NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Yang Ditukar

Pembalasan Anak Yang Ditukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Hati siapa yang tidak tersakiti bila mengetahui dirinya bukan anak kandung orang tua yang membesarkannya. Apalagi ia baru mengetahui, jika orang tua kandungnya menderita oleh keserakahan keluarga yang selama ini dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Awalnya Rahayu menerima saja, karena merasa harus berbalas budi. Tetapi mengetahui mereka menyiksa orang tua kandungnya, Rahayu pun bertekad menghancurkan hidup keluarga yang membesarkannya karena sudah membohongi dirinya dan memberikan penderitaan kepada orang tua kandungnya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Yuk, simak ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Bab 13

POV Author

Rahayu masih lah sangat muda. Emosinya masih turun naik dan jiwanya belum cukup mampu menerima kenyataan yang ada.

Gadis belia itu tanpa sengaja mendengarkan percakapan orang tuanya yang seharusnya tidak ia dengar. Kini pikirannya kacau sehingga ia langsung mengurung diri begitu tiba di rumah kecil sang Kakek.

Rahayu hanya bisa menangis. Hatinya masih belum bisa tenang dengan perasaan yang bercampur aduk. Namun satu hal yang membuatnya tersadar, bahwa berubahnya sikap orang tuanya padanya di karenakan mereka baru mengetahui kalau Rahayu bukan anak kandung mereka.

Sejak kapan, hiks... ? Dari mana mereka mengetahui informasi itu. Apa informasi itu dapat di percaya?! Apa ada buktinya?! Lalu kenapa aku bisa jadi anak mereka?! Batin Rahayu berkecamuk.

"Lalu... hiks... siapa orang tua kandungku sebenarnya?" Ucap Rahayu lirih dan menangis pilu dengan penuh luka menatap langit-langit kamarnya.

Rahayu terus menangis hingga melewatkan jam makan siangnya. Bahkan ia tertidur dengan air mata yang belum kering karena lelahnya.

Hujan mengguyur bumi sejak siang hingga sore hari. Alam seakan-akan memberikan Rahayu kesempatan untuk beristirahat dengan menyiram bunga secara melalui hujannya.

Hati yang pora poranda membuat Rahayu lemah seketika. Tak ada yang ingin ia lakukan bahkan untuk membuka mata pun rasanya ia lebih memilih untuk menutupnya kembali.

Hal itu berlangsung selama beberapa hari. Rahayu menyiram tanaman di pagi hari, dan membersihkan rumput di sore hari. Makan hanya sekali sehari. Rahayu lebih banyak mengurung diri di kamar. Tentunya hal tersebut mengundang kekhawatiran Bu Aminah yang melihatnya.

Tok... tok... tok...tok...!

"Nak Ayu?" Panggil Bu Aminah dengan suara lembut.

"Nak..., apa Nak Ayu tidur?"

Sekali lagi Bu Aminah mencoba berkomunikasi kepada Ayu yang berada di dalam kamarnya.

Tidak ada respon dari Rahayu malam itu. Bu Aminah pun menghela napas dan kembali ke dapur rumah utama.

Tadinya Bu Aminah hendak mengajak Rahayu makan malam bersamanya disana. Karena ia merasa sejak sore setelah menyiram tanaman, Rahayu tidak keluar dari kamarnya.

Sementara itu, di dalam kamar. Mata Rahayu sembab oleh isak tangis tanpa suara. Ia masih terpukul dengan kenyataan yang ada dan masih belum bisa berpikir jernih untuk berpikir kedepannya. Karena tidak ada siapa pun anak di muka bumi ini bisa menerima begitu saja kenyataan yang baru ia ketahui. Seperti hal nya permasalahan yang sedang Rahayu hadapi.

Hari berganti hari, libur pun usai dan Rahayu kembali harus beraktivitas di kampus. Menerima pelajaran meski sesekali masih kepikiran tentang statusnya. Dan lebih banyak diam dari biasanya.

