NovelToon NovelToon
Gadis Bar Bar Yang Misterius

Gadis Bar Bar Yang Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani Ghazali

" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati

" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke

" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya

"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang

Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai

" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya

"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari

"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya



yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Sedangkan Queen saat ini sedang duduk santai didalam Ruangan nya tanpa memikirkan apa yang Luke perbuat tadi

" Akhirnya Rencana ku akan di mulai juga" ucapku sambil memutar mutar pena di tanganku

" Tidak lama lagi, aku akan mendapatkan kalian semua satu persatu" ucapku lagi dengan penuh marah yang selama ini ku pendam

"Kalian pasti akan segera merasakan apa yang mamaku rasakan, kalian semua pasti akan merasakannya bahkan lebih dari apa yang mamaku rasakan" ucapku menggebu-gebu karna emosi

Yahh rencana Queen dari awal ingin memanfaatkan Luke untuk mencari informasi dari orang orang yang sudah bekerja sama dengan ibu tirinya untuk melenyapkan ibunya, yang pasti Queen tau ibunya tidak mati karena sebuah penyakit, Queen sangat yakin jika kematian ibunya adalah rencana yang sangat matang dari seseorang

"Akhh, aku harus melampiaskan amarah sialan ini lagi" ucapku yang masih emosi dan menekan nomor seseorang

Tut tutt...

"Aku akan kesana sepulang dari perusahaan, aku ingin kalian menyiapkan semua yang mungkin aku butuhkan nanti" ucapku saat panggilan itu tersambung

"Aku ingin berburu malam ini dengan Alfa" ucapku dingin

"Boleh, kau atur semuanya jangan sampai ada kesalahan walau sekecil apapun, PAHAMM " ucapku dengan nada yang biasa aku gunakan saat berada dimarkas Red Dragon dan mematikan sambungan secara sepihak

Yah Queen berbincang dengan anak buahnya di Markas besarnya,beda dengan yang pernah Queen datangi sebelum nya yang hanyalah markas kecil untuk anak buah rekrutan yang baru sedangkan dimarkas besar Red Dragon, disana hanyalah orang orang yang setia dengan Queen dan yang pasti belum menikah, karna yang sudah menikah Queen sudah membebaskannya ingin melanjutkan hidupnya dengan bahagia

"Aku harus menyelesaikan semua pekerjaan yang membosankan ini, Hah" ucapku sambil menghela nafas panjang

Tak terasa waktu makan siang pun tiba Queen yang masih lelah dengan rapat yang sebelumnya diadakan, mau tak mau harus ikut pergi bersama Luke untuk makan siang dengan rekan kerjanya

"Ahh, sungguh hari yang sangat berat" ucapku saat duduk dikursi samping kemudi

" Ada yang salah Queen??" tanya Ciano yang ada di dekatku, sedangkan Luke berada dikursi belakang hanya melirik sebentar setelah itu dia kembali Fokus ke layar iPad nya

"Tidak ada kok, tenang saja saya akan tetap profesional apapun keadaan saya" ucapku menatap kearah Ciano

" baguslah jangan sampai menyusahkan saya" ucap Luke tiba-tiba saja bersuara

"Walaupun saya hampir pingsan pun saya tidak akan pernah meminta bantuan anda tuan" ucapku kesal

" baguslah jangan lupa ucapan ku itu" ucap Luke dengan tenang tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar iPad nya yang masih menyala

"Hah, siapa juga yang mau dekat sama dia dasar kulkas berjalan" gumamku dan masih bisa didengar oleh Ciano dan Luke

" Iya dia memang kulkas 10 pintu, hahaha" ucap Ciano tertawa dan dibalas tawa juga Queen

"Kamu benar, Dia bahkan lebih dingin dan kaku dari kulkas" ucapku membenarkan perkataan Ciano

" Ohiya, kamu ada acara lagi nggak nanti??

Aku butuh Healing nih, selalu berada didekat kulkas bikin aku jadi ketularan kaku" ucap Ciano dan disambut tawa oleh Queen berbeda dengan Luke yang sedari tadi menatap Sinis kearah Ciano

"Boleh, Weekend nanti acara camping" ucapku menyetujui Ciano untuk ikut

" Alamatnya dimana?? Nanti aku nyusul kesana setelah urusanku selesai" ucap Ciano

"Nanti ku kirimkan" ucapku lalu menoleh kearah jalanan

Beberapa saat kemudian

"Aku nunggu disini saja yah" ucap Ciano merasa males untuk terlibat dengan rekan kerja Luke entah kenapa

