NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback : Akan Ku Coba

Nico tersenyum menatap pantulan dirinya yang berbalut jas putih. Hari ini adalah hari paling membahagiakan bagi Nico terutama Mita. Ada Roby yang selalu setia menemani dan mengikutinya.

Pernikahannya dengan Melly sang kekasih akhirnya terwujud. Siapa yang menolak untuk menikah dengan orang yang kita cintai? Terlebih lagi hubungan mereka sudah terjalin sangat lama.

Merasa puas dengan penampilannya, ia menoleh menatap gadis muda yang berdiri disampingnya. Nico tersenyum, ia mengelus lembut kepala dengan rambut sebahu itu. Gadis itu ikut tersenyum.

"Bagaimana penampilanku?" tanya Nico.

"Sangat tampan," jawabnya.

"Kau memang sangat jujur ya." Mengapit gemas pipi chubbynya. Gadis itu terkekeh.

"Setelah ini aku akan menjalani kehidupan baru. Kau juga akan begitu setelah persidangan kita nanti."

"Aku tahu. Kehidupan barumu harus lebih bahagia daripada kehidupan baruku nanti." Dian berusaha menahan gejolak di dadanya. Bibirnya berusaha keras melengkungkan senyuman palsu

Nico tersenyum mendengarnya. Ia membawa Dian kepelukannya. Ia tak ingin berbohong. Gadis ini banyak membawa perubahan dalam dirinya. Orang lain mungkin melihatnya tersenyum dan bahagia, tapi di dalam hatinya ada perasaan lain yang memberontak.

"Kau harus lebih bahagia. Temukan orang yang kau cintai dan miliki anak yang lucu."

Dian tak dapat menahan lelehan air matanya lagi. Andai pria ini tahu jika ia sudah menemukan bahkan sedang mengandung anak dari pria yang ia cintai.

Aku akan mencoba ... bersama bagian dirimu yang ikut pergi bersamaku.

"Kenapa menangis?" Nico merengkuh wajah cantik itu.

"Aku bahagia ... setidaknya ada yang mengurusmu saat aku pergi." Dian sesugukan.

Sakit sekali ... kau menikah hari ini dan akan melupakanku. Sedangkan aku ... menderita karena tak dapat melakukannya.

Roby yang sejak tadi mengamati menatap iba pada gadis muda itu. Dian begitu pandai menyembunyikan perasaannya.

Anda buta, Tuan. Ada orang yang begitu mencintaimu, namun kau memilih wanita yang jelas-jelas hanya memanfaatkan mu.

Tiba saatnya kedua mempelai memasuki altar. Dian hanya mampu melihat dari jauh. Terkadang cinta butuh pengorbanan. Sama seperti yang ia lakukan saat ini. Melihat pria yang masih berstatus suaminya menikah dengan wanita lain di depannya.

Semua orang terlihat bahagia, kecuali seorang pria paruh baya tanpa ekspresi di salah satu meja. Tuan Ricardo yang merupakan ayah mertuanya tak pernah menunjukkan sikap lebih. Seringkali Dian sulit membaca setiap ekspresinya.

Hingga tepukan di bahunya membuatnya menoleh. Pria tua yang dijuluki Tuan besar itu merangkulnya. "Kehilangan orang yang kita cintai memang menyakitkan. Namun itu bukan soal sakit, tapi bagaimana kau bangkit kembali." Dian tersenyum. Ia memeluk pria tua yang selama ini melindunginya sambil menatap suasana bahagia di depan sana.

Nico tak sengaja menatap pemandangan keduanya. Ia tak mengerti mengapa wajah Dian begitu sedih. Kakeknya juga merengkuh memberi ketenangan. Kemudian tatapannya beralih kepada sang ayah. Pria itu begitu kecewa dengan keputusannya, namun Ricard tak pernah ikut campur.

-

-

-

-

"Beruntung sekali dirimu. Meski bercerai, kau tetap mendapatkan kekayaan mereka."