"Yu, kamu mau langsung pulang?" Tanya salah seorang teman kampusnya.

"Iya. Aku harus bekerja di sore hari." Jawab Rahayu namun tidak bersemangat seperti biasanya.

"Kamu kelihatan sedikit pucat Yu, apa kamu sakit?"

"Tidak. Aku baik-baik saja kok." Bantah Rahayu.

Kondisi Rahayu sebenarnya lemah karena kurangnya asupan makanan. Rahayu beberapa hari lalu melewati sarapan dan hanya makan siang di luar dengan tidak adanya selera makan.

Rahayu memilih makan di luar karena ia bisa menolak makanan jika tidak ingin lagi di makan. Ia tidak mau makan di dapur bersama Bu Aminah karena dirinya pasti di minta untuk makan lebih banyak.

"Kalau begitu, aku duluan ya Yu."

"Iya, Mir... hati-hati."

Setelah teman kampusnya sudah mulai menjauh, Rahayu pun beranjak dari duduknya dan mulai melangkah meninggalkan kelas.

Kampus Rahayu yang cukup besar itu membuatnya lelah berjalan pada hari itu. Di tambah kondisi hati dan tubuhnya yang lemah, Rahayu melangkah lebih pelan dari biasanya.

Rahayu memandang sekitar untuk menghilangkan pikirannya yang terus memikirkan kejadian kemarin. Hingga tanpa sengaja ia bersenggolan dengan seseorang dan tubuhnya terhuyung mundur.

"Maaf..." Ucap Rahayu dengan cepat merespon apa yang baru saja terjadi karena itu mungkin kesalahannya yang tidak memperhatikan jalan dengan benar.

Namun setelah melihat siapa yang bertabrakan dengannya, wajah Rahayu berubah kesal.

"Lihat! Siapa nih yang jalan tidak pakai mata?!"

"Sini kamu, ada yang aku tanyakan sama kamu!"

Rahayu tiba-tiba menyambar lengan gadis yang bersenggolan dengannya dan menariknya ke tepat yang lebih sepi.

"Lepaskan! Dasar cewek bar-bar! Mau apa sih, huh?!"

Gadis itu dengan kasar menarik lengannya hingga terlepas dari genggaman tangan Rahayu yang memang tidak seberapa kuat.

"Katakan padaku Arumi, apa kamu juga sudah tahu yang sebenarnya?!"

Deg,

Sesaat jantung Arumi berdebar karena ucapan Rahayu. Namun ia berusaha untuk tetap tenang dan ingin mengetahui lebih pasti, apa yang Rahayu maksudkan.

"Kamu ngomong apa sih?! Tidak jelas banget!"

"Tentang kita, aku dan kamu dan orang tuaku! Apa kamu tahu aku bukan anak kandung mereka?!"

Arumi terdiam. Harusnya persoalan tersebut Rahayu tidak boleh sampai tahu.

"Jawab Arumi?!"

Kali ini kesabaran Rahayu menipis dan sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Kalau iya kenapa, kalau tidak kenapa?!"

"Jangan ambigu! Aku mau tahu kebenarannya!"

Ekspresi Arumi terlihat kesal. Gadis itu sebenarnya memang tidak suka terhadap Rahayu yang selama ini mendapatkan kasih sayang dari orang tua kandungnya.

"Harusnya kamu bisa menebak dari cara Ibu dan Ayah memperlakukan mu! Gitu saja bodoh! Dan kamu harus sadar posisi kamu yang sebenarnya! Jangan jadi manusia tidak tahu diri kamu!" Sarkas Arumi, berang.

Hati Rahayu kembali melemah mendengar pernyataan Arumi.

"Huh, menyebalkan!" Sindir Arumi lagi sambil melangkah dan dengan sengaja menabrak bahu Rahayu hingga gadis itu kembali terhuyung.

