Night King: The Asura
Alam Nirvana Agung.
Setelah meninggalkan Dunia Bawah, Lin Feng kemudian datang ke Alam Nirvana Agung untuk menemui Dewi Nuwa. Dan, karena perjalanannya kali ini adalah perjalanan antar dimensi, maka ia harus menanyakan beberapa hal kepada Dewi Nuwa, termasuk informasi mengenai dimensi yang ada di Alam Semesta ini.
"Dewa Asura, apa kau sudah siap untuk pergi?" tanya Dewi Nuwa.
Lin Feng mengangguk pelan, "Ya! Aku sudah siap, tapi sebelum itu, ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu."
"Aku sudah tahu apa yang ingin kau tanyakan, oleh karena itu, aku sudah menyiapkan semuanya untukmu" sahut Dewi Nuwa, lalu ia mengeluarkan bola cahaya sebesar ujung jari kelingking dari telapak tangannya.
"Dalam bola cahaya ini sudah ada pengetahuan mengenai seluruh dimensi yang ada di Alam Semesta ini, kau hanya perlu menyerapnya saja dan semua informasi itu akan langsung ada di kepalamu" lanjutnya.
Kemudian, bola cahaya yang berada di telapak tangan Dewi Nuwa langsung melayang dan masuk ke kepala Lin Feng, seketika itu juga, semua informasi yang dibutuhkan oleh Lin Feng langsung ada di kepalanya, termasuk informasi mengenai berapa banyak dimensi yang ada di Alam Semesta ini.
"Luar biasa, dimana kau mendapatkan semua informasi ini?" tanya Lin Feng.
"Informasi ini aku dapatkan dari Dewa penguasa setiap dimensi, tapi yang mengetahui informasi ini hanya kami para Dewa penguasa saja dan karena kau sudah menjadi penguasa, maka kau juga berhak mengetahui informasi ini" jawab Dewi Nuwa.
"Hah" Lin Feng menghela napas panjang, "Dewi Nuwa, bukankah sudah aku katakan jika aku tidak suka disebut sebagai penguasa? Lagipula, aku hanya manusia biasa."
"Benar, kau memanglah seorang manusia biasa, tapi itu sebelum kau membangkitkan kekuatan Asura" sahut Dewi Nuwa.
"Terserah kau saja, kalau begitu aku akan berangkat sekarang" ucap Lin Feng, lalu membuka gerbang dimensi di depannya.
"Tunggu, kemana tujuan pertamamu?" tanya Dewi Nuwa.
"Dimensi kedua!" jawab Lin Feng, lalu masuk ke gerbang dimensi yang baru saja ia buka.
Menurut informasi yang ia dapatkan dari Dewi Nuwa, di Alam Semesta ini ada begitu banyak dimensi yang berbeda-beda, namun tidak semua dimensi itu adalah dimensinya para kultivator, bahkan, dimensi yang terdapat Dunia Kultivator tidak sampai setengah dari sekian banyaknya dimensi yang ada di Alam Semesta ini.
Oleh karena itu, Lin Feng memutuskan untuk pergi ke dimensi kedua, walaupun ia sendiri tidak tahu apakah Dewa Huo ada di sana atau tidak, tapi menurutnya, tidak akan jadi masalah jika ia datang ke sana, kalaupun ternyata Dewa Huo tidak ada di sana, setidaknya ia bisa menambah pengalaman serta pengetahuannya tentang para kultivator yang ada di dimensi tersebut.
***
Daratan Xuanwu, dimensi kedua.
"Berikutnya!" ucap salah seorang prajurit yang bertugas memeriksa orang-orang yang ingin masuk ke kota kekaisaran.
"Tunjukkan identitas mu!"
Seorang pemuda yang masih berusia 21 tahun kemudian mengeluarkan sebuah lencana giok dari cincin penyimpanannya, kemudian ia menyerahkan lencana giok dengan sebuah ukiran yang bertuliskan "keluarga Lin" pada prajurit tersebut.
"Dari kota mana kau berasal?" tanya prajurit tersebut.
Pemuda yang tidak lain adalah Lin Feng itu kemudian menjelaskan bahwa dia berasal dari dimensi yang berbeda, ia juga menjelaskan secara rinci nama Benua sekaligus wilayah dan kota tempat ia tinggal, namun sayangnya, penjelasanya itu malah dianggap sebagai candaan belaka, karena tidak seorangpun dari mereka yang pernah mendengar nama kota tersebut.
"Jangan main-main bocah! Jika kau ingin masuk ke kota ini maka kau harus mengatakan dari kota mana kau berasal!" ucap prajurit itu dengan nada yang sedikit kasar.
"Hah" Lin Feng menghela napas panjang, "Aku sudah menjelaskan semuanya, dan itulah kebenarannya!"
"Jangan buat kesabaran ku habis, cepat jelaskan dari kota mana kau berasal atau aku akan memenggal kepalamu sekarang juga!" ujar prajurit tersebut.
Lin Feng mengerutkan alisnya ketika mendengar perkataan prajurit tersebut, ia benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan sambutan yang sangat tidak baik pada saat kunjungan pertamanya ke kota ini, dan jika bukan karena dia yang tidak ingin menimbulkan masalah, mungkin dia sudah lebih dulu memenggal kepala prajurit itu sesaat setelah dia menyelesaikan ucapannya.
"Aku sudah mengatakan yang sejujurnya, jadi bukan salahku jika kau tidak percaya padaku!" ucap Lin Feng.
"Bocah sialan! Kau benar-benar membuat kesabaran ku habis!" ujar prajurit tersebut, kemudian menyerang Lin Feng.
