Lana harus rela menjadi istri kedua dari pengusaha kejam dan arogan demi menolong perusahaan keluarganya yang nyaris bangkrut . Sean Jayde Alexander nyatanya menikahinya hanya untuk pelampiasan hasratnya karena istri pertamanya adalah supermodel super sibuk yang bahkan tak pernah punya waktu untuk melayaninya ataupun merawat putra mereka .
Hidup Lana bagai berjalan diatas kerikil kerikil tajam , bahkan berkali kali ia berniat mengakhiri hidupnya . Tapi satu hal yang membuatnya bertahan yaitu seorang anak laki laki lumpuh berusia enam tahun yang sangat menyayanginya .
Akankah Lana akan bisa bertahan pada ikatan yang hanya dipenuhi kebencian ?? Ataukah ia akan menyerah dan akhirnya memilih untuk pergi !?
lni adalah kisah liku liku perjalanan rumah tangga yang mungkin akan membuat sedikit darting , jadi siapkan hati yang lapang untuk membacanya 🤭.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
" Kami sudah menyelidiki orang yang beberapa hari ini mengawasi mansion Tuan , dia seorang fotografer . Kami sudah mengantongi alamat dan tempat kerjanya . Hanya itu saja yang sementara ini kami dapatkan karena untuk layar belakang wanita itu sepertinya ada ditutupi oleh seseorang . Tapi cepat atau lambat kami pasti akan mendapatkannya " seorang penjaga melapor pada Damian yang malam ini sengaja menginap di mansion .
Tadi setelah minum kopi Damian pergi ke depan untuk bertemu dengan kepala penjaga mansion . Dia ingin mendengar keterangan sekaligus ingin melihat secara langsung seseorang yang ingin mengusik ketenangan Alexander . Beberapa hari ini saat tengah malam ada seseorang yang mengendarai mobil selalu berhenti di depan mansion .
Awalnya mobil itu berhenti dengan alasan mogok karena beberapa orang penjaga depan sempat membantunya . Dan mereka tidak menaruh curiga karena si pengendara mobil ternyata adalah seorang wanita . Mereka sama sekali tidak menaruh curiga dengan menganggap peristiwa itu hanya kebetulan saja .
Sudah dua hari ini mobil wanita tersebut selalu berhenti di sekitar mansion . Tapi sayangnya mereka belum bisa berbuat lebih jauh sebelum menemukan bukti jika wanita itu benar benar ingin mengganggu ketenangan Alexander . Dan setelah berhenti beberapa menit kemudian mobil itu pergi , selalu saja begitu . Damian belum membicarakan hal ini pada atasannya karena ia merasa masih bisa menangani sendiri . Tak mungkin ia membebani pikiran Sean hanya dengan masalah sekecil ini .
" Biasanya jam berapa dia terlihat ada di depan ? " tanya Damian kemudian .
" Tidak pasti , tapi selalu saja tengah malam ! Wanita itu juga tak pernah keluar dari mobil , paling hanya sedikit menurunkan kaca mobilnya untuk bisa mengambil foto "
" Jangan ada yang mengikuti aku , dan jangan keluar dari mansion apapun yang terjadi "
Walau sedikit tidak setuju dengan perintah Damian tapi para penjaga hanya bisa mengangguk hormat karena perintah pria itu mutlak hukumnya bagi mereka . Mereka sangat berhati hati bertindak karena tak ingin membuat Sean murka . Mereka hanya bisa melihat pria bertubuh kekar itu keluar dari gerbang utama dan menghilang di balik rimbunnya pepohonan .
Benar saja tak berapa lama sebuah mobil sedan berwarna hitam muncul dan berhenti di jalan yang ada tepat di samping mansion . Dengan langkah tenang Damian mendekati mobil dan sebuah pukulan terarah di kaca pintu depan mobil tersebut .
PYAAARRRR ...
" Oh my God !!! "
Terdengar pekik tertahan seorang wanita yang duduk di dalam mobil , dia tampak terkejut dengan kedatangan Damian yang tiba tiba dan dengan cara yang cukup ekstrim . Damian duduk di kursi samping kemudi setelah berhasil membuka paksa pintunya .
Sebenarnya Damian sedikit terkejut karena melihat wanita yang dicurigai para penjaganya ternyata masih sangat muda , mungkin umurnya kurang lebih sama dengan nyonya mudanya . Pria itu berdecak kesal ketika malah melihat badan gadis itu yang gemetar ketika melihatnya .
" Aku tidak punya uang .... aku hanya membawa kamera dan ponsel jika kau mau karena dompetku tertinggal " lirih serak gadis itu dengan badan terpojok di pintu , satu tangan Damian sudah memegang sabuk pengaman yang dipakainya hingga ia tak bisa melarikan diri .
" Apa maumu ?! " tanya Damian tanpa melihat ke arah gadis yang ketakutan melihatnya , mungkin parut di wajahnya membuat dia terlihat sebagai seorang psikopat kejam . Dan Damian sudah terbiasa dengan pandangan seperti itu .
" Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu " sahut gadis itu yang langsung membekap sendiri mulutnya , sepertinya ia salah bicara .
" Aku ulangi sekali lagi Nona , karena jika tidak kau jawab setelah ini mungkin saja akan memakai cara yang lebih mudah kau mengerti ! Apa maumu berkeliaran malam malam di tempat seperti ini !? "
Damian menghela nafas panjang ketika gadis itu tak juga menjawab semua pertanyaannya . Jika saja yang berada di sampingnya adalah seorang pria mungkin akan terasa lebih mudah , dia bisa menyeretnya keluar atau jika perlu mengajaknya baku hantam .
" Apa kau akan menembakku ?? "
" lde bagus Nona , kebetulan aku tahu tempat pembuangan sampah di tengah hutan ! Kau akan tenang disana " sahut Damian yang membuat tubuh gadis disampingnya semakin bergetar .
" Aku sedang magang menjadi fotografer , kemarin mobilku mogok di sekitar sini . Mengambil foto mansion megah disana saat malam hari ternyata hasilnya sangat mengagumkan . Aku tidak sedang membuat kerusuhan , tindakanku juga tidak merugikan bukan ?? " kata gadis itu dengan nada masih terbata , matanya masih ketakutan melihat Damian yang mengenakan coat berwarna hitam dan topi rajut warna senada . Badannya yang sangat kekar membuat tampilan sangar pria itu menjadi sempurna .
" ltu menurutmu !! Sekarang pergilah !! Dan aku peringatkan , jangan pernah lagi berkeliaran disini karena tempat ini bukanlah obyek foto seperti yang kau bayangkan "
Setelah meletakkan beberapa lembar uang di dashboard depan Damian segera keluar dari mobil dan melangkah menjauh tanpa peduli jika gadis tadi sedang menatapnya penuh rasa kesal . Dengan seenaknya datang dengan merusak jendela mobil dan kemudian pergi dengan meninggalkan beberapa lembar uang .
" Dasar monster ... !! "