NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ter Usir Dari Rumah

Hujan deras dan petir seakan merasakan bagaimana tersiksanya seorang Ibu beserta anaknya. orang yang harusnya menjadi pelindung mereka berdua malah mengusir mereka seperti hewan yang tak ada harganya.

"Pergi dari rumahku sekarang juga!!". Usirnya dengan angkuh.

"Tapi mas, diluar hujan deras dan banyak kilat serta petir, kasihan anak kita mas, dia masih bayi". Ucapnya dengan memelas karena dia tidak tega kepada anak-anaknya.

Dia memohon kepada suaminya agar mau memberikan kesempatan kepdanya minimal sampai hujan reda tapi keinginan itu tak bersambut malah membuat sang suami semakin murka.

"Tidak usah banyak drama kamu, kau hanya perempuan matre yang ingin menjadi orang kaya, dasar orang miskin!!". Hardiknya dengan kasar.

"Aku tidak melakukan itu mas, kasihanilah kami!!". ucapnya sang Istri memeluk kaki lelaki yan telah menikahinya 7 tahun lalu itu.

Keluarga suaminya yang berada dibelakang mereka memandang dirinya dengan tatapan penuh kemenangan karena berhasil mengusirnya dengan mudah.

"Buktinya ada, apa lagi yang kau mau jelaskan??". Bentaknya mendorong dengan kuat perempuan yang memeluk kakinya itu.

Kedua anak mereka memandang benci kepada sang ayah yang telah menyakiti fisik ibu dan adik mereka. padahal ibu mereka selalu mengabdi pada keluarga sang ayah tapi tak pernah diperlakukan dengan baik.

"Pergi sekarang!!, perempuan tidak berguna yang hanya bisa melahirkan anak perempuan saja!!". Usirnya lagi mendorong ibu dan anak-anaknya dengan kasar dan tanpa belas kasian.

Sang istri memandangnya dengan tatapan terluka dan terhina serta penuh kebencian. Cinta yang dia rasakan kini lenyap seketika merasakan ketidakadilan yang dia terima selama ini.

"Aku bersumpah, kalian akan menerima balasan dari apa yang kalian lakukan pada kami selama ini!!". Ucapnya dengan penuh linangan airmata dan kemarahan.

Dia tidak melakukan hal yang dituduhkan oleh keluarga suaminya yaitu meracuni sang mertua karena dia sangat menyayangi mertua lelakinya, yang sudah dianggapnya sebagai ayahnya itu, apalagi mertuanya juga sangat menyayanginya.

" Tidak usah banyak bicara, pergi saja dari sini!!, bawah anak mu yang tidak berguna itu ". Usir sang mertua dengan angkuh dan sombong.

Dia sangat senang karena rencananya berhasil untuk menyingkirkan sang menantu kesayangan suaminya itu. Dia tidak mau jika warisan suaminya jatuh ketangan sang menantu miskin itu.

Maya menatap mereka semua dengan penuh kebencian dan dendam begitupun dengan kedua anaknya.

" Tuhan itu tidak tidur, dia akan membalas apa yang kalian lakukan, dan ingat kelak kalian akan menyesali segalanya terutama kau lelaki sialan. Sungguh demi Tuhan aku menyesal pernah menikah denganmu". Ucap Maya menampar keras wajah suaminya kemudian membawa ketiga anaknya pergi dari rumah itu.

Rasya yang melihat istri dan ketiga anaknya pergi hanya diam terpaku, di sudut hati terdalamnya dia terluka dan merasakan sesak tapi dia selalu berusaha menepisnya agar tak terlihat lemah. Dia memegang pipinya yang terasa perih karena tamparan keras itu.

"Dasar perempuan miskin, kurang ajar!! ". Umpat sang Ibu mertua yang tak Terima melihat anaknya ditampar.

" Sudahlah bu, biarkan saja, kan mereka sudah pergi". Ucap Rasya menenangkan sang ibu.

" Baguslah, orang miskin dan tak ada gunanya seperti mereka akhirnya pergi dari rumah kita". Sungutnya dengan jengkel.

Ada setitik air mata yang keluar dari pelupuk matanya, tiba-tiba dia mengkhawatirkan mereka karena keadaan di luar rumah yang tengah hujan deras apalagi anak mereka yang bungsu baru berusia sebulan.

Dia masuk kedalam rumah bersama ibu dan kedua saudara perempuannya yang menatap nanar sang kakak ipar kesayangan mereka apalagi pergi dengan membawa keponakan mereka.

Sedangkan Maya dan kedua anaknya sedang berlari mencari tempat teduh agar mereka tidak terlalu kehujanan.

"Ya Allah, kemana kami akan pergi??, Kami tak mengenal siapapun disini. Kumohon kasihanilah kami, berilah pertolongan kepada kami". Ucapnya meneteskan air matanya karena melihat ketiga anaknya mulai menggigil terutama sang bayi.

Kedua anaknya seakan mengerti apa yang dirasakan sang ibu, mereka memeluk adik dan ibu mereka dengan sayang.

"Kita akan mendapatkan jalan keluar bun, tadi aku dan adik membawa celengan kami. Gunakan itu untuk membayar tempat tinggal!! ". Ucap Sasya sang anak sulung sambil menyerahkan kedua celengan itu kepada ibunya. Yang berada dalam tasnya dan sang adik.

" Ya Allah nak, terima kasih. Nanti kalau bunda ada rejeki pasti bunda ganti". Ucapnya dengan tangis Haru.

