Naya menjadi wisudawan terbaik di hari itu. Tapi siapa sangka, ternyata Papanya sudah menikahkan Dia dengan anak temannya sendiri secara diam-diam tanpa sepengetahuan Naya.
Lantas apakah Naya akan terpaksa melanjutkan rumah tangga barunya atau lari dari kenyataan?
Simak terus updatenya di TERJEBAK PERNIKAHAN RAHASIA DI HARI WISUDA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 03 Ternyata Dia Musuhku
Ruangan hening seketika...
Seorang laki-laki mengenakan kaos santai dan celana jeans berwana cream tiba-tiba muncul kedalam ruangan.
“Maaf Pa, Ma Alfath baru selesai acaranya sama temen-temen”. Sebagai menantu, Dia mencium punggung tangan Papa dan Mama Naya terlebih dahulu baru kedua orangtuanya.
Rasanya hati Naya tak karuan. “Jangan-jangan Dia yang di jodohin sama Aku”. Batin Naya sambil menghela nafas.
Laki-laki itu duduk tepat di sebelah Naya. Membuat Dia kikuk. Semakin salah tingkah. Sepertinya memang bukan di sengaja begitu. Tapi memang kursi yang kosong hanya itu. Naya tidak berani menatap wajah Alfath. Dia hanya sekilas melihat pakaian yang di kenakan saja.
“Nay, kenalkan ini anak Om, Alfath. Yang sudah sah menjadi suami Kamu. Dia hari ini juga di wisuda sama seperti Kamu. Bukan hanya itu, Dia juga mendapatkan prestasi Mahasiswa terbaik di kampus yang sama denganmu”.
“What..! ”
Naya refleks berkata agak keras. Pertama karena Dia terkejut jika Alfath berada satu Kampus dengan dirinya. Kedua jika Alfath berhasil mendapatkan prestasi tadi, itu artinya tadi Dia berada di panggung yang sama.
Refleks yang kedua kali, Naya melihat wajah tampan Alfath karena kepo dengan wajahnya. Siapa tau Dia pernah melihat laki-laki itu. Dan ternyata siapa sangka_.
“Hah__ ternyata Kamu__”. Seluruh isi ruangan mendadak terkejut karena Naya yang tiba-tiba ngegas.
“Iya emang kenapa? ”
“Loh kalian berdua ternyata sudah saling kenal? ”. Tanya tante Vivi kepada mereka berdua.
“Pa, ngapain sih Aku harus di jodohin sama Si Bodong ini? ”.
“Bagus dong kalau kalian udah saling kenal”. Papa Naya dan Semuanya justru malah tertawa menyaksikan tingkah kedua anak mereka.
“Pa, Aku tadi itu udah berniat untuk berubah pikiran. Mau menerima kemauan Papa. Tapi kalau Aku jadi istri Si Bodong ini Aku nggak jadi. Aku tetap tidak mau. Titik”. Naya meninggalkan tempat itu dengan amarah yang memuncak. Dia langsung menghentikan taksi menuju ke sebuah tempat untuk menenangkan diri.
...****************...
Malam hampir larut. Tapi Naya masih belum pulang juga. Papa Mamanya khawatir. karena selama ini Naya tidak pernah pulang larut malam. Dia perempuan yang baik-baik tidak seperti kebanyakan anak muda jaman now yang suka pergi keluyuran malam-malam, pergi ke club malam, mabuk-mabukan dan lain sebagainya.
Sedangkan Alfath masih terus berusaha menemukan keberadaan Naya sampai berhasil. Dia tidak mau mengecewakan mertuanya. Dia merasa tanggung jawab Naya sudah ada pada genggamannya meskipun pernikahan itu masih belum bisa di terima oleh Naya. Masih berjalan sebelah pihak. Dia juga kebingungan harus mencari Naya kemana lagi. Dia belum begitu mengenal Naya lebih jauh. Meskipun saat di Perpustakaan kampus mereka sering bertemu bahkan bertengkar. Tapi meskipun seperti itu mereka tidak saling kenal. Hanya saling menganggap sebagai musuh.
“Halo Pa, Naya biasanya suka pergi kemana lagi Pa? ”.
“Biasanya Naya pergi ke Cafe dekatnya Kantor Papa, kalau nggak gitu ke restaurant yang di kelola Dia. Hanya itu, Dia tidak pernah pergi ke mana-mana”.
“Udah Alfath cari Pa, di dua tempat itu tapi Naya nggak ada. Harus di cari kemana lagi ini Pa? ”.
“Mending Kamu pulang dulu. Besok Kita cari Naya bareng-bareng ya Fath, nggak baik buat kesehatan Kamu. Mama udah masakin Kamu nanti keburu dingin”.
“Baik Pa, Alfath meluncur kesana”.