NovelToon NovelToon
Lezatnya Dunia Ini

Lezatnya Dunia Ini

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Spiritual / Keluarga / Slice of Life / Menjadi Pengusaha
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Esa

Diceritakan seorang pemulung bernama Jengkok bersama istrinya bernama Slumbat, dan anak mereka yang masih kecil bernama Gobed. Keluarga itu sudah bertahun-tahun hidup miskin dan menderita, mereka ingin hidup bahagia dengan memiliki uang banyak dan menjadi orang kaya serta seolah-olah dunia ini ingin mereka miliki, dengan apapun caranya yang penting bisa mereka wujudkan.
Yuk simak ceritanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Media Sosial Menembus Surga Dunia

Setelah beberapa bulan menikmati mobil barunya, kehidupan keluarga Pak Jengkok semakin penuh kejutan. Suatu pagi, saat mereka sedang sarapan di teras rumah yang kini telah mereka renovasi dengan penuh kebanggaan, tiba-tiba ponsel Pak Jengkok berbunyi. Bukan bunyi biasa, melainkan suara notifikasi yang terus menerus berdenting, seperti ada yang sedang ramai di dunia maya.

Pak Jengkok yang sekarang sudah lihai menggunakan ponsel Android, mengintip layar ponselnya dengan mata terbelalak. "Astaga! TikTok kita, Mah! Sekarang sudah tembus jutaan views!" katanya dengan nada setengah tidak percaya.

Bu Slumbat yang sedang mengoleskan mentega di roti juga penasaran dan ikut melirik layar ponsel suaminya. "Ya ampun, Pak! Kok bisa secepat ini viralnya? Coba lihat yang terbaru itu, kok yang nonton bisa sampai segitu banyaknya?"

Pak Jengkok mulai membuka aplikasinya dengan antusias, memperlihatkan video masakan rendang buatan Bu Slumbat yang menjadi viral secara mendadak. Di video itu, Pak Jengkok dengan gaya khasnya menampilkan proses pembuatan rendang dengan narasi yang kocak dan menggugah selera. Ternyata, candaan-candaan khas Pak Jengkok dalam videonya mampu memikat hati banyak netizen.

Dengan nada penuh kebanggaan, Pak Jengkok berkata, "Lihat nih, Mah! Semua orang pada ngomentarin rendang kita, bilangnya resep kita yang paling jos! Ada yang nanya resep, ada juga yang minta diajarin masak langsung. Hebat kan?"

Bu Slumbat hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum lebar. "Pak, ini namanya rezeki nomplok! Gak nyangka kita yang dulunya cuma bisa memulung, sekarang malah bisa terkenal di dunia maya."

Di saat yang sama, Gobed, yang sekarang sudah semakin tampan dan pandai, juga terkejut saat memeriksa akun YouTube-nya. "Wah, Bapak, Ibu! Lihat deh channel YouTube Gobed! Videonya yang tentang review PS5 itu tembus jutaan views juga. Ini luar biasa banget!" kata Gobed dengan mata berbinar-binar.

Gobed tidak hanya mereview permainan video game saja, tetapi ia juga sering mengunggah konten-konten lucu bersama Udin, sahabatnya yang dulunya musuh bebuyutan. Mereka membuat sketsa komedi tentang kehidupan anak-anak di sekolah, yang ternyata juga menarik perhatian banyak orang.

Pak Jengkok yang tidak kalah heboh, langsung berkata, "Wah, ini Gobed juga pinter banget bikin konten. Lihat tuh, kita satu keluarga jadi bintang TikTok dan YouTube! Kalau gini terus, kita bisa jadi artis, Mah!"

Mereka semua tertawa bersama, membayangkan bagaimana mereka yang dulunya hanya berjuang keras untuk makan sehari-hari, kini bisa menikmati hasil dari dunia digital yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Namun, momen lucu terjadi ketika Pak Jengkok mencoba merekam video TikTok terbaru. Dia memilih untuk menari mengikuti tren terbaru, tapi karena terlalu semangat, kakinya malah tersandung kursi. Untungnya, Gobed yang melihat kejadian itu segera menolong sambil menahan tawa. “Aduh, Bapak ini, kalau nari jangan terlalu heboh dong. Nanti viralnya malah karena jatuh, bukan karena jogetnya!”

Bu Slumbat yang melihat itu hanya bisa tertawa terbahak-bahak sambil menepuk pundak suaminya. "Pak, kayaknya kita perlu latihan dulu deh, biar nggak bikin malu di depan kamera," katanya sambil tetap tertawa.