Melly tahu jika keluarga ini memberinya banyak harta. Ia saja yang telah menjadi nyonya di rumah ini masih dibatasi dengan hal tertentu. Belum lagi kedua tuan besar tampak tak menyukainya.

Dian hanya diam saja membuat Melly memanas. "Sihir apa yang kau berikan pada mereka hingga begitu baik padamu?" cibirnya menghina. "Kau hanya jal*ng yang menggoda Nico!"

"Berkacalah," jawab Dian singkat, meninggalkan Melly yang sudah kesal.

Wanita itu terus-menerus mengganggu dirinya. Melly membenci Dian yang menjadi kesayangan Tuan besar, belum lagi Nico terlihat menyayanginya. Ia khawatir pria itu berubah pikiran sehingga membahayakan posisinya. Hanya dukungan Mita takkan sanggup melawan Ricard dan tuan besar.

Selama dua Minggu ia bertahan disana menunggu persidangan datang. Dian sudah berada di kamarnya sendiri. Karena Nico telah menikah, posisinya digantikan oleh Melly.

"Jaga sikapmu selama disini. Jangan sampai kau berbicara macam-macam!" ucap Mita saat mereka bertemu.

"Bukankah semua itu sudah kulakukan?"

Mita tersenyum sinis mendengarnya. " Ternyata benar, kau sudah berani bicara ya." Yang Melly katakan tidak bohong.

"Lagipula aku tidak peduli. Tutup saja mulutmu perihal bayi itu. Jika sampai Nico atau yang lain tahu, maka jangan salahkan aku berbuat nekat!" ancam Mita pada gadis yang menatapnya itu.

"Semoga kau tidak menyesal pernah mengatakan ini padaku." Dian tak terpengaruh.

"Kami menginginkan pewaris dari wanita yang pantas, bukan gadis seperti dirimu! Bahkan jika bayi itu laki-laki, dia tetap anak yang terlahir dari rahim gadis murahan, tidak pantas menyandang nama Abraham!" Mita menekan setiap kata-katanya di depan gadis yang bahkan tidak pernah melawan dirinya.

"Anda benar, Nyonya. Anak ini akan tetap menjadi anakku, dengan atau tanpa nama Abraham dibelakangnya. Saya berjanji atas Tuhanku dan darahku, kedepannya tidak akan ada yang menyebut anakku sebagai cucumu, bahkan anakku kelak tak akan berani memanggilmu Oma." Untuk pertama kalinya, Mita mendengar gadis itu membela diri. Dan pada saat itu juga Mita merasa perasaan lain dalam hatinya mencoba memberontak.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Sekilas pembicaraan mereka keluar di Episode 5 : Penyesalan yang terlambat. Dan di Episode ini adalah Versi flashbacknya. ...

1
Liz Ayu
memang benar jika dari kecil diajarkan berfikiran terbuka dan menerima apa adanya nantinya akan jadi orang yang bijaksana
Roka Ayah
semoga sukses
Firma
keren.....
Nismawati
Luar biasa
CikCintania
nikmati saja penyesalan mu Nico🤭🤭
sang penikmat
Luar biasa
Pur Wanti
karya mu bagus tetap semangat aku suka
Kusii Yaati
benar Thor ini kan dunia novel di mana semua terserah author mau nulis apa!yg penting masih bisa di pahami ceritanya, yg penting hati author seneng dan bebas berkarya 😊
Arkha Juna
Cerita terlalu berbelit" terlalu banyak drama
Arkha Juna
aku lompat aja part y
Nanik Lestyawati
keren
Arfanacaina_w
cerita kakak selaku bagus
pipi gemoy
👍🏼👏🏼🙏🏼☕
pipi gemoy
mampir Thor
Mr.VANO
bagus cerita novelmu thor
Mr.VANO
ini cerita awal petaka terjadi
Mr.VANO
baru bab pertama sdh menarik
Mazree Gati
tak membaca flasback
Inyhhlstryyy
Ngapain Bella ada di sini? nanti di cariin sama Alex loh pulang Belle pulang/Curse//Curse/
Inyhhlstryyy
Kalau boleh tau umur Nico brp Thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!