NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia Sang Serigala

Bayi Rahasia Sang Serigala

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Manusia Serigala / Hamil di luar nikah / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Zylan Rahrezi

Rere jatuh cinta pada pria buta misterius yang dia temui di Sekolah luar biasa. Ketika mereka menjalin hubungan, Rere mendapati bahwa dirinya tengah mengandung. Saat hendak memberitahu itu pada sang kekasih. Dia justru dicampakkan, namun disitulah Rere mengetahui bahwa kekasihnya adalah Putra Mahkota Suin Serigala.

Sialnya... bayi dalam Kandungan Rere tidak akan bertahan jika jauh dari Ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zylan Rahrezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasib Sang Bayi

Bab 3 -

Konon suatu masa, Dunia ini dibagi menjadi dua. Satu dunia yang diberkati oleh Tuhan, dan satu adalah dunia yang hidup damai tanpa berkat Tuhan.

Kisah ini biasanya hanya akan menjadi dongeng semata, yang berkembang pesat dikalangan para masyarakat modern yang menghuni dunia damai tanpa berkat Tuhan.

Negeri Luminos adalah negeri yang hidup atas berkat Tuhan. Negeri yang tidak terlalu modern namun mengandalkan sihir serta alkimia di dalam pilar pembangunan setiap wilayahnya.

Wilayah Luminos dibagi menjadi lima. Satu Wilayah Taewon, kemudian Wilayah Tierse, Wilayah Taegong, Wilayah Tiorse dan Hutan Sihir Lumina.

Masing-masing wilayah dikuasai oleh Klan Suin terkuat. Mereka adalah perwujudan manusia setengah hewan yang memiliki kekuatan berkat Tuhan. Untuk melindungi wilayah mereka masing-masing.

Namun dari sekian wilayah yang ada di Negeri Luminos, Wilayah paling besar saat ini adalah Wilayah Taewon, Wilayah yang terkenal makmur dan damai.

Wilayah yang dihuni oleh para suin serigala. Mereka yang merupakan keturunan kerajaan, adalah suin serigala salju.

"PUTRA MAHKOTA, ARION DE ESPENCER MEMASUKI AULA SINGGASANA."

Raja dan Ratu yang saat ini duduk berdampingan di singgasana, tersenyum dengan sumringah menyambut kehadiran putra semata wayang mereka yang pergi dua puluh tahun lamanya, berkelana di dunia manusia.

Tidak lama setelah pintu terbuka, sosok gagah dengan pakaian seragam lengkap dengan banyaknya lencana. Terlihat memasuki aula singgasana. Semua mata tertuju pada sang Putra Mahkota yang menghilang dua puluh tahun lamanya karena ketentuan.

Ratu Liliana tidak bisa menahan tangisnya melihat bayi kecil yang dulu sering merengek, kini tumbuh menjadi pria dewasa yang kelak akan menjadi pemimpin baru Wilayah Taewon.

"Salam saya kepada Matahari dan Bulan, sang penguasa wilayah Taewon." Arion memberikan salam dan sapaannya, kemudian mendekat ke arah sang Ratu sebelum akhirnya memeluk wanita paruh baya itu.

"Anak nakal! Kenapa kamu jarang memberikan kabar untuk ibumu ini? Bagaimana keadaan Nenek Sun disana?"

Arion tersenyum, "Maafkan aku ibunda. Karena aku mengurangi intensitas pertemuan dengan kesatria penjaga," balas Arion,

"Lalu untuk Nenek Sun, saat aku berusia sembilan belas tahun, Nenek Sun berpulang ke pangkuan Tuhan. Saat itu aku tidak bisa memberitahu Ibunda karena keadaan istana sedang tidak kondusif," tambahnya.

Raja yang melihat pemandangan itu, hanya tersenyum tipis kemudian berdehem untuk memisahkan keduanya. Masih ada waktu untuk mereka bernostalgia nanti.

Ratu Liliana segera melepaskan pelukan untuk putranya. Kemudian Putra Mahkota diberikan titah untuk beristirahat sebelum mereka melaksanakan pertemuan non resmi di meja makan untuk makan malam.

Tentu saja Arion pamit undur diri kemudian ajudan setianya, Victor. Mengikutinya dari belakang. Sudah dua puluh tahun lamanya setelah Victor yang berusia lima tahun, bertemu dengan sosok putra mahkota yang saat itu juga berusia lima tahun.

"Victor, kenapa aku tidak melihat keberadaan Arliana?"