" tidak boleh gitu dong, aku kan butuh kamu nanti" ucapku tidak mengizinkan Ciano untuk tetap tinggal dan Luke memilih masuk lebih dulu

" kan Luke juga ada Queen kenapa butuh bantuan ku lagi" ucapnya lagi tetap menolak ikut

"Aduh, Ciano kan yang jadi kliennya Luke itu kan perusahaan dari Q&A industry, jadi otomatis Ciana juga ada, kan Ciana sahabatku pasti aku bela dong" ucapan ku itu langsung membuat Ciano keluar dari dalam mobil

"Kenapa nggak bilang dari tadi sih, kan kita jadi telat, Luke pasti sudah menunggu" ucapnya yang sok berwibawa sekali dan berjalan memasuki restoran

"Ehh, kok tiba-tiba banget jadi semangat gitu sih" ucapku bingung melihat perubahan dari Ciano

"Queen cepetan Luke bisa bisa nanti marah" ucap Ciano saat tidak melihatku mengikutinya

" iya iya, ini juga karna kau" ucapku kesal

"Kok jadi aku sih" ucapnya sok tersakiti dan merasa tidak bersalah

"Sudahlah, yuk" ucapku mulai bosan jika harus meladeni Ciano yang sedang setengah waras itu

" yukk" ucapnya semangat

Sedangkan Didalam ruangan yang sudah dipesan sebelumnya oleh Queen di restoran itu, sudah ada Jack, Ciana dan juga Luke yang sudah berbincang ringan sambil menunggu kedatanganku dan juga Ciano

"Saya minta maaf sekali lagi atas keterlambatan dari sekretaris saya Mr.Jack" ucap Luke sopan

"Tidak apa Mr.Lukas, lagi pula jadwal saya juga tidak terlalu padat hari ini, jadi yah, bisa dimengerti" ucap ramah Jack

"Maaf kami telat" ucap Ciano saat memasuki ruangan itu, dan matanya langsung tertuju pada Ciana yang duduk didekat Jack

"Maaf pak saya telat" ucapku juga saat masuk

"Tak apa nona, tak perlu seperti itu dengan saya, santai" ucap Jack dengan nada yang sangat menjengkelkan di telingaku

" Baiklah kalau begitu mari kita mulai pembahasan tentang proyek kerjasama ini" ucapku dan mendapat anggukan dari semuanya

"Kalau begitu saya akan mulai dari......" dan tak terasa 20menit sudah berlalu dan penjelasan tentang proyek itu pun sudah ku jelaskan

"Kalau mau bertanya silahkan pak, sembari menunggu makan siang kita" ucapku lagi

"Tidak ada, semua sudah bagus, kirim saja salinannya pada perusahaan kami, jika ada yang ingin kami tanyakan mungkin nanti saja" ucap Jack dengan nada sok bijaksana nya

"Baik pak" ucapku sopan dan setelahnya para pelayan datang membawa makanan pesanan kami

"Permisi" ucap sopan beberapa pelayan itu sat masuk dan setelah meletakkan semua makanannya

Setelah mereka makan siang, semuanya mulai berpamitan satu sama lain

"Kalau begitu saya permisi dulu pak, dan nona" ucapku sambil bersalam dengan Jack dan Ciana

"Kami permisi pak" ucap Ciano juga kepada Jack tapi tidak dengan Ciana dia hanya menatapnya entah dengan tatapan yang seperti apa, Queen saja bingung menebaknya

"Saya permisi dulu Mr.Jack, sampai jumpa lagi" ucap Luke bersalaman dengan Jack

"Kamu juga pamit Mr. Lukas, Ciano dan Nona" ucap Jack saat membalas uluran tangan Luke dan hanya menatapku dan Ciano

beberapa saat berlalu hingga akhirnya mereka tiba dikantor dan memasuki ruangan mereka masing-masing dan Fokus sampai jam pulang tiba

"Akhh, akhirnya selesai juga" ucapku sambil merenggangkan seluruh otot ku yang kaku

"Aku harus cepat pulang, ahh, sudah tidak sabar rasanya bertemu Alfa, Ahh, anak mami yang imut" ucapku sambil membayangkan Alfa yang berlari ke arahku seperti biasanya

" Bye bye tumpukan berkas yang membosankan" ucapku pada tumpukan berkas diatas meja kerja ku dan berjalan keluar dari perusahan

1
Paramita Oktavia
up
Violeta Itzae Gonzalez O.
Nangis deh 😭
Nino
karyamu keren banget thor, aku merasa jadi bagian dari ceritanya. Lanjutkan ya!
not
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!