NovelToon NovelToon
TABUR PASIR

TABUR PASIR

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Iblis / Keluarga / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[TAMAT] Tiba-tiba 7 orang dari keluarga Handoko meninggal dunia selang dua hari sekali. Ketuju itu semua laki-laki dan dimakamkan berjejer dimakam keluarga.

Dewi salah satu anak perempuan dikeluarga Handoko, sangat teramat penasaran dengan kejadian ini. Semua keluarganya diam seribu bahasa, seolah-olah semua ini takdir Tuhan. Disitulah awal Dewi akan mencari tahu masalah demi masalah dikeluarga ini.

Ikuti terus kisahnya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan dan Perpisahan

Dewi tak sadarkan diri, dalam mimpinya dibawa masuk kesebuah tempat yang indah. Tubuh Dewi terlentang diatas bukti yang hijau, matanya sayup-sayup terbuka, wajah dan rambutnya terhempas angin. Saat mata dibuka sebuah tangan mengulurkan kearah Dewi, Dewi meraihnya dan berdiri sempoyongan. Disitulah Dewi melihat sebuah pemandangan indah diatas bukti yang dihadapannya adalah  pantai dan laut lepas berwarna biru, ditambah matahari cerah, langit biru laut cerah dan awan putih berjalan lambat.

Mata Dewi juga melihat Papi, Mami dan Jose berdiri berjejer disampingnya, Dewi menoleh ke samping dan berlari memeluk keluarganya dengan begitu erat dan hangat. Dewi lalu memeluk Papi.

"Kau sudah menyelamatkan kami Dewi, terima kasih banyak Nak. Kau jaga dirimu ya. Selalu doakan Kami Disini. Jadilah gadis yang baik." Ucap Papi, lalu tersenyum kecil pada Dewi, disusul oleh Mami dan Jose.

Lalu serentak dibelakang keluarga Dewi mengucapkan terimakasih. Dewi kaget dan menoleh kebelakang Papinya, terlihat puluhan orang berdiri memakai baju putih sama dengan keluarganya. Mereka semua tersenyum penuh makna.

"Dewi maafkan Mami ya. Jaga dirimu Nak." Ucap Mami.

"Dek, maafkan Kakak ya. Jaga dirimu." Ucap juga Jose.

"Saatnya Papi dan yang lainnya menjagamu dari sekte iblis itu. Buang jauh-jauh gelang pemberian pamanmu." Ungkap Papi.

Lalu semua terlihat melambaikan tangan dan menghilang dari pandangan mata Dewi. Saat itulah Dewi kembali jatuh ke tanah dan tak sadarkan diri.

Dewi sudah sadar dari pingsannya, ia duduk bersandar ditembok ujung toilet, lekas beranjak berdiri dan mencoba fokus memulihkan otaknya yang pusing agar sembuh. Saat sudah sembuh Dewi mengambil gelang pemberian Paman Sam diatas kecilnya, lalu dibuangnya kesembarang tempat. Lalu Dewi berjalan biasa saja ke arah ruang dansa dan santai untuk minum. Saat akan keruang rapat VVIP tiba-tiba semua terdiam, musik terhenti. Seorang MC masuk ke ruangan dansa dan berkata "Acara akan dimulai semua hadirin berkumpul merapat."

Saat itulah semua orang sudah tahu apa yang akan dilakukan yaitu membentuk sebuah lingkaran sempurna tanpa celah. Dewi bingung jadi tidak ikut merapat, namun tiba-tiba ketua sekte ini berkata "Kita sambut anggota baru spesial kita DEWI." Sontak semua orang tepuk tangan meriah penuh gemuruh ditambah senyuman lebar. Lalu disudut tepat Dewi berdiri dibukakan pintu masuk ke dalam lingkaran iblis.

Dewi melangkah berani memasuki gerbang menuju lingkaran iblis itu. Saat sudah masuk dan ditengah lingkaran, pintu lingkaran itu ditutup kembali.

Saat itulah MC berkata lagi untuk menghadirkan sosok yang akan membuat kejutan. "Ini dia kekuatan untuk Dewi." MC menyuruh sosok itu masuk dalam kelingkatan iblis.

Dua sosok itu muncul dihadapan Dewi, Dewi kaget bahwa yang dihadapannya adalah Paman Sam dan Bibi. Apa maksud semua ini, kenapa mereka ada disini.

"Kaget." Ucap Paman Sam sambil tersenyum kecil.

"Kau masuk dalam perangkap kami. Kau sudah menjadi bagian kami. Kau tinggal satu-satunya pewaris dari Handoko. Jika kau mati seluruh kekayaanmu akan jadi milikku." Ungkap Paman, lalu Paman dan Bibi trtawa penuh kemenangan.

"Kenapa harus seperti ini Paman Bibi. Tanpa kalian seperti ini aku bisa kasih semua harta keluargaku. Kenapa kalian Setega ini." Ungkap Dewi penuh dengan emosi dan kesal.

