NovelToon NovelToon
Pesona Di Balik Cadar Istri CEO Arogant

Pesona Di Balik Cadar Istri CEO Arogant

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Sudaryanti

Shanum adalah seorang gadis desa yang di besarkan di keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai seorang OB di sebuah perusahaan terbesar di kota Metropolitan. Karena kecerdasan yang di miliki Shanum ia selalu mendapatkan beasiswa hingga ke Perguruan Tinggi. Namun sayang semua yang ia dapat tidaklah cuma-cuma. Di balik Beasiswa yang di dapat Shanum ternyata ada niat terselubung dari sang Donatur. Yaitu ingin menjodohkan sang Putra dengan Shanum padahal Putranya sudah memiliki Istri. Apakah Shanum bersiap menerima perjodohan itu! Dan Apakah Shanum akan bahagia jika dia di poligami??? Ikuti terus ceritanya.... Selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Sudaryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Sesuai tradisi di Shanum. Pengantin pria akan menginap di rumah pengantin wanita selama tiga hari. Dan Bisma pun melakukan hal yang sama. Malam harinya, setelah makan malam. Bisma pun mengutarakan niatnya untuk membawa Shanum pulang kerumah Ibunya.

Sebenarnya Bisma juga betah tinggal di tempat Shanum, karena kehangatan keluarga kecil mereka yang tidak suka berpura-pura. Mereka hidup sederhana dan apa adanya. Ia yang terbiasa menjadikan anak tunggal, ketika bergabung di keluarga Shanum. Ia bisa merasakan menjadi seorang kakak.

"Ayah, Bisma mau minta minta izin. Sekalian mumpung masih di sini. Untuk membawa Shanum pulang kerumah Umi dan Abi, besok pagi." ujar Bisma, saat mereka duduk santai di ruang keluarga.

"Iya, nak Bisma. Ayah titip Shanum. Maaf, jika nantinya putri Ayah akan merepotkan nak Bisma. Karena Shanum belum cukup dewasa dan terkadang masih seperti anak kecil. Ayah harap, nak Bisma bisa memakluminya. Dan membimbingnya menjadi pribadi yang lebih baik." tutur Ayah Shanum sambil menepuk pelan bahu menantunya.

Bisma mengangguk, Shanum hanya menuruti apa kata sang suami. Mungkin memang sudah saatnya dia harus berpisah dengan orang-orang tercintanya. Karena memang kewajiban Shanum sebagai seorang istri untuk ikut kemanapun suaminya pergi. Walaupun hatinya berat. Saat ini

Kini, ia beralih menatap sang putri lekat. "Nak, jadilah istri yang baik untuk suamimu." ucap Rohman menasehati Shanum. Tanganya mengelus pucuk kepala putrinya yang tertutup hijab.

Sedangkan ibu dan adik-adiknya menatap sedih. Menanggapi kepergian Shanum dan Bisma.

"Ibu, harap walaupun kalian tinggal jauh dari kami. Sering-seringlah main kesini. Pasti kami akan rindu. " ucap Lasmi dengan sendu. "Berbaktilah pada suami nak, apa pun itu keadaannya." pesan Lasmi

"Nak, Bisma. Sekarang Shanum telah resmi menjadi istri nak Bisma. Bunda harap nak Bisma bisa bersikap baik pada Shanum. Karena tidak gampang menjadi seorang istri, apa lagi harus jadi istri ke dua. Bunda minta, nak Bisma bersikaplah adil. Setidaknya jangan pernah menyakiti Shanum, kalau memang nak Bisma belum bisa mencintainya." pesan Lasmi untuk Bisma, membuat Bisma tertunduk diam.

"Shanum masih sangat muda, pasti masih perlu banyak belajar. Bunda harap nak Bisma bisa memakluminya, kalau Shanum melakukan kesalahan, dalam berumahtangga. Bunda titip Shanum. Sambung Lasmi. Lasmi yang menyadari sikap Bisma yang belum bisa mencintai Shanum.

" Bunda, saya akan berusaha bersikap baik Pada Shanum. Saya akan memberikan hak yang sama seperti istri pertama saya pada Shanum." setelah lama terdiam akhirnya Bisma bersuara. Kemudian tersenyum ramah.

Malam pun semakin larut, akhirnya satu demi satu berpamitan masuk ke dalam kamar. Shanum pun berpamitan pada kedua orang tuanya untuk istirahat. Ia lalu mendorong kursi roda sang suami masuk ke dalam kamar.

"Kamu, kemasi barang-barang kamu seperlunya saja. Karena besok pagi kita akan kerumah Umi," ucap Bisma. Shanum mengangguk tanpa berkata apa-apa. Ia pun segera melaksanakan perintah suaminya. Shanum mengemas pakaian seadanya saja. Karena ia memang tidak memiliki banyak baju.

