NovelToon NovelToon
Jovian Alton (Bodyguard Seumur Hidup)

Jovian Alton (Bodyguard Seumur Hidup)

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Murni
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anggika15

Setelah bercerai, lalu mengundurkan diri sebagai seorang Ajudan pribadi. Akhirnya pria yang akrab disapa 'Jo' itu kembali menerima sebuah tawaran pekerjaan dari Denis yang tak lain adalah temannya saat sejak masih SMA.

Dia yang biasanya mengawal wanita-wanita paruh baya, seorang istri dari beberapa petinggi. Kini dia di hadapkan dengan seorang gadis keras kepala berusia 20 tahun, Jasmine Kiana Danuarta. Sosok anak pembangkang, dengan segala tingkah laku yang membuat kedua orang tuanya angkat tangan. Hampir setiap Minggu terkena razia, entah itu berkendara ugal-ugalan, membawa mobil di bawah pengaruh alkohol, ataupun melakukan balapan liar. Namun itu tak membuatnya jera.

Perlahan sifat Kiana berubah, saat Jo mendidiknya dengan begitu keras, membuat sang Ayah Danuarta meminta sang Bodyguard pribadi untuk menikahi putrinya dengan penuh permohonan, selain merasa mempunyai hutang budi, Danu pun percaya bahwa pria itu mampu menjaga putri semata wayangnya dengan baik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggika15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si keras kepala.

Jovian menunggu di dalam mobil, duduk santai menatap ke arah luar dimana Denis dan seorang gadis belia berjalan beriringan. Dia menarik kacamata hitamnya agar dapat menatap Kiana lebih jelas lagi. Gadis cantik, berkulit putih pucat, dengan rambut pendek di atas bahu berwarna hitam mengkilat.

"Dia akan sangat menyusahkanmu, Jo!" Gumamnya saat menangkap gelagat gadis itu yang memang sedikit berbeda dari gadis lainnya.

Dreuk!

Denis tampak membukakan pintu untuk gadis tersebut, yang terus bungkam dengan bibir yang mengerucut.

"Pakai sabuk pengamannya, Kia!" Ucap Denis sebelum dia menutup pintu di samping Kiana.

Gadis itu mendelik, menatap Denis tajam dan berdecak sebal.

"Jasmine Kiana!"

"Iya iya, … astaga Om Denis bawel banget kaya Papah." Dia memekik kesal.

Sementara Jovian mengenakan kacamatanya lagi, dengan senyum yang tampak tertahan saat mendengar perselisihan antara teman juga gadis yang akan berada dalam pengawasannya itu.

Denis menutup pintunya, lalu dia beralih membuka pintu penumpang samping kemudi, masuk dan duduk di samping Jovian yang kali ini mengambil alih mobil tersebut.

"Pulang, Jo." Titah Denis.

Jovian mengangguk, lantas memutar setir mobil, dan keluar dari parkiran kantor polisi sana dengan kecepatan sedang.

Mereka bertiga sama-sama diam, Jovian fokus mengemudi, Denis menatap sekitar jalanan yang begitu padat, sementara Kiana memejamkan mata, sepertinya dia masih merasa dongkol, karena telah semalaman dibiarkan berada di dalam kantor polisi, bahkan sampai tertidur di dalam sel sana, dengan hanya kasur kecil dan tipis.

"Om? Mampir ke all you can eat, yah!" Kiana mulai membuka suara.

Dua pria di depan seketika melihat ke arah spion depan.

"Lain kali, sekarang Pak Danu meminta kita pulang lebih dulu." Jawab Denis tegas.

"Tapi aku laper Om!" Kiana merengek.

"Iya kapan-kapan kamu bisa pergi, dengan Jo. Sekarang kita harus pulang dulu, Om tidak mau terkena marah lagi, … sudah cukup Om disalahkan terus hanya karena menuruti keinginanmu!" Jelas Denis.

Kiana menghela nafasnya kencang, kembali menyandarkan punggung pada sandaran kursi mobil, lalu memejamkan mata. Rasa kesalnya jelas kembali meluap, dia mempunyai semuanya. Tapi Kianan benar-benar merasa keinginan dia semakin dibatasi.

***

Empat puluh lima menit berkendara, akhirnya Jovian memberhentikan mobil Audi RS6 berwarna hitam pekat diantara mobil-mobil yang terparkir lainnya.

Dengan segera gadis yang duduk di kursi belakang melepaskan lilitan sabuk pengamannya, membuka pintu mobil, meraih tas dan segera berlari ke arah dalam membiarkan pintu mobil terbuka begitu saja.

Denis menghela nafas, lalu dia menoleh kepada rekan kerjanya.

