NovelToon NovelToon
OJO NGONO MAS'E

OJO NGONO MAS'E

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Bennuarty

Dewi Sri, seorang gadis 23 tahun yang memimpikan kerja di kantoran. Gadis dengan penampilan biasa saja dengan logat Jawa yang medok. Dijodohkan dengan seorang pria yang lebih dewasa darinya. Yang seharusnya berjodoh dengan kakak tertuanya.

Lucky Albronze terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya karena balas budi berhutang nyawa. Padahal dia sudah punya kekasih hati yang di impikan menjadi pendampingnya kelak.

Dan mereka berdua menjadi punya kesepakatan dalam pernikahan, yang hanya untuk membuat orang tua masing-masing merasa bahagia.

ikuti kisah selanjutnya yuk!

🥰🙏 dukung author ya. makasih ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bennuarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

INSIDEN TOKO PERNAK-PERNIK

Di tempat lain.

Keluarga Frans Albronze sudah tiba di kota tempat tinggal Dewi Sri. Mereka menginap di hotel yang lebih dekat jangkauannya ke kampung pak Broto.

Ayah, anak, dan ibu itu sedang duduk di sofa yang ada di balkon kamar hotel. Lucky anak Frans satu-satunya. Sudah berusia tiga puluh tahun sekarang. tampak kesal merasa harus terdampar di kota kecil ini, meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk.

"Papi, apa tidak ada jalan lain? haruskah lucky menikahi anak pak Broto itu, pi?" tanya Lucky dengan wajah di tekuk.

"Papi sudah bilang pada mu. Karena pak Broto lah kau masih bisa hidup sampai sekarang Lucky" jawab Frans mengingatkan putranya lagi.

"hhh.. kolot sekali" gumam Lucky tersenyum skeptis.

"Bukan kolot luck. Papi mu benar. Kalau pak Broto tidak menolong papi mu dengan meminjamkan uang, mungkin mami dan kamu tidak ada sekarang"

Melani ibunya Lucky menimpali, seraya menyuapkan jeruk ke mulutnya.

"Kita bisa mengembalikan uang itu sepuluh kali lipat, mam. Kenapa harus jadi repot begini?" Lucky merasa makin kesal saja.

"Lucky!" suara Frans mulai meninggi. " Tidak semua masalah bisa di selesaikan dengan uang"

Lucky melengos. Tampak tidak terima dengan keputusan papinya.

"Papi sudah berjanji pada pak Broto untuk menikahkan kamu dengan putrinya"

"Seharusnya perjanjian itu sudah batal, pi. putri pertama pak Broto kan sudah menikah, jadi Lucky tidak harus menikahi adiknya juga kan?" Lucky masih ngotot.

"Papi tidak pernah bilang akan menikahkan kamu sama anak pertamanya. Tapi dengan putrinya pak Broto. itu artinya dengan siapa pun putri pak Broto"

"ck.. kenapa harus menyebalkan begini sih"

Lucky berdecak kesal. Bukan hanya karena alasan perjanjian konyol papinya, Lucky tidak ingin menikahi putri pak Broto. Tapi yang lebih tepat, karena Lucky sudah memiliki kekasih hati. Tapi papi dan maminya tidak pernah menyetujui.

"Lucky, kamu tidak boleh begitu"

Melani mengelus punggung Lucky. mencoba membuat kekerasan hati Lucky agak melunak sedikit.

"Kamu tahu, hanya karena papi kehilangan alamat pak Broto makanya kamu belum menikahi putrinya. Andai saja pak Broto tidak pindah rumah, pasti papi sudah menikahkan mu dari dulu dengan putri pertamanya" Frans menjelaskan.

Lucky diam saja. Melirik maminya yang masih mengelus punggungnya. Tidak ingin membantah papinya karena menghormati maminya.

"Kita sudah sampai di sini. Jangan banyak alasan lagi Luck. Lagian umur kamu itu sudah pantas berumah tangga. Kamu mau nunggu apa lagi?" Frans menatap putranya tajam.

