Aku hadir kembali....masih dengan genre yang sama ya,hanya saja cerita ku kali ini mengenai percinyaan bersaudara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Bab 3
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Setelah mengeringkan tubuh nya,Shakila berjalan keluar dalam keadaan polos. Dia berjalan ke arah dimana tas nya berada,dia mencari handuk nya dnegan santai tanpa memperdulikan keadaan sekeliling nya .
Anggara menatap tubuh polos Shakila yang berjalan seenaknya saja di dalam kamar nya,mata nya menelisik seluruh lekuk tubuh adik ipar nya itu. Seketika bagian inti nya terasa mengeras dan berdiri sempurna,dia melihat daerah sensitif milik Shakila yang bersih tanpa bulu sedikit pun karena Shakila sering mencukur dan merawat nya.
"Oh ya ampun...." teriak Shakila tapi langsung di dekap oleh Anggara,dia tidak ingin Camila terbangun karena saat masuk tadi dia melihat Camila sudah terlelap. Seperti nya Camila memang benar-benar kelelahan,makanya saat Anggara menciumi wajah juga memainkan dada istri nya itu tetap saja tidur dan tidak bergerak sedetik pun.
Shakila yang terkejut melihat keberadaan Anggara,belum sempat dia menutup tubuh nya tiba-tiba Anggara sudah memeluk dan mendekap mulutnya. Membuat dirinya semakin terkejut,dia ingin memberontak karena dia merasakan benda sensitif milik Anggara sudah mengeras dan menempel sempurna di bagian pantat nya.
"diam lah,Camila masih tidur. Kasihan jika dia bangun" bisik Anggara dengan suara berat nya,dia masih memeluk tubuh adik ipar nya itu.
Shakila mengangguk,dia ingin Anggara melepaskannya segera sebelum kakak nya bangun. Dia tidak ingin kakak nya merasa curiga pada mereka,karena memang tidak ada apa pun diantara kedua nya.
Anggara melepaskan pelukannya dan dekapan tangannya pada mulut Shakila,kulit Shakila sangat halus terasa di kulit nya. Bibir Shakila juga sangat lembut ,membuat kejantanan milik Anggara kembali menegang.
Shakila segera berlari ke dalam kamar mandi,dia membawa handuk ditangannya untuk menutupi tubuh nya karena dia belum sempat menutupi nya.
Terlihat dua gundukan kenyal milik Shakila bergoyang,membuat mata Anggara ternoda. Anggara mengutuk kepulangannya malam ini,jika saja dia tidak pulang mungkin dia tidak akan melihat hal yang indah dipandang mata nya itu.
Mungkin ini kesialan atau malah keuntungan yang didapatkan oleh Anggara,tubuh sintal dan berisi milik Shakila terus terbayang dimata juga pikirannya. Tubuh Camila tidak begitu berisi,hanya saja karena rasa nyaman dan memiliki hal yang sama makanya dia memilih menikahi Camila.
Jantung Shakila berdebar tak menentu,dia memegang dada nya sambil menatap dijaga nya di cermin kamar mandi yang cukup besar itu.
"Ya ampun,kenapa kak Anggara ada disini? Bukannya kak Anggara pulang besok malam?" tanya Shakila yang merasa terkejut dengan keberadaan Anggara didalam kamar.
Shakila membalut tubuh nya dengan handuk miliknya yang dia bawa,kemudian dia membuka pintu kamar mandi dengan pelan dan mengeluarkan kepala nya lebih dulu. Dia tidak ingin hal seperti tadi terjadi lagi,dia merasa sangat malu karena tubuh polos nya sudah dinikmati oleh kakak ipar nya.
Melihat tidak ada lagi Anggara disana,Shakila pun keluar dengan perlahan. Dia mencari piyama tidur nya yang tidak terlalu seksi dan membawa nya ke dalam kamar mandi,dia tidak ingin memakainya disana karena tidak ingin kejadian tadi terulang lagi .
Setelah memakai piyama tidur nya,Shakila memilih untuk pindah ke kamar tamu. Dia tidak ingin nanti nya Anggara masuk dan tidur bersama mereka disana,karena kamar tamu dipakai oleh nenek nya.
