NovelToon NovelToon
Pemilik Spirit War Terkuat

Pemilik Spirit War Terkuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Han Yu, yang dianggap berbakat kini di anggap sia sia setelah membangkitkan akar elemen petir bintang satu dan Spirit War batu retak warna putih. Membuat dirinya menjadi bahan ejekan banyak orang.

Namun, saat batu itu berubah menjadi energi yang memasuki tubuhnya, Han Yu merasakan pencerahan tentang kekuatan luar biasa dari Spirit War batu retak satu langkah menempuh jutaan mil, satu lambaian menghancurkan planet, dan satu pukulan membakar musuh.

Setelah tersadar, Han Yu tertawa bahagia, "Aku akan menjadi Dewa Perang tak terkalahkan!" Namun, orang-orang hanya bisa berkata dengan iba, "Kasihan, seorang jenius yang kini menjadi gila."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Pertarungan Yang Brutal bagian 2.

Bab 14. Pertarungan Yang Brutal bagian 2.

Kini, alur pertarungan benar-benar condong kepada Han Yu. Semakin lama dia bertarung, semakin membara pula niat bertarung dalam dirinya. Para monster beruang di depannya kini benar-benar menjadi samsak hidup yang dihancurkan satu per satu.

"DUAR! DUAR! DUAR!"

Bunyi ledakan kepala para monster beruang semakin sering terdengar. Para penduduk yang tadinya terkejut dan gemetar ketakutan kini perlahan mulai terbiasa menyaksikan kebrutalan Han Yu dalam membantai kawanan monster.

Di saat yang sama, Han Yu terus mengambil inti monster. Dengan bantuan energi spiritualnya, energi Qi dalam dantiannya pun akhirnya benar-benar terisi penuh, menunjukkan tanda-tanda terobosan.

Jika diperhatikan lebih saksama, dantiannya mulai dipenuhi retakan-retakan halus yang semakin lama semakin menyebar. Namun, retakan itu tidak bisa berkembang dengan cepat karena sebagian besar energinya segera diserap untuk mempertahankan domain ruang dan waktu.

Hingga pada suatu momen...

"WUSH! DUAR!"

Sekali lagi, tinju Han Yu menghantam kepala monster beruang yang terakhir hingga kepalanya meledak dan hancur berkeping-keping. Tanpa menunda waktu, tangannya langsung terulur, meraih inti monster, dan segera menyerapnya.

Saat dia menonaktifkan domain ruang dan waktu serta membuka 500 jalur meridian di dalam tubuhnya, tiba-tiba terdengar bunyi..

"KRAK! KRATAK! KRAK! PYAR!"

Akhirnya, dantiannya benar-benar pecah dan berubah menjadi semburan energi dahsyat yang langsung menyebar ke seluruh tubuhnya.

Saat itu juga...

"BOOM!"

Fluktuasi energi meledak ke segala arah, menciptakan badai energi yang menghempaskan segala sesuatu di sekitarnya. Han Yu segera duduk bersila untuk menstabilkan energi Qi yang mengamuk di dalam tubuhnya.

Debu-debu beterbangan, menutupi pandangan semua orang. Tekanan yang luar biasa dahsyat membuat seluruh penduduk desa merasa kesulitan bernapas. Namun, tekanan itu tidak berlangsung lama karena langsung diserap kembali oleh tubuh Han Yu.

Dan saat itulah...

"BOOM! BOOM! BOOM! BOOM!"

Terdengar empat kali ledakan teredam di dalam tubuhnya, menandakan bahwa ia kembali menerobos. Tingkat kultivasinya langsung melonjak dari Ranah Pengumpulan Qi Level 4 Tahap Menengah ke Level 5 Tahap Menengah. Dengan lonjakan ini, ketika dia menggunakan kekuatan sepuluh kali lipatnya, maka kekuatannya bisa mencapai Ranah Evolusi Tubuh Level 6 Tahap Menengah.

