NovelToon NovelToon
Ketika Yang Kucintai Berkhianat

Ketika Yang Kucintai Berkhianat

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Pengkhianatan / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:11.8M
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Sila, Susilawati 25 tahun ibu dari seorang putri kecil dan istri dari seorang pengusaha mapan bernama Hadi Tama 28 tahun. Keluarga kecilnya yang bahagia hancur ketika dirinya di jebak hingga tanpa sadar dia ditemukan oleh sang suami dalam keadaan tidak pantas di sebuah kamar hotel hingga sang suami menceraikan nya dan mengambil hak asuh atas anaknya. Siapa yang menjebaknya? dan siapa yang pria yang bersamanya malam itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KYKB 31

Sila kembali ke dalam rumah dengan perasaan campur aduk, ada rasa sedih, kecewa dan juga perasaan merasa bersalah.

'Semua ini salahku, wajar kalau dia marah. Aku harus bisa melupakan mas Hadi dan membuka hatiku untuk tuan Dave, dia sekarang adalah suami ku!' batin Sila sambil terus berjalan menuju ke arah ruang televisi.

Sila memang bodoh dalam hal merayu pria, meskipun sudah pernah menikah selama 5 tahun, dia memang tidak mengerti sama sekali merayu atau menggoda suaminya. Mungkin karena dia terlalu fokus pada anak dan mencari uang dia bahkan hanya melayani Hadi ketika Hadi memintanya. Sama sekali tidak mengerti harus memanjakan suaminya. Sila begitu awam dalam hal itu, dan selama lima tahun berhubungan dengan mantan suaminya itu, Sila bahkan hanya diam di bawah dan menerima setiap yang Hadi lakukan padanya sambil memejamkan matanya.

Sila tersenyum pahit.

"Mungkin karena itu mas Hadi mengatakan pada perempuan itu kalau aku lebih mirip seperti batang kayu saat berhubungan dengannya!" lirih Sila dengan setitik cairan bening sudah meniti di sudut matanya.

"Huh, aku memikirkan dia lagi. Bagaimana aku bisa melupakan nya kalau setiap apapun yang aku lakukan aku selalu mengingatnya!" kesal Sila pada dirinya sendiri.

Sila kemudian duduk di sofa di depan meja televisi. Saat ini dia berpikir untuk mencari referensi untuk sedikit menambah ilmunya supaya bisa menaklukkan kemarahan Dave. Sila sadar kalau dia dan Dave itu benar-benar seperti langit dan bumi, dan pastinya sudah begitu banyak wanita cantik dan seksi yang sudah berusaha menggoda dan merayu Dave.

"Tidak ada ponsel repot juga ya, darimana aku bisa cari referensi nya?" tanya Sila sambil bergumam.

Namun pandangannya beralih pada televisi dan juga pemutar video yang ada di depannya.

"Mungkin tidak ya, tuan Dave punya film-film itu?" tanya Sila yang langsung berdiri dan mencoba mencari DVD di lemari televisi besar yang ada di depannya itu.

Sementara itu Dave yang baru saja selesai menerima panggilan telepon dari ibunya juga sudah masuk ke dalam rumah karena matahari di luar semakin terik. Tadinya dia pikir akan kembali ke kamarnya dan tidur, tapi ketika melihat Sila yang tengah sibuk mencari sesuatu di ruang televisi, langkah Dave malah menuju ke ruang televisi.

Dave begitu penasaran dengan apa yang sedang di cari oleh istrinya itu.

'Sedang cari apa dia, sampai tidak sadar kalau aku ada di sini' pikir Dave.

Sebenarnya Dave ingin langsung bertanya, tapi dia memilih menunggu Sila selesai dengan urusannya dan lebih memilih duduk di atas sofa yang tadi Sila duduki sebelumnya.

Mata Sila melebar ketika dia mendapatkan apa yang dia cari. Sambil terkekeh dia mengambil beberapa film yang ada peringatan 21+ nya di cover DVD tersebut.

"Ternyata banyak sekali, pilih yang mana ya?" tanya nya sambil bergumam dan terkekeh geli.

Dave yang memang sedari tadi memperhatikan pun merasa aneh.

'Kenapa dia terlihat senang sekali, apa dia dapat harta Karun?' tanya Dave dalam hati.

Setelah mendapatkan 6 DVD yang covernya terlihat sangat ekhem, Sila memutuskan kembali duduk di sofa dan memilih untuk memutar film yang mana terlebih dahulu. Sila berjalan mundur sambil melihat lihat satu persatu DVD yang ada di tangannya.

