Hai..
Namaku Ziqiesa. kalian bisa memanggilku dengan sebutan,Zi. Aku seorang gadis cantik yang masih erat kasih sayang dari Ayah dan Ibuku. suatu hari aku tersesat ke dunia yang tidak aku ketahui. dan kasih-sayang itu masih sama adanya, tapi seakan terputus karena jarak kami yang tidak dapat di ketahui.
Aku,ingin mengajak kalian untuk ikut menemani perjalanan ini, sampai kembali pada pangkuan Ayah,dan Ibuku. bagaimana? kalian mau kan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.Dendam
(pengumuman penting)
{Bab ini untuk bab berikutnya,dan bab sebelumnya besok rilisnya. Maaf teman-teman aku salah update hari ini, seharusnya ini untuk besok,dan yang besok untuk hari ini. Maaf ya 🙏 mohon bersabar untuk menunggu bab 32 nya}
Dahulunya:
Fraynilin,pernah bertarung melawan Algeria selama puluhan tahun lamanya, karena rencana Algeria selalu di gagalkan oleh Fraynilin yang ingin menguasai Galespire dan dunia penyihir.
Algeria murka, Selain itu dirinya yang di buang kedua orang tuanya dari dunia penyihir dan di asingkan ke Lembah Mysthaven yang hanya di kelilingi hutan lebat. Itu,juga di sebabkan oleh Fraynilin. Karena gadis itu lebih di sayang oleh kedua orang tua Algeria, sebagai anak angkat. Justru Algeria yang sebagai anak kandung di abaikan karena dirinya terlahir sebagai penyihir gelap yang akan membawa kehancuran untuk dunia penyihir dan Galespire.
Algeria, membunuh kedua orang tuanya dengan sihir gelapnya, hingga tubuhnya semakin kuat, dengan menyerap energi kedua orang tuanya. Tapi meskipun demikian Fraynilin tetaplah pemenangnya dan mendapatkan kekuatan murni untuk tetap menjaga Galespire dan dunia penyihir, itulah kenapa semua penyihir termasuk adiknya Efaylin memanggilnya dengan sebutan Master, penyihir dari segala penyihir.
Padahal Fraynilin bukan keturunan dari seorang penyihir, melainkan putri dari kaisar seluruh mahluk di dunia utama,kecuali manusia. Fraynilin di nikahkan dengan Muchen yang di kenal sebagai pemimpin benteng pertahanan kekaisaran.
Namun, orang tua angkatnya meminta Fraynilin untuk tetap tinggal di dunia penyihir, sebagai pelindung. Nyatanya hal itu menarik dendam dari Algeria. Hingga akhirnya Algeria berhasil menawan Fraynilin di Lembah kematian Mysthaven. Bahkan Algeria mampu menyegel kekuatan Fraynilin hingga wanita cantik bak Dewi itu tidak memiliki kekuatan apapun,selain dari dirinya yang berhasil keluar dari Mysthaven dan hidup damai di Galespire.
Saat itu juga terjadi keretakan sistem teleportasi di dunia dua dimensi,sehingga Algeria yang merasa sangat dendam pada Fraynilin dan orang tuanya, segera masuk ke sana, dengan niat,ingin menghancurkan dan menguasainya. Lalu menikah dengan Muchen,atas sihir manipulatif yang dimiliki oleh Algeria.
Namun, karena Graysen tidak terpengaruh oleh sihir manipulatif milik Algeria. Dia, menanamkan kekuatan penolakan terhadap Muchen secara diam-diam,agar tidak mau menyentuh dan berbaur dengan wanita licik itu.
Karena merasa sangat marah Algeria bertarung melawan Graysen, hingga menyegel kekuatannya seperti yang di lakukan kepada Fraynilin. Tetapi tidak semua kekuatannya tersegel,meski demikian Graysen tetap kehilangan separuh kekuatan yang dimilikinya,bahkan Cakra Graysen pun rusak dan melemah, tidak berfungsi dengan baik.
Algeria, yang amarahnya sudah mencapai puncak ubun-ubun kepala mengutuk Graysen menjadi Batu. Tiba-tiba Jusy dan Judy muncul untuk menyelamatkan Graysen dari kutukan itu. Karena Judy berhasil membawa pergi tubuh Graysen,kutukan itu berakhir di tubuh Jusy. Jusy, yang kuat melawan kutukan itu tidak berakhir menjadi Batu, melainkan tubuhnya menjadi kaku.
Itulah Permasalahan yang terjadi dua ribu tahun belakangan ini. Selama ribuan tahun berikutnya dunia penyihir ataupun dunia dua dimensi lebih aman,damai,dan tentram.
Algeria, yang sudah lama tidak berhasil juga untuk meluluhkan hati Muchen, akhirnya berniat untuk kembali membuat kekacauan. Selama ini tidak ada yang mengetahui bahwa Algeria adalah seorang penyihir, termasuk Graysen dan yang lainnya. Hanya saja Graysen tidak terima karena Ayahnya menikah lagi dengan wanita lain selain Ibunya, Fraynilin.
Kembali:
Zi, melihat amarah yang teramat dalam melalui tatapan mata Algeria terhadap Fraynilin.
Dengan satu tangannya yang masih bergerak bebas, Algeria, melilit tubuh Fraynilin dengan sulurnya, mengangkat tubuh tak berdaya Fraynilin ke udara. "Akhirnya kau keluar juga, wanita serakah? Aku sudah sangat lama ingin membunuhmu,sama seperti kedua orang tua angkatmu itu! Kau sudah mengambil semuanya dariku Fraynilin..? Semuanya!!" Raung Algeria dengan air mata yang berlinang.
