Allena , zevan,sean dan Neo bersahabat sejak bayi hingga umur masa remaja, ke empat nya erat bak perangko yang kemana saja selalu ber empat.
mampu kah mereka melewati semua ujian yang menerpa persahabatan mereka? atau mampu kah mereka melawan gejolak rasa yang semakin lama semakin tumbuh.
see you ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon epayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehilangan
Sudah satu Minggu Allena pergi meninggalkan mereka , meninggalkan sejuta luka,
sedari malam tadi mommy mengurusi Neo, yang terus meracau menginginkan Allena,
"udah dong Neo, mommy bingung jadinya," desah mommy , mengusap kepala anak nya yang terus terisak menyebut nama Allena.
"Neo mau Ale mom, bawa Allena balik ke sini, atau anterin Neo ke sana,," Isak nya , ia memeluk perut mamanya yang duduk di kursi.
Jujur mommy Neo rasanya hampir frustasi melihat anak satu satunya seperti ini, namun kemana lagi mereka harus mencari Allena,
lyli membawa Allena seperti di telan bumi, Deddy Neo sudah mengerahkan seluruh anak buah nya , namun nihil sampai sekarang tidak menemukan titik terang,
"sabar sayang, mommy tau kamu sayang sama Allena , yuk makan dulu, nyari Allena juga harus pakai tenaga , kalo kamu sakit gimana?" ucap mommy selembut mungkin, kemarin ia sempat membentak Neo dan ujung nya Neo malah pergi ke club dan meminum minuman alkohol.
Mulai sekarang mommy akan lebih memperhatikan Neo.
"aleee Lo tega banget, tega tinggalin gue, kenapa Lo gak ajak gue siii,,," Neo tantrum , kakinya bergerak ke sana kemari. jangan lupakan hidung dan bawah mata nya yang sudah memerah.
Mommy menghela nafas , ia diam melihat Neo mau seperti apa .
"mom, Neo mau mati aja, Neo mau sususlin Allena!" jeritnya , ia memukul mukul tubuhnya sendiri.
Mommy yang mendengar nya terbelalak ia memukul kencang kepala Neo.
"mikir kamu, kalo kamu mati mommy sama siapa?" bentaknya , ia sampai berdiri dari duduknya ,
enak saja sampai segitunya Neo menginginkan Allena , jelas mommy tidak terima, ia pergi meninggalkan Neo yang masih menangis kencang,
"bi , tolong liatin dia," ucap mommy kepada bibi, lalu masuk ke kamarnya,
"Lo liat le, bahkan mommy gak pernah ngurusin gue kayak Lo." raungnya , ia masih menangis dan memukuli sopa.
Bibi meringis melihat nya , belum pernah sekalipun ia melihat tuan mudanya menangis seperti ini, paling paling hanya merengek karna menginginkan sesuatu.
Lain Neo lain pula Sean,
Sean di kamar nya masih saja melamun memandangi Poto nya dengan Allean yang terpampang jelas di dinding kamarnya, kebersamaan mereka dari bangku smp hingga SMA kemarin,
raut wajahnya datar, ia usap pelan potonya berdua dengan Allena , di sana Allena tersenyum manis,
"Lo tega lea, Lo tega tinggalin gue gini, kemana lagi gue harus cari Lo,." gumamnya mengusap pelan Poto itu,
"gue harap dimana pun Lo berada, Lo tetap inget gue, Lo tetep milik gue lea. Sampe kapan pun gue bakal cari Lo, meski ke ujung dunia sekalipun." ucapnya lagi,
Sean meneguk minuman yang ia beli, Sean seperti hilang akal, dia tidak bisa tidur dengan nyenyak, tidak bisa juga makan , yang ada semuanya keluar lagi dan itu membuat dia sangat tersiksa,
bunda sempat membawanya ke rumah sakit namun bukannya membaik , Sean malah mengamuk seperti orang gila, dia membanting apa saja yang ada di hadapannya, obat nya bukan di rumah sakit tapi Allena.
Sean hanya ingin Allena ,"gue cinta sama Lo Allena," ucapnya menciumi Poto Allena , lalu meneguk lagi minuman keras itu.
Segala upaya telah ayah dan bunda lakukan, menelpon ke beberapa teman mami lyli berharap mereka tahu atau melihat. Tapi nihil tidak ada satupun yang tau,
rekaman cctv malam itu pun rusak dan tidak bisa di perbaiki, ayah Sean yakin pasti saat ini mami lyli membawa Allena di balik orang orang tak tersentuh , seperti mafia contohnya.