Dia sangat yakin kalau dia sudah hafal jalan kembali ke sofa yang tadi dia duduki jadi dia tidak berbalik, hanya jalan mundur secara perlahan.

"Yang ini, wanitanya bule, yang ini wanita Asia...Akh!" Sila kaget karena Sofanya rasanya berbeda dengan yang tadi.

Wajah dan telinga Sila langsung memerah saat dia menoleh ke belakang dan ternyata dia sedang duduk di pangkuan Dave.

Brukk Brukk

Sila begitu terkejut sampai menjatuhkan semua DVD yang ada di tangannya.

"Tuan Dave, maaf aku tidak sengaja!" ucap Sila yang berusaha turun dari pangkuan Dave namun Dave menahannya.

"Tunggu dan diam!" ucapnya sambil tangan kanannya memeluk perut Sila.

Deg deg deg

Debaran jantung Sila benar-benar tidak terkendali ketika Dave menempel padanya karena Dave harus menunduk untuk mengambil benda yang terjatuh dari tangan Sila.

Setelah meraih benda itu, Dave mengangkat sebelah alisnya.

"Kamu suka film seperti ini?" tanya Dave.

Sila benar-benar merasa malu, wajah dan juga telinganya benar-benar sudah sangat merah.

Sila dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Tidak tuan, aku belum pernah menonton film seperti itu sebelumnya!" bantah Sila jujur. Dia memang belum pernah menonton film atau hal-hal yang seperti itu sebelumnya.

"Lalu?" tanya Dave sambil meraih satu lagi DVD yang terjatuh di lantai membuat Dave menekannya lagi dan menempel pada Sila lagi.

"Aku... aku... aku hanya ingin belajar bagaimana membujuk tuan agar tidak marah!" ucap Sila mengakui tujuannya yang sebenarnya mencari film-film seperti itu.

Mendengar jawaban Sila, Dave sedikit menarik bibirnya membentuk sebuah senyum yang nyaris tak terlihat.

"Jadi begitu, baiklah. Putar yang ini!" seru Dave sambil meletakkan satu DVD pilihannya di pangkuan Sila.

Deg deg deg

Sila merasa sangat gugup, dia takut Dave berpikir macam-macam tentang dirinya. Tapi dia langsung meraih DVD itu, dia tidak mau kalau Dave terlalu lama marah padanya, itu artinya akan lama juga dia bisa menemui Mika.

Sila bangkit dari pangkuan Dave dan menyalakan televisi juga memutar DVD itu. Baru awalnya saja, gambar yang terpampang disana membuat Sila langsung menutup kedua matanya dengan kedua tangannya.

Dave berdecak kesal melihat Sila yang tak kunjung kembali padanya.

"Ck... sedang apa kamu berdiri di situ, cepat kemari!" seru Dave.

Sila menoleh ke arah Dave, dengan langkah cepat dia kemudian duduk di sebelah Dave.

"Siapa yang menyuruhmu duduk di situ?" tanya Dave.

'Hah, tadi dia yang menyuruh ku ke sini kan? lalu aku harus duduk dimana?' pikir Sila sangat bingung.

Tanpa bicara lagi, Dave langsung menarik Sila dan membuatnya duduk kembali di pangkuan Dave. Semakin lama, suara yang membuat Sila merinding semakin sering terdengar. Gambar di televisi besar itu jelas membuat perasaan Sila amat sangat tidak nyaman.

Dave yang menyadari pandangan Sila sedari tadi tidak tertuju pada layar televisi pun mulai merasa jengah.

"Apa gunanya memutar film itu kalau sejak tadi kamu bahkan tidak melihatnya?" tanya Dave dengan nada kesal.

Sila yang mendengar suara kesal Dave itu langsung melihat ke layar televisi tepat di saat dia orang yang terlihat disana sedang melakukan ciuman yang membuat Sila menelan salivanya dengan susah payah. Dia tidak tahu kalau ciuman bisa selama dan seperti itu. Selama ini dia dan Hadi hanya sekedar menempel lalu melepaskannya begitu saja.

'Apakah harus seperti itu?' tanya Sila dalam hati.

'Pantas saja selama ini mas Hadi selalu mengajakku menonton film seperti itu, rupanya dia ingin semua itu... tapi sekarang semua sudah...!' lirih Sila dalam hatinya.