" Tidak perlu Bunda, gunakan saja untuk keperluan kita dan ini perhiasan ade dan kakak. Jual lah bunda dan gunakan uangnya!! ". Sasya membuka semua perhiasan yang melekat pada tubuh mereka.

Beruntung keluarga ayahnya tidak menyadari jika kedua anak itu memakai perhiasan cukup mahal dan tidak menyadari jika mereka membawanya.

Hujan pun mulai reda, Maya bergegas membawa anak-anak nya untuk menjual perhiasan itu dan celengan mereka disimpan kembali

" Terima kasih Ya allah, kau berikan hamba anak-anak yang sangat baik. Berikanlah kami kehidupan yang layak setelah ini". Doanya dalam hati

Ketiganya bergegas ke sebuah toko menggunakan jasa ojek karena Maya masih memiliki uang dikantong bajunya.

Setelah menjual perhiasan itu, Maya beserta anaknya mencari tempat tinggal yang murah untuk mereka tempati dan bersyukur mereka mendapatkan rumah murah dengan halaman yang cukup bagus untuk dijadikan tempat jualan.

Maya masuk kerumah dan tidak lupa membeli makanan untuk mereka makan karena esok hari dia akan pergi ke pasar untuk berbelanja keperluan jualan sedangkan anak tertuanya akan dia daftarkan ke sekolah karena memang tahun ini dia akan mendaftar sekolah SD.

"Bagaimana nak, kalian suka rumahnya??". Tanya Maya kepada anaknya yang telah selesai makan.

" Suka bunda, ini lebih baik dari rumah ayah yang besar tapi penuh dengan penderitaan!! ". Si anak Sulung memandang sedih ibunya ketika melihat raut wajahnya ibunya yang menahan tangis.

" Iya bunda, Sonya juga suka disini, rumahnya bagus walau tak besar kayak rumah ayah!! ". ucapnya dengan wajah yang sangat polos.

Maya memeluk kedua anaknya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, andai suaminya bisa mencintai anaknya, mereka tidak akan bernasib seperti ini.

" Nak, ketika kalian dewasa nanti jadilah perempuan hebat dan bermartabat, tidak harus kaya tapi memiliki harga diri dan prinsip. Serta pekerjaan untuk diri kalian sendiri!!". Nasehatnya kepada sang anak

Kedua anak itu mengangguk didalam pelukan ibunya, mereka sungguh menyayangi dan mencintai ibunya itu.

"Sekarang kita tidur karena kita akan mendaftar sekolah untuk kakak Sasya, Kak Rara dan TK untuk Kak Sonya karena sudah waktunya kak Sasya, Rara dan Sonya sekolah!! ".

" Aku tidak usah sekolah bunda, nanti uangnya tidak cukup!! ".

" Cukup kok sayang jangan khawatir, bunda akan berusaha semampu bunda untuk menyekolahkan kalian bagaimanapun caranya. Kalian tidak perlu Khawatir".

"Baiklah bunda, kami akan belajar sungguh-sungguh agar kelak menjadi orang hebat dan bisa membahagiakan bunda!! ". Ucap Sasya mencium pipi sang bunda kemudian tidur.

Keesokan harinya seperti yang dikatakan bunda mereka pun pergi mendaftar sekolah negeri. Dan ternyata sekolah ini adalah sekolah negeri ter favorite di kota ini. Maya sengaja memasukkan Sasya dan Rara ke sekolah ini karena walau sekolah bergengsi tapi biaya sekolahnya gratis hanya membeli pakaian saja. Sedangkan sang adik juga bersekolah disamping sekolah sang kakak.

Maya bernafas lega karena urusannya sangat dipermudah oleh Allah. Dia sempat khawatir dengan kehidupan mereka setelah dirinya keluar dari rumah besar keluarga Erlangga.

Setelah mengurus segala keperluan sang anak, Maya mengajak ketiganya untuk pergi kepasar tradisional membeli perlengkapan sekolah mereka termasuk dengan Sonya. Sedangkan si bungsu yang masih bayi dia titipkan pada tetangga.

Dia akan memulai hidup barunya bersama ketiga anaknya dan anak angkatnya tanpa suaminya

1
Ma Em
Sonya jgn usir saja tuh manusia benalu yg tdk tau malu itu cuma mau memanfaatkan kekayaan keluargamu saja dengar Maya sdh kaya sengaja mau di baik baikin
Putri Laely
lanjut Thor
Siti Rabiah Ummu Umar: oke ditunggu
total 1 replies
Ma Em
Bagus Maya buat perusahaan erlangga bangkrut agar ibunya Rasya dan si Rania bisa merasakan hdp nya susah dan menderita jatuhkan kesombongannya
Siti Rabiah Ummu Umar: betul kita harus basmi orang sombong
total 1 replies
Siti Rabiah Ummu Umar
Itu benar, Tapi mungkin kakak lupa jika dia juga memliki satu anak angkat yaitu Rara
Ma Em
Maya memang orang baik dan ulet dlm berusaha sehingga bisa menjadi pengusaha serta bisa membuat anak2nya sukses, sekarang tunjukan pada mertua dan si Rania yg kejam buat dia malu dgn perbuatan mereka dulu yg selalu menghina dan merendahkan Maya dan anak2nya
Ma Em
Luar biasa
Siti Rabiah Ummu Umar: terima kasih😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!