" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati
" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke
" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya
"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang
Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai
" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya
"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari
"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya
yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
"Oke tapi Lo harus pulang dalam keadaan baik, ngertii" ucap Ria Dangan serius dan yang Ria tau Queen dan Vivi hanya seorang heaker dan pembunuh bayaran dia tidak tau soal Queen mafia
"Hmm"
Dan hanya di jawab deheman oleh Queen
"Vi, kirim kan semua datanya untuk dipahami oleh Jack" ucapku dan berlalu dari rumah ria
"baik Queen " balas Vivi
dan yang menjadi tujuan Queen sekarang adalah markasnya yang tdak banyak orang tau, Red dragon itu adalah nama mafia Queen
dalam perjalanan menuju ke markasnya Queen hanya melalui pohon yang berjejer disepanjang jalan, yahh karna markas mereka ada di tengah hutan lebat yang masih asri dan semua hewan peliharaan Queen dilepas di dalam hutan itu termasuk Lion si kesayangan Queen, singa besar yang sudah dari kecil bersama dengannya, karna Queen tinggal di desa dekat hujan jadi tidak ada yang curiga tentang hewan kesayangan Queen itu
" Selamat datang Queen" ucap sang anak buah yang berjaga di pintu masuk yang ditutupi oleh rumput liar
"hmm" balasanku sambil berlalu masuk
"Dimana Jack?" tanyaku setelah sampai kedalam dan tak melihat sang tangan kanan
"ada diruang latihan Queen" ucap anak buah yang ada disana
"hmm" balasku sambil berlalu
setelah sampai dia melihat seorang yang dengan perawakan gagah dan tampan memiliki kulit khas orang asia
"Jack" panggilku
Jack pun menoleh
"iyaa Queen" ucap Jack
"kau akan menemaniku malam ini karena kawasan yang akan kita masuki adalah kawasan Black Hanter dan dari informasi Vivi mereka sedang melakukan transaksi dengan target yang diincar, dan kita akan menyerangnya setelah transaksi itu berhasil, kita tdak bisa menyinggung siapa pun termasuk mafia yang dijuluki raja mafia itu, pahamm," ucapku panjang lebar
"walaupun target kali ini hanya sampah masyarakat yang selalu korupsi tadi kita tdak tau siapa yang ada dibelakangnya sehingga tdak ada yang tau kelakuannya selama ini" ucapku lagi
"baik Queen, saya sudah menerima datanya dari Vivi, saya akan mempersiapkan segalanya sekarang, saya permisi" ucapnya sambil berlalu dari ruang latihan
Yahh Jack sudah mengetahui target yang dimaksud dia adalah salah satu orang kaya di Indonesia dia punya banyak perusahaan dan dia orang tua dari pria yang mengganggu Queen di pesta tadi Rian Gunawan ayah dari
Sebastian Gunawan yang selalu sombong itu
"jangan lupa senapan kesayanganku" ucapku tanpa melihat kearah Jack
"Baik" ucapnya dan menghilang dari sana mempersiapkan segalanya
Tepat pukul 01.00 dini hari
"Queen sudah waktunya" ucap Jack sambil berjalan kearah mobil yang akan mereka pakai
"hmm"
Yahh, mafia Queen tidak menjual barang ilegal, minuman keras seperti mafia lain, dia hanya memproduksi ,merakit dan mendesain senjata selebihnya dia hanya membasmi rayap yang selalu memakan dari hasil korupsi dan membebaskan wanita yang akan dijual serta di jadikan bahan percobaan untuk para mafia gila
didalam mobil
"pakai ini, agar kita bisa terhubung dang Vivi yang sudah meretas daerah yang akan menjadi tempat transaksi mereka " ucapku sambil menyerahkan earphone yang seperti anting kecil untuknya
" baik Queen" ucap Jack
tak lama berselang suara Vivi melalui earphone terdengar
"Queen, kalian berhenti digedung kosong 5 meter dari posisi kalian sekarang" ucap Vivi serius
"ada apa?" tanyaku karna melihat tempat yang akan dituju jauh dari tempat yang dari awal di rencanakan sambil menatap waspada keadaan sekitar