"Hiks... Ahh, huuuwuu..." Rahayu kembali menangis. Kakinya lemas sehingga pun berjongkok sambil menutupi wajahnya yang menangis di kedua lututnya.

Untung saja tempat itu sepi jadi tidak ada yang terlalu memperhatikan. Namun dari jauh ada seseorang yang menyaksikan perdebatan mereka meski tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

Setelah puas menangis Rahayu menghapus jejak air matanya. Ia pun berusaha berdiri meski kakinya kesemutan. Dan lemah ia melangkah dan berjalan menuju pulang ke rumah majikannya.

Pintu gerbang rumah terbuka lebar. Beberapa mobil terlihat berjejer dan salah satunya sangat Rahayu kenali.

Rahayu menyapa Satpam rumah itu seperti biasanya. Kemudian ia berjalan melewati samping rumah juga seperti biasanya. Namun langkahnya terhenti karena melihat sosok yang beberapa hari ini tidak ia temui. Dan ia menjadi gugup jika nanti di tanya apa yang terjadi padanya selama beberapa hari terakhir ini.

"Cah Ayu, kok malah berhenti. Sini, Kakek punya oleh-oleh untuk mu."

Rahayu berjalan mendekat. Ia pun pasrah jika si Kakek akan tahu apa yang terjadi padanya.

"Assalamualaikum Kek, Kakek apa kabar, Pak Dirman?"

Salam dan sapa Rahayu menyalami di Kakek dan mencium punggung tangan lelaki tua itu dengan penuh hormat. Kemudian menyalami Dirman.

Kini di hati Rahayu tinggal lah lelaki tua itu yang bisa ia jadikan sandaran sampai ia mengetahui siapa orang tua kandungnya, dan dimana mereka tinggal.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Rahayu duduk di gazebo bersama sang Kakek dan Dirman pun ada disana.

"Kok lesu? Kata Bu Aminah beberapa hari ini kamu tidak terlihat makan di dapur. Ini, Kakek bawakan banyak roti dan snack buat kamu kalau malas keluar kamar."

Dua bungkus kantor besar berwarna putih di letakkan di dekat Rahayu.

"Terima kasih Kek, tapi ini terlalu banyak."

"Tidak apa-apa, ambil saja. Bawa ke kamar mu nanti. Tapi, ada apa cah Ayu? Apa ada yang mengganggu mu selama Kakek tidak ada? Lalu bagaimana dengan pertemuan mu dengan kedua orang tua mu?"

Dan apa yang Rahayu hindari pun terjadi.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah ternyata si kakek juga bantu ayu diam2
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah arka mau bantu, buat cepat terungkap masalah yang di hadapkan ayu
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
apa yang empuk2 arka, dasar lelaki pikiran nya kesana mulu jadi arka mo boncengin ayu nyari2 kesempatan biar ngerasain empuknya gunung kembar ayu wkwk🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
wah kakek emng yg terbaik 😍
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
baik banget si arka
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
dih dasar arka🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
cukup cerdik nih ayu
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
idenya bagus juga tuh ayu
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
oyyy agak lain/Sob//Sob//Sob/
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
yaelah giliran pujaan hati anaknya di tawarin cemilan dll giliran ayu mana ada nawarin sedikit pun
tina
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
syukurlah kakek sugeng selalu menjaga mereka dari belakang
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
mohon maaf mas mau nanya, itu yg tidak empuk apaan ya 🤔🤣🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
malah si kakek memberi ruang buat cucunya modus 😂🏃🏃🏃
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ooii lah kemana otakmuu 😭
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
udah pasti direstui nihh...kakek Sugeng pasti' akan melindungi ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kakek sugeng selalu memantau dan pastinya mendukung arka sama ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kali ini aja enggak empuk ka,
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
pinter ayu...arka mengalihkan perhatian Mereka
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
ternyata pak Sugeng ikut juga ya d mencari info siapa ortu ayu yg sbnrnya!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!