Sementara itu, Gobed dengan cepat mengunggah video kejadian lucu itu ke akun YouTube-nya. Dan seperti yang sudah diduga, video tersebut langsung diserbu oleh netizen yang tertawa melihat aksi kocak Pak Jengkok. “Ini baru namanya konten berkualitas, lucu banget Bapak ini!” komentar salah satu penonton.

Hari demi hari, jumlah pengikut mereka di TikTok dan YouTube semakin bertambah. Penghasilan dari kedua platform itu juga semakin meningkat, hingga akhirnya mereka bisa meraup puluhan juta rupiah per bulan. Bahkan, dalam sebulan terakhir, pendapatan mereka hampir mencapai 100 juta rupiah. Angka yang dulu hanya bisa mereka impikan, kini sudah menjadi kenyataan.

Di malam yang tenang, setelah mereka selesai menghitung pendapatan dari TikTok dan YouTube, mereka duduk bersama di ruang tamu. Suasana berubah menjadi haru saat mereka mengingat kembali masa-masa sulit yang telah mereka lalui.

Pak Jengkok, yang biasanya ceria, tiba-tiba terdiam sejenak dan berkata, "Kita dulu sampai harus berpanas-panasan cari barang bekas, Mah. Tapi sekarang, lihat kita... hidup kita berubah total."

Bu Slumbat mengangguk pelan, matanya mulai berkaca-kaca. "Iya, Pak. Dulu kita cuma bisa berdoa supaya ada rezeki lebih. Sekarang, kita bukan cuma punya uang, tapi juga bisa terkenal. Tapi yang paling penting, kita tetap bersama dan selalu bersyukur."

Gobed yang melihat orang tuanya hampir menangis, tiba-tiba berkata, "Jadi, kapan kita bikin video TikTok lagi, Pak? Biar penghasilannya bisa tambah banyak lagi!"

Semua tertawa mendengar candaan Gobed. Pak Jengkok langsung mengusap air matanya dan berkata, "Siap, Kapten! Besok kita bikin video lagi, tapi kali ini Bapak yang jadi bintang utamanya!"

Mereka pun mengakhiri malam itu dengan penuh tawa dan kebahagiaan, bersyukur atas semua yang telah mereka capai. Hidup mereka kini sudah jauh dari kesulitan, tetapi kenangan masa lalu tetap mereka simpan sebagai pengingat untuk selalu rendah hati dan bersyukur.

Suatu pagi yang cerah, sinar matahari menerobos masuk melalui celah-celah tirai jendela rumah Pak Jengkok. Suasana di rumah itu begitu tenang, sampai tiba-tiba terdengar suara bel pintu yang berdering keras.

"Pak, ada tamu kayaknya," kata Bu Slumbat sambil sibuk memasak di dapur.

Pak Jengkok yang sedang asyik bermain TikTok di ruang tamu segera bangkit dan berjalan ke pintu. Saat membuka pintu, ia mendapati seorang kurir berdiri di depan dengan senyum ramah dan sebuah paket besar di tangannya.

"Paket untuk Pak Jengkok," kata kurir itu sambil menyerahkan paket tersebut.

Pak Jengkok terheran-heran. "Lho, saya gak pesan apa-apa. Ini beneran buat saya?"

Kurir itu hanya mengangguk. "Iya, Pak. Ini atas nama Gobed, tapi dikirimkan ke alamat ini."

Pak Jengkok menerima paket itu dengan sedikit kebingungan. “Gobed pesan apa lagi nih? Jangan-jangan mainan PS5 lagi,” gumamnya sambil menenteng paket besar itu ke dalam rumah.

"Mah! Gobed! Sini, lihat nih ada paket gede banget!" teriak Pak Jengkok, memanggil keluarganya.

Gobed yang sedang sibuk mengerjakan PR di kamarnya langsung berlari keluar, penasaran. "Apaan tuh, Pak?" tanyanya sambil melompat-lompat penuh semangat.

Bu Slumbat juga keluar dari dapur dengan tangan masih basah karena mencuci sayuran. "Wah, besar banget! Gobed, kamu beli apaan lagi?" tanyanya dengan sedikit nada curiga.

Pak Jengkok mengambil pisau dapur dan dengan hati-hati membuka paket itu. Begitu bungkus kardusnya terbuka, tampaklah sebuah kotak elegan berwarna hitam dengan tulisan 'YouTube' di bagian depannya. Ketiga anggota keluarga itu langsung terdiam sejenak, terkejut.

"Astaga, ini kan..." ucap Bu Slumbat setengah berbisik.

Gobed dengan mata berbinar-binar langsung berkata, "Pak! Bu! Ini kan Silver Play Button! Penghargaan dari YouTube untuk 100 ribu subscribers!"

Pak Jengkok yang tidak begitu paham dengan dunia YouTube hanya bisa mengangguk-angguk, tapi tetap mencoba kelihatan paham. "Oh, jadi ini hadiah buat kita? Wah, keren juga ya!"

