Separuh Jiwaku Pergi

Semua orang menoleh ke asal suara. Sepasang pengantin itu terlihat cantik dan tampan. Mereka berdua berjalan menuju ke meja akad yang sudah ada di depan mata.

Tampak ibu Laksmi, ibu Anita ingin mendekati anaknya, namun segera di halangi oleh pengawal yang dengan ketat menjaga tempat itu agar tetap kondusif dan tidak terjadi kericuhan.

Tampak Anita menganggukkan kepalanya kecil kepada sang ibu yang mengisyaratkan kalau dia baik-baik saja dan tidak perlu khawatir.

Jason, Kakek Jayden pun hanya bisa menghela nafas berat dan menggeleng kan kepalanya melihat cucu kesayangannya itu menikah dengan cara yang tidak lazim.

"Baiklah saya akan bertanya kepada mas Jayden, apakah anda menikah dengan mbak Anita karena ada paksaan? " tanya penghulu yang akan menjadi saksi pernikahan mereka sebagai urusan dari Kantor Urusan Agama.

"Tidak, " jawab Jayson dengan tegas.

"Sekarang mbak Anita. Apakah ada paksaan mbak Anita menikah dengan mas Jayden? " tanya penghulu itu lagi sekarang kepada Anita.

"Tidak ada. " jawab Anita lemah.

"Tunggu, saya ingin bertanya kepada adik saya, satu hal. " sahut Andri yang menyela ucapan pak penghulu.

Pria itu menatap tajam adiknya dan beralih ke arah Jayden, yang terlihat santai menghadapi Andri yang bukan apa-apa baginya.

"Katakan pada masmu ini, kenapa kamu tiba-tiba menikah dengan pria itu, dek. katakan sebuah alasan. " Tanya Andri yang takut adiknya akan kenapa-napa saat menjalani pernikahan dengan Jayden.

Pasalnya semua orang tau siapa Jayden dan pria seperti apa dia. Status mereka yang bagaikan langit dan bumi membuat Andri takut kalau adiknya hanya akan dijadikan budak oleh Jayden.

"Tidak ada alasan apa-apa mas. Aku hanya–, "

"Aku mencintai nya, lalu kenapa? apa aku tidak boleh menikahi wanita yang aku cintai? " sahut Jayden.

Kini dia yang memberikan jawaban kepada Andri, bukan Anita. Karena sepertinya Anita ragu untuk menjawab. Dan dia tidak ingin rencananya untuk menikah dengan wanita itu gagal total sebelum menikah.

"Sekarang apa kau sudah mendapatkan jawaban kenapa aku menikahi adikmu? " Jayden membalikkan pertanyaan itu kepada Andri. "Jangan mengulur waktu, karena kau harus menjaga ayahmu di rumah sakit. " ucap Jayden penuh penekanan dan tatapan intimidasi, karena dia tidak menyukai situasi ini.

Andri menatap adiknya dengan dalam dan kembali Anita hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Lakukanlah kak, Aku yang ingin menikah dengannya." ucapan Anita yang membuat Andri tidak bisa berkutik lagi dan terpaksa menikahkan Adiknya sebagai pengganti sang ayah yang masih belum sadarkan diri di rumah sakit.

"Baiklah."

Andri lalu menggenggam tangan Jayden yang terlihat lebih besar dan kekar dari tangannya. Lalu mengucapkan kalimat ijab untuk adiknya.

"Saudara Jayden Roderick bin Fredo Roderick , saya nikahkan dan kawinkan anda dengan saudara perempuan saya, Anita Rahmawati binti Anto Burhanuddin dengan satu set perhiasan berlian dibayar tunai. "

"Saya Terima nikah dan kawinnya Anita Rahmawati binti Anto Burhanuddin dengan maskawin tersebut, Tunai. "

"Sah, "

Kata sah menggema di seluruh penjuru masjid, yang mengisyaratkan kalau Jayden dan Anita sudah sah menjadi pasangan suami istri mulai sekarang. Doa pun dilantunkan setelah ucapan kata sah itu terdengar.

Jayden bisa bernafas lega setelah menjawab kalimat ijab dari kakak iparnya itu hanya dengan satu tarikan nafas. Sedangkan Anita langsung menutup matanya hingga air matanya keluar dari sudut pipinya.

Entah itu mengekspresikan sebuah perasaan lega atau entahlah. Dia tidak tau akan seperti apa hidupnya kelak bersama dengan seorang Jayden pemaksa.

