Alea, seorang gadis yang menjadi korban perkosaan di hotel tempat dimana ia bekerja. Alea yang kala itu sedang bertugas membersihkan salah satu kamar hotel karena dia merupakan seorang office girl, harus menerima kenyataan pahit ketika seorang laki-laki asing menjamahnya. Penderitaan tak sampai disitu, ketika Alea di paksa harus menikah dengan pria paruhbaya yang berkuasa di wilayahnya, dan hal yang lebih mengejutkan ketika Alea tahu jika orang yang telah menjadi suaminya adalah ayah dari laki-laki yang sudah tega menodainya. bagaimana Alea harus menjalani kehidupannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Telah ternodai
Arthur memandangi poto seseorang dari layar ponselnya. Seketika dia menyunggingkan senyuman ketika membayangkan gadis polos yang pernah dinodai nya. "Ternyata dunia begitu sempit! Tak ku sangka sekarang aku malah hidup satu atap dengannya," gumam Arthur.
Sebenarnya dia sengaja mengambil poto Alea yang sedang tidur bersama Dylan untuk dia tunjukkan kepada ayahnya. Dia pikir, kalau dia memberikan poto itu kepada Carlos, Carlos pasti mau menceraikan Alea. Namun dia masih mempertimbangkannya. "Sepertinya ini terlalu jahat," batin Arthur, dia pun mengurungkan keinginannya untuk merusak citra baik Alea.
Arthur pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang terlihat lesu dan kelelahan akibat aktivitas seharian. Dia menaruh ponselnya begitu saja tanpa mengunci ponsel, bahkan tanpa mengembalikan gambar di layarnya.
***
Hari ini tiba-tiba Carlos memutuskan untuk segera kembali ke Indonesia. Seperti biasa dia di iringi beberapa pengawal pribadi yang akan selalu menjamin keselamatannya.
Sementara di mansion mewah miliknya, tampak beberapa istrinya sedang menunggu kedatangannya. Mereka merasa senang berkecamuk gelisah. Di-satu sisi, mereka akan bertemu dengan suami yang sudah sangat mereka rindukan. Di-sisi lain, apa gerangan yang membuat Carlos harus kembali lebih cepat, dari rencana awal penetapannya yang akan tinggal di negara A selama tiga bulan, padahal dia baru tinggal disana beberapa minggu. Apa dia merindukan istri kecilnya?
Carlos tiba di mansion miliknya. Dia menatap satu persatu orang yang berdiri di-sana dan tampak juga beberapa pelayan berdiri di samping dinding berjajar layaknya pelayan yang sedang menyambut kedatangan raja-nya. Saat tidak melihat keberadaan Alea, dia meminta Laura untuk segera memanggil nya.
"Selalu saja dia! Semenjak kehadirannya di rumah ini, aku seakan tak ada harganya lagi di mata tuan Carlos," batin Stevani diam-diam mendelik nya.
"Tidak heran jika orang yang pertama tuan Carlos cari itu Alea. Tapi kenapa perasaanku kali ini mengatakan hal lain?" batin Samantha.
"Aku benci! Semenjak ada Alea sikap ayah itu berubah. Ayah sudah tidak sayang lagi sama kita," rengek Rachel pada ibunya.
Tok tok tok.
Laura mengetuk pintu kamar Alea, tak lama kemudian Alea keluar dari kamarnya.
"Nona Alea, tuan Carlos sudah tiba. Sekarang dia ada di bawah dan ingin bertemu dengan Nona," ucap Laura yang di balas anggukan kecil olehnya.
"Tidak seperti biasanya tuan Carlos memintaku untuk turun? Biasanya dia sendiri yang langsung datang ke kamar dan langsung memelukku dari belakang, sehingga membuatku tidak nyaman berada di dekatnya," batin Alea.
Tak lama kemudian Alea langsung turun dan menghampiri Carlos yang sudah sedari tadi menunggunya. Carlos menatap tajam kearahnya, lalu tiba-tiba...
Plak.
Plak.
Carlos menampar bolak-balik kedua pipi mulus Alea hingga kini memerah. Semua orang yang ada di sana terkejut hingga menutupi mulutnya yang menganga.
Alea berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh, karena ini bukan kali pertama Carlos berbuat kasar terhadapnya. Sebelumnya Carlos juga pernah menamparnya saat dia beberapa kali berusaha untuk kabur dari mansion.
"Kenapa Tuan menamparku?" Alea mulai memberanikan diri bertanya, dengan bola mata yang berkaca-kaca bahkan air mata itu sudah hampir menetes.
Carlos tampak menadahkan tangan kepada anak buahnya. Anak buahnya pun langsung paham, dia memberikan sebuah amplop berwarna putih polos. Perlahan Carlos membuka isi amplop itu dan melemparkannya tepat mengenai wajah Alea. Semua orang pun terkejut saat melihat benda yang barusan di lemparkan Carlos itu ternyata poto Alea bersama seorang pria asing sedang tidur bersama.