Usai memasukkan pakaiannya dan pakaian Bisma ke dalam koper, Shanum pun menyusul sang suami naik ke atas tempat tidur dengan perlahan agar tidak mengusik tidur sang suami. Cukup lama Shanum baru bisa memejamkan matanya. Pikirannya melang-lang buana entah kemana.

Seperti biasa, Shanum akan terbangun pukul 3 dini hari. "Ya ampun, untung aku tidak kesiangan. Tadi malam aku lupa menghidupkan alaram," gumam Shanum. Saat akan bangun, di bagian perutnya terasa berat. Saat melihatnya, Shanum terkejut. Ternyata tangan Kekar Bisma melingkar sempurna di sana. Dengan hati-hati ia mengangkat dan memindahkan tangan Bisma, untungnya Bisma tidak terusik sama sekali.

Shanum pun turun dari ranjang menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil air wudhu, lalu ia menunaikan Sholat malam. Usai sholat, tidak lupa Shanum membaca Alquran, dengan suara lirih, sambil menunggu azan subuh berkumandang.

Setelah menyelesaikan sholat subuh, Shanum memutuskan untuk menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya. Mungkin ini yang terakhir bagi Shanum bisa masak untuk keluarganya, karena setelah ini, mungkin ia akan sulit untuk pulang kerumah orang tuanya.

Setelah masakan Shanum matang semua, mereka pun sarapan bersama. Usai sarapan, kini tibalah saatnya Shanum dan Bisma pamit kepada orang tuanya untuk berangkat menuju kerumah orang tua Bisma.

"Ayah, Bunda. Kami mau pamit, maaf jika selama disini saya sering merepotkan kalian." Ujar Bisma.

"Buat, Zaki dan Riska. Ini ada rezeki sedikit buat kalian untuk beli buku." Bisma membagikan masing-masing sebuah amplop kepada Zaki dan Riska.

"Terimakasih ya Mas, semoga Mas sama mbak Shanum selalu di beri kesehatan dan keselamatan." jawab keduanya serempak.

"Terimakasih, banyak ya nak Bisma. Semoga Allah membalas semuanya kebaikan nak Bisma sekeluarga.

" Aminn, " ucap Bisma tersenyum.

"Dan Untuk Zaki. Kalo kamu sudah tamat SMAnya!! Dan ingin kuliah. Kamu bilang aja sama Mas. Nanti Mas yang akan tanggu semua." ujarnya lagi.

"Baik, Mas!!! " sahut Zaki.

"Ayah, Bunda. Kami berangkat sekarang. InsyaAllah jika ada waktu kami akan sering-sering datang kemari. pamit Bisma. " Assalamu'alaikum. "Shanum lalu mencium ibunya dan memeluknya dengan erat. Berarti rasa hatinya untuk berpisah. Karena selama ini memang Shanum tidak pernah meninggalkan keluarganya.

"Kalian Hati-hati dijalan ya. Kalo sudah sampai jangan lupa kasi kabar." pesan Rohman.

Mobil yang Azam mulai kendarai dengan perlahan mulai meninggalkan kediaman orang tua Shanum.

Kedua orang tua Shanum, menatap sendu ke arah jalan. Mobil itu sudah menghilang dari pandangannya. Membuat mereka semakin sedih. Mereka tidak menyangka, jika putri sulung mereka akan mendapatkan jodoh dengan cara seperti ini.

"Tak terasa begitu cepat waktu berlalu ya, Yah. Putri yang dulunya selalu nurut sama kita, kini telah pergi meninggalkan kita. Semoga Shanum bisa bahagia di sama." ucap Lasmi.

1
Widiya Pamuji
mudah2 Bisma cepet sadar klu shanum istri idaman apalagi klu shanum dh lepas cadar didepannya ....pasti jantungan...
Ma Em
Semoga Bisma segera bisa mencintai Shanum wanita solehah kalau Bisma tdk mau menerima Shanum Bisma pasti akan menyesal thor cepatlah Bisma segera bisa melihat wajahnya Shanum pasti Bisma klepek klepek sama Shanum
Uthie
Coba mampir 👍♥️
Hana Roichati
mantap shanum, istri sholeha
Hana Roichati
lanjut up nya kak 👍👍
Ma Em
Semoga Shanum bahagia dgn pernikahannya bersama Bisma
Ma Em
Semoga Bisma bisa segera membuka hatinya untuk Shanum dan mencintainya serta menyayanginya biarkan Bisma sadar dan bisa membedakan antara Shanum dan Stevani .
Ma Em
Luar biasa
Hana Roichati
lanjut up nya kak 👍👍
Hana Roichati
lanjut up nya thor 👍👍
Hana Roichati
ceritanya bagus kak 👍👍
Hana Roichati
lanjut upnya kak 👍👍
Hana Roichati
lanjut kak, tetap semangat 💪💪👍👍
Hana Roichati
semangat thor, 💪💪
Umi Falysa: terimakasih kak sudah mampir di novel terbaru ku.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!