Ada begitu besar rasa penyesalan di hati Sila kenapa tidak sedari dulu dia mempelajari hal-hal seperti itu untuk menyenangkan Hadi. Mungkin kalau semua itu sudah di dapatkan dari Sila, Hadi tidak akan pernah selingkuh.

Sila terkejut ketika Dave mematikan televisi dari remote control yang ada di atas meja di dekatnya.

"Kita bisa langsung praktek kan?" tanya Dave yang mulai meletakkan tangannya di belakang kepala Sila.

Sila memejamkan matanya, dia memang harus melakukan ini semua cepat atau lambat.

"Buka matamu!" perintah Dave membuat jantung Sila nyaris mencelos keluar.

Sila membuka matanya ketika bibir Dave sudah menempel di bibirnya, ciuman yang sangat dalam. Dua bibir itu bertemu, dan tidak seperti biasanya yang dilakukan Sila dan Hadi. Kali ini Dave mengambil alih, dia seperti sedang mengajari Sila cara yang benar dalam berciuman. Dave membuat Sila membuka mulutnya dan tidak hanya itu, lidah Dave bahkan sudah membelit lidah Sila membuat sila tersentak kaget dan matanya semakin melebar melihat Dave yang malah memejamkan matanya.

Sila mulai tidak bisa bernapas, tapi dia hanya diam saja dan tak mau mendorong Dave. Mata Sila sudah merah dan berkaca-kaca, dia benar-benar sudah kehabisan udara. Dave yang menyadari tangan Sila yang tadinya memegang dadanya terlepas langsung melepaskan ciumannya yang menggebu-gebu pada Sila.

"Huh.. huh...!" Sila langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya ke dalam paru-paru nya.

"Maafkan aku, aku terlalu bersemangat!" ucap Dave yang merasa bersalah karena membuat Sila kehabisan nafas.

Sila langsung menggelengkan kepalanya perlahan.

"Tidak apa-apa tuan, aku memang harus lebih banyak belajar lagi!" ucap Sila jujur.

'Dia sudah menikah selama lima tahun kan? apa suaminya tidak pernah melakukan ini?' tanya Dave dalam hatinya begitu bingung.

Dave lalu kembali mengangkat tangannya dan menyentuh wajah Sila.

"Aku bisa memintanya sekarang?" tanya Dave membuat wajah Sila langsung memerah.

Sila mengangguk perlahan tapi tidak berani menatap Dave. Dia juga harus melakukan semua ini cepat atau lambat, semakin cepat maka semakin cepat pula dia bisa bertemu dengan Mika.

"Di sini atau di kamar?" tanya Dave.

Deg deg deg

Sila melihat ke sekeliling, jendela kaca semuanya terbuka, dan juga pintu yang tidak terkunci. Tidak mungkin mereka melakukan itu di ruangan ini.

"Di... di kamar tuan!" jawab Sila dengan suara yang gemetar.

Dave langsung mengangkat tubuh Sila dan berjalan menuju anak tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua.

Sila yang terkejut several refleks merangkul leher Dave dengan kedua tangannya.

"Tu.. tuan, biar aku jalan saja!" ucap Sila yang merasa jantungnya pasti akan lepas sebelum sampai kamar mereka kalau di gendong Dave seperti ini.

Tapi Dave malah tidak bergeming dan terus berjalan dengan semangat menaiki satu persatu anak tangga menuju lantai dua.

Sila melihat ke arah Dave lalu memperhatikan lengan, leher dan dada pria tampan yang adalah suaminya itu.

'Tuan Dave sangat kuat, ototnya...aih apa yang aku pikirkan!' batin Sila.

Dave langsung membawa Sila masuk ke dalam kamar mereka yang memang pintunya tidak tertutup. Tanpa menurunkan Sila dari gendongan nya, Dave menutup pintu dengan menggunakan kakinya, di tendang begitu saja hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

Perlahan Dave meletakkan tubuh Sila di atas tempat tidur.

Deg deg deg

Hal ini bukan pertama kalinya untuk Sila karena memang dia sudah pernah menikah. Tapi entah kenapa jantung Sila berdebar sangat kencang dan tak karuan.

Apalagi ketika Dave mulai naik ke atas tempat tidur dan berada di atas Sila. Jantung Sila semakin kencang dan berdebar tak normal.

Dave mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Sila, dan mencium wanita itu seperti yang dia lakukan di ruang televisi tadi. Reaksi tubuh Sila mulai jujur, tangannya bahkan sudah melingkar di belakang leher Dave.