"Silahkan dipasangkan cincinnya mas Jayden. " ucap Pak penghulu sebagai saksi pernikahan, dia pun mengarahkan apa saja yang harus dilakukan oleh kedua mempelai.

Jayden menurut dan memasangkan sebuah cincin berlian cantik yang sudah dia siapkan sebelumnya di jari manis Anita. Setelah itu ganti Anita yang memasangkan cincin di jari manis Jayden.

"Ayo mbak Anita di cium tangan mas Jaydennya sebagai tanda hormat istri kepada suami. Nanti mas Jayden membalas dengan kecupan di kening ya? " ujar Pak penghulu kemudian setelah mereka menyematkan cincin masing-masing.

Inilah kamu pertama Jayden dan Anita bersentuhan dengan sangat dekat. Entah apa yang di ucapkan Jayden saat mengecup kening Anita, karena itu berlangsung cukup lama.

"Baiklah, tugas saya sudah selesai. Saya harus kembali ke kantor. Untuk surat nikah kalian insha'Allah akan segera saya urus. Nanti saya sendiri yang akan mengantarkannya ke rumah mas Jayden. karena saya membutuhkan tanda tangan kalian berdua. "

Setelah mengatakan itu, Pak Penghulu pun segera berpamitan meninggalkan sepasang pengantin baru bersama dengan keluarganya.

Jason langsung memeluk cucu kesayangannya itu dengan sangat erat. Anak yang tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu itu akhirnya tumbuh dewasa dan mengenal wanita cantik lalu jatuh cinta. Melakukan segala cara untuk mendapatkan wanita itu, Benar-benar bodoh.

"Apapun yang terjadi, kakek ucapkan selamat kepadamu, Jayden. Semoga kebahagiaan selalu menyertai mu dan istrimu. Jangan melakukan hal bodoh seperti yang dilakukan oleh generasi sebelum kamu. " ucap Jason ambigu, tapi Jayden bisa mengerti maksud dari ucapan kakeknya.

"Tentu saja kek, aku akan menjaga baik-baik wanitaku. " balas Jayden.

"Kakek percaya padamu. "

Mereka melepaskan pelukan dan menatap drama yang dilakukan oleh Anita dan keluarganya.

Anita langsung memeluk Ibu dan juga Kakaknya, tangis yang ia simpan sejak tadi akhirnya pecah saat memeluk sang ibu.

"Anita apa yang kamu lakukan ini nak? kenapa kamu tiba-tiba sekali mengambil keputusan menikah? " Tanya bu Laksmi yang sudah tidak tahan untuk memeluk anaknya sejak tadi.

"Nggak apa-apa bu. Ini aku lakukan demi Ayah dan juga mas Andri. Karena aku nggak tau harus pergi kepada siapa lagi? " ucap Anita pada akhirnya.

"Seharusnya kamu bicarakan dulu dengan kami Anita, jangan mengambil keputusan gegabah seperti ini. " kata Andri sedikit emosi.

"Oh, apa yang harus aku bicarakan kepada mas Andri? memangnya apa yang bisa mas Andri lakukan di penjara. Mencari uang untuk pengobatan ayah, mustahil. " kata Anita yang tidak terima dengan ucapan kakaknya.

"Buktinya aku bisa keluar dengan cepat, dan–, "

"Memangnya mas Andri bisa keluar cepat begitu saja? Memangnya siapa yang sudah ngeluarin mas Andri dari penjara? Memangnya ada pengacara yang tiba-tiba datang dan mengeluarkan mas Andri. Mimpi kamu mas. " potong Anita dengan cepat.

"Memangnya siapa yang sudah mengeluarkan aku dari penjara? " Andri melupakan hal itu, karena kebebasannya itulah membuat nya lupa akan hal besar itu.

Anita menunjuk Jayden dengan dagunya, hingga akhirnya Andri kini mengerti kalau dia keluar dari penjara pun karena pengorbanan dari sang adik.

"Jadi, pria itu yang mengeluarkan ku semalam? " gumam Andri lirih.

"Tentu saja, memangnya siapa yang bisa mengeluarkanmu dengan cepat malam itu juga jika bukan seseorang yang memiliki kekuasaan seperti aku. Dan aku mengeluarkan mu itu karena syarat pernikahan yang diberikan Anita kepada ku. " jawab Jayden yang mendengar perdebatan antara istri dan kakaknya.