"Putri sedang berpetualang," balas Victor singkat.

Padahal dia begitu merindukan saudari kembarnya. Namun ternyata hobi Putri Kerajaan satu-satunya itu adalah berkelana dan mencari banyak pengalaman.

Sebenarnya dia merasa agak hampa, padahal momen ini adalah momen yang selalu dia tunggu-tunggu. Sejak kecil, Arion selalu merindukan keberadaan keluarganya, namun karena peristiwa Maros yang harus dilalui oleh para generasi penerus selanjutnya, maka Arion tidak berdaya.

"Apa anda ingin sesuatu tuan muda?" Tanya Victor.

"Santai saja padaku, kamu adalah temanku Victor."

"Ah, Apa kabar kawan!" Victor tersenyum kemudian memeluknya, "Kamu semakin tampan saja, entah apa yang sudah terjadi padamu sehingga kamu malah terlihat semakin tampan."

Arion hanya berdehem pelan, "Calix, dimana dia?"

"Sedang melapor ke Raja, terkait pengintaiannya terhadapmu selama ini," balas Victor.

Calix adalah kesatria penjaga yang ditugaskan untuk mengawasi dan menjaga keberadaan Arion di dunia manusia sana.

Saat ini pria itu melaporkan apa saja yang sudah dilalui oleh Arion. Calix memberitahu Raja apapun tentang orang-orang yang dekat dan baik dengan Putra Mahkota kerajaan mereka itu.

Termasuk memberitahu tentang keberadaan wanita yang sangat mencintai Tuan muda mereka. Wanita yang sengaja tidak Calix sebutkan namanya, atas permintaan Arion sebelum ingatannya tentang dunia manusia terhapus secara alami.

Entah mengapa Ratu Liliana terlihat sedikit khawatir. Dia menatap ke arah sang Raja, sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya paham. Kurang lebih, kisah Arion adalah kisah masa lalu keduanya.

"Apakah wanita itu sudah melupakan Arion?"

"Saya sudah memastikan dan melihatnya meminum ramuan itu, yang mulia."

"Ramuan apa?" Kali ini Ratu Liliana yang bertanya pada Calix.

"Ramuan Kontrasepsi dan juga Ramuan penghilang ingatan."

Saat itu raut wajah Raja dan Ratu tampak suram. Terutama Ratu yang terlihat gelisah dan cemas. Dia seolah-olah tidak ingin kisah lama terulang kembali, namun disatu sisi dia sungguh merasa kasihan dengan wanita yang sudah tulus mencintai Arion, putranya.

"Calix, kembalilah ke dunia manusia. Kemudian perhatikan wanita itu. Jika ada sesuatu yang aneh, segera laporkan padaku."

Calix berlutut sembari menyatukan kedua tangannya, "Calix, siap melaksanakan perintah yang mulia Raja."

Sementara itu disisi lain, Arion memandang ke arah matahari terbenam. Entah kenapa dia begitu familiar dengan warna jingga keunguan.

Perasaan Arion hampa, dan karena ketidaktahuannya. Dia jadi membenci perasaan hampa yang begitu menyiksa ini.

"Victor."

"Saya disini tuan muda."

"Sparring denganku."

Victor membuka mulutnya lebar, tunggu dulu. Padahal tidak lama setelah Tuan mudanya ini datang, namun sekarang dia mengajak Victor untuk sparring?

"Yang benar saja? Yang mulia meminta anda untuk beristirahat, lalu kenapa anda malah meminta saya untuk sparring dengan anda?"

Arion menarik satu sudut bibirnya, "Kamu takut?"

"Tentu saja tidak tuan muda."

"Lalu ambil pedangmu dan kita sparring sekarang."

Semua mata tertuju pada Tuan muda mereka yang baru kembali, dan juga pada tuan Victor yang terlihat kewalahan mengimbangi kemampuan berpegang sang tuan muda.

Meskipun sudah lama waktu berlalu, namun kemampuan sang Tuan muda tidak perlu diragukan lagi. Apalagi saat sang tuan muda menyerang tanpa ampun ke arah Victor.

"Hei hentikan! Kamu hanya ingin sparring denganku, bukan benar-benar ingin membunuhku," pekik Victor.

Saat itu juga Arion tersadar dan menjatuhkan pedang kayu yang digunakan untuk sparring. Seandainya Arion mengenakan pedang asli, mungkin saja Victor sudah mati saat ini.

