Desclaimer : Cerita ini tema pernikahan, di tujukan untuk yang sudah cukup umur atau sudah menikah yah.
Di hari pernikahannya Ayla memilih pergi dan tak ingin menikahi laki-laki yang dia cintai.
Tapi dia tak menyangka,akhirnya tunangannya malah memilih menikahi kakaknya sendiri.
Sejak saat itu, Ayla pikir kisah cintanya sudah berakhir. Dan berusaha menghapus semua rasa cintanya pada lelaki itu.
Tapi, ternyata laki-laki yang sudah menjadi kakak iparnya itu tidak berhenti mengejarnya.
Bagaimana bisa dia kembali mencintai pria yang sudah memilih wanita lain, bahkan sudah menjadi kakak iparnya itu.
Bisakah Ayla benar-benar terlepas dari kakak iparnya. Ataukah dia akan memilih mengembangkan sisa-sisa cintanya pada kakak iparnya?
Baca kisah mereka, dalam novel.
"Di Kejar Kakak Ipar"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss HF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayla & Juan : Jangan Ikut Campur
Ayla tiba-tiba mendapat pesan dari Juan.
"Berhenti mengencani pria seperti itu, atau aku akan membuatnya kehilangan kedua kaki dan tangan kanannya."
Ayla lalu menutup mulutnya karena kaget.
Lalu dia menelepon Juan dan menanyakan posisi Juan.
Ayla langsung mendatangi kantor Juan. Kedatangan Ayla yang tiba-tiba membuat meja resepsionis di kantor Juan terkejut dan tak mengizinkan Ayla karena tak ada janji temu.
"Katakan padanya, Ayla. Sudah datang." Ucap Ayla kesal. Dan membuat sedikit keributan.
"Tapi, anda harus membuat janji dulu." Ucap meja resepsionis.
Melihat Ayla yang marah, resepsionis hendak meminta penjaga membawa Ayla pergi, namun kemudian mendapatkan telepon dari Miko dan membiarkan wanita bernama Ayla masuk.
Setelah masuk dalam ruangan Juan, Ayla semakin marah karena melihat wajah Juan yang tak merasa bersalah karena hampir membunuh teman kencannya.
Ayla berdecak pinggang, melihat Juan yang masih fokus dengan berkas di hadapannya dan itu membuat Ayla semakin kesal.
"Silahkan duduk dulu, apa kamu ingin minum sesuatu?" Tanya Juan tenang.
"Aku tidak perlu,. Kita itu rekan bisnis. Apa urusanmu mengurus teman kencanku?" Tanya Ayla marah.
"Karena kamu rekan bisnisku, untuk itu aku melindungi kamu dari laki-laki seperti itu." Ucap Juan. Yang kemudian berdiri mendekati Ayla.
"Apa tidak ada laki-laki lain yang lebih baik? " Tanya Juan sambil mendekati Ayla.
Aroma tubuh Juan, membuatnya sempat kepayang. Ayla pun mundur selangkah.
"Setidaknya dia itu normal, dan jauh dari kehidupan seperti keluargaku dan keluargamu." Jelas Ayla.
"Normal?? Apa berusaha meniduri wanita yang baru dia kenal selama beberapa hari adalah normal? Atau sambil membicarakan wanita yang dia kencani, di saat yang sama juga memeluk dan mencium gadis lain sambil berpesta dan mabuk bersama temannya?" Jelas Juan.
"Dia itu gak suka minum-minum. Sama sepertiku. Kamu... "
"Atau normal karena temannya bahkan menyarankan agar bisa mendapatkan tubuhmu dengan cara paksa?" Ucap Juan memotong ucapan Ayla.
"Bohong, Vero bukan laki-laki seperti itu." Ucap Ayla tak percaya.
"Jadi, sekarang kamu mau mengatakan aku berbohong" Juan melangkah lebih dekat dan Ayla melangkah mundur dan meletakkan tangannya di dada Juan menghentikannya.
"Setidaknya, aku tidak pernah memaksakan diriku pada wanita yang tidak ingin denganku." Ucap Juan yang kemudian menyentuh tangan Ayla di dadanya dan mendekatkan wajahnya ke pipi Ayla dan Ayla berpaling.
Ayla sangat gugup dan jantungnya berdegup kencang, tubuh Juan yang sangat dekat dengannya membuatnya lemas. Tapi, dia berusaha mempertahankan dirinya dengan sangat keras.
"Dan kamu tau, tidak ada untungnya buatku berbohong padamu tentang hal ini." Ucap Juan yang kemudian melepaskan tangan Ayla dan duduk di sofa di ruangannya.
"Kenapa aku kecewa dia melepas tanganku?" Batin Ayla.
"Seandainya, apa yang kamu katakan benar, seharusnya kamu tidak peelu memperlakukannya seperti itu. Kamu hanya perlu memberitahu aku. Tanpa harus menyiksa dia." Ucap Ayla berusaha mempertahankan kesadarannya di sekitar Juan.
"Dan aku yakin, kamu akan. Menuduhku menjadi pembohong lagi."
"Terima kasih karena sudah membelaku. Tapi, aku harap kamu tidak ikut campur lagi dalam urusanku lain kali." Ucap Ayla hendak membuka pintu, tapi Juan dengan cepat menutupnya lagi, dan sekarang Juan berdiri tepat di belakang Ayla, dan tubuh mereka menempel satu sama lain.