"Papi kan tahu, kalau Lucky punya Amira" jawab Lucky sambil wajahnya melengos menghadap ke arah lain.

"Kamu juga tahu, kalau papi tidak setuju. Dari kecil kamu sudah berjodoh dengan putri pak Broto. Jadi, ya sudah lah. Papi tidak mau alasan kamu lagi. Pokoknya besok kita harus datang. Besok adalah hari pertunangan kamu. titik!"

Frans bergerak berdiri. Dan meninggalkan Lucky dan istrinya. Amarah Lucky bergemuruh. Sakit hatinya mendengar papinya masih saja tetap tidak merestui hubungannya dengan Amira kekasihnya.

"Luck, benar kata papi mu. Apalagi yang kamu tunggu? Mau menunggu Amira juga?" tanya Melani.

Lucky hanya bisa menghempaskan napas dengan jengkel.

"Kamu yang mengejar Amira. Padahal Amira juga belum mau menikah bukan?"

Melani menggenggam tangan putra semata wayangnya itu. Mengerti perasaan Lucky.

"Lucky keluar dulu, mi"

Lucky beranjak keluar dari kamar maminya. Melani hanya membiarkan Lucky pergi. Lucky ingin menenangkan gejolak hatinya. Bara panas yang membakar hatinya perlu di dinginkan dengan udara segar.

🌺

🌺

🌺

Nunik sudah menunggu Sri di seberang jalan. Berdiri di depan warung pak Narto. Sri memintanya tidak masuk ke rumah karena dia tidak mau ibunya menghalangi jika tahu Sri akan keluar malam ini.

Sri mengendap-endap di samping rumah. keluar dari jendela kamarnya yang kebetulan jendela yang tidak berjeruji. Harus berhati-hati jangan sampai ada yang melihatnya. Karena banyak keluarga yang sudah berkumpul di rumahnya.

Merasa situasi sudah aman, Sri berlari kecil menuju gerbang depan rumah. Tapi sayang, aksinya di pergoki welas.

"Sriii.. mau kemana?" teriak welas.

"Sebentar mbaaakk!"

Sri tidak menggubris Welas. Takut aksinya di hentikan, Sri berlari ke sebrang jalan. Nunik sudah bersiap di atas motor yang sudah menyala. Sri langsung naik ke boncengan dan Nunik langsung tancap gas.

"Sriiiiiii..." teriak Welas di pagar rumah.

tapi sayang, Sri dan Nunik sudah meluncur jauh.

🌺

🌺

🌺

Sudah mirip seperti begal saja Nunik melajukan motornya dengan kencang. Sri selalu menoleh kebelakang, takut ada yang mengejar mereka.

merasa sudah aman, Sri menyuruh Nunik memelankan laju motornya.

"Sebenarnya mau ngopo toh Sri?" tanya Nunik masih fokus ke depan.

"Aku mau beli gigi palsu, sama tahi lalat palsu yang gede" jawab Sri agak mengencangkan suaranya yang hilang akibat deru angin.

"looohh... mau ngapain kamu?" Nunik merasa heran.

"Buat besok nik"

"iya, tapi untuk opo toh Sri?"

"Udah cepetan lah. Kamu lihat besok saja"

Nunik tak bertanya lagi. Entah apa lah kira-kira yang akan di lakukan Sri besok di hari pertunangannya.

Mereka berhenti di jejeran toko di pinggir jalan. di samping toko swalayan ada yang menjual barang pernak-pernik.

"Ayo Nik"

Sri mengajak Nunik masuk ke toko pernak-pernik. Terlihat toko pernak-pernik sudah mau tutup. Penjaga toko sudah mau menutup pintu toko.

"Mas.. mas.. jangan tutup dulu" Sri mencegah.

"Sudah tutup mbake. Besok lagi" jawab penjaga toko.