Seiring dengan peningkatan ranahnya, aura membunuhnya semakin menakutkan. Namun, berkat kekuatan jiwanya yang luar biasa, aura membunuh itu langsung ditekan, sehingga tidak mempengaruhinya sama sekali.

Mata Han Yu tetap jernih, tanpa sedikit pun hawa haus darah. Aura itu hanya muncul saat Spirit War miliknya secara otomatis membangkitkan niat bertarung.

Setelah basis kultivasinya stabil, Han Yu membuka matanya dan mulai berjalan menghampiri warga desa.

Dengan sedikit canggung, dia berkata,

"Kepala desa, semuanya… maaf telah menunjukkan sisi burukku kepada kalian semua."

"Namun, jika aku tidak melakukannya, mereka pasti sudah menerobos masuk, dan akan ada banyak korban. Untuk meminimalisir hal itu, aku harus bertindak tegas dan kejam," ucapnya sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Mendengar ucapan Han Yu, para warga yang sebelumnya ketakutan kini menghela napas lega. Jika dipikir-pikir lagi, ucapannya memang benar. Jika dia tidak bertindak tegas dan kejam tadi, para monster beruang pasti sudah menyerbu masuk ke dalam desa, dan banyak nyawa akan melayang.

Hari sudah mulai malam, dan para penduduk pun perlahan kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat.

...◦~●❃●~◦...

Sebagian penduduk memilih beristirahat, namun Han Yu bersama beberapa pemuda desa tetap berjaga. Mereka tidak berani lengah, khawatir akan ada serangan susulan malam ini.

Setelah beberapa waktu berbincang, Han Yu mulai mengenal nama-nama penduduk desa. Kepala desa itu bernama Guan Fei, sementara tiga pemuda yang turut berjaga bersamanya bernama Liang, Ren, dan Bao.

Dari cerita mereka, Han Yu mengetahui bahwa sebelum serangan monster beruang terjadi, desa ini selalu dalam keadaan damai. Penduduknya hidup dari bertani padi, buah-buahan, dan sayur-sayuran, lalu menjual hasil panen mereka ke ibu kota. Karena harus melewati rute berbahaya di Hutan Kabut Gelap, kepala desa biasa menyewa seorang petualang sebagai pengawal kafilah dagang mereka.

Namun, petualang yang sering membantu mereka bukanlah orang biasa. Dia adalah sahabat mendiang putra kepala desa, yang tewas saat berburu monster untuk menyelamatkan adik petualang tersebut. Merasa berhutang budi, sang petualang selalu bersedia membantu setiap kali diminta oleh kepala desa.

Mendengar kisah itu, Han Yu hanya bisa mengangguk pelan. Kehidupan di dunia ini memang keras. Kematian adalah hal yang lumrah bagi mereka yang memilih jalan kultivasi.

Petualang adalah profesi yang sepenuhnya berfokus pada perburuan monster serta menjalankan berbagai misi demi mendapatkan hadiah, sumber daya, atau meningkatkan reputasi untuk bertahan hidup.

Seperti halnya di desa Han Yu, para petualang biasanya memilih untuk bergabung dengan Paviliun Longtian.

Paviliun Longtian sendiri bukan sekadar organisasi biasa mereka adalah kekuatan besar yang mampu memberikan dukungan penuh bagi para petualang, mulai dari persediaan peralatan, informasi misi, hingga perlindungan dalam situasi tertentu.

Untuk mendukung semua itu maka di dirikan sebuah gedung terpisah yang di beri nama Gedung Guild Petualang.

Bagi banyak petualang, bergabung dengan Paviliun Longtian bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga tentang peluang bertahan hidup di dunia yang keras dan penuh bahaya.

Untuk bergabung sebagai petualang resmi, seseorang harus minimal mencapai ranah Evolusi Tubuh.

