NovelToon NovelToon
Mata Batin Zivanya

Mata Batin Zivanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.

Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.

Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20.

Kepergian David begitu membuat Ziva terpuruk, baru kali ini Ziva tidak merelakan kematian seseorang dengan cara yang normal. Jika saja David meninggal tidak normal mungkin David bisa sering menemui Ziva.

Singkat cerita.

Waktu berlalu. Ziva yang tadinya menjelma sebagai siswa SMK kini Ziva menjelma sebagai seorang mahasiswi, banyak sekali makhluk astral yang mendekat pada Ziva, sesekali Ziva sering membantu mereka. Teman ghaib Ziva kini ada beberapa yang sangat dekat dengannya.

Yang pertama sosok pendamping Ziva, kedua Siluman ular Puri, ke tiga sosok mba Kun penunggu pohon kampus, ke empat jin yang ingin di sebut Candy.

Perlahan Ziva sudah mulai bangkit dari keterpurukannya, namun Ziva masih mengisi hatinya oleh nama David. dari Diploma sampai Sarjana Ziva berhasil mempertahankan prestasinya.

"Bu ... Aku menjadi lulusan terbaik di kampusku. " Teriak Ziva pada Ibunya yang kini menjadi satu-satunya pendamping di acara wisudanya.

"Syukurlah Nak, tapi jangan menggoyahkan tubuh ibu keras-keras Ibu sudah tak muda lagi Nak. " ucap Ibu Ziva dengan suara beratnya.

"Ya ampun aku minta maaf Bu, "

Sosok Ibu Ziva menang sudah tida bisa di bilang muda lagi, namun sosok itu masih terlihat kokoh.

Ziva kini sudah resmi mendapatkan gelar di bekang namanya, tapi ia tetap rendah hati. Tak sabar ia ingin segera membahagiakan Ibunya saat ia bekerja nanti.

Waktu berlalu,

"Bu doakan aku, besok ada panggilan interview di salah satu perusahaan ternama di ibu kota. "

"Doa Ibu pasti akan selalu menyertaimu Nak. " jawaban seorang ibu yang begitu tulus.

Ke esokan harinya Ziva harus rela berjalan kaki untuk sampai ke perusahaan itu, di jalanan begitu macet parah. Ia tidak mau terlambat sehingga ia memutuskan untuk turun dari angkutan umum yang sebelumnya ia naiki.

"Aaaaaa .... " Teriak Ziva saat ia teledor menyebrangi jalan, padahal itu bukan zebra crossing.

"Titttdddd .... Tittttdddd .... " Suara klakson dari pemilik mobil Ford Ranger Wildtrack 2.0L terus terdengar, kala Ziva belum mau berdiri dari atas aspal itu.

Ziva merasa syok. Sampai akhirnya seseorang turun dari dalam mobil itu. Terlihat seseorang yang memakai pakaian seragam lengkap dengan atribut lengkap pula.

"Mba jika mau drama jangan di tengah jalan seperti ini, ayo cepat. Anda bisa menghambat oranglain termasuk saya ! " Ucap anggota kepolisian yang bertugas di Bareskrim itu.

Ziva yang benar-benar merasa tak terima ia langsung berdiri sekuat tenaga, " Oh jadi anda anggota kepolisian ? Seperti ini anda mengayomi masyarakat yang sedang tertindas Hah ?

Anggota kepolisian itu merasa syok, yang tadinya ia yang merasa kesal tapi kini malah wanita yang ada di hadapannya yang kesal.

"Ah dasar wanita ingusan, kalau sudah merengek susah untuk di diamkan. Sudah sana jangan drama di tengah jalan. " Pekik Anggota kepolisian itu yang hendak meninggalkan Ziva.

Ziva melipat kemeja di bagian tangannya seperti hendak bertarung, "Buka ? "

Teriak Ziva tak mau kalah. Ziva menyuruh angota kepolisian itu untuk keluar dari dalam mobilnya. Karna tidak mau berdebat di jalan raya, anggota kepolisian itu memerintahkan Ziva untuk masuk ke dalam mobilnya.

Saat berada di dalam mobil, Ziva melihat interior dalam mobil itu sangat mewah sekali. Ziva melirik sebuah nama di kemana anggota kepolisian itu.

"Tubagus Arjun belandri. "

Anggota kepolisian yang biasa di panggil Arjun itu bertugas di Bareskrim, ia baru saja di pindah tugaskan dari Manado ke jakarta. Arjun menepikan kendaraannya di pinggir jalan.

"Ayo cepat keluar ! Saya bisa terlambat ke kantor jika terus meladeni kamu. " Wajah Arjun begitu ketus dan dingin sekalipun ia berhadapan dengan wanita.

Ziva berkaca pinggang, " Enak saja. Sebelum saya membuat anda telat anda sudah membuat saya telat duluan Pak. Saya harus interview di perusahaan ternama, karna anda sebagai anggota polisi yang sangat ceroboh. Saya jadi telat, anda harus bertanggungjawab. "

"Apa-apaan ini, jelas-jelas kamu yang salah menyebrangi jalan seenaknya jidat mu. Memang ini jalan nenek moyang kamu Hah ? " perdebatan terjadi di dalam mobil itu.

Sampai Arjun mendapati telpon nya berdering, ia menekan tombol otomatis sehingga ia dapat berbicara langsung. " SIAP LAKSANAKAN PAK. " jawab tugas Arjun.

"Polisi gadungan. " Umpat Ziva.

"Apa kamu bilang ? "bentak Arjun.

Arjun merasa kesal, " Ya sudah ayo cepat mau di antar kemana ? "

Ziva merasa menang. " Begitu dong Pak, kan wibawa anda sebagai aparat negara terlihat. "

"CEPAT KATAKAN ! " bentakan itu terdengar kembali.

"Buset, Suaranya seram sekali. ya sudah ini Pak ke perusahaan ini. " Ziva memberikan sebuah alamat pada Arjun, mata Arjun melihat tak percaya jika perusahaan yang di maksud wanita itu adalah perusahaan yang di miliki oleh Kakaknya. "Tubagus Wira belandri. "

"Baiklah setelah saya mengantarkan kamu, urusan kita selesai. " Ultimatum itu terlontar dari mulut Arjun.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!