Bu Slumbat yang sekarang mengerti lebih cepat dari suaminya, tiba-tiba tersenyum lebar. "Gobed, kamu udah sampe 100 ribu subscribers? Wah, hebat banget anak Ibu!" katanya sambil memeluk Gobed dengan bangga.

Namun, momen itu tiba-tiba berubah menjadi lucu ketika Pak Jengkok mulai mencoba mengangkat Silver Play Button itu. "Wah, berat juga ya. Ini terbuat dari perak beneran apa bukan sih? Jangan-jangan cuma lapisan perak doang," katanya sambil memeriksa tombol itu dengan serius.

Gobed hanya bisa tertawa melihat ayahnya yang kelihatan sangat serius memeriksa hadiah itu. "Pak, itu simbolis aja. Tapi tetap keren kan?" Gobed berkata sambil menahan tawa.

Pak Jengkok mengangguk dengan mata yang masih terpaku pada tombol itu. "Iya sih, keren banget. Tapi gimana kita pakenya, Mah? Ini kan cuma pajangan doang ya?" tanya Pak Jengkok dengan polos.

Bu Slumbat dan Gobed tertawa terbahak-bahak. "Pak, ini buat dipajang di dinding, biar kita bisa pamer ke semua orang yang datang ke rumah!" jawab Bu Slumbat sambil mengusap air mata karena terlalu banyak tertawa.

Pak Jengkok akhirnya ikut tertawa. "Ah iya, iya. Bapak jadi mikir gimana caranya nyalain tombol ini," katanya sambil menggaruk-garuk kepala yang tak gatal.

Gobed yang merasa bangga dengan pencapaian itu segera mengambil Silver Play Button dan dengan hati-hati menaruhnya di tengah-tengah meja ruang tamu. "Kita harus pajang ini di tempat yang paling kelihatan, biar semua yang datang tahu kalau kita sukses di YouTube!"

Pak Jengkok dengan semangat langsung setuju. "Bener, Ben! Biar tetangga pada tahu kalau kita ini bukan keluarga biasa-biasa aja. Kita ini keluarga bintang, Mah!"

Sambil tertawa-tawa, mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk menempelkan Silver Play Button itu di dinding ruang tamu, tepat di atas TV. Setiap tamu yang datang pasti akan langsung melihatnya.

Tidak lama setelah itu, Udin datang berkunjung bersama teman-temannya. Begitu melihat Silver Play Button itu, Udin langsung tercengang. "Wah, Gobed! Hebat banget lo! Sekarang lo artis beneran!"

Gobed hanya bisa tersenyum lebar sambil menepuk punggung Udin. "Iya dong, Din. Lo juga jangan mau kalah, kapan-kapan kita bikin konten bareng biar sama-sama sukses!"

Mereka semua tertawa bersama, merasa sangat bangga dan bahagia dengan pencapaian itu. Keluarga Pak Jengkok yang dulunya hanyalah keluarga sederhana, kini telah menjadi keluarga yang tidak hanya terkenal di kampung mereka, tetapi juga di dunia maya. Kehidupan mereka yang dulu penuh dengan perjuangan dan kesulitan, kini dipenuhi dengan keberhasilan dan kebahagiaan yang tak terduga. Namun, yang terpenting, mereka tetap bersama dan selalu mensyukuri segala berkat yang mereka terima.

Dan tentu saja, mereka tidak akan berhenti di sini. Pak Jengkok, Bu Slumbat, dan Gobed akan terus bekerja keras, menikmati setiap momen, dan siapa tahu, mungkin saja mereka akan segera mendapatkan Gold Play Button berikutnya!

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
dapat inspirasi di mana nama unik begitu wkwk
DJ. Esa Sandi S.: oke gas brow
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯: follow sampeyan di follback gak nih?
total 3 replies
anggita
like👍+☝hadiah iklan. moga novel ini sukses.
DJ. Esa Sandi S.: makasih Anggita,, moga kamu juga sukses ya/Smile/
total 1 replies
anggita
Jengkok, Slumbat, Gobed...🤔
DJ. Esa Sandi S.: hehehe iya, tau gak artinya?
total 1 replies
Princes Family
semangat kak..
DJ. Esa Sandi S.: makasih ya dek , sukses kembali untukmu ya /Drool/
total 1 replies
Maito
Bahasanya mudah dipahami dan dialognya bikin aku merasa ikut dalam ceritanya.
DJ. Esa Sandi S.: terimakasih suportnya ya 🤗. semoga kamu sukses selalu ya
total 1 replies
Gemma
Terjebak dalam cerita.
DJ. Esa Sandi S.: hehehe . thanks
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!