Namun, ini tidak berarti kultivator di bawah ranah tersebut dilarang mengambil misi. Mereka yang tidak tergabung dalam guild tetap diperbolehkan menjalankan misi, tetapi mereka dikenal sebagai Petualang Bebas, seperti Han Yu salah satu contohnya.

Berikut adalah perbedaan Petualang resmi dan Petualang bebas.

PETUALANG RESMI

-Minimal ranah Evolusi Tubuh sebagai syarat pendaftaran.

-Mendapatkan fasilitas guild, termasuk diskon peralatan, akses informasi eksklusif, dan perlindungan Paviliun Longtian.

-Bisa mengambil misi eksklusif dengan hadiah lebih besar.

-Jika menghadapi masalah dalam misi tertentu, bisa meminta bantuan sesama anggota guild.

...------------...

PETUALANG BEBAS

-Tidak ada batasan ranah kultivasi untuk mengambil misi.

-Tidak mendapatkan fasilitas guild, termasuk diskon atau perlindungan.

-Keselamatan sepenuhnya ditanggung sendiri.

-Bisa mengambil misi terbuka, tetapi banyak misi berbahaya hanya tersedia untuk Petualang Resmi.

...---------------...

Meskipun Guild Petualang memberikan banyak keuntungan bagi anggotanya, pada akhirnya hidup dan mati dalam sebuah misi tetap bergantung pada kekuatan masing-masing petualang.

Kembali ke Cerita.

Untuk mengusir hawa dingin malam itu, penduduk menyalakan api unggun. Sebagai orang biasa dengan basis kultivasi rendah, mereka masih terpengaruh oleh suhu dingin, berbeda dengan Han Yu yang bisa mengandalkan energi Qi untuk mengusir hawa dingin dari tubuhnya.

Malam semakin larut. Suhu semakin menusuk. Namun, di saat yang sama, indra Han Yu yang tajam menangkap pergerakan dari kejauhan. Langkah kaki yang berat terdengar mendekati desa. Jumlahnya sangat banyak.

Tepat tengah malam, Ketika Han Yu masih sedang berkultivasi, di saat yang sama dia juga memperkuat penglihatannya dengan energi Qi.

Saat itulah dia terkejut. Serangan susulan telah tiba. Kali ini, jumlah monster yang datang jauh lebih banyak dari sebelumnya, setidaknya 150 ekor. Namun yang membuat napasnya tercekat adalah 30 ekor di antaranya hanyalah anak-anak beruang kecil.

Mereka berada di ranah Pengumpulan Qi, Level 1 Tahap Awal. Mata mereka dipenuhi ketakutan, tubuh mereka gemetar, tetapi kaki mereka terus melangkah. Mereka dipaksa maju, tanpa kuasa untuk melawan.

Para monster beruang dewasa yang berjalan di belakang mereka juga terlihat gelisah. Mata mereka menunjukkan kecemasan yang dalam. Han Yu menyadari satu hal—mereka tidak datang untuk menyerang. Mereka dipaksa.

"Sial...!"

Seketika itu juga, amarah yang luar biasa meledak dari tubuh Han Yu. Aura membunuh yang pekat langsung menyelimuti sekelilingnya. Fluktuasi energi yang sangat besar menyebabkan tanah bergetar, udara di sekitar beriak, dan beberapa pemuda yang berjaga di dekatnya tiba-tiba merasa sesak napas.

Namun, Han Yu segera menarik napas dalam-dalam dan menekan kembali auranya. Dia harus tetap tenang.

Dalam hatinya, amarahnya sudah mencapai puncak. Beastcaller!

Monster di balik ini adalah Beastcaller tingkat tinggi yang dengan kejam menggunakan anak-anak beruang sebagai umpan hidup untuk permainannya.

"Keparat!"

Han Yu mengutuk keras-keras makhluk itu dalam pikirannya.

