Ketika takdir menginginkannya menjadi sang penguasa, dia malah ingin hidup seperti rakyat biasa, dan walaupun takdir berhasil menjadikannya seorang Dewa yang luar biasa, namun ia lebih memilih untuk menjalani hidup layaknya manusia biasa.
Kemudian, takdir kembali membawanya menuju ke jalan untuk menjadi seorang penguasa tertinggi, namun untuk mendapatkannya, ia harus melalui halangan dan juga rintangan yang sangat berat.
Sedangkan disisi lain, ada bahaya besar yang sedang mengintai seluruh semesta sehingga membuatnya harus berjuang sekali lagi demi menciptakan kedamaian.
Akankah dia berhasil mencapai jalan itu, atau malah berpegang teguh pada keputusannya? Dan apakah dia benar-benar mampu untuk menciptakan kedamaian di seluruh semesta?
Baca kelanjutannya...
Part 1 : 1-118
Part 2 : 120-
IG: @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-03. Acara Lelang (2)
Setelah barang pertama berhasil terjual dengan harga lima ratus koin emas, asisten Tuan Li kemudian melanjutkan acara dengan mengeluarkan barang kedua. Berbeda dengan sebelumnya yang merupakan sebuah senjata, barang yang akan dilelang kali ini adalah sebuah zirah perak yang terlihat sangat kuat.
Sama seperti sebelumnya, asisten Tuan Li kemudian menjelaskan apa saja kelebihan yang dimiliki oleh zirah tersebut, dan setelah selesai menjelaskan semuanya, zirah itu kemudian dilelang dengan harga seratus koin emas dan pada akhirnya, berhasil terjual dengan harga tiga ratus lima puluh koin emas.
Tapi lagi-lagi, yang berhasil mendapatkan zirah tersebut adalah peserta yang duduk di kursi biasa, karena para peserta yang duduk di ruangan khusus masih belum memberikan penawaran, bahkan mereka tidak memberikan reaksi apapun ketika mendengar peserta lain yang berlomba-lomba untuk mendapatkan barang tersebut.
***
Waktu terus bergulir dan malam semakin larut, acara pelelangan juga masih terus berlanjut dan sampai saat ini, sudah ada lima barang yang berhasil dilelang dengan harga yang sangat fantastis, tiga diantaranya berhasil didapatkan oleh peserta biasa, sedangkan dua lainnya berhasil didapatkan oleh tamu khusus nomor lima dan enam.
"Baiklah, sekarang kita akan melelang barang yang keenam" ucap asisten Tuan Li.
Setelah itu, empat orang pria kembali muncul dari belakang panggung lelang, kali ini mereka membawa sebuah batu berwarna hitam dengan garis-garis merah seperti lava ke atas panggung, ukuran batu itu sendiri cukuplah besar dan jika dilihat dari empat orang berbadan besar yang membawanya, sudah bisa ditebak jika batu itu sangatlah berat.
"Barang yang akan dilelang kali ini adalah sebongkah batu meteor, batu meteor ini berhasil didapatkan oleh Tuan Li saat dia menjelajahi Jurang Api, meskipun kami masih belum mengetahui secara pasti apa kelebihan batu ini, tapi yang jelas, batu meteor ini sangat cocok untuk dijadikan sebuah pedang" ucap asisten Tuan Li.
Setelah asisten Tuan Li menjelaskan tentang barang yang akan dilelang, salah seorang dari pria yang mengangkat batu meteor itu kemudian mengambil sebilah pedang, lalu ia mengalirkan energi spiritualnya kedalam pedang tersebut dan langsung menebas batu meteor itu, namun, pedang yang ia gunakan langsung patah ketika bersentuhan dengan batu tersebut.
"Seperti yang sudah kalian lihat, batu meteor ini sangatlah kuat, bahkan senjata spiritual tingkat tinggi saja tidak bisa menebasnya" ucap asisten Tuan Li.
"Baiklah, sekarang lelang akan di buka dan harga awal untuk batu meteor ini adalah 700 koin emas" lanjutnya.
"Seribu koin emas!" sahut pangeran kedua.
Ucapan pangeran kedua sontak membuat semua orang yang ingin menawar langsung mengurungkan niatnya, karena selain harga yang ditawarkan oleh sang pangeran sudah sangat tinggi, tidak ada seorangpun dari mereka yang mau bersaing dengannya, karena jika mereka berani melakukan hal itu, maka akan ada resiko yang akan mereka dapatkan nantinya.
"Seribu seratus!"
Ruangan lelang tiba-tiba saja menjadi hening dan semua orang langsung mengarahkan pandangannya ke ruangan khusus nomor tiga, dan pada saat ini, mereka semua memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar mengenai tamu khusus nomor tiga, pasalnya, dia tidak hanya berani tidak memberikan muka pada pangeran, tapi juga berani bersaing dengannya.
"Tuan! Aku harap kau tahu batasan mu, yang mulia pangeran sudah menawarkan harga, kenapa kau malah ikut memberikan tawaran?" tanya tamu khusus nomor dua.
"Memangnya kenapa? Ini adalah pelelangan, siapapun berhak memberikan tawaran, bukankah begitu, pangeran kedua?"
"Yang dikatakan olehnya itu memang benar, ini adalah pelelangan dan semua orang berhak memberikan tawaran" jawab pangeran kedua.