Anggara memilih keluar dari kamar dan mengambil air dingin di lemari pendingin,saat Shakila masuk kedalam kamar mandi nya. Dia bingung harus apa,dada nya juga berdebar tak menentu. Tidak seperti biasanya dia berhadapan dengan Camila,dia merasa malu sudah menikmati tubuh Shakila.
"Aaahh....baru juga membayangkannya,udah bangun aja kamu nya " gumam Anggara yang mengelus benda keramat miliknya yang terlihat menonjol.
Anggara duduk di kursi dapur,dia mengambil cemilan juga air mineral dingin yang berada didalam botol. Meminum dan menikmati cemilan yang dibuat oleh Camila juga Shakila tadi,Anggara memejamkan matanya menikmati kue kering dengan membayangkan wajah dan bentuk tubuh Shakila.
"Eh....maaf kak,kirain ngak ada orang " ucap Shakila yang ingin mengambil minum juga karena merasa haus,sebelum dia masuk kedalam kamar tamu .
"Hah....ngak apa-apa kok Sha, kakak mau ke ruang kerja saja " jawab Anggara dengan canggung,dia memang jarang berkomunikasi dengan Shakila.
Mereka berbicara hanya sekali-kali saja saat ada Camila juga nenek nya,tidak pernah berdua seperti ini. Sikap kedua nya terlihat sedikit canggung dan gugup,wajah Shakila sudah memerah menahan malu.
"Kak Gara tidur dikamar saja,aku bisa ke kamar tamu bersama nenek" ucap Shakila yang masih mengambil minuman dingin di lemari pendingin dengan posisi membungkuk membelakangi Anggara.
Anggara yang niatnya mau berjalan meninggalkan dapur,membalikan tubuh nya menatap Shakila karena Shakila menyuruh nya untuk masuk ke dalam kamarnya.
Posisi Shakila membuat tubuh Anggara kembali tegang,dia membayangkan memasukan miliknya kedalam daerah sensitif milik Shakila dengan posisi seperti itu.
"Aaah....sialan,kenapa jadi berpikiran yang tidak-tidak sih" batin Anggara,dia langsung berlari menuju kamar nya.
Sesampainya di dalam kamar,Anggara menatap wajah Camila yang masih tertidur. Tidak ada reaksi apa pun pada tubuh nya ,padahal hampir setiap hari dia melihat tubuh Camila tapi tidak seperti melihat tubuh Shakila yang mampu membangkitkan gairah hasrat milik nya.
Awal bertemu dengan Camila juga seperti itu,hanya biasa-biasa saja. Tapi karena memiliki kesamaan makanya dia menerima Camila dan memutuskan untuk menikahinya,Anggara dan Camila tidak pernah merasakan yang namanya cinta.
Anggara kembali mengecup wajah Camila tapi tidak pernah merasakan perasaan yang berbeda seperti dia menyentuh bibir Shakila tadi,dia meremas rambutnya dengan kasar.
"Ada apa dengan ku?Apa mungkin ini yang nama nya cinta?Tapi aku mencintai Camila" batin Anggara bertanya-tanya,karena memang tidak pernah terucap akta cinta di mulut nya.
Anggara memilih untuk mandi,dia ingin melupakan semua yang terjadi malam ini. Berharap semua akan kembali seperti semula,apalagi dia sudah menikah dengan Camila. Dia tidak mungkin menyukai adik ipar nya ,Anggara juga akan melakukan semua nya seperti biasa. Jika sangat diperlukan baru dia berbicara dengan Shakila,seperti biasa nya dulu.
Setelah membersihkan tubuh nya,Anggara naik ke atas tempat tidur dan memeluk tubuh Camila. Tapi tak ada perasaan seperti saat emmeluk tubuh Shakila tadi,dia masih membayangkan bentuk tubuh Shakila yang membuatnya ingin menyentuhnya lagi.
Anggara benar-benar tidka bisa tidur malam ini,karena pikirannya terus tertuju pada Shakila.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