Setelah mengatur napasnya, Han Yu berdiri dan berkata tegas kepada para pemuda di sekitarnya,

"Semuanya! Serangan monster beruang kembali datang. Segera bangunkan seluruh warga desa dan bawa mereka ke tempat perlindungan yang telah disiapkan! Kali ini, jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya!"

Para pemuda itu langsung bergegas, tak berani membantah perintah Han Yu.

Sementara itu, Han Yu mendongak ke langit, menghela napas panjang. "Huh... aku pikir misi ini sederhana. Ternyata jauh lebih merepotkan dari yang kuduga."

Tatapannya kembali tertuju pada kawanan monster yang mendekat. Wajahnya kini penuh dengan ketegasan.

"Beastcaller itu... aku bersumpah akan menebas kepalanya dengan tanganku sendiri! Lalu..saat misi ini selesai, aku pasti akan meminta kompensasi lebih dari pihak Paviliun!" ucapnya sambil mengepalkan tangannya erat-erat.

Han Yu menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Dalam sekejap, energi di dalam dantiannya mulai berputar dengan kecepatan yang luar biasa, mengalir deras ke seluruh tubuhnya seperti gelombang pasang yang tak terbendung.

500 jalur meridiannya menyala terang!

Kekuatannya melonjak tubuhnya, memancar energi yang besar di sertai dengan aura kematian dan niat membunuh yang mengerikan. Di saat yang sama, kekuatannya meningkat 10 kali lipat!

Tekanan yang dilepaskannya begitu dahsyat hingga tanah di sekelilingnya merekah, dan udara bergetar hebat akibat fluktuasi energi yang ia pancarkan.

Lalu, Spirit War Batu Retak muncul di belakang tubuhnya, dalam sekejap berbuah menjadi segumpal energi yang menyelimuti tubuhnya.

Saat itu juga, Armor hitam mulai terbentuk. Petir biru berderak liar di sekelilingnya, menyelimuti seluruh tubuhnya dan menari di sepanjang permukaan armor hitamnya. Dengan setiap kilatan, udara di sekitarnya bergetar, seolah-olah tidak sanggup menahan tekanan kekuatan yang baru saja terlepas.

Namun kali ini, Han Yu tidak lagi mengandalkan tinjunya.

Dia mengangkat tangannya perlahan, dan dalam sekejap, sebuah pedang panjang berkilauan muncul di genggamannya!

Sebelumnya, saat ia beristirahat, Han Yu berkultivasi, Kesadarannya masuk ke dalam lautan spiritualnya. Di sana, ia melatih sebuah teknik pedang tingkat menengah yang diwariskan oleh kakeknya—Teknik Pedang Sembilan Penjuru!

Teknik ini bukan teknik pedang biasa. Setiap serangannya mampu menyerang dari sembilan arah berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan, menciptakan tekanan luar biasa pada lawannya.

Kini, dengan tubuhnya yang diperkuat armor hitam dan petir yang terus berderak di sekelilingnya, Han Yu menggenggam pedangnya erat-erat.

Matanya menyipit tajam, aura membunuhnya mengalir deras, tetapi tetap terkendali.

"Saatnya mengakhiri semuanya," gumamnya pelan, tetapi penuh ketegasan.

1
Abi
mantap,,,,,, up yg byk thor
❀SH. Fahira 𝐸𝓊𝓃𝒳𝒾𝑒 ❀꧂
keren ceritanya, masuk daftar list ya kak, nanti aku baca lanjutannya...

semangat terus kak author, semoga sehat selalu, biar bisa up terus💪🏻💪🏻💪🏻
Abi
lanjut thor
Abi
mantap, di lanjut thor
Jamal Amir
lanjutkan Thor
Rama Tayoo
semangat thorrr, semoga ga berhenti di tengah jalan sepertu novel2 lain nya
🔵@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: siap terima kasih atas dukungannya..happy reading
total 1 replies
Jamal Amir
lanjutkan Thor
Jamal Amir
lanjutkan Thor update banyak chapter nya
🔵@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: lagi proses bro..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!