sedangkan Jack yang juga mendengar ucapan Vivi tadi langsung turun dan mempersiapkan sniper yang Queen butuhkan diatas gedung itu
"transaksi mereka selesai lebih awal, dan sekarang target berada tdak jauh dari gedung itu..." ucapan Vivi menggantung
"kau kenapa??" ucapku saat tak mendengar lagi suara dari Vivi dan langsung mengikuti Jack yang sudah lebih dulu masuk kedalam gedung itu
"Ternyata masih ada yang mengendalikan dia Queen, aku melihat ada seseorang yang dia ajak bicara tapi, aku tidak bisa melihatnya dia bersembunyi dalam kegelapan" ucapnya sambil terus memperhatikan laptopnya
"Queen sepertinya orang itu telah pergi, karna target memberikan hasil transaksinya tadi kepada orang itu" ucap Vivi lagi
"berarti dia hanya kaki tangan, tapi siapa orang itu??" ucapku penasaran
"Mungkin musuh atau saingan black Hanter Queen, karna dia tidak menunjukkan dirinya saat ingin membeli barang dari black Hanter" ucap Jack yang sudah memahami situasi
"Mungkin saja secara black Hanter dijuluki raja mafia, tidak heran banyak yang ingin menjatuhkannya" ucapku yang tau tentang mafia itu
"Queen semua sudah siap" ucap Jack yang sudah menyelesaikan tugasnya
"Queen arah jam 1, 12 meter dari sini" ucap Jack yang sudah mendapat lokasi targetnya dari Vivi dan berjalan menjauh sambil memperhatikan sekitar dengan teropong
"Oke" ucapku sambil mencari targetku
"target locked" ucapku sambil tersenyum tipis
Doorrr
Suara senapan Barrett M82 yang dia gunakan menggema diruangan itu walaupun sudah diberi peredam
dan Jack yang melihat dari teropong yang dia gunakan tadi
"cepat pergi sebelum ada yang menyadari keberadaan kalian disana" ucap Vivi yang sedari tadi memperhatikan mereka dari layar laptopnya
""ayo Jack " ucapku yang telah menyimpan kembali senapan yang ku gunakan tadi kedalam kopernya
"Baik Queen" ucap Jack yang telah memastikan tidak ada keanehan disekitar gedung itu dan memutuskan untuk meninggalkan gedung itu
Sementara di kediaman keluarga Gunawan semua dihebohkan dengan kabar kematian Rian Gunawan sontak membuat mereka panik dan sedih sedangkan sang istri sudah pingsan saat mendapat kabar itu
Sebastian yang masih diluar, langsung pulang ke kediamannya, dalam perjalanan dia melampiaskan amarahnya dengan memukul stir mobilnya
"Arkhhhh, siapa yang melakukan semua ini, aku harus menemukan orang yang sudah membunuh ayah" ucapnya marah marah
"Arkhhhhh" dia terus berteriak di sepanjang jalan
Sesampainya di kediaman keluarganya Sebastian langsung berlari masuk, diruang tamu semua anggota keluarganya berkumpul
"bagaimana ini bisa terjadi?" ucapnya kebingungan lantaran dia melihat ayahnya sehat sehat saja sebelum pergi
"anak buah ayahmu tadi melapor kalau ayahmu mendapat serangan tiba-tiba dari seorang sniper tapi anak buah ayahmu tidak tau siapa, mereka memilih fokus ke ayahmu lebih dulu" ucap pamannya, adik dari ayahnya yaitu Randi Gunawan
"sekarang ayahmu sedang dalam perjalanan menuju kesini" lanjutnya
"dimana ayah mendapat serangan itu??" tanya Sebastian kepada sang paman
"di daerah perbatasan tidak jauh dari hutan " jawab sang paman
Sebastian hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban, dan berlalu untuk melihat sang ibu yang sedang pingsan
tak berselang lama anak buah serta jenasah tuan Rian telah sampai di kediamannya
Ibu Sebastian yang sudah sadar pun menangis histeris
"Mas, aku sudah bilang tadi tidak usah pergi tapi kau tetap nekat" sambil menangis, begitupun seluruh keluarga yang ada dirumah itu
kediaman Gunawan kini dipenuhi dengan tangisan keluarganya, Sebastian yang merupakan anak pertama hanya menunduk sedih
Di pagi hari kabar tentang kematian Rian Gunawan telah tersebar luas, banyak orang yang berdatangan, baik dari tetangga , rekan bisnis maupun pejabat yang mengenalnya turut hadir
sementara di tempat Queen, dia Vivi dan Jack sedang membahas tentang siapa orang yang semalam Vivi liat tengah berbincang dengan tuan Rian Gunawan