"Bayangkan jika aku juga yang harus mengurus dia! Rambut di kepalaku pasti akan benar-benar rontok." Dia berbisik.

Jovian tertawa pelan, membuka seatbelt dan segera turun, hendak menyusul gadis yang tadi berlari ke arah dalam terlebih dulu.

"Dia tidak takut padamu. Makanya dia bersikap seperti itu!"

"Dia tidak pernah takut kepada siapapun. Contohnya Kiana langganan kantor polisi hampir setiap Minggu, itu karena dia memang bandel."

Mereka berdua berjalan memasuki rumah besar itu. Dan teriakan Danu juga Kiana terdengar saling bersahutan.

"Astaga! Bahkan balapannya belum dimulai, tapi Papah sudah bertindak sejauh ini." Kiana berteriak.

"Jangan membangkang Kia!"

"Papah jahat!" Dia semakin meninggikan suaranya.

Sementara Herlin terus memeluk tubuh suaminya, berusaha meredam amarah yang tampak sudah berkobar.

"Semua fasilitas Papah tarik. Tidak ada mobil, tidak ada kartu Atm, hanya uang cash dan itu akan Papa batasi juga!" Danu berujar.

Kiana menatap wajah Danu dengan tatapan tak percaya.

"Ini nggak adil."

"Papa tidak peduli. Jika kamu mau keluar, pergilah bersama Jovian, … hari ini dia bekerja sebagai Bodyguard khusu untukmu." Danu menatap ke arah pria yang baru saja masuk.

Membuat Kian menoleh, dan menatap tidak suka pria bertubuh tinggi besar itu.

"Aku tidak mau. Aku sudah besar, aku tidak butuh Bodyguard, aku bisa menjaga diriku sendiri!" Nafasnya memburu, dengan wajah dan mata yang sangat memerah.

"Terserah saja, tidak bersama Jovian. Atau tidak ada izin sama sekali untukmu."

"Pah!" Herlin mengusap-usap dada suaminya, lalu dia menoleh menatap Kiana yang masih berdiri disana, dengan tatapan tajam tertuju kepada ayahnya.

Kiana menggeleng-gelengkan kepalanya, seolah tengah kecewa kepada mereka. Kedua orang tuanya.

"Kia, masuk kamar sayang, nanti Mama nyusul." Pinta Herlin dengan suara lembut.

"Sial!" Dia berteriak, lalu beranjak pergi menaiki setiap anak tangga, lalu membanting pintu kamarnya dengan sangat kencang setelah dia masuk kedalam sana.

Danu hendak kembali berteriak, namun Herlin Segera meraup wajahnya, lalu menggelengkan kepala, wanita itu meminta suaminya untuk berhenti.

"Dia tidak akan luluh hanya karena kamu berteriak. Dia adalah dirimu, versi Kiana. Sifat kalian sama-sama keras, tidak akan ada yang mau mengalah aku tahu, tapi sekali ini saja kamu diam dan biarkan Kia menumpahkan kemarahannya." Herlin berucap.

Danu bungkam, dadanya naik turun dengan sangat cepat.

"Jovian, Denis? Tolong tinggalkan kamu berdua, kami akan memanggil jika ada sesuatu." Pinta Herlin kepada dua Bodyguardnya.

"Baik." Sahut Denis juga Jovian bersamaan.

Mereka segera berbalik badan, lalu menghambur keluar rumah besar itu, dan berjalan ke arah salah satu bangunan yang memang disiapkan untuk mereka bersantai menghabiskan waktu luang.

"Keluarga yang rumit." Jovian duduk di sofa besar yang tersedia, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Dia mulai berpikir, tugasnya kali ini akan sangat berat. Akan banyak menguras kesabaran karena memang pribadi Kiana yang sedikit berbeda.

"Sudah aku katakan, Kiana tidak takut kepada siapapun. Jangankan kepadaku, kepada Pak Danu saja dia berani berteriak." Denis terkekeh, dia memberikan satu botol minuman kaleng, lalu ikut duduk di sofa yang sama.

Jovian menengakan duduknya, dan membuka kaleng tersebut, lalu meminumnya perlahan.

"Tugasmu akan sangat sulit, Jo!" Denis terkekeh, setelah menyesap soda dingin miliknya.

"Benarkah?" Jovian tampak tenang seperti biasa, meski dia mulai was-was dan harus segera menata strategi agar bisa membuat seorang Kiana menjadi gadis penurut.

"Ya, kau harus bisa mengatasi egonya, mengubah pribadinya, dan membuat dia terjauh dari hal-hal buruk, yang sangat dia sukai."

