NovelToon NovelToon
Duri Dalam Daging

Duri Dalam Daging

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Pelakor / Dendam Kesumat
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Sembilan tahun yang lalu mas Alfan membawa pulang seorang gadis kecil, kata suamiku Dia anak sahabatnya yang baru meninggal karena kecelakaan tunggal.Raya yang sebatang kara tidak punya sanak keluarga.
Karena itulah mas Alfan berniat mengasuhnya. Tentu saja aku menyambutnya dengan gembira. selain aku memang penyayang ank kecil, aku juga belum di takdirkan mempunyai anak.
Hanya Ibu mertuaku yang menentang keras keputusan kami itu. tapi seiring waktu ibu bisa menerima Raya.
Selama itu pula kehidupan kami adem ayem dan bahagia bersama Raya di tengah-tengah kami
Mas Alfan sangat menyayangi nya seperti anak kandungnya. begitupun aku.
Tapi di usia pernikahan kami yang ke lima belas, badai itu datang dan menerjang rumah tanggaku. berawal dari sebuah pesan aneh di ponsel mas Alfan membuat ku curiga.
Dan pada akhirnya semua misteri terbongkar. Ternyata suami dan anak ku menusukku dari belakang.
Aku terpuruk dan hancur.
Masih adakah titik terang dalam kemelut rumah tang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Bukan main marahnya mas Alfan saat itu. dia hampir saja memukul Wanda.

Tapi Emak menahannya.

"Jangan, Wanda sedang hamil.."

Mas Fajar terpaksa menurunkan tangannya.

"Kenapa kamu sampai berada satu kamar dengan Alfan?" tanyanya dengan wajah berang. Hilang sudah ketenangan di wajahnya seperti biasa.

Wanda hanya bisa menangis menutupi wajahnya.

Aku? Tentu sangat menikmati pemandangan itu. Dan sambil menyilangkan tangan di dada mengikuti drama itu.

"Coba Emak jelaskan kenapa dia sampai disana dan parahnya bersama Alfan.."

Kini mas Fajar menatap Emak yang gugup dan ketakutan.

"Begini, Biar Emak jelaskan. Awalnya Wanda minta di temani oleh Mentari untuk makan malam disana. Tapi entah kenapa bisa berada satu kamar dengan Alfan. Padahal Wanda sama sekali tidak mengenalnya. Sedangkan Mentari tidak bersama mereka,. Aneh, kan?" emak menatapku dengan sinis seakan menggiring alibi akulah dalangnya.

Tapi mas Fajar lebih bijak.

"Tolonglah jangan bawa-bawa Mentari, nyatanya dia tidur di rumah."

Emak terdiam.

"Sumpah, Bang. aku tidak tau apa-apa. Aku juga tidak mengenal Alfan. Lalu siapa yang sudah menjebak ku?" ucap Wanda sambil terisak.

""Kasihan sekali, siapa yang tega menjebak mu, Wanda? padahal kau orang baik." timpal ku dengan wajah simpati.

Mas Fajar melihat ke arahku.

"Iya, Mas. Aku juga bingung. Benar, kami makan malam bersama. Karena merasa pusing, aku pamit pada Wanda untuk pulang duluan. Setelah itu aku tidak tau apa-apa lagi."

Wanda maju dan memeluk kaki mas Fajar."Aku bersumpah tidak tau apa-apa, kalau kau tidak percaya pukul aku, hukum aku..!" ucapnya sambil memukulkan tangan mas Fajar ke wajahnya.

"Sudah, apa yang kau lakukan?" bentak emak sambil memeluknya.

Kemarahan suami ku mulai mereda.

Dia menyuruh Wanda masuk kamar.

Emak buru-buru menuntun putrinya pergi dari hadapan kami.

 Aku mengikuti langkah mereka dengan senyum kemenangan.

Mas duduk di sofa sambil menarik nafas.

Aku menyodorkan segelas air putih padanya.

Setelah agak tenang, aku mulai bertanya .

"Menurut mu, apa yang sebenarnya terjadi semalam? kenapa tiba-tiba Wanda bersama Alfan?"