Meskipun pangeran kedua berkata seperti itu, tapi semua peserta lelang masih tetap diam dan tidak ada seorangpun yang berani memberikan tawaran, karena mereka semua tahu bahwa perkataan pangeran kedua barusan adalah sebuah ancaman yang tidak bisa mereka abaikan begitu saja.
"Karena tidak ada yang mau menawar, maka aku akan menaikkan harga lagi, seribu lima ratus!" ucap pangeran kedua.
"Seribu enam ratus!" sahut Lin Feng.
"Seribu tujuh ratus!"
"Seribu tujuh ratus satu!"
"Apa kau sudah gila? Kenapa kau hanya menaikkan satu koin lebih tinggi dari harga yang ditawarkan oleh pangeran?" tanya tamu khusus nomor 10.
"Kenapa? Apa ada masalah dengan itu?"
"Hahahaha, aku benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan perlawanan di pelelangan kali ini, tapi tidak masalah, karena aku sangat menyukainya" sahut pangeran kedua, kemudian memberikan penawaran lagi.
"Seratus koin platinum!" lanjutnya.
"Seratus satu" ujar Lin Feng.
Para peserta lelang yang lainnya hanya bisa tercengang ketika mendengar harga yang ditawarkan oleh pangeran kedua, tapi mereka justru lebih terkejut lagi setelah mendengar harga yang ditawarkan oleh Lin Feng, pasalnya, ia hanya menaikkan harga sebanyak satu koin lebih tinggi daripada harga yang ditawarkan oleh pangeran.
"Tuan, sebelum kita melanjutkannya, bolehkah aku mengetahui kenapa Tuan menginginkan batu meteor itu?" tanya pangeran kedua.
"Tidak ada, aku hanya bosan saja karena tidak menawar sejak pelelangan dimulai" jawab Lin Feng.
"Apakah kau ingin bermain-main denganku?!"
"Jangan salah paham, aku tidak suka bermain-main, apalagi bermain-main dengan bocah yang masih membutuhkan perlindungan orang lain" jawab Lin Feng.
Sejak ia mengganggu percakapan antara pangeran kedua dan Tuan Li, Lin Feng sudah bisa merasakan adanya hawa membunuh yang diarahkan dengan sengaja kepadanya. Selain itu, Lin Feng juga bisa merasakan adanya beberapa pasang mata yang sedang mengawasinya dari kejauhan.
Karena sudah mengetahui siapa yang mengawasi serta mengarahkan aura membunuh padanya, Lin Feng akhirnya memutuskan untuk memprovokasi mereka secara langsung dan satu-satunya cara adalah dengan melawannya saat memberikan tawaran, dan benar saja, cara yang ia lakukan itu benar-benar berhasil memprovokasi sang pangeran.
"Jaga ucapan mu! Apa kau sudah tidak menginginkan nyawamu lagi?" tanya salah seorang pengawal pangeran kedua.
"Tentu saja aku masih menginginkannya, tapi bagaimana denganmu dan teman-teman mu yang sedang mengawasi ku? Apa kalian sudah tidak menginginkan nyawa kalian lagi?"
"Sialan! Tunjukkan dirimu dan hadapi aku sekarang juga!"
"Cukup, ini adalah acara lelang, bukan tempat pertarungan, jika kalian benar-benar ingin bertarung, kalian bisa melakukannya di tempat lain dan jangan mengganggu ketenangan di tempatku!" sahut Tuan Li menengahi.
Sama seperti para tamu lelang, Tuan Li sebenarnya juga sangat penasaran dengan identitas pria yang ada di ruangan khusus nomor tiga, sebenarnya ia sudah mencoba untuk melihat siapa yang ada di ruangan tersebut, namun pandangannya seperti dihalangi oleh sesuatu, bahkan aura kekuatannya tidak bisa masuk ke ruangan khusus nomor tiga itu.
Oleh sebab itu, Tuan Li memutuskan untuk menjadi penengah diantara mereka. Pada awalnya, Tuan Li berencana untuk membela pangeran kedua, tapi karena tidak mengetahui siapa yang ada di ruangan khusus nomor tiga, ia akhirnya mengurungkan niatnya itu, karena akan sangat gawat jika dia salah menyinggung orang.
Memang benar jika pangeran kedua adalah orang yang sangat berpengaruh dan tidak bisa disinggung, tapi identitas orang yang ada di ruangan khusus nomor tiga itu juga tidak diketahui, bisa saja ia adalah sosok yang lebih berpengaruh lagi daripada pangeran kedua, dan jika itu memang benar, maka akan ada resiko yang harus ditanggung oleh Tuan Li nantinya.
"Yang mulia pangeran, dan Tuan yang ada di sana, sebaiknya kita lanjutkan saja acara ini, dan aku harap, tidak ada perseteruan lagi setelah ini" ucap Tuan Li.
"Dan untuk mencegah terjadinya perseteruan, maka penawaran tidak boleh kurang dari seratus koin, apa kalian tidak masalah dengan peraturan ini?" lanjutnya
"Tidak masalah!" jawab Lin Feng dan pangeran kedua serempak.
Setelah itu, asisten Tuan Li kembali melanjutkan acara pelelangan tersebut, dan karena penawaran tertinggi sebelumnya ada pada Lin Feng, maka asisten Tuan Li mempersilahkan pangeran untuk memberikan penawaran lagi.
"Dua ratus koin platinum!" ucap pangeran kedua.
"Tiga ratus" sahut Lin Feng.
"Empat ratus!"
"Lima ratus!"
"Tujuh ratus!"
"Seribu koin platinum!"