"Mungkin. Kelihatannya akan sedikit sulit, … tapi aku akan berusaha membuatnya menjadi gadis yang sangat penurut kepadaku, kau tahu Denis, aku mempunyai caraku sendiri."

Denis mengangguk, lalu dia menepuk-nepuk bahu kokoh temannya.

"Tapi ingat, dia gadis belia. Terlalu keras juga tidak baik, bukannya menurut, dia justru akan semakin menjadi-jadi."

"Sekarang, aku harus tahu pribadinya dulu, dan hal itu kau yang lebih tahu karena sudah cukup lama mengabdi pada keluarga ini." Jovian mulai serius.

Denis mengangguk lagi.

"Kiana sangat keras kepala, dia akan melakukan apapun yang menurutnya benar. Ingat! Yang menurutnya benar, Jo. Dia tidak manja seperti anak-anak orang kaya pada umumnya, dia sedikit mandiri, nekad, dan seperti yang ku katakan tadi, dia tidak pernah takut kepada siapapun, tapi dia ceroboh, sangat ceroboh. Dia sangat mudah dimanfaatkan teman-temannya sehingga dia benar-benar sangat mudah di jebak."

Jovian mengangguk paham.

"Baik, aku sudah tahu harus bagaimana menanganinya."

"Benarkah?"

Jovian mengangguk lagi.

"Kalau begitu aku akan mendekatinya dulu, membuat dia merasa bahwa aku adalah temannya, bukan seorang Bodyguard yang menyebalkan seperti dirimu." Setelah itu dia tertawa kencang.

Denis memutar kedua bola matanya, lalu mendorong bahu Jovian sampai membuat pria itu sedikit terhuyung ke samping.

"Aku sudah serius, tapi kau malah bercanda." Geram Denis.

"Jangan terlalu serius, pekerjaan kita sudah sangat menegangkan, jadi santailah jika kita sedang ada waktu rehat." Jelasnya.

"Kau menyebalkan."

"Tenanglah Denia, aku pasti bisa mengatasinya." Dia menepuk-nepuk pundak Denis cukup kencang.

Dan akhirnya kedua pria itu diam, menikmati soda dingin dalam kemasan kaleng dengan perisa lemon segar, yang Denis bawakan tadi.

*

*

*

...Jangan lupa like, komen, hadiah dan vote kalo ada. Pencet love juga biar dapet notif kalo si Om yang satu ini gentayangan :)...

1
Yeni Wahyuni
kereennnn bnget,, seperti bkn membaca,, seolah2 liat film dan kita ikut masuk k dlm nya... 10 jwmpol buat kak author
Jaspit Elmiyanti
kok jadi gemes sendiri☺☺
Jaspit Elmiyanti
udah mulia nakal ya om..
Jaspit Elmiyanti
mobile legends😂😂
IG: @aurin99: 🙈🙈🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Jaspit Elmiyanti
jangan goyah no dgn sir mata eva, itu air mata buaya
Jaspit Elmiyanti
wah.. rupanya Jovian anak blasteran, pantasan cakep nya pari purna😃
IG: @aurin99: awas ngiler 🤭
total 1 replies
16/06/1977
Luar biasa
IG: @aurin99: Maaciw
total 1 replies
Hilda Sisil
q sering bgt ngulang" cerita ini kena bagusssssss
IG: @aurin99: Kisah anaknya om Jo ada di paijo yaaa😙
total 1 replies
Arsya wahyu
ceritanya ada lanjutannya nga Thor ini
IG: @aurin99: Panggilan sayang author🤭
Lavena 56: cuyung apa anya
total 4 replies
Yus Anwar
terusin ceritanya Thor biar sii Bintang & /langit ketemu exel
IG: @aurin99: Udah 70 eps lebih di paijo
total 1 replies
Yus Anwar
suka sekali om jo,,,
Yus Anwar
meleleh Thor /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Yus Anwar
kiana Uda pernah bilang kalo jovian membuat kecewa maka dia akan berbuat lebih gila lagi,,,
Yus Anwar
ah sungguh dewasa pemikiranmu kiana. ,,,
Yus Anwar
bahagia banget rasanya jadi kiana,,,,,,/Rose/
Yus Anwar
definisi suamiku banget,,tdk pandai mengutarakan perasaan, tpi lebih ketindakan / perhatian
Yus Anwar
nyesek Part ini,,,
Yus Anwar
sedih Thor /Sob/ kasian kiana,,,
Yus Anwar
senyum2 sendiri gara2 Kania /Grin/
Rifa Endro
cita2 emaknya terkabul. apa kabar dg papa Jo ya ? jantungan tidak beliau ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!