Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10.
Nathan belum pernah masuk ke dalam rumah Valerie sebelumnya, hanya dengan menggunakan instingnya, ia mencari kamar yang terkunci.
Ia memeriksa setiap kamar, sampai akhirnya sampai pada kamar yang tidak dapat ia buka.
Sementara itu Philip tanpa sadar, kakinya melangkah ke anak tangga, bergegas juga naik ke lantai dua.
Ia tidak ingin putrinya itu saat bertemu dengan Nathan, akan mengatakan kebohongan mengenai masalah penindasan, yang di lakukannya terhadap Lili.
Nathan mengetuk pintu kamar Valerie, "Valerie! buka pintunya! Valerie!!"
Tok!! tok!! tok!!
Nathan mengetuk dengan ritme kuat pada daun pintu, tapi tidak juga ada respon dari dalam kamar.
"Valerie!!" panggil Nathan lagi, "Buka pintunya! ini Paman Nathan! apakah lututmu masih sakit?!"
Tok!! tok!! tok!!
Raut wajah Philip sedikit berubah saat Nathan menanyakan soal lutut Valerie, yang menurutnya lutut Valerie tidak terluka.
Philip merasa sedikit heran, dengan sikap Nathan yang tiba-tiba perduli dengan Valerie.
Karena setahu dia, selama dua tahun Valerie pacaran dengan Nico, sedikit pun Nathan tidak pernah ikut campur dengan hubungan Nico dan Valerie.
"Apakah tadi malam, ada sesuatu yang terjadi padanya?" tanya Nathan memandang Philip yang telah berdiri di sampingnya.
"Tidak ada sesuatu yang terjadi padanya, ia justru melakukan sesuatu kepada sepupunya!" kata Philip dengan nada yang terdengar ketus.
"Sepupunya pantas mendapatkannya, karena sudah keterlaluan!" ujar Nathan dengan kening berkerut, mendengar nada suara Philip, yang sepertinya lebih perduli kepada keponakannya.
"Anda tidak tahu, apa yang telah di lakukan putri saya itu, dia menindas Lili, sehingga Lili terluka!" nada suara Philip terdengar semakin tidak senang, dengan apa yang telah di lakukan Valerie.
"Jadi... anda memarahinya?!"
"Ya, dia terlalu keras kepala, dan terlalu manja!!"
Mendengar nada bicara, dan apa yang di katakan Ayah Valerie itu, Nathan sudah semakin curiga dengan keadaan Valerie.
Tanpa mengetuk lagi, ia pun mendobrak pintu kamar Valerie, dengan menghantamkan tubuhnya ke daun pintu kamar Valerie.
Brakkk!!!
Pintu pun akhirnya terbuka, dan Nathan menghambur masuk ke dalam kamar Valerie.
Dan benar saja! ia melihat Valerie terbaring di atas tempat tidur, dengan kakinya tidak sepenuhnya naik ke atas tempat tidur.
"Valerie!!" panggil Nathan dengan nada yang begitu cemas.
Tampak Valerie diam saja tidak bergerak, dengan keadaan mata terpejam, dan wajah yang terlihat begitu pucat.
Mata Nathan membulat melihat warna merah di kain sprei, di sekitar kepala Valerie.
"Apa sebenarnya yang telah anda lakukan pada putri anda, Tuan Walton?!!" sentak Nathan terkejut bukan main, melihat apa yang terjadi pada Valerie.
Dengan cepat Nathan meraih tubuh mungil Valerie, dan dengan panik ia membawa Valerie, yang masih pingsan keluar dari kamar Valerie.
Philip berdiri di tempatnya dengan mata terpaku, menatap kain sprei Valerie yang berlumuran darah.
Ingatannya perlahan mengingat vas bunga, ia lempar saat Valerie menaiki anak tangga, dan mengenai kepala Valerie.
Ia tidak menyangka, kalau vas bunga itu ternyata melukai kepala Valerie, dan sepanjang malam putrinya tersebut pingsan, dan satu pun anggota keluarganya tidak ada yang tahu.
Sesampainya Nathan membawa Valerie ke lantai bawah, Benny, Dorothy dan Nico, spontan berdiri dari duduk mereka.
"Apa yang terjadi? ada apa dengan Valerie?!" tanya Dorothy dengan raut wajah panik.
"Kak Benny, kamu urus masalah Nico dengan Lili, aku akan membawa Valerie ke rumah sakit!!" sahut Nathan, tidak menjawab pertanyaan Dorothy.
"Baik!" jawab Benny, yang sepertinya mengerti melihat keadaan Valerie, yang tidak bergerak sama sekali.
"Aku ikut Paman!!" tiba-tiba Nico bergegas akan ikut dengan Nathan.
"Diam kamu! berhenti di sana! hari ini kalian harus bicara dengan calon mertuamu! dan besok kalian harus sudah bertunangan! Valerie sudah tahu tentang hubungan kalian berdua!!"
Nada tegas Nathan, membuat Nico terdiam, dan tidak dapat berkata-kata, dengan raut wajah yang terlihat begitu gelisah.
Lea yang melihat keadaan Valerie terlihat bingung, ia pikir Valerie sedang bersandiwara mencari perhatian Nathan.
Sementara Philip yang baru saja menuruni anak tangga, tertegun mendengar kata-kata terakhir Nathan.
Dan, ia ingat Valerie mengatakan, kalau Lili semalam berada di Mansion Edmund.
Dan, ia pun jadi penasaran, dengan apa yang akan di bicarakan ke dua orang tua Nico.
Bersambung.....
semoga aja 2 orang tua Valerie denger deh percakapan lili sama mama nya... biar tau rasa
biar mereka ngerasain dikecewain, dihianatin, dibohongin,, dan penyesalan yang mendalam... dan tak bisa merubah apapun. 😡
lanjut