"Kamu sendiri yang salah paham, Algeria. Aku tidak pernah merebut apapun darimu,tapi kamu lah yang membawa kehancuran bagi dirimu sendiri." Fraynilin, menyahut ucapan Algeria dengan lembut. Wajah cantiknya memerah menahan rasa sakit yang tidak berdasar. Kata-kata Algeria yang sedari dulu selalu menyudutkannya.
"Heh.." Algeria tertawa kecil. Sebelum melanjutkan ucapannya,ia, menghancurkan pedang Maellartach yang Zi arahkan kepadanya. Seraya meluncurkan serangan dari akar tumbuhan berduri hingga akhirnya melilit tubuh,Zi. Ini jauh lebih erat karena di aliri saraf kehitaman yang Zi tebak itu kekuatan Iblis,sehingga membuat Zi terengah-engah dan tidak bisa bernapas.
"Kalau bukan kehadiranmu di dunia penyihir, orang tuaku tidak akan tau bahwa aku terlahir sebagai penyihir kegelapan. Asal kau tahu Fraynilin,aku membuat kekacauan di dunia penyihir itu juga karena kau. Alasannya,aku ingin meraih kembali perhatian kedua orang tua yang telah tega membuang putri kandungnya sendiri." Lirih Algeria dengan suara bergetar.
Dengan kesadaran penuh sakit karena dendamnya kepada Fraynilin. Algeria, semakin mengencangkan lilitan sulur itu pada tubuh Zi dan Fraynilin hingga keduanya memejamkan mata sambil menahan rasa sakit.
"SEKARANG ENYAHLAH DARI PANDANGANKU FRAYNILIN!! BAWA IKUT GADIS SIALAN INI BERSAMAMU!!" Tawa dalam tangisan itu benar-benar menggetarkan hati Fraynilin, yang merasa bersalah pada Algeria. Namun Fraynilin juga sadar bahwa Algeria sendirilah yang membuatnya mengatakan semuanya.
Zi, meronta-ronta dalam lilitan Algeria. Memaksakan kelopak matanya agar tetap terbuka dan terjaga. Namum, karena napasnya yang tersengal tak mampu untuk melakukan apapun yang diinginkan olehnya.
Saat kelopak mata Zi berhasil sedikit di buka. Ia, menatap ke arah Fraynilin yang terpejam dengan tubuh kaku. "Tidak!! Bibi Nil? Jangan mati dulu,aku belum memelukmu untuk yang terakhir kalinya." Batin Zi, yang juga sedikit putus asa karena rasanya tubuhnya juga tidak akan selamat dari tangan Algeria.
Efaylin, yang menyaksikan semua itu menitikkan air matanya. "Ini tidak boleh terjadi,anak itu, Fraynilin saudariku,kalian tidak boleh mati, kedamaian akan lenyap bersama tubuh kalian yang berhenti bernapas!" Lirihnya dengan suara bergetar hebat.
Efaylin, mencoba untuk melakukan penyerangan dari dasar permukaan,ia, tidak bisa terbang melayang setinggi itu. Jadi, membantu lewat permukaan saja.
"Algeria! Jangan lakukan itu,sadarlah! Kamu bisa menghancurkan kedamaian,tapi sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa menguasai alam dunia Kekaisaran!" Seru Efaylin berteriak. Berharap Algeria termakan omongannya dan melonggarkan lilitannya pada tubuh kecil Zi.
Benar saja, Algeria menoleh ke arah Efaylin. Reaksinya membuat tubuh Efaylin membeku di tempatnya. Algeria, benar-benar marah dan hilang kendali.
"Ah.." Algeria menggeram kuat, karena terpancing dengan kata-kata Efaylin,hingga tanpa sadar melonggarkan lilitannya pada tubuh,Zi. "Sekalian saja dengan adikmu itu! Dia juga akan menjadi penghalang untukku kedepannya!" Tegasnya.
Zi, yang kembali bisa bernapas,dengan cepat mengambil kesempatan untuk mengeluarkan pedang Seraph Blades. Saat pedang itu mengeluarkan serpihan-serpihan cahaya merah bercampur hitam. Zi menggores sulur yang melilit tubuhnya. Algeria menggeliat kesakitan saat cahaya hitam, kemerahan itu mengalir pada sulur itu dan menembus pada aliran darahnya. Secara tidak baik Zi di lemparkan begitu keras hingga jatuh ke permukaan dan menghantam batu dengan kuat.
Huh.. Zi, memegangi dadanya yang membusung keras akibat rasa sakit dari benturan keras pada punggung dan kepalanya. Zi,di lemparkan oleh Algeria,otomatis Fraynilin juga terlepas dari ikatan tumbuhan berduri yang melilitnya.
Algeria menghiraukan Fraynilin dan mengejar Zi,ke permukaan . Berdiri dengan energi negatifnya yang membumbung. Mulutnya mengucapkan kalimat-kalimat kutukan dan hendak membenamkan pada dada,Zi.
Efaylin, menghentikan Algeria dengan sihirnya. "Jangan lakukan itu, Algeria. Kau benar-benar sudah hilang akal akibat rasa dendam yang kau pendam!" Teriak Efaylin,dengan rasa gelisah.
"Bukan urusanmu!!" Marah Algeria, mematahkan sihir Efaylin dengan sihirnya, hingga Efaylin terpelanting jauh dengan darah menyembur dari mulut,dan telinganya. "Ish.." Efaylin meringis sambil memegang dadanya yang terasa sakit, juga kekurangan oksigen.
Zi,masih bisa mendengar suara teriakan,dan ringisan keras dari Efaylin. Tapi sayangnya Zi tidak bisa berbuat apa-apa, tubuhnya terasa kebas dan tidak bisa di gerakkan. "Bibi Lin?" Lirih Zi di sisa tenaganya. Sebelum ia terdiam kaku tidak sadarkan diri.