"Ada apa denganmu!" Pekik Victor yang sudah kelelahan karena mengimbangi lawan kuat seperti Arion.

Arion juga tidak paham, kenapa hatinya begitu sakit, seolah-olah sudah pernah terluka. Arion merindukan sesuatu yang tidak Arion ketahui.

Namun dia ingat, kalau ini hanya Effect dari kebiasaannya yang ada di dunia manusia, sehingga harus ditinggalkan ketika sudah berada di Wilayah Taewon.

Ya, begitulah pikiran Arion. Dia yakin bahwa perasaan ini hanya bersifat sementara. Karena sesungguhnya, Arion tidak diperbolehkan mencari tau apa yang sudah terjadi di dunia manusia, demi kenyamanan mereka bersama.

Seolah tidak ingin larut dalam kesedihan. Rere mau tidak mau harus tetap menjalani kehidupannya seperti biasa. Diliriknya sebuah peti besar yang berisi banyak kepingan emas, jika dijual maka dia akan punya banyak uang.

Rere berdecih, "Kamu jahat Arion, kamu memberikan banyak keping emas ini seolah-olah menjadi kompensasi untuk hati dan jiwaku yang terguncang olehmu!" Kesal Rere ketika melihat banyaknya kepingan emas itu.

Sebenarnya Rere memutuskan untuk tidak tinggal lagi di rumah ini. Namun dia akan meninggalkan rumah ini ketika bayinya sudah lahir, karena meksipun Arion sudah pergi meninggalkannya ke suatu tempat, setidaknya kenangan Arion di rumah ini masih tertinggal.

Sinar pagi menyinari daerah pedesaan yang terletak di perbatasan antara hutan dengan perkotaan itu. Rere berangkat menuju sungai untuk sekedar menikmati waktu pagi.

Namun siapa sangka, saat itu dia bertemu dengan seorang kakek-kakek yang terduduk di pinggir sungai, dan terlihat tidak berdaya.

Dengan segera Rere mendekati Kakek tersebut untuk membantunya, "Apa yang sudah terjadi pada Kakek?"

"Ah, aroma ini. Aku sudah lama tidak mencium aroma ini." Kakek tersebut langsung sadar begitu menghirup aroma familiar yang bercampur dengan aroma sesuatu yang berbahaya.

Pria tua baya itu tiba-tiba saja menatap ke arah Rere dengan tajam, sampai Rere kesulitan untuk bernafas.

"Ka-kakek."

Tidak sampai disana, keterkejutan Rere terpancar jelas saat melihat bola mata pria tua baya itu berubah menjadi warna ruby yang indah.

Tidak lama setelah itu Kakek itu bergumam, "Setengah bangsa peri dan manusia, mengandung bayi serigala."

Rere terkejut bukan main, dia langsung menjauh dari kakek tersebut dengan ekspresi ketakutan. Namun sang Kakek justru tersenyum, bola mata yang berwarna Ruby itu berubah menjadi kecoklatan setelah Rere menjauh.

"Pantas saja aku harus datang ke dunia ini lagi, ternyata kamu yang memanggilku untuk datang kemari, anak istimewa."

"Ba-bagaimana anda mengetahuinya!"

Pria tua baya itu terkekeh, "Oh jadi kamu sudah mengetahui bayi apa yang sedang kamu kandung itu?"

"Lantas kamu pasti mengetahui kalau bayimu berada dalam bahaya."

Rere terlihat bingung, "A-apa maksud anda? Kalau memang anda berniat untuk menakut-nakuti saya, maka tolong hentikan!"

"Ah, jadi kamu tidak tau ya?"

"Bayi itu, tidak akan bertahan lama jika berada jauh dari Ayahnya."

1
@Risa Virgo Always Beautiful
lanjut kak
✨💥N༙྇A༙྇B༙྇I༙྇L༙྇A༙྇²💥✨
mampir kak
yumin kwan
baru Nemu....langsung marathon...
pliz jgn digantung ya ...
Zycee: sanzz ae sanz
total 1 replies
꧁LC*¹³🌸Intan PS Army 🐨°°🕊️꧂
keren di awal udah keren
Intan Nurul
menarik..sekali

bikin penasaran kisah selanjutnya
Intan Nurul
seruuuu euyy..lanjutt thoor /Determined/
RiJu
wah, ternyata rere keturunan peri
RiJu
tulisannya bagus.
apa yg dimaksud dgn setengah peri dan manusia? apakah rere?
Zycee: mana ku tau🗿
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!