"Aku yakin karena dendam lamanya padaku. Sekarang dia mau membalasnya lewat Wanda.." desisnya dengan marah

Loh, kok jadi gini? bukannya menyalahkan Wanda atau Emak. mas Fajar malah fokus pada Alfan. Kalau begini caranya kebusukan mereka tidak akan terbongkar.

"Tapi, meskipun Alfan berniat begitu, kenapa Wanda tidak pernah cerita kalau dia pernah bertemu Alfan?"

"Aku belum cerita ya, padamu. , saat itu Wanda bilang pernah bertemu Alfan. Dia mengancam akan balas dendam dan ingin mendapatkan kan mu kembali. aku anggap itu hanya gertakan saja, makanya aku abaikan. Tak taunya dia serius."

"Benar kah? Itu berarti Wanda sudah pernah bertemu dengannya, dan bukan tidak mungkin ada pertemuan yang kedua atau ketiga..."

Mas Fajar tampak berpikir keras.

"Apa yang sebenarnya yang ingin kau sampaikan, Tari?" tanyanya tiba-tiba.

Aku terperangah. Dia menatapku lekat.

Haruskah aku katakan yang sebenarnya tentang Wanda dan Emak? Tapi kondisinya masih labil. Bisa-bisa aku yang di tuduh memfitnah mreka.

"Kau jangan salah paham. Aku hanya ingin meluruskan semuanya." aku memasang senyum termanis yang ku punya.

"Apakah Alfan tidak pernah menemui mu? Karena tujuan utamanya adalah dirimu."

Pertanyaan itu benar-benar menyudutkan diriku.

Aku terpaksa menggeleng.

"Aneh, apa sebenarnya yang sedang dia rencanakan. kenapa memilih mendekati Wanda, bukan dirimu?" gumamnya pelan.

Aku menggigit bibir. Ingin sekali ku bilang kalau Alfan sudah berkomplot dengan Emak dan Wanda.

Tapi tidak..! ini bukan waktu yang tepat. Aku tidak mau mereka berkelit dengan berbagai alasan.

"Ya, sudah. Nanti kita pikirkan lagi. Apa kau tidak bekerja, Mas?" aku sengaja mengalihkan perhatiannya.

"Pikiranku sedang kusut. Aku mau istirahat saja." jawabnya lesu.

Aku pamit untuk bekerja. tapi niatku adalah untuk bertemu Viona. tidak sabar ingin menceritakan semua yang terjadi. apalagi saat Wanda menangis sambil memeluk kaki mas Fajar.

***

Selepas kepergian Mentari.

Diam-diam Fajar pergi mencari Alfan. Ketenangannya sangat terganggu. Ia ingin tau apa maksud Alfan sebenarnya.

Tidak sulit baginya mencari keberadaan Alfan. ia sudah hafal kebiasaan dan kegemaran pria itu.

Alfan sedang menikmati secangkir kopi hangat saat Fajar mendatanginya.

Alfan menyambutnya dengan ramah.

"Lama kita tidak bersua, sebaiknya kau duduk."

Sambil melipat lengan bajunya, Fajar duduk di depan Alfan.

Alfan memesan minuman untuk sahabatnya itu.

"Aku kesini bukan untuk minum atau menanyakan kabar, mu, Fan. jangan paksa aku untuk memukulmu seperti tadi pagi." ucap Fajar jengkel.

"Ups.?Tenang kawan, jangan buru-buru. nikmati dulu secangkir kopi seperti yang selalu kita lakukan dulu." Alfan mendorong secangkir kopi ke depan Fajar.

'Aku tidak ada waktu meladeni mu. Jangan bertele-tele. jelaskan padaku, apa maksud kemunculan mu kali ini? Dan kenapa Wanda yang jadi sasaran mu?" nada suara Fajar mulai berubah gusar.

"Aku? Kau pasti sudah tau apa maksudku. Mentari adalah tujuanku. Sedangkan istri muda mu itu hanyalah alat ku saja." Fajar menahan emosi yang memuncak.

"Berapa kali aku bilang, Mentari adalah masa lalu mu, kenapa kau tidak bisa mengerti?"