Bunda menutup pelan pintu kamar anak nya , ia mengusap air mata yang mengalir di pipinya.
"ly, tolong bawa kembali Allean untuk Sean," lirihnya tak sanggup melihat anak semata wayangnya seperti ini,
apa pun akan bunda lakukan untuk Sean, meski harus melawan takdir sekalipun, ia hanya ingin Sean tersenyum dan bahagia sepanjang hidupnya.
Sementara itu, zevan menatap sekeliling , tempat ini , tempat yang mereka buat bersama, tempat yang penuh dengan kenangan. ia mengambil boneka Pikachu kesukaan Allena dan memeluknya erat.
Zevan berhasil masuk ke dalam karena ia menabrakkan mobilnya ke pintu gerbang,
dan berhasil meskipun mobilnya Harus hancur. Tapi tak mengapa itu terbayar sudah dengan dia mencium aroma Allena yang tertinggal di boneka ini.
"lea gue kangen Lo,," ucapnya terisak,
rasanya zevan lebih hancur di tinggal Allena ketimbang mama nya kemarin, itu karna mereka menemani zevan di saat duka , lalu sekarang siapa yang menemani nya? Tidak ada , mereka hanya memeluk diri mereka sendiri.
"gue harap Lo balik lagi ke sini lea, gue tersiksa kalau harus begini terus. Gue yakin Lo pasti kembali sembuh dan sehat," ucapnya lagi, ia tertidur di kasur tempat mereka tidur bersama ,
tidak tahu saja mereka jika di belahan dunia yang lain Allena pun sama tersiksa nya ,
mami terus mengecek keadaan Allena , ini sudah dua Minggu Allena koma. Meski semua syaraf nya berfungsi dengan baik , tapi Allena tak kunjung membuka matanya, bahkan pergerakan kecil saja tidak ada.
Mami masih berharap ada keajaiban untuk mereka ,ia masih ingin melihat Allena nya bahagia,
"sayang, bangun mami kangen kamu." ucapnya lirih mengusap tangan kurus putrinya ,
Xenia membuka pintu kamar lalu masuk dan mendekat ke arah lyli yang terisak pelan.
"jangan nangis terus ly, Lo harusnya cerita in yang baik baik sama Allena , meski dia koma tapi pendengaran nya masih berfungsi baik, siapa tau dia di sana lagi mimpi indah." nasihat xenia, ia kasihan melihat ibu dan anak ini,
"gue nggak pernah bisa tidur tenang nia, gue selalu kepikiran Allena juga anak anak di sana." ucapnya , ia terisak pelan ,mengingat ketiga lelaki remaja yang ia tinggalkan.
Menurut kabar dari orang kepercayaan nya , mereka bertiga tidak bisa di kendalikan. Semuanya masih berduka dan tidak mau menerima kepergian allena ,
"semua keputusan ada di Lo ly, gue SMA Juan cuma bantu lo," ucapnya , ia mengecek beberapa alat di monitor, sebenarnya ada yang mengganjal di sini, namun Xenia belum bisa memberitahukan lyli tentang ini. Biarlah nanti saat semuanya sudah jelas.
Mami lyli membawa Allena ke negri sakura jepang, di sana ia mempunyai rumah sendiri , yang di jadikan markas oleh orang orang nya . Xenia dan Juan adalah dokter terbaik yang ada di sini, mereka ikut bergabung dengan kelompok lyli , bukan kelompok mafia atau pembunuh , mereka membuat kelompok jenius , yang usianya orang orang dengan kepintaran di atas rata-rata.
Rumah ini memang bukan atas nama nya , Melain kan Xenia , mami lyli menyerahkan kuasanya kepada Xenia selaku sahabat sekaligus tangan kanannya,
"sampe kapan Allena tidur terus ni,?" tanya mami sendu.
"semoga saja , secepatnya Allena bangun," ucap Xenia seadanya ,Karan ia pun tidak tau, itu tergantung alam bawah sadar Allena sendiri.
***
see you ❤️
author up banyak hari ini ,
supaya makin semangat jangan lupa tinggalin jejak nya.
Like
Komen
Follow
tambahkan ke favorit
Dan vote ❤️ .
awas neo sama sean ikut penasaran juga rasanya🤭
lanjut thor 👍
jngn bosen up..up...trus
semangat💪