"Aduh maaass... saya perlu banget mase"

"Salah sendiri toh. Datang malem-malem. Sudah tutup mbak"

Penjaga toko tidak mau tahu lagi. Meneruskan menggembok pintu toko. Dia sudah capek. Malas meladeni Sri.

Sri merengut. Tak bisa membujuk penjaga toko. Mendekati Nunik yang masih berdiri tak jauh dari motornya.

"Sudah tutup Nik. Gimana ini Yo?"

"Yo wes Sri. yuk, muleh" Nunik mengajak Sri pulang.

"Iissshh.. aku harus dapet giginya Nik"

"Laahh.. trus piye? toko ne wes tutup"

Sri lemas. Toko pernak-pernik cuma ada satu di tempatnya. Kalau ada pun, itu harus ke kota. Dan itu tidak mungkin. Ini sudah malam.

"Yo wes. yuk pulang"

Sri memutuskan pulang saja. Yang di cari sudah tidak bisa di temukan lagi. naik ke boncengan motor. memeluk pinggang Nunik dan menyenderkan kepalanya di punggung Gung sahabatnya itu.

Tapi, baru saja Nunik menjalankan motornya, dari arah belakang sebuah mobil meluncur menghantam belakang motor Nunik. Membuat motor yang di tumpangi Nunik oleng dan terperosok ke pinggir jalan. menghantam pembatas kaki lima.

daaarrr...

"Aduuuhh!!"

Sri terjatuh menimpa Nunik. sedangkan Nunik terjengkang ke depan. Saling menindih dengan muka saling merapat.

pemilik mobil itu turun. berlari kecil menolong Sri dan Nunik yang jatuh saling menindih. Dan penjaga toko pernak-pernik yang berjalan belum jauh dari tokonya juga menghambur mendekat. menolong Sri dan Nunik yang tertabrak mobil.

"maaf nona. Kalian tidak apa-apa?" tanyanya.

"aduuuhhh... ssshhh.. sakit"

Sri dan Nunik meringis menahan sakit. Tangan Sri lecet karena menahan tubuhnya. sedangkan Nunik, lututnya juga lecet.

"Anda tidak apa-apa nona?" tanya pemilik mobil itu lagi.

Mendengar itu, Sri menatap pemilik mobil dengan marah.

"nona nona... aku bukan nona! Ndak lihat apa, kalau kita berdua ini berdarah?! masih nanya lagi" hardik Sri.

Pemilik mobil tampak kaget melihat marahnya Sri. Dia melirik ke arah mobilnya sejenak. Lalu menatap Sri lagi.

"Maafkan saya nona"

"Eh, mas. Jangan cuma minta maaf. Ini mbaknya luka loh" ujar penjaga toko membela Sri dan juga Nunik.

"Iya, ini orang ya... Bukannya tanggung jawab malah bilang dia ndak salah lo mas" Sri membumbui.

"Tapi, tadi nona yang tidak memperhatikan jalan" sambung pemilik mobil itu lagi.

"Enak aja kalau ngomong! Mase yang nabrak. Masak iya ada di depan tapi gak lihat? Mase sengojo Yo??" Sri melotot marah.

Pemilik mobil itu merasa tersudut. Penjaga toko juga menatap sinis ke arahnya.

Pintu mobil bagian belakang yang menabrak Sri dan Nunik, terbuka. Serempak mereka semua menoleh ke arah yang sama. Tampak turun seorang lelaki gagah dengan wajah dingin berjalan ke arah mereka.

pria itu berdiri tepat di hadapan mereka. Nunik sampai terbengong menatapnya. Lelaki yang tampan dengan mata tajam dan wajah yang ganteng sempurna, berdiri di depan mereka.

"Tuan" pengemudi mobil itu membungkuk hormat.

Pria tampan itu tak menggubrisnya. Membuat pengemudi mobil itu mengkerut takut. nyalinya ciut melihat tatapan tuannya setajam belati.

"Anda terluka nona?" tanyanya dengan suara bariton yang memukau.

