Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertambah Kuat
Boqin Changing melihat hamparan rumput naga yang begitu luas di matanya. Butuh banyak karung yang harus disediakan jika seseorang ingin mengambil semua harta berharga ini. Cara menggunakan rumput ini sangatlah mudah. Seseorang hanya perlu merebusnya kemudian merendamnya dalam bak. Setelah itu dia hanya tinggal berendam di dalamnya. Pemakaian yang rutin akan membantu penggunanya untuk meningkatkan kualitas tulang dan menambah lingkaran tenaga dalamnya.
Akan tetapi Boqin Changing tidak akan menggunakan metode tersebut. Dia menggunakan metode lain yang dia pelajari dari salah satu pengikutnya. Metode ini bernama ilmu pasir penghisap. Dia hanya perlu meletakkan rumput itu di tangannya, maka sari pati dari rumput tersebut akan terhisap masuk ke dalam tubuhnya. Metode ini sangat efisien karena mampu mengambil seratus persen kegunaan dari sumber daya tersebut. Sumber daya yang telah dihisap kemudian berubah menjadi debu.
Boqin Changing memanen beberapa lembar rumput naga dan kemudian bersila sambil menggenggam rumput naga. Dia mengulangi hal itu beberapa kali sampai ambang batas penerimaannya.
"Baiklah hari ini sudah cukup nanti kita lanjutkan lagi."
Boqin Changing merasa tubuhnya terasa penuh yang menandakan kapasitas penyerapannya sudah tidak bisa menampung khasiat rumput naga.
Dia kemudian mengambil cukup banyak rumput naga dan memasukannnya ke karung yang dia bawa. Rumput naga ini akan digunakannya sebagai sumber daya latihannya di rumah. Ketika nanti rumput naganya habis dia akan kembali ke hutan ini untuk mengambilnya kembali.
Selama berbulan-bulan ini, Boqin Changing bolak balik kembali ke hutan untuk mengambil rumput naga. Semakin lama kebutuhan akan rumput naganya semakin besar karena didorong kebutuhannya yang terus berkembang. Ketika orang tuanya bertanya soal kegunaan rumput yang dia bawa, Boqin Changing mengarang alasan bahwa ini pesanan penduduk desa untuk hewan ternaknya.
...*****...
Satu tahun berlalu semenjak Boqin Changing melangkah menjadi pendekar pertama. Berkat ketekunannya dalam berlatih dan penyerapan rumput naga, saat ini dia telah berhasil menembus ranah pendekar menengah. Tulangnya telah berubah menjadi tulang besi dan dia sudah memiliki tujuh puluh lingkaran tenaga dalam.
Kecepatan kultivasinya tentu tidaklah normal. Akan tetapi berbekal ingatan dari kehidupan pertamanya, hal ini berhasil dia lakukan. Seorang pendekar dewa tentu mempunyai banyak metode khusus untuk bertambah kuat. Walaupun dia harus mengulang kultivasinya, menaikkan kekuatannya adalah absolut, hanya membutuhkan waktu saja.
Hari ini Boqin Changing kembali melepas orang tuanya yang pergi ke ladang. Dalam ingatannya, besok keluarganya akan kedatangan seorang "tamu" yaitu guru beladirinya. Kedatangannya besok tentu tidak disengaja. Ayahnya menemukan orang tersebut pingsan di sekitar ladang mereka. Boqin Feng kemudian merawat orang yang terluka tersebut sampai dengan sembuh. Dari situlah awal pertemuan antara Boqin Changing dan gurunya.
"Besok seharusnya gurunya akan tiba di rumah ini dalam keadaan luka parah. Apakah besok kejadiannya akan sama?" Boqin Changing merenung dalam pikirannya.
Hari ini persediaan rumput naga miliknya sudah habis. Boqin Changing memutuskan kembali ke hutan untuk memanennya kembali. Dia harus bertambah kuat agar dapat kembali ke Hutan Santinel untuk mencari bola pemanggil.
Saat ini perjalanan ke hutan menjadi lebih singkat. Jika dulu awalnya membutuhkan waktu saja jam, saat ini dia hanya membutuhkan waktu lima belas menit saja.
Sesampainya di tepi hutan, Boqin Changing langsung menuju lokasi rumput naga. Hamparan rumput di sana terlihat masih cukup banyak. Walaupun Boqin Changing telah menghabiskan banyak rumput naga di area sana, namun seakan-akan rumput naga yang tersedia tidak habis-habis.
Boqin Changing pun kembali melakukan aktivitas memanen rumput naga. Saat mulai memanen rumput, samar-samar dia mendengar suara pertarungan di dalam hutan.
"Apakah para binatang saling berkelahi lagi?" gumam Boqin Changing.
Selama Boqin Changing memanen rumput naga, dia melihat beberapa kali pertarungan antara para binatang buas di hutan ini. Beberapa kali dia harus memisahkan mereka karena mengganggu proses memanen atau meditasinya. Kadang kala juga dia harus membunuh para binatang buas yang justru menyerangnya. Untung saja gangguan di tepi hutan ini hanya binatang buas saja. Jika itu siluman, Boqin Changing tentu harus berfikir dua kali.
Proses memanen terus dilakukan namun keributan yang terdengar tidak kunjung berhenti. Didorong rasa penasaran, Boqin Changing bergegas menuju lokasi pertempuran untuk melihat hewan apa yang bertarung.
Boqin Changing kemudian masuk ke dalam area hutan dengan hati-hati. Beberapa kerusakan pohon dan lingkungan hutan mulai terlihat. Boqin Changing kemudian melakukan analisa kerusakan. Dia menyimpulkan bahwa terjadi pertempuran manusia di wilayah ini. Hal ini dikarenakan banyak bekas tebasan pedang yang terlihat di lokasi kerusakan.
Samar-samar dia melihat beberapa orang sedang bertarung. Semakin mendekati lokasi pertempuran semakin terlihat jelas siapa saja yang bertarung. Seorang pendekar paruh baya dengan pakaian sekte bergambar dua pedang sedang dikeroyok oleh sepuluh orang berpakaian hitam gelap. Boqin Changing yakin mengenal salah satu diantara mereka.
"Guru."