Di sebuah Galaksi, tepatnya di atas Planet terbesar yang ditumbuhi oleh banyak rerumputan.
Terlihat seorang pemuda tengah berdiri menatap Awan Reinkarnasi, pemuda itu ialah, Dewa Angin, Feng Shan Jian.
“Semuanya terbunuh, perang antar planet benar-benar membunuh semuanya.” Feng Shan berkata dengan nada sedih.
“Awan ini, Konon dapat membawa seseorang menemukan kebahagiaan yang dicari. Semoga di kehidupan selanjutnya, aku bisa membuat sebuah keluarga besar dan membawa keseluruhan keluarga naik ke atas.”
Feng Shan Jian mengucapkan sumpah tersebut dengan keras. Dia memasuki awan reinkarnasi dan menghilang dalam sekejap.
Silahkan ikuti, Perjalanan dari Dewa Angin.
(Note : Author Masih Pemula Fantim. Jadi banyak kesalahan dan pastinya perlu revisi.)
Update 2 kali sehari, Waktu tidak menentu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 03
[Chapter 03.]
[Roh sampah?]
[Silahkan Dibaca.]
Menara Kebangkitan Klan Xiao.
Xiao Fan dan para anak-anak menunggu untuk kebangkitan roh Elemen mereka. Tak lama kemudian, keluar seorang pria. Terlihat pria itu menatap ke arah para anak-anak dan Xiao Fan sendiri. “Seluruhnya, waktunya pergi masuk untuk pembangkitan.”
Para anak-anak yang mendengar itu mengangguk, mereka kemudian berjalan menuju ke arah Menara Kebangkitan. Xiao Shu berjalan terlebih dahulu dengan sombong. Xiao Fan sendiri tidak peduli dan berjalan paling belakang.
***
Tiba di dalam Menara Kebangkitan. Xiao Fan menatap ke arah sekeliling. Dia hanya menemukan berbagai rak buku sampai tingkat 10. Kemudian, Xiao Fan melihat sebuah pilar yang menjulang ke atas dan berhenti di lantai 12.
Xiao Fan juga melihat bahwa di lantai 11 dan 12 terdapat beberapa buku saja di rak tersebut. Dia juga melihat semakin tinggi, semakin sedikit buku yang terdapat dalam rak buku. Xiao Fan mengangguk paham, kemudian dia mendengar suara dari arah depan.
“Seluruhnya, dimohon untuk berbaris rapi.” Seorang pria tua yang terlihat seperti orang yang akan membangkitkan Roh Elemen para anak-anak tersebut. Xiao Fan masuk ke dalam barisan terakhir sendiri. Xiao Feng yang duduk di kursi melihat hal itu, hanya bisa tersenyum.
‘Anak ini benar-benar tidak tertarik dengan Roh Elemen,' batin Xiao Feng, dia benar-benar tak berdaya melihat putranya tersebut. Sementara itu di sisi kiri Ayahnya duduk seorang Pria yang menatap Xiao Fan dengan tajam dan jijik.
‘Jika aku jadi Patriack pasti aku akan membuangmu beserta Ayahmu, tunggu saja sebentar lagi. Kalian berdua akan kehilangan tempat di Klan Xiao ini. Juga Xiao Lin, hehehhe.’ Pria itu benar-benar memiliki fikiran yang sangat buruk, dia adalah Ayah dari Xiao Shu, Xiao Lou.
Sementara itu, duduk seorang pria di sebelah Xiao Feng. Orang itu menatap ke arah Xiao Fan dengan tertarik. Sudut mulutnya terangkat melihat, anak itu. Dia juga melirik ke arah Xiao Lou yang terlihat berfikir hal menjijikkan. Xiao Fan menghargai pria itu, yang tak lain ialah Xiao Hun.
Kedua orang yang berada di sebelah Xiao Feng adalah seorang Tetua Klan Xiao. Sementara itu, terlihat acara kebangkitan sudah dimulai. Pertama kali yang maju ke depan ialah Xiao Shu, seorang anak sombong yang membenci Xiao Fan.
Xiao Shu melirik ke arah Xiao Fan, dia menyeringai dan berkata dalam hati. ‘Selepas aku mendapatkan Roh Elemen kupastikan kau akan menerima akibat telah membuatku kehilangan muka.’ Dia benar-benar masih sempat merencanakan sesuatu sebelum naik ke tempat kebangkitan.
Xiao Shu menatap ke arah lingkaran kebangkitan. Dia berdiri di tengah-tengah, kemudian Pria yang berada di sampingnya berkata, “Jangan takut.” Anak itu mengangguk, kemudian dia merasakan perasaan hangat dalam tubuhnya.
Selepas itu, terlihat tangan kanan Xiao Shu bercahaya berwarna merah. Kemudian batu panjang menyala dan melesat ke atas dan berhenti di Lantai 6. Lalu, dari cahaya merah di tangan kanan Xiao Shu, keluar seekor Macan dengan corak Api.
“Ini...Tiger Red Line.” Pria itu mengungkapkan dengan penuh kejutan. Di kursi Patriack, Xiao Feng menatap hal itu dengan sedikit terkejut. Sementara, Xiao Lou tersenyum lebar ketika putranya membangkitkan Roh Elemen yang kuat.