Sri cepat tersadarkan mendengar pria itu bertanya. Dedangkan Nunik masih menatap takjub dengan bibir terbuka yang telah meneteskan liur saking terpesona.

"Mase lihat kan ini? luka ini, berdarah" jawab Sri sambil menunjukkan lukanya dan luka di lutut Nunik.

"Maafkan asisten saya yang tidak hati-hati" ujarnya.

"Saya harap, anda tidak membesarkan masalah ini. ini, untuk biaya berobat"

Pria itu mengulurkan tangannya yang penuh berisi lembaran uang. Sri dan penjaga toko pernak-pernik, memandangi uang di tangan lelaki itu.

"Ambillah. Bukannya kalian ingin meminta ganti rugi?" ujarnya lagi menyodorkan uang itu lebih ke dekat Sri.

Sri merasa tersinggung. Mudah sekali lelaki ini menyelesaikan masalah dengan uang.

"Eeehh... Mase ngeremehin aku Yo?" Sri menatap menantang.

"Maaf. Saya tidak punya banyak waktu. Terima ini"

lelaki itu menarik sebelah tangan Sri dan meletakkan gepokan uang berwarna merah itu. Lalu pergi meninggalkan mereka, dan masuk ke mobilnya lagi.

Bergemuruh dada Sri. Marah melihat sikap sombong lelaki itu. Sri menatap marah ke arah pengemudi mobil. Tapi lelaki itu juga hanya bisa tersenyum kikuk. Mengangguk menatap Sri, lalu ngeloyor pergi begitu saja.

Amarah Sri semakin memuncak, manakala melihat mobil bergerak meninggalkan mereka.

"heeeyyy... Ojo sombong yooo... awas kuwe yooo.." Sri meneriaki mobil yang sudah melaju menjauh.

"Kurang ajar weeesss... di kira aku cuma njaluk(minta) duwite opo, Yo" Sri memaki kesal.

Melihat Sri mencak-mencak, penjaga toko menyenggol tangan Sri.

"Mbak"

"Opo?!" bentak Sri masih terpengaruh amarahnya.

"Wes mbak, Ojo nesu (marah). Mbake masih perlu pernak-pernik toh?" tanyanya.

Sri hanya mengangguk. Penjaga toko melirik uang di tangan Sri. lalu tersenyum licik.

"Ayo belanja mbak. Toko ne buka lagi"

1
Sri Wulan
pahit, nggak bisa berkiti kiti aku sama ryan😁
Mimie Lilis
takut bacanya
Mimie Lilis
geting sh ng lucky
Mimie Lilis
pinter koe sri😁😁😁
Mimie Lilis
goool juga
Nurina Ningrum
Luar biasa
Anonymous
kaya ijad d Upin Ipin hobby nya pingsan/Grin/
Meiriyana
modus yg halal, lanjutlah
Meiriyana
Luar biasa
Suyatno Galih
wkwkwkwkk ana ana Bae ramane mobile di dol bijone moreng dikon pending disit, ok la othor lanjut
Intan Risma Wandy
seneng sih critane diatas tpi endinge nagung bget thor mosok rong lahiran wes barrrr 😥😥
Ilham Rochman
seru bangeeet... alu ceritanya menghanyutkan naik turun seperti rollcoaster
Ilham Rochman
huahahahahaaa.... modyar kowe Agned
Ilham Rochman
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ilham Rochman
hahahaa... seruuu thoor..lanjuut
Intan Risma Wandy
kapok kowe ditingal sri mingat
Intan Risma Wandy
thorrrr loro atiku 😭😭😭
Intan Risma Wandy
moco novel iki mong nyekikik sriiii OJO NGONO MASE😃😃😃😃
Intan Risma Wandy
jambaken rambute Amira kui sriii ojo mong meneng ae xo gk omes aku
Intan Risma Wandy
dasar kucky pekok pegen ngetok palane aku 😇😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!