatnya Grace, coba kalau bukan! bisa lah buat camilan." Batinnya.

"Bukannya tidak solid! aku hanya tidak mau membahayakan diri dengan pergi ketempat itu, apa lagi perginya bareng buaya." Sinis Laura seraya menoleh kearah Daniel.

"Brengsek si Laura! berani sekali dia menjelek-jelekkan aku seperti ini didepan Grace, lihat saja apa yang akan aku lakukan untuk membungkam mulut lemes mu itu." Geramnya dalam hati.

Sepulangnya dari sekolah, Grace langsung menghempaskan tubuhnya ditempat tidur, saat merasa bau tak sedap tercium dari tubuhnya dia pun bangkit untuk membersihkan diri. Namun saat dia masuk bathroom ternyata keran airnya tidak menyala padahal saat ini dia sangat ingin berendam didalam bathtub.

Grace menghampiri Jack dan memintanya untuk memperbaiki keran air dikamar mandinya, karena kebetulan Jack itu orang yang serba bisa, tak heran jika gaji bulanannya tiga kali lipat lebih besar dari pada pengawal mansion Chan Ryder yang lain.

Sementara menunggu Jack memperbaikinya, Grace pun memutuskan untuk mandi diruang bathroom kamar Delard. Kurang lebih sekitar dua puluh menit lamanya Grace beranjak dari bathtub lalu keluar bathroom dengan mengenakan bathrobe serta handuk putih yang menutupi rambut kepalanya yang basah. Setelah mandi dia tak langsung keluar dari kamar Delard, melainkan memutuskan untuk beristirahat sejenak dikamarnya, niatnya hanya ingin tiduran saja dikamar itu tapi nyatanya Grace malah ketiduran.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka, perlahan seseorang masuk lalu mengamati Grace yang tampak tertidur lelap diatas tempat tidur. Pria manapun pasti tidak akan sanggup menahan godaan yang ada dihadapannya saat ini, karena Grace tidur telentang dengan mengenakan bathrobe jauh diatas lutut sehingga memperlihatkan kemolekan tubuhnya, serta bagian atas dadanya yang tampak sedikit terbuka membuat laki-laki manapun pasti akan bernaf*su ingin menyentuhnya.

Delard meletakkan kopernya didekat sofa, dia pun mendekati Grace, seketika amarahnya terhadap Angela tiba-tiba sirna saat dia menatap wajah Grace yang tidur pulas sehingga nampak kepolosan dari wajahnya yang cantik itu.

Delard tersenyum menyeringai, perlahan dia mengangkat tangannya lalu mengusap lembut rambut panjang Grace yang sedikit menutupi wajahnya sehingga menggangu pemandangan Delard, lalu diselipkannya di-daun telinga Grace, tanpa sadar Delard mendekatkan wajahnya kewajah Grace lalu menciumnya.

Grace yang merasakan ada sesuatu yang aneh, dia pun membuka kedua bola matanya dan betapa terkejutnya saat mendapati Delard sedang menciumnya dengan penuh penghayatan, dia tak segera berontak karena ingin memastikan jika dia tidaklah sedang bermimpi.

"Tidak! sepertinya aku tidak sedang bermimpi, ini nyata!" Batinnya, saat sadar jika itu bukanlah mimpi dengan cepat Grace mendorong tubuh Delard lalu beranjak dari tempat tidur.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!