"Sakit. Sakit. Sakit Dewi diperlakukan seperti binatang, sampah. Bapakmu sombong, tamak dan serakah. Tidak pernah ingat bahwa Paman juga berjasa dengan keberhasilan Papimu. Paman dibuang oleh sekte ini karena fitnahan Papimu. Maka dari itu semua keluargamu aku pengaruhi agar melakukan kesalahan pada perjanjian itu. Berhasil kan, sekarang tinggal kamu yang akan mati." Ucap Paman penuh emosi dan sakit hati.

"Aku minta maaf Paman Bibi. Ayo kita kembali ke jalan yang benar, ini bukan tempat kita sebenarnya. Sebelum menyesal, sebelum mati ayo kita pulang." Bujuk Dewi pada Paman dan Bibi yang sudah dianggap orang tua sendiri.

"TIDAK. TIDAK SUDI." Ungkap Paman dan Bibi.

"Baiklah. Aku sudah kasih kesempatan, namun jika kalian tidak mau maka akan abadi dineraka jahanam." Ucap Dewi yang sudah tidak bisa berucap lagi atau membujuk Paman dan Bibi.

Saat itulah Dewi menutup matanya, lalu Dewi teriak sekencang mungkin. Keluarlah semua qorin yang berbentuk putih terbang dicahaya merah. Mereka terbang kesana kemari dan memanggil para iblis penyiksa datang keruang ini. Sementara Dewi lekas berlari kesalahsatu meja untuk mengambil botol alkohol dan melemparkan botolnya disemua sudut ruangan sampai pecah, airnya tumpah ruah kemana-mana. Lalu mengambil korek.

Namun. Sebelum Dewi membakar tempat itu dan keluar dari pintu utama, ia melihat siksaan demi siksaan yang dilakukan oleh Iblis itu secara langsung. Ada yang dibanting, digorok, dipukul pakai palu, dibacok, dibakar dan lainya. Terlihat seperti dalam buku ilustrasi siksa neraka.

Saat itulah Dewi menyalakan korek api, teriakan demi teriakan keluar dari mulut mereka untuk tidak membakar tempat ini. Namun Dewi tak gentar begitu saja, korek api yang sudah menyala itu dilemparkan kearah minuman keras lebih alkohol. Seketika menyambar api dan membesar, semua mulai terbakar dan teriak kepanasan. Saat itulah Dewi memperlihatkan sebuah kunci pintu utama pada semua manusia sesat itu.

Kunci pintu utama itu diambil dari kantong ketua rapat saat tak sengaja tertabrak.

Dewi lekas berjalan keluar dari ruangan iblis itu, mengunci pintu, dan terdengar suara ledakan besar didalam ruangan begitu keras. Saat itulah Dewi tubuhnya merasa lemas dan terjatuh tak sadarkan diri.

Entah berapa lama Dewi tak sadarkan diri. Ia akhirnya sadar dari pingsannya, berdiri sempoyongan, matanya menatap kearah ruangan didepannya ternyata hanya sebuah tembok. Dewi sadar bahwa ia berada dialam lain.

Dewi lekas berjalan sempoyongan keluar dari hotel itu, saat keluar ia tak melihat keberadaan mobil Jaya. Saat ia akan menghubungi Jaya ponselnya sudah mati total. Namun tiba-tiba suara Jaya terdengar dan berjalan mendekati Dewi.

"Dewi, Ya Allah kamu baik-baik saja. Ayo aku tuntun ke mobil." Jaya menuntun Dewi ke mobil yang terparkir.

"Aku baik-baik saja." Jawab Dewi.

Ketika sudah didalam mobil, mobil melaju berjalan untuk pulang. Namun Dewi meminta untuk kerumah sakit menjenguk Agus karena butuh informasi. Jaya mengikuti instruksi Dewi.

Saat perjalanan Dewi mulai bertanya sudah berapa hari lamanya dia berada di pertemuan sekte.

"Aku sudah berapa lama dipertemuan sekte itu?" Tanya Dewi sambil menatap ke arah Jaya.

"Sudah 7 hari kau tak ada kabar Dewi." Jawab Jaya.

Dewi kaget, wajahnya heran karena ternyata lebih lama dari Jose yang hanya tiga hari.

"Tempat pertemuan sekte iblis itu sudah aku bakar, semoga sudah musnah." Ungkap Dewi pada Jaya mengenai kejadian yang dialaminya.

"Bagus Dewi." Ucap Jaya.

Lalu Jaya mempercepat laju mobilnya untuk kerumah sakit bertemu Agus yang sudah sembuh dari operasinya.

*

1
Ree Prasetya
yuhhhuu mantep
..
Ree Prasetya
bagus novelnya

..
Yowilly: terima kasih kak
total 1 replies
Ree Prasetya
lanjut...
Ree Prasetya
cakep
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!