"Apa... Apaan ini?" Batin Ayla, yang terkejut.
Juan lalu berbisik pada Ayla, mendekatkan mulutnya ke telinga Ayla.
"Datanglah padaku, maka aku tidak akan pernah ikut campur lagi. Aku bisa merasakan kamu tertarik padaku. Apa yang menghalangi mu?"
Ayla merasakan jantungnya seperti akan copot,
"Kenapa dia menggodaku seperti ini?" Batin Ayla ingin meronta, tapi dia menikmati rasa panas dan gugup yang susah dia jelaskan dalam hatinya.
Ayla mendorong Juan dengan punggungnya, membuka pintu dan berjalan cepat meninggalkan Juan. Dia takut, jika dia lanjut berbicara atau lebih lama di ruangan itu dia akan terperangkap.
Sementara itu Juan sangat terkejut dengan apa yang di lakukan Ayla yang lari begitu saja.
Untung saja Ayla pergi, dan tak sempat melihat celananya yang mengetat karena ada benda yang membesar di sana.
Aroma tubuh Ayla juga membuatnya sangat gila.
"Bagaiman aku akan bertemu lagi dengan wanita itu, kalau dia membuatku seperti ini? Apakah ini hanya sekedar nafsu?" Batin Juan.
Dia bingung, bagaimana dia akan melampiaskan dirinya. Sementara dirinya juga sudah lama tak berkencan. Dan tak mau dengan sembarang orang.
Dan bagaimana dia akan mengencani orang lain, sementara dia sedang berusaha mendekati Ayla.
Juan merasa sangat frustasi.
Akhirnya dia melampiaskan rasa frustasinya dengan berburu. Dan berusaha menghindari Ayla. Begitu juga Ayla berusaha menghindari Juan.
Setelah pembangunan di mulai, Juan dan Ayla banyak menghabiskan waktu bersama. Tapi, mereka benar-benar berusaha menjauhkan diri. Karena masing-masing mereka tau. Kalau mereka sudah mulai menyukai satu sama lain.
"Juan, apa tidak ada yang ingin kamu tambahkan di dalam desain kamarmu?" Tanya Elizabeth yang juga melihat proses pembangunan dan sekarang sedang duduk bersama Ayla.
"Aku rasa itu cukup bagus." Jawab Juan datar.
"Ayla, apa kamar ini bisa untuk orang yang sudah menikah? Yah, maksudku. Biar sekalian saja. Nanti kalau dia menikah kita tak merenovasi ulang kamarnya." Ucap Elizabet yang melihat rancangan kamar Juan.
"Kamar ini sangat besar. Bisa untuk pasangan juga. Tapi karena Juan tidak bicara apa-apa atau keinginan khusus, jadi aku menambahkan lemari ini untuk menyimpan barang, dan kalau dia sudah menikah bisa dijadikan untuk menyimpan pakaian istrinya" Jelas Ayla.
"Wahhh.... Bagus juga ternyata. Akan sangat senang kalau Ayla dan Juan menikah. Jadi kamarnya di desain oleh Ayla sendiri." Ucap Elizabet yang membuat kedua orang itu terkejut, dan saling menatap.
"Kalau aku, sama sekali tidak keberatan." Ucap Juan yang pura-pura cuek kemudian pergi kembali ke kantornya.
Sementara Ayla hanya tersenyum canggung meresponnya.
Dan Ayla pun kembali ke kantornya setelah memantau pekerjaan bawahannya.
"Apa kamu yakin, dia wanita spesial bagi Arvano?" Tanya seorang laki-laki pada temannya yang sedang dalam mobil mengikuti Ayla.
"Tapi kenapa dia jalan kaki? Jika spesial harusnya dia di temani pengawal dan juga naik mobil." Karena merasa ragu, mobil itu akhirnya melewati Ayla dan mengambil fotonya untuk mencari info lebih banyak tentang Ayla, karena dia sering keluar masuk selama 3 bulan terkahir ke rumah Arvano.
Setelah mengetahui identitas Ayla, mereka pun tau kalau Ayla adalah asisten seorang arsitek dan dari itu mengetahui Arvano sedang membangun.
Mereka memanfaatkan pengantar material untuk menyusup masuk.
Ayla heran, ada truk tambahan pasir dan semen.
Ayla sangat detail dalam pekerjaannya. Apalagi yang sedang dia kerjakan adalah rumah pelindung. Jadi setiap material dan barang yang masuk adalah atas kendalinya.
"Jangan biarkan masuk.!!! " Teriak Ayla.
"Tapi, sudah masuk 1 truk, Bu." Ucap salah satu bawahannya.
"Kunci pintu cepat." Teriak Ayla Dan pengawal Arvano mengunci gerbang besar dengan cepat.
Salah satu bawahan langsung melaporkan kondisi ini pada Miko melalui telpon, karena Juan dan Miko sedang berada di perusahaan.
"Tuan, sepertinya ada penyusupan."teriak pengawal, dan terdengar suara tembakan.
Miko yang mendapat laporan itu, langsung melapor pada Juan.
" Tuan, terjadi pen... "
" Ayla.....!!!!!! " Terdengar suara Elizabet memanggil Ayla dari telpon yang di genggam Miko.
...****************...