"Iya, kau benar. Mentari adalah masa lalu dan sudah menjadi milik mu. Tapi bisa kau memahami perasaanku? Aku tidak bisa hidup tanpa dia. Aku sadar telah melakukan kesalahan besar dengan menyia-nyiakan kan nya." Alfan berhenti sejenak untuk menarik nafas.

'Ah, sudahlah. Aku yakin kau tidak mengerti dan tidak akan mau mengerti.

Kau sudah punya Wanda, lepaskan Mentari. Kau bukan memberikannya kebahagiaan tapi luka baru dalam hidupnya. Dulu aku bersalah sudah memasukkan Raya dalam kehidupan kami, Lalu sekarang apa bedanya? Kau jadikan dia yang kedua dalam hidupmu.

Fajar, aku bicara sebagai sahabat lama mu. Tolong mengertilah keadaan Mentari, sebenarnya dia tertekan hidup bersama kalian."

Fajar terdiam dengan tangan mengepal. Ingin sekali dia menyumpal mulut Alfan. Tapi saat di ulas kembali. Apa yang di katakan Alfan ada benarnya juga. Alih-alih ingin membahagiakan Mentari, Lalu apa yang sudah dia lakukan? Membuat Mentari terjebak dalam lubang yang sama.

"Apa yang aku katakan benar, kan?" suara Alfan kembali terdengar.

Kini mata Fajar mulai memerah karena menahan air mata.

Ia membayangkan betapa tersiksanya Mentari selama ini. Harus berbagi suami dengan Wanda. Harus menerima sikap ak yang kurang bersahabat. Sungguh, selama ini dia terpikirkan tentang perasaan istrinya itu.

"Apakah kau sudah bertemu Mentari? Aku tidak menyadari kalau apa yang ku lakukan sudah membuatnya terluka.

"Mentari selalu menghindar dariku. dia masih terikat dengan mu. itulah sebab kenapa dia menghindar."

Tanpa bicara apapun, Fajar bangkit dan meninggalkan Alfan sendiri.

Tunggu sebentar lagi Mentari, setelah Fajar melepaskan mu, kita akan bersama lagi. tidak ada lagi yang akan memisahkan kita." gumam Alfan sendirian.

Bersambung..!

1
Mama AldyNovi
Si Tari ini bloon juga ya ternyata..
Nur Laela
uebevhdd
Devi ana Safara Aldiva
terlalu berbelit-belit seperti drama sinetron
Fetnayeti Winarko
maaf thor, sebaiknya jgn terlalu diluar nalar🙏
cinta semu
🤣😁😂😝emang mentari kehilangan akal ...dah tau fajar dah punya istri masih aja dengar kata2 buaya 😂😁🤣😀pergi jauh aja tunjukkan harga diri u ...toh u g mungkin bisa melawan emak & Wanda ...percuma ...punya sahabat ya gitu dah tau tari salah malah di dorong masuk ke mulut buaya ...fajar jangan tanya yg penting tari mau di sentuh ..enjoy aja ...
Fetnayeti Winarko
ribet konfliknya
Fetnayeti Winarko
bagus
Fetnayeti Winarko
lucu
Nur Adam
gajel..pisah aja tari ribed lnjjt
Devi ana Safara Aldiva
ceritanya muter² nggak jelas males lama² bacanya
Elok Pratiwi
burukkk ... ternyata penulis nya penganut poligami ... kecewa sudah terlanjur membaca sampe bab 22 tau gitu gak tak baca ga tak buka
Mom Young
emang Dasar Ngak tahu Diri😣
Mom Young
egois nya😑😑
Mom Young
pergi aja Udah Ngak Usah Bertahan 😓
Mom Young
kenapa sih Ngak Di Kasih Pengertian Dulu Mbak Tari Nya Thor Malah Di Kasih Gebrakan Yang Bikin Jantungan 😢😢
Mom Young
😢😢😢😢 Ngak Kuat Baca nya Mleber Air Mata Ku😓
Mom Young
catok Bibir ibu mertunya Biar Ngak Kriiting😅
Mom Young
hidungku Kembang Kempis bacanya Thor Penasaran Siapa Di Balik Semua nya?
Santy Musriyanti
cerita xa g jelas
Mom Young
semangat Thor semoga Sukses 🌷
balqis: Maksih support nya Mom, kita sukses bersama yuk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!