"Dasar perempuan jalang! Berani-beraninya kau mengkhianati ku. Sekarang katakan, apa yang sudah kau lakukan dengan pria itu?" bentak Carlos dengan api amarah yang sudah meledak-ledak.
Perlahan Alea membungkukkan tubuhnya meraih Poto itu. "poto ini," gumamnya.
"Ya! Apa kau terkejut saat aku mengetahui semua kebusukan mu? Ku pikir kau itu seorang wanita baik-baik. Tapi ternyata kau tidak lebih dari seorang pel*cur." Ucapan Carlos membuat Alea tak kuasa lagi untuk membendung air matanya. Seketika bulir bening itu pun terjatuh mengalir deras membasahi pipi.
"Cih, perempuan gak tahu diri! Sok jual mahal, tapi ternyata hanya seorang wanita murahan," desis Stevani dengan tatapan sinis nya.
"Akhirnya ayah mengetahui sifat asli wanita tak tahu diri ini! Semoga saja ayah langsung menendang jauh-jauh wanita ini tanpa belas kasihan," batin Rachel yang tersenyum menyeringai.
"A-aku tidak melakukan apa-apa," ucap Alea mencoba untuk menjelaskan. "Aku di jebak seseorang," lanjutnya.
"Jangan menyangkal! Buktinya sudah jelas kalau kau itu hanya seorang wanita rendahan!" bentak Stevani yang terus menghakimi.
"Apa itu alasanmu? Kenapa selama ini kau terlihat begitu takut aku menyentuhmu? Kau pasti takut ketahuan, kalau ternyata kau itu memang sudah tidak suci!" decak Carlos tampak mengepalkan tangannya.
Alea terdiam. Dia tidak bisa menyangkalnya karena pada kenyataannya dia memang sudah tidak suci lagi. Mahkotanya telah di renggut secara paksa oleh pria asing yang sekarang sudah menjadi anak tirinya.
Plak.
Lagi-lagi Carlos menampar Alea, kali ini dengan sangat keras, sehingga membuatnya jatuh ke lantai. Refleks Samantha langsung menghalangi Carlos ketika dia hendak memukul tubuh Alea.
"Stop!" teriak Samantha menghalangi. Hampir saja pukulan itu mengenainya. "Tolong kasihani dia," lanjutnya.
"Minggir!" tuan Carlos mendorong tubuh Samantha sehingga dia tersungkur. Dia pun menarik paksa bahu Alea dengan kasar. "Sekarang jawab pertanyaanku dengan jujur! Apa yang sudah kau lakukan dengan pria itu?" bentaknya.
"Aku yakin, kalau aku tidak melakukan apapun dengannya, Tuan," jawab lirih Alea. "Kalau aku memberi tahu semuanya kepada tuan Carlos, bahwa aku telah di jebak tuan Arthur, apa dia akan mempercayaiku?" batinnya pun bertanya-tanya.
"Ikut denganku sekarang juga! Aku harus membawamu ke dokter untuk tes." Carlos menarik pergelangan tangan Alea dan menyeretnya.
"Ja-jangan, Tuan!" Alea tampak terbata-bata sehingga Carlos pun yakin kalau yang dia tuduhkan kepada Alea memang benar.
"Kenapa? Apa kau takut ketahuan kalau ternyata kau itu memang sudah g
Tidak vir*gin lagi. iya?" Stevani terus memperkeruh keadaan.
"Sudah cukup!" bentak Carlos. Dia mendekati Alea, lalu memegangi dagunya. "Kau memang cantik. Sangat-sangat cantik! Tapi aku tidak sudi memakai barang bekas di sentuh orang! cih!!!" Carlos menghempaskan dagu Alea dengan kasar.
Terlihat senyum kemenangan terpancar di wajah Stevani dan Rachel. Mereka pikir setelah kejadian ini, Carlos pasti akan mengusirnya. Chamela tampak menyunggingkan senyuman. Sementara Samantha tampak iba melihat Alea di perlakukan seperti itu.
"Ayah, apa tidak sebaiknya wanita tidak berguna ini kita usir saja?" ucap Rachel memprovokasi.
"Tidak!" jawab Carlos menatap tajam ke wajah Alea. "Ayah sudah mengeluarkan uang cukup banyak untuk bisa menikahinya. Ayah tidak mungkin membiarkan dia pergi begitu saja," ungkap Carlos. "Pengawal!" teriaknya, "Cari Aleta dan bawa dia ke hadapanku!"
"Baik, Tuan besar."
"Ingat, jangan kembali sebelum kalian berhasil menangkapnya! hidup, atau mati," desusnya.