Perlahan Dave membuka pakaian yang dia pakai, dan juga pakaian Sila. Meski dengan jantung yang terus berdebar kencang Sila memutuskan untuk melanjutkannya dan membiarkan Dave melakukan apa yang dia mau.

Sila mulai memejamkan matanya ketika benda pusaka Dave mulai masuk ke dalam, tapi tak seperti saat berhubungan dengan Hadi, Sila selalu memejamkan matanya. Saat benda pusaka Dave memasukinya Sila bahkan membuka lebar matanya.

Dave tersenyum saat Sila tidak lagi memejamkan matanya, Dave masih terus bergerak dan terus mencium Sila.

Sila terkejut dengan semua ini, ini benar-benar berbeda. Dirinya benar-benar di buat terlena dan bersuara aneh tak karuan. Sila baru tahu kalau ternyata bisa seindah ini kalau berhubungan sampai Sila sudah tidak menyadari berapa kali dia mengalami pelepasan. Ada perasaan ingin membalas setiap gerakan Dave, dan itu pun membuat Dave sangat puas.

Suara yang khas terdengar terus menerus hingga tak terasa waktu sudah malam. Sila tertidur karena kelelahan dan Dave memutuskan untuk membersihkan dirinya.

Beberapa menit kemudian, Sila terbangun. Dia sudah tidak mendapati Dave di sampingnya tapi itu justru membuatnya menghela nafas lega. Dia akan sangat malu kalau Dave masih ada di sampingnya.

Sila tak pernah menyangka kalau berhubungan bisa di lakukan dalam waktu selama itu. Dulu dengan Hadi, paling hanya bisa di lakukan beberapa menit saja. Tapi Dave...

Wajah Sila benar-benar merah, ketika mengingat dia bahkan beberapa kali menjerit tadi. Sila menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Astaga! ini memalukan!" gumam nya.

***

Bersambung...

1
Ahsin
sila dsr lebay 5 THN menikah tp oon ... sebego2nya istri pst tau menyenangkan suami apalg mantan janda... seharusnya belajar dr kejadian masa lalu perbaiki kekurangan diri agar pernikahan kdua awet
Ahsin
dsr bego Uda dpt suami tampan kaya dn baik msh jg ingat mantan bkin emosi
Ahsin
byk bacot perempuan lemah taunya menangis trs dsr bangke.... balas dendam bego drpd mewek trs
As Tini
kayaknya si dave yg nidurin sila, kyknya dia mncari bukti di tubuh sila ketika pke bsju bolong di punggungya😁
Mama lilik Lilik
Karina maksudnya bukan Karinda,banyak sekali typonya author, padahal ceritanya bagus dan menarik
Noer: iya kak, terimakasih sudah di ingatkan. Jempolnya suka kepleset kak 💜
Mama lilik Lilik: #Arinda #
total 2 replies
Simba Berry
waniya lemah.
Mamah Enung
suruh aja mertuanya keluarin modal untuk pesta
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
Trisnayanti
jangan pernah mengharapkan orang yg sudah mengkhianatimu maka lupakanlah... lupakanlah dan lupakan...
Noer: yes, betul 💜
total 1 replies
Trisnayanti
pengkhianatan harus d balas dengan kesuksesan,,,
jangan terpuruk dan harus move on...
💪💪💪 sila.
Noer: he'em 💜
total 1 replies
adisty aulia
Luar biasa
Mama lilik Lilik
kok Naira
Ruzita Ismail
Luar biasa
Anonymous
jjk
Anonim
eskrimnya rasa cabai level sepuluh tuh Sila...
Anonim
he he....Jimmy....
Anonim
waoowww...direstui ayah Rizal
Anonim
demi cinta rela babak belur tuh muka Joseph
Anonim
ha haaaa...Joseph sukses kau hempaskan si Resa tanpa kesulitan sedikitpun.
eeehhh sulit juga ya pakai acara berantakin apartemennya mana bau sampah pula.
Tapi kapuuooookk kau Joseph...nyonya Davina ternyata tahu kau ini sedang bermain sandiwara ha haaaaa....
Anonim
ha haaaa...Joseph sukses kau hempaskan si Resa tanpa kesulitan sedikitpun.
eeehhh sulit juga ya pakai acara berantakin apartemennya mana bau sampah pula.
Tapi kapuuooookk kau Joseph...nyonya Davina ternyata tahu kau ini sedang bermain sandiwara ha haaaaa....
Anonim
kacau dah jadinya keadaan Joseph disuruh aneh2 oleh Shafa didukung duo iparnya itu ha ha haaa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!