Karena tidak ingin menimbulkan masalah, Lin Feng lebih memilih untuk menghindar dan tidak memberikan perlawanan sama sekali, namun niatnya yang tidak ingin membuat masalah itu malah disalah artikan oleh prajurit yang menyerangnya, dan ia justru menganggap bahwa Lin Feng sangat meremehkan dirinya.
"Sialan! Jangan remehkan prajurit kekaisaran Wu!" ujar prajurit tersebut.
Setelah itu, ia menciptakan sebilah pedang dengan energi spiritualnya, kemudian melanjutkan serangannya lagi. Namun sayangnya, setiap serangan yang dilancarkan oleh prajurit tersebut masih belum bisa menyentuh Lin Feng, bahkan menyentuh ujung jubah hitam yang dikenakan oleh Lin Feng pun tidak bisa.
Pertarungan antara Lin Feng dan prajurit penjaga gerbang menarik banyak perhatian, terutama orang-orang yang ada di sana, pasalnya, mereka tidak menyangka jika pemuda yang terlihat tidak memiliki energi spiritual itu ternyata mampu menghadapi prajurit kekaisaran, padahal, tingkat kultivasi prajurit itu cukup tinggi.
"Hentikan!" suara seseorang terdengar dari arah gerbang dan berhasil menghentikan pertarungan yang sedang terjadi.
"Ada apa ini?" tanya pria paruh baya yang baru saja menghentikan pertarungan.
"Komandan, aku sedang memberi pelajaran pada pemuda ini, karena dia menolak untuk menyebutkan kota asalnya" jawab prajurit yang menyerang Lin Feng.
Pria paruh baya yang dipanggil komandan oleh prajurit itupun mengarahkan pandangannya pada Lin Feng, "Apa yang dikatakannya itu benar?"
Lin Feng menggelengkan kepalanya, "Aku sudah menyebutkan tempat asalnya dengan sangat jelas, tapi dia malah tidak percaya dan langsung menyerang ku" jawab Lin Feng.
"Memangnya darimana asal mu?" tanya komandan prajurit kekaisaran.
Lin Feng kemudian menceritakan lagi darimana dia berasal, bahkan ia menceritakan lebih rinci lagi mengenai tempat asalnya itu. Akan tetapi, tanggapan yang diberikan oleh sang komandan justru sama saja, dan ia hanya menganggap bahwa Lin Feng sedang mengada-ada.
"Hei, nak! Aku tanya sekali lagi dan jawablah dengan jujur, darimana asal mu?"
"Hah" Lin Feng menghela napas, "Aku sudah mengatakan semuanya padamu, entah kau percaya atau tidak, tapi itulah kebenarannya!" jawab Lin Feng.
Komandan pasukan itu menatap Lin Feng dengan sinis, dari sikap dan perkataan Lin Feng ia sudah tahu jika Lin Feng berkata jujur, hanya saja, sangat sulit baginya untuk percaya jika Lin Feng telah melakukan perjalanan antar dimensi, karena sangat mustahil bagi seorang manusia untuk melakukan hal itu, apalagi pemuda di hadapannya itu terlihat tidak memiliki energi spiritual sama sekali.
"Lalu, apa tujuanmu datang ke kota ini?"
"Aku hanya ingin beristirahat untuk beberapa hari, setelah itu aku akan pergi lagi" jawab Lin Feng dengan jujur, karena tujuannya datang ke kota itu memang hanya untuk beristirahat sembari mencari informasi mengenai Dewa Huo.
"Baiklah, kau boleh masuk ke kota ini, tapi jika kau melakukan sesuatu yang mencurigakan, maka aku sendiri yang akan memenggal kepalamu!"
"Kau tenang saja, aku tidak akan melakukan apapun pada kota kalian ini, kalaupun aku akan melakukan sesuatu, aku tidak yakin apakah kau masih sempat memenggal kepalaku atau tidak" sahut Lin Feng, lalu melangkahkan kakinya memasuki gerbang kota.
"Apa maksudmu, bocah?"
"Lupakan saja!" ucap Lin Feng sembari melanjutkan langkah kakinya.
"Komandan, kenapa Anda membiarkannya masuk? Bagaimana kalau dia adalah mata-mata dari kekaisaran lain?" tanya prajurit yang sebelumnya menyerang Lin Feng.
"Itu tidak mungkin, lagipula, aku tidak merasakan adanya niat jahat dalam dirinya."
Memang benar jika komandan pasukan itu tidak merasakan adanya niat jahat dalam diri Lin Feng, tapi bukan berarti ia akan langsung percaya begitu saja padanya, ditambah lagi karena tempat asal Lin Feng yang tidak diketahui olehnya, sudah pasti dia tidak akan percaya padanya dan akan terus mengawasi gerak-geriknya selama berada di kota kekaisaran.
Lalu, alasan kenapa komandan pasukan itu mengizinkan Lin Feng masuk ke kota adalah, agar dia lebih leluasa dalam mengawasinya, terlebih lagi, komandan pasukan itu juga mencurigai Lin Feng sebagai mata-mata dari kekaisaran lain, dan jika dugaannya itu benar, apalagi sampai berhasil menangkap Lin Feng, sudah pasti dia akan mendapatkan hadiah yang besar dari kaisar, dan mungkin saja, ia akan mendapatkan kenaikan pangkat.
"Ya sudah, teruskan pekerjaanmu" ucap komandan pasukan, kemudian pergi meninggalkan gerbang masuk istana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 313 Episodes
Comments
orang biasa
yes
2024-09-19
2
Anonymous
k
2024-09-18
0
anir anir
ok
2024-09-01
0