Xiao Shu selesai membangkitkan Roh Elemen. Dia mundur dan mencoba berhubungan dengan Roh Elemennya. Kemudian, giliran para anak-anak Klan Xiao lainnya. Xiao Fan sendiri berada di belakang sendiri menunggu dengan santai.
Xiao Shu terlihat sudah selesai berhubungan dengan Roh Elemennya tersebut. Anak itu mulai melakukan perubahan di tempat Menara Kebangkitan. Hal itu diijinkan agar dapat melihat potensi sebenarnya.
Roar.
Tubuh Xiao Shu membengkak kemudian terdapat garis merah. Cakar di tangan dan kaki miliknya keluar. Hal itu benar-benar membuat dirinya senang, anak itu menatap ke arah Xiao Fan dan berkata, “Lihat saja nanti, kau akan merasakan pembalasan dariku.”
Para orang dewasa yang melihat itu menggelengkan kepalanya, sementara Xiao Lou sendiri tersenyum senang dengan ucapan Putranya. Xiao Fan sendiri mengabaikan hal itu, dia benar-benar masih bisa menahan amarahnya.
Beberapa menit kemudian, giliran Xiao Fan maju ke depan. Pria yang melakukan proses pembangkitan tersenyum. Anak itu berdiri di tengah lingkaran pembangkitan. Pria yang berada di sebalah Xiao Fan mulai membangkitkan Roh Elemen Xiao Fan.
Wushhhhhh.
Angin bertiup dengan kencang dan berkumpul di lengan kanan Xiao Fan. Patriack dan para tetua menatap hal itu dengan aneh. Cahaya bersinar dan berhenti di lantai 1. Hal itu membuat para orang tua tercengang, bahkan Xiao Feng sedikit terkejut.
Xiao Lou dan Xiao Shu tersenyum senang. Xiao Fan sendiri melihat ke arah Roh Elemen miliknya, Roh itu berbentuk benang berwarna hijau. Tidak ada yang istimewa sama sekali, Pria yang membangkitkan berkata, “Roh Alat, Benang Hijau.” Pria itu asal menyebutkan, ketika melihat benang tersebut.
Banyak orang yang menatap Xiao Fan dengan rendah. Bahkan anak-anak seusianya juga menatap dengan rendah. Ayahnya sendiri tetap tenang, akan tetapi dalam hatinya, Xiao Feng benar-benar marah kepada para orang-orang yang merendahkan Putranya.
Xiao Fan sendiri menatap ke arah roh benang miliknya, dia tersenyum dan berfikir, ‘Roh sampah kah? Dasar orang-orang kurang pengetahuan.’ Mental anak itu benar-benar kuat, bagaimanapun juga dirinya adalah Dewa Angin, Dewa terkuat seluruh Alam Semesta.
Xiao Fan turun dan dihadang oleh Xiao Shu. Anak itu kemudian berkata, “Hahaha, dasar sampah. Roh mu itu adalah sampah. Kau pun juga sampah.” Xiao Feng ingin menghancurkan Xiao Shu, akan tetapi di hentikan oleh Xiao Hun.
“Saudara, tenangkan fikiranmu. Xiao Fan bukan anak yang lemah,” ucap Xiao Hun membuat Xiao Feng menghela nafas panjang. “Kau benar, Saudara Hun.” Sedangkan Xiao Lou sendiri tersenyum menyeringai melihat Putranya mulai menghina Xiao Fan.
***
“Oi, sampah. Bicaralah, apakah kau tuli, sampah? Hahahaha.” Xiao Shu benar-benar terus menghina Xiao Fan. Beberapa anak-anak melihat bahwa Patriack tidak mendukung, alhasil mereka juga menghina.
“Dasar sampah, Klan Xiao.” Para anak-anak berkata secara terus-menerus. Sementara para orang yang lebih tua mengabaikan hal itu, bagaimanapun juga itu hanya olok-olokan anak-anak kecil. Namun, berbeda dengan Xiao Feng yang masih menahan amarahnya.
Xiao Hun melihat hal itu, dia tetap menenangkan Xiao Feng sampai akhirnya mereka semua mendengar sebuah suara yang muncul dari para anak-anak yang menghina Xiao Fan. Seluruhnya terkejut ketika mendengar suara itu.
“Ohhh, jadi aku sampah? Bagaimana kalau kalian semua bertarung denganku. Jika kalian menolak, bukankah kalian lebih dari sampah.” Suara itu tidak keras namun dapat terdengar ke telinga seluruh orang yang berada di ruangan tersebut.
Suara itu ialah suara Xiao Fan. Seluruhnya menatap ke arah Xiao Fan, namun apa yang mereka lihat bukan lagi Xiao Fan yang terlihat ramah, melainkan Xiao Fan yang sangat mengerikan. Senyum yang dimilikinya berubah menjadi seringai mengerikan, tatapannya menjadi buas.
Xiao Feng terkejut, sementara Xiao Hun tersenyum. Ini adalah penampilan Xiao Fan yang baru. Xiao Fan sendiri menatap ke arah para anak-anak dan melanjutkan ucapannya kembali.
“Bagaimana, apakah kalian berani?”
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, Vote, dan